Anemia : Lemah, letih, lesu, mudah capek, sesak, pucat Infeksi : Demam Trombositopenia : Perdarahan gusi, mimisan, kencing merah (hematuria) Infiltrasi organ : Perut “mrongkol” (splenomegali), benjolan di leher, ketiak, pelipatan paha Hipermetabolisme : Keringat malam, penurunan berat badan, anoreksia Hiperurisemia : gangguan penglihatan, ketulian: Nyeri sendi Leukositosis : Priapismus,
Pemeriksaan Fisik bisa didapatkan :
K/L : Conjunctiva,mukosa tampak pucat (o.k anemia); Limfadenopati KGB leher Gangguan penglihatan (o.k.leukositosis) Thoraks : Limfadenopati KGB axilla Abdomen : Splenomegali, limfadenopati KGB inguinal, Priapismus Ekstrimitas : Petechiae, echimosis, nyeri tulang, nyeri sendi Hipertrofi gingival : Khas pada AML M4 dan M5 Mata bisa berawrna kehijauan seperti mata kucing (o.k. infiltrasi sel-sel leukemia padas sel-sel orbita sehingga kadar enzim mieloperoksidase cukup tinggi dalam mata)
Pemeriksaan laboratorium bisa didapatkan :
Hb yang turun (Anemia) Leukosit dan trombosit : bisa me, normal maupun me Elektrolit : bisa terjadi hipo maupun hiperkalemi, hipo maupun hiperkalsemi Asam urat me (pada 50% kasus) : bisa menyebabkan nefropati urat, arthritis pirai, kolik ureter (oleh karena pengendapan Kristal urat pada saluran kemih) Hapusan darah tepi (HDT) / Bone Marrow aspiration (BMA) o Blast > 30 % Leukimia Akut o Blast < 30 % Leukimia Kronis
Jika dari hasil pemeriksaan menyokong kuat suatu dugaan leukimia
Tentukan : apakah Leukemi Akut atau Kronis ?
AKUT KRONIS
ONSET < 3 bulan > 3 bulan
KLINIS Sakit berat Sakit sedang
KELUHAN Demam, perdarahan, anemia (yang Perut “mrongkol” (yang menonjol)