Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Scabies, Sarcoptes scabiei

1. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Arachanida
Ordo : Sarcoptiformes
Famili : Sarcoptidae
Genus : Sarcoptes
Spesies : Sarcoptes scabiei
2. Morfologi

Sarcoptes scabiei memiliki tubuh yang berbentuk oval seperti kura-kura


(idiosoma) yang memiliki bagian dorsal rata. Bagian kaki dari Sarcoptes scabiei
baik jantan maupun betina memiliki kaki yang berbentuk pendek dan gemuk.
Sarcoptes scabiei memiliki 8 kaki. Pada setiap kaki, hewan ini memiliki cakar yang
seperti taji. Cakar berbentuk seperti taji ini terletak pada 4 pasang kaki dari
Sarcoptes scabiei. Masing masing 2 pasang cakar pada kaki 1, 2, dan 3, lalu 1
buah pada kaki ke 4. Ukuran dari betina 300-450 mikron x 250-350 mikron,
sedangkan yang jantan, antara 200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa
mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat alat untuk melekat
dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada
yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir
dengan alat perekat.
3. Bionomic

Sarcoptes scabiei berkembang biak di kulit host. Sarcoptes scabiei jantan


akan mati setelah terjadi kopulasi. Tungau betina akan menggali terowongan di
kulit host untuk meletakkan telur dan tinggal didalamnya. Masa inkubasi dari telur
adalah 3-8 hari. Umur dari betina dewasa kurang lebih 1 bulan. Sarcoptes scabiei
memakan Intercellular fluid (atau cairan limfe) di sekitar terowongan yang dibuat.

4. Peran terhadap kesehatan :


Sarcoptes scabiei adalah penyebab dari penyakit scabies yang dapat
menular baik dari hewan ke manusia , manusia ke manusia , dan manusia ke
hewan. Scabies diakibatkan oleh adanya infestasi dan infeksi dari ditemukannya
Sarcoptes scabiei pada kulit manusia. Scabies ini adalah penyakit tropis yang
terabaikan. Penyakit ini banyak ditemukan di negara berkembang.

5. Mekanisme penularan
Penularan dari scabies dibagi menjadi 2 yaitu penularan langsung dan
penularan tidak langsung. Penularan langsung dapat pelalui berjabat tangan, tidur
bersama, hubungan seksual. Transmisi kutu terjadi paling sering pada orang
dewasa melalui hubungan seksual. Transmisi Kutu pada anak anak biasanya
didapatkan dari orangtua atau temannya. Untuk penularan tidak Langsung adalah
transmisi penyakit melalui perlengkapan tidur, pakaian dan lain lain.

Daftar Pustaka

Prevalence of scabies and impetigo worldwide:a systematic review. Lucia romani

Epidemiology of scabies. L Claire Fuller

Scratching the itch: new tools to advance understanding of scabies. Kate E. Mounsey

A review of Sarcoptes scabiei: past, present and future. Larry G Arlian

Significant veterinary research on the dromedary camels of Kenya: Past and Present. Set
bornsterin

Anda mungkin juga menyukai