0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan5 halaman
Load cell adalah alat yang mengubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik melalui strain gauge. Ia terdiri dari berbagai tipe dan memiliki karakteristik seperti kalibrasi, kesalahan, kreep, dan histeresis. Strain gauge terpasang pada load cell dan mengukur perubahan resistansi akibat beban, sinyalnya kemudian dikondisikan melalui rangkaian Wheatstone.
Load cell adalah alat yang mengubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik melalui strain gauge. Ia terdiri dari berbagai tipe dan memiliki karakteristik seperti kalibrasi, kesalahan, kreep, dan histeresis. Strain gauge terpasang pada load cell dan mengukur perubahan resistansi akibat beban, sinyalnya kemudian dikondisikan melalui rangkaian Wheatstone.
Load cell adalah alat yang mengubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik melalui strain gauge. Ia terdiri dari berbagai tipe dan memiliki karakteristik seperti kalibrasi, kesalahan, kreep, dan histeresis. Strain gauge terpasang pada load cell dan mengukur perubahan resistansi akibat beban, sinyalnya kemudian dikondisikan melalui rangkaian Wheatstone.
Load cell merupakan komponen utama pada sistem timbangan digital. Bahkan tingkat ke-akurasian suatu timbangan digital tergantung dari jenis dan tipe load cell yang dipakai. Setiap timbangan harus lulus legalisasi oleh badan direktorat metrology, yaitu suatu badan yang berwenang untuk melegalisasikan atau men- sahkan timbangan melalui sistem tera. Setiap timbangan diharuskan melakukan tera maksimal satu tahun sekali, karena semua timbangan dalam proses pemakaiannya pada jangka waktu tertentu akan mengalami deformasi mekanis pada frame timbangan ini akan berpengaruh terhadap tingkat akurasi dari loadcell pada timbangan. Load cell merupakan sensor berat, apabila load cell diberi beban pada inti besinya maka nilai resitansi di strain gauge akan berubah. Umumnya load cell terdiri dari 4 buah kabel, dimana dua kabel sebagai eksitasi dan dua kabel lainnya sebagai sinyal keluaran. Load cell adalah alat electromekanik yang biasa disebut transducer, yaitu gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja, kemudian merubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik. Untuk menentukan tegangan mekanis didasarkan pada hasil penemuan Robert Hooke bahwa hubungan antara tegangan mekanis dan deformasi yang diakibatkan disebut regangan. Regangan ini terjadi pada lapisan kulit dari material sehingga menungkinkan untuk diukur menggunakan sensor regangan atau strain gauge. Load cell terdiri dari beberapa tipe, diantaranya adalah a. Load Cell Double Ended Beam. b. Load Cell Single Ended Beam. c. Load Cell S Beam. d. Load Cell single Point. e. Load Cell type Canister, dan sebagainya. Load cell yang paling sederhana adalah load cell yang terdiri dari Bending Beam dan strain gauge. Load Cell Bending Beam adalah tipe load cell yang paling banyak digunakan dalam timbangan. Selama proses penimbangan, beban yang diberikan mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan perubahan bentuk secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini (positif dan negatif) dikonversikan kedalam sinyal listrik oleh strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada spring element. Load cell yang paling sederhana adalah load cell yang terdiri dari bending beam dan strain gauge. Sering kali komponen tersebut dilengkapi dengan elemen tambahan (housing, sealing, dll) untuk melindungi elemen strain gauge. Gambar II. Strain gauge dan brigde circuit pada load cell (http://www.kitomaindonesia.com/article/23/load-cell-dan-timbangan. 2015) Strain gauge merupakan konduktor yang diatur dalam pola zigzag pada permukaan sebuah membrane. Ketika membrane tersebut meregang, maka resistansinya akan meningkat strain gauge merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini banyak diaplikasikan pada jembatan timbang mobil / truk atau alat ukur berat dalam skala besar. Sensor strain gauge adalah grid metal foil tipis yang dilekatkan pada permukaan dari load cell. Apabila load cell di beri beban. maka terjadi strain dan kemudian ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal foil. dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana maka dapat dibuat bermacam-macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam gauge terpendek yang tersedia adalah 0.20 mm. dan yang terpanjang 102 mm. Tahanan gauge standar adalah 120 mm dan 350Ω, bahkan untuk keperluan khusus gauge ada juga yang tersedia dengan tahanan 500Ω, 1000Ω dan 10kΩ.
Gambar II. Sistem Perubahan Resistansi Load Cell
(http://www.kitomaindonesia.com/article/23/load-cell-dan-timbangan, 2015) Load Cell memiliki bermacam-macam karakteristik yang bisa diukur tergantung pada jenis logam yang dipakai, bentuk load cell dan ketahanan dari lingkungan. Parameter yang berkaitan dengan load cell antara lain sebagai berikut : a. Calibration yaitu perbandingan signal output load lell dengan standard b. Combined Error yaitu penyimpangan maksimum jika ditarik garis lurus diukur pada saat tanpa beban sampai ketika diberikan beban maksimal dan sebaliknya saat beban maksimal sampai pada keadaan tanpa beban. Pengukuran dinyatakan dalam persen terhadap kapasitas maksimal atau disebut juga Non-linearity dan hysteresis. c. Creep yaitu perubahan sinyal keluaran load cell selama pembebanan tidak berubah dan tidak ada perubahan lingkungan. d. Creep recovery yaitu perubahan pengukuran kondisi tanpa beban setelah beberapa waktu diberikan beban dan kemudian beban dihilangkan. e. Drift yaitu perubahan nilai pengukuran saat diberikan beban konstan. f. Eccentric Load yaitu pembebanan pada area timbangan tapi tidak tepat di titik antar load cell. g. Error yaitu perbedaan pengukuran dengan beban yang sesungguhnya. h. Excitation yaitu tegangan input yang diberikan agar load cell bekerja. Pada umumnya Load Cell membutuhkan tegangan excitation 10VDC. Tetapi ada juga yang memerlukan 15VDC, 20VDC, dan 25VDC dan ada yang bisa bekerja pada arus AC dan DC. i. Hysteresis penyimpangan maksimum hasil pengukuran dengan beban yang sama. Satu pengukuran dari nol sampai maksimum. Pengukuran yang lain dari maksimum sampai nol. Pengukuran histerisis dinyatakan dalam persen terhadap kapasitas maksimum (% FS). Histerisis selalu bernilai 0.02% FS, 0.03% FS dan 0.05% FS j. Input bridge resistance yaitu resistansi input daripada load cell. Diukur dengan ohm meter antara dua titik input atau eksitasi. Biasanya selalu lebih besar dari resistansi output/sinyal karena adanya resistor kompensasi pada jalur excitasi. k. Insulation Resistance pengukuran resistansi antara sirkuit Load Cell dengan strukturnya. Pengukuran dilakukan dengan tegangan DC. l. Non-Linearity yaitu penyimpangan maksimum pada grafik hasil kalibrasi terhadap garis lurus (Ideal) antara tanpa beban dan beban penuh. Dinyatakan dengan persentase terhadap pengukuran pada kapasitas maksimum hanya diukur dari nol sampai maksimum. Umumnya Non-linearity sebesar 0.025 FS dan 0.035 FS. m. Output yaitu sinyal yang dihasilkan oleh load cell dimana output berbanding lurus dengan eksitasi dan beban yang diterapkan. Sinyal output load cell dalam satuan mV/V atau V/A. n. output bridge resistance yaitu hambatan keluaran dari Cell. Output Bridge Resistance adalah 3500, 4800, 7000, 7500 dan 10000. o. Output Rate yaitu tingkat perbandingan antara output tanpa beban dengan output saat ada beban. p. Reapitability selisih bacaan output maksimum load cell untuk beban yang sama dan waktu yang identik. q. Resolution yaitu perubahan terkecil di input mekanis yang menghasilkan perubahan yang terdeteksi dalam sinyal output. r. Safe Overload Rating Beban maksimum (%) kapasitas beban. yang dapat diterapkan tanpa menghasilkan pergeseran permanen dalam karakteristik kinerja luar yang spesifik (http://www.kitomaindonesia.com/article/23/load-cell-dan-timbangan. 2015). 1.1. Jembatan Wheatstone Rangkaian ini digunakan dalam aplikasi pengkondisi sinyal dimana transduser mengubah tahanan dengan perubahan variabel dinamik. Beberapa modifikasi dari jembatan dasar ini juga dipakai untuk aplikasi spesifik lainnya. Pada Gambar Jembatan DC Wheatstone, obyek yang diberi label D adalah detektor setimbang yang digunakan untuk membandingkan potensial titik a dan b dari rangkaian. Dalam aplikasi paling modern detektor setimbang adalah amplifier diferensial impedansi input sangat tinggi. Dalam beberapa kasus. Galvanometer yang sensitif dengan impedansi yang relatif rendah bisa digunakan. khususnya untuk kalibrasi atau instrumeninstrumen pengukuran tunggal. Gambar II. Gambar Jembatan DC Wheatstone (elektronika-dasar.web.id. 2012) Beda potensial. ΔV antara titik a dan b. adalah : ∆ (II. ) Dimana Va = potensial titik a terhadap c Vb = potensial titik b terhadap c Nilai Va dan Vb dapat dicari dengan memperhatikan bahwa Va adalah hanya tegangan sumber. V. dibagi antara R1 dan R3 (II. ) Dengan cara yang sama Vb adalah tegangan yang terbagi diberikan oleh (II. ) Beda tegangan atau offset tegangan. dapat ditulis (II. )