Anda di halaman 1dari 5

Cacing Heterophyidae Odhner, 1914 Penyakit yang discbabkan famili Heterophyidae ini disebur

heterofiasis, Famits ini mempunyai telur berukuran kecil. Heterophyidae khas dengan bani je penital
atau gonotil (gonotyle) yang dimilikinya. Penentuan spesies anggota fari. Heterophyidae didasarkan
atas morfologi tubuh, ada/tidaknya duri mahkota mengelilingi mulut, batas sebaran glandula vitelina
dan uterus, morfologi te dan lokasi porus genitalis. Kurang lebih ada 26 spesies dari 12 genus
(4pophall Ascocoryle, Centrucestus, Cryptocotile, Haplorchis, Heterophyes, Heteraphyon
Metugonimus, Procercum, Pygidiopsis, Stellanchasmus, dan Stictodora) an famili Heterophyidac
yang telah dilaporkan menginfeksi manusia (Tabel as Di antara seluruh spesies tersebut, yang paling
penting dalam kesehatan man adalah Heterophyesr heterophyes dan Metagonimus yokogarwai.
Tabel 3,5 Spesies dan Distribusi Geografis Famili Heterophyidae yang Menginfeksi Manusia. Genus
Spesies Distribusi geografis Apophallus Ascocotyle A. donicus Amerika Serikat A. longa Brazil
Centrocestus Carmatus Jepang, Korea C caninus Thailand Camalus Mesir C formosanus C. kurokawai
C. lingua H. pleurolophocerca Mesir H. pumilio Jepang, Taiwan, Vietnam Jepang Cryptocotile
Haplorchis Greenland Cina, Mesir, Korea, Laos, Filippina, Taiwan Thailand, Vietnam Cina, Laos,
Filippina, Thailand, Vietnam Filippina H. taichui H. vanissimus H. yokogawai Cina, Mesir, India,
Indonesia, Laos, Malaysia, Filippina, Taiwan, Thailand Heterophyes H. dispar Korea H. heterophyes
Mesir, Iran, Korea, Sudan Cina, Jepang, Korea H. nocens Heterophyopsis H. continua Jepang, Korea

Tabel 3.5 Spesies dan Distribusi Geografis Famili Heterophyidae yang Menginfeksi Manusia
(lanjutan). Spesies Distribusi geografis Genus Metagonimus M. miyatai Jepang, Korea M. takahashii
Korea M. yokogawai Semua Timur Jauh, India, negara-negara Balkan, Israel, Siberia, Spanyol P.
calderoni Afrika, Cina, Filippina Procercum Pygidiopsis Stellanchasmus P. summa Jepang, Korea 5.
falcatus Hawai, Jepang, Korea, Palestina, Filippina Thailand, Vietnam S. pseudocírratus Hawai,
Filippina Stictodora S. fuscata Korea S. lari Korea *Sumber: Toledo R, Muñoz-Antoli C, and Esteban
JG. Cacing Heterophyes heterophyes (Von Siebold, 1852) Stiles & Hassall, 1900 Sinonim Heterophyes
berasal dari kata "hetero" yang artinya berbeda, dan "phyes" yang artinya bentuk. Nama lain cacing
ini adalah Distoma heterophyes dan Heterophyes aegyptiaea. Hospes dan nama penyakit Hospes
definitifnya adalah manusia, anjing, kucing, jackals, serigala, burung pelikan dan mamalia lain
pemakan ikan. Hospes perantara pertamanya adalah keong Pirenella conica di Delta Sungai Nil dan
Cerithidea cingulata microptera (Cerithideopsilla cingulata) di Jepang dan China. Hospes perantara
keduanya dalah ikan air tawar, seperti Mugil cephalus, Tilapia nilotica, Liza haemotochela,
Acanthogobius flavimanus, Glossobius giuris,dan Tridentiger obscurus. Distribusi geografis Parasit ini
terdapat di Timur Tengah (Mesir, Sudan, Iran, Tunisia, Israel), Afrika, Eropa Selatan (Turki, Rumania,
dan Yunani) dan Asia (Cina, Taiwan, Jepang. Filippina, Indonesia, India, dan kemungkinan Korea
Selatan). Daerah fokus paling luas adalah Delta Sungai Nil, karena kawasan itu cocok bagi
perkembangan keong hospes perantaranya, keong Pirenella, dan ikan mullet, serta didukung oleh
kebiasaan penduduk yang senang makan ikan mentah dan fasilitas pembuangan feses yang belum
memadai.

Morfologi Cacing ini menempel di dinding usus halus. Morfologi cacing dewasa dan dilihat pada Gbr.
3.21. Bentuknva lonjong memanjang dengan bagian posteri membulat dan berwarna keabu-abuan
(sewaktmu masih hidup) dengan ukur 1.0-1,7 0,3-0,7 cm. Kulit Juar tubutnya dilapisi oleh duri
menyerupai si dengan jumlah yang lebih banyak pada tubuh bagian anterior. Batil isap mul jauh lebih
kecil (90 p) daripada batil isap perut (230 p). Batil isap perut berdindine tebal dan terletak pada
sepertiga bagian tengah tubuh. Selain kedua batil isap tersebut. H. heterophyes juga mempunyai
batil genital (gonotyle) dengan ukuran 150 u yang terlerak di sebelah kiri belakang bo isap perut.
Batil isap genital merupakan ciri khas pada Heterophyes dan mam ditonjolkan, tetapi tidak dapat
dilekatkan ke rubuh hospes. Batil isap genital in mempunyai sejumlah duri kecil yang berderet secara
radial dan tanpa duri pad bagian paling dekat dengan batil isap perut. Saluran cernanya terdiri atas
yang pendek, lalu faring berbentuk tabung, esofagus yang pendek, dan usus bercabang dua yang
tidak menyatru lagi serta menuju ke belakang tubuh. Kanton ekskretorius terletak di seperlima
bagian posterior tubuh. Kedua testis yang lonjong terletak di sisi kiri dan kanan di dekat uiune
posterior tubuh. Saluran kelamin jantan mempunyai vesikula seminalis bes yang bermuara ke atrium
genitalis yang ada di dalam batil isap genital oleh suati duktus ejakulatorius yang muskular. Ovarium
yang bulat terletak di garis tengah. kira-kira di sepertiga ujung posterior dan juga terdapat
reseptakulum seminalis isap Batil isap mulut - Faring Esofagus Usus Genitoasetabulum- Batil isap
perut Batil isap genital Vesikula seminalis Ovarium Uterus- Reseptakulum seminalis Glandula vitelina
Testis Gbr. 3.21 Morfologi cacing dewasa dua species famili Heterophyidae. A. Heterophyes
heterophyes. B. Metagonimus yokogawai. Sumber: diolah dari https:// www.google.co.id.

000000 Operkum Didg ir Tomb Chr. 3.22 Mortologi telur dan metaserkaria Heterophyes
heterophyes. A-E). Telur: perhatikan adanya operkulum yang lebar pada satu ujung telur dan
kadang- Ladanig tombol pada ujung lainnya: (F) Metaserkaria berbentuk bulat. Sumber https://
www.google.co.id. dan kanalis Laurer. Uterus yang berkelok-kelok bermuara pada batil isap genital.
Clandula vitelina terdiri atas 14 folikel besar di suatu area yang terbatas di posterior tubuh. Telur
berwarna cokelat dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan telur Opistorchis (30x15 p),
mempunyai operkulum, sebagai tepi operkulum. Kemungkinan ada juga tombol kecil pada ujung
yang satunya (Gbr. 3.22). Telurnya sudah mempunyai embrio (mirasidium) sewaktu keluar bersama
feses. Serkaria mempunyai dua batil isap, usus yang primitif, dua bintik mata, dan tujuh pasang
glandula penetrasi. Ekor serkaria ini mempunyai selubung di satu sisinya, di ujung ekor, dan di
sepertiga sisi satunya, serta mirip dengan pipa (serkaria lophocercois). mer sedikit "bahu" Siklus
hidup Bagan siklus hidup cacing ini dapat dilihat pada Gbr. 3.23. Telur mengandung mirasidium yang
berkembang sempurna sewaktu telur dikeluarkan bersama feses penderita dan akan menetas hanya
jika tertelan oleh keong-keong kecil sebagai hospes perantara pertamanya. Dalam tubuh keong,
akan dihasilkan sporokista dengan satu atau dua generasi redia (redia induk dan redia anak) sebelum
menghasilkan serkaria. Serkaria ini akan dilepaskan dari keong dalam waktu 3-4 minggu setelah
keong menelan telur, lalu menembus kulit ikan dan tinggal serta mengalami enkistasi pada lipatan di
bawah sisik, sirip, insang, ekor dan otot-otot superfisial tubuh ikan. Metaserkaria yang mengkista
tersebut berukuran sekitar T00 u dan menjadi infektif dalam waktu 15-21 hari. Jika daging ikan
mentah ang mengandung metaserkaria ini ditelan oleh manusia, metaserkaria akan berkembang di
dalam usus halus. Cacing menjadi dewasa dalam waktu 15-20 hari dan mampu hidup selama dua
bulan. Telur muncul di feses penderita 2-5 minggu setelah infeksi.

Terkane mete gita ndi ete O aiem an me Druus the aia kalu da Searia topa Memata dan buruno
terintes tolah makn n mentib yang menganitung metasorkans dan keond Dewass d unus h Hospes
keong menelen lor asum menertes dan memener usus keong A-Stadium intekst Telur yang beri
rasidium dikeluarkan bersama feses A Stadium diagst Sporokista Redia Serkaria darngan heong Gbr.
3.23 Siklus hidup Heterophyes heterophyes. Gejala klinis Infeksi ringan biasanya tanpa gejala. Jika
jumlah cacing banyak, hal ini daner menyebabkan iritasi pada mukosa usus berupa sekresi mukus
yang berlebihan. nekrosis superfisial pada epitelium, diare kronis, kolik, dan mual. Telur yang
kadang-kadang menyasar ke pembuluh darah akan menyebabkan fosi granulomatosa di berbagai
organ dan jaringan, termasuk di miokardium dan otak. Di Filipina disebutkan bahwa 15% kasus
miokarditis yang fatal disebabkan oleh telur parasit ini. Namun, kebanyakan kasus pada manusia
tidak begitu berat. Ada juga yang melaporkan terjadinya infiltrasi limfosit, plasmosit, dan cosinofil
pada stroma, erosi enterosit di sekitarnya, serta penipisan sel-sel globet, dan kadang-kadang edema
pada vili-vili. Cacing dewasa H. heterophyes telah dilaporkan ditemukan di otak dan miokardium.
Diagnosis dan pengobatan Diagnosis didasarkan atas penemuan telur parasit secara mikroskopis
pada tese Telur H. heterophyes dan M. Yokogauwai sangat mirip dengan telur Clonorehis
Opistorchis. Masalah lain dalam pemeriksaan mikroskopis trematoda ini adalah konsentrasi telur
pada feses yang terlalu sedikit. Spesies dapat diidentifikasi

dengan pemeriksaan cacing dewasa setelah pengobatan. Sejauh ini, belum diagnosis heterofiasis
yang menggunakan tes imunologis, tetapi infeksi eksperimen menunjukkan adanya reaksi silang
pada 10% spesimen ketika menggunakan antigen telur Schistosoma dan 35% ketika menggunakan
ekstrak mentah Fasciola. Untuk infeksi oleh trematoda usus, WHO menganjurkan engobatan dengan
praziquantel 25 mg/kg bb dalam dosis tunggal. Epidemiologi dan pengendalian Vawisan fokus
terluas heterofiasis adalah Delta Sungai Nil yang merupakan lingkungan yang cocok untuk penularan
cacing ini: keong Pirenella yang sangat padat di lagun-lagun air payau di deltanya, ikan mullet yang
juga padat, masyarakat yang secara tradisional senang makan ikan mentah, dan fasilitas
pembuangan kotoran yang sangat terbatas. Kebanyakan ikan mullet di kawasan u mengandung
metaserkaria yang dapat meneapai 6.000 metaserkaria per kor ikan, dan hampir semua anjing dan
kucing mengandung parasit. Dalam suatu lokasi, diperkirakan 65% anak sekolah terinfeksi. Meskipun
ditemukan daerah yang endemis dan hiperendemis, ada juga kawasan yang sangat rendah
prevalensinya, yakni di sebelah Barat Afrika. Sumber infeksi ke manusia, mamalia, dan burung adalah
ikan (air tawar, air payau, atau air asin) yang mengandung metaserkaria. Budaya makan ikan mentah
atau setengah matang merupakan penyebab utama penularan. Hospes yang sangat menentukan
penularan cacing ini adalah keong. Parasit ini kurang selektif dalam pemilihan hospes perantara
kedua. Bisa satu dari sekian banyak spesies ikan air tawar, air payau, atau air asin, dan bahkan udang
yang ada di kawasan tersebut. Kontaminasi air dengan kotoran manusia dan hewan menambah
kompleksnya siklus hidup parasit ini. Hospes definitif utamanya beragam, bergantung pada spesies
parasit. Bisa burung pemakan ikan, anjing, kucing dan manusia, atau bisa juga mamalia liar lain yang
juga pemakan ikan. Sama seperti trematoda bersumber makanan lainnya, heterofiasis dapat
dihindari melalui promosi dan penyuluhan tentang perlunya memasak ikan hingga matang serta
buang air besar secara benar. Metaserkaria cacing ini mampu hidup hingga tujuh hari di tubuh ikan
asin dan beberapa hari jika diawetkan di air cuka. Anjing dan kucing juga sebaiknya jangan diberi
daging mentah atau ITIsan daging mentah karena hewan tersebut dapat terinfeksi dan kotorannya
mencemari lingkungan. Cacing Metagonimus yokogawai Katsurada, 1912 Sinonim acing ini disebut
juga Heterophyes yokogawai, Loxotrema ovatum, Yokogawa yokogawai, dan Loxotrema yokogawai.

Hospes dan nama penyakit Hospes definitifnya adalah manusia, kucing, anjing, tikus, babi, serta
burung (mis., burung pelikan), Hospes perantara pertamanya adalah keong Semistulcorpira retng
dan S. libertina: Hospes perantara kedua adalah ikan manis Tribolodon hakonensis, Plecoglossus
altivelis, dan ikan merah Lateolabrax japonicus. Penyakit yang disebabkannya disebut
metagonimiasis atau Yokogawas fluke infection Distribusi geografis Cacing ini terdapar di Jepang,
Taiwan, Cina, Korea, Mancuria dan Siberia, Istaed negara-negara Balkan dan Spanyol. Morfologi
Panjang cacing dewasa adalah 1-1,5 mm dan lebarnya 0,5 mm. Cacing int mempunyai organ khusus
yang disebut genitoasetabulum (genitoacetabulum aran ventrogenital complex) di sisi kanan tubuh,
yang merupakan karakteristik baei Metagonimus (Gbr. 3.21). Pada M. Yokogawai, organ ini lebih
besar daripada baril isap mulut. Organ khusus ini diduga berfungsi untuk reproduksi, dan umumnya
ditutupi oleh kutikula dengan sempurna. Batil isap perut bergabung dengan genitoasetabulum. Sirus
dan kantong sirus tidak ada pada Metagonimus, tetani vesikula seminalis dan reseptakulum
seminalis lengkap ada. Kedua testis M Yokogawai berjarak dekat, dan uterus berakhir di ujung
anterior cacing. Distribusi glandula vitelina relatif sedang. Telur M. yokogawai berbentuk lonjong.
Warnanya cokelat kekuningan dan ukurannya 23,5-31,5 x 14,5-18 u (rata-rata 27 x 16,5 p). Pada satu
ujungnya, terdapat operkulum yang tidak begitu jelas. Permukaan dinding telur halus dan tidak
memiliki pola tertenru. Gambaran telur ini juga dapat digunakan untuk membedakan dari telur
berbagai jenis cacing hati. Meskipun telur mengandung mirasidium, masih agak sulit untuk
mengenalinya. Metaserkaria berbentuk lonjong dengan ukuran 162-217x101-134 atau bulat dengan
ukuran 139-160x130-145 u. Dinding kista metaserkaria transparan, yang terdiri aras dua lapis.
Lapisan luar lebih tebal dengan ketebalan 2-3 u dan lapisan dalam lebih tipis. Siklus hidup Siklus
hidup cacing ini mirip dengan siklus hidup H. heterophyes, hanya saja hospe perantaranya berbeda.
Telur yang dikeluarkan hospes definitif tidak menetas d air. Jika telur ini tertelan oleh keong
Semisulcospira sp., mirasidium keluar u telur, berkembang menjadi sporokista, lalu menjadi redia
dan serkaria. akhirnya keluar meninggalkan tubuh keong dan masuk ke air. Panjang serkaria adalah
170 u dan ekor beserta membran tipisnya mempunyai pa 384 p. rata-rata

Serkaria memiliki tujuh pasang sel glandula penetrasi; bentuk dan susunan sel-sel ini berbeda dari
serkaria M. takahashii. Karakteristik lain untuk membedakannya dengan M.takahashii adalah selalu
rerdapat empat c pada deretan paling dalam dari tiga deret duri transversal di tepi anterior batil isap
mulut. Jika serkaria menemukan ikan, serkaria akan menempelkan dirinya, duri mulut va dilepaskan,
lalu menginvasi ikan dan tinggal terutama di otot-otot, juga di sisik, insang, dan sirip. Metaserkaria
berbentuk lonjong pendek atau bulat dengan ukuran rata-rata 159 x 148 u. Jika metaserkaria ditelan
oleh hospes definitif, kistanya dibebaskan dan akan menjadi dewasa dalam waktu kira-kira satu
minggu dan tinggal pada bagian anterior usus halus. Patogenesis, patologi, dan klinis Cacing ini
menginvasi ruang antar vili usus halus agak dalam sehingga efek mckanis dan toksiknya adalah
peradangan di daerah sekitarnya. Jika jumlah cacing yang berparasit sangat sedikit, gejala klinisnya
bisa tidak jelas. Akan tetapi, jika jumlahnya cukup banyak, misalnya pada penderita yang senang
makan ikan mentah dan mengalami infeksi yang berulang-ulang, dapat timbul gejala klinis. seperti
nyeri perut dan diare. Kasus infeksi akut yang berat dapat menyebabkan feses bercampur lendir dan
darah. Jika cacing ini meletakkan telurnya pada mukosa usus, telur dapat memasuki pembuluh darah
dan pembuluh limfe serta menyebar ke seluruh tubuh dan selanjutnya menyebabkan embolisme
telur. Ini juga penting untuk membedakannya dari jenis cacing Heterophyes lainnya, sebab
identifikasi spesies Heterophyes ini sulit dilakukan apabila hanya membedakan bentuk telurnya saja.
Diagnosis dan pengobatan Telur ditemukan pada pemeriksaan feses harus dibedakan dari telur C.
yang Smensis secara teliti. Telur M. Yokogawai tidak hanya sulit dibedakan dari telur Heterophyidae
lainnya, ukurannya pun sama dengan telur M.takahashii. Rumah penderita serta kegemaran makan
ikan juga harus diperhatikan. Obat yang dmpuh untuk metagonimiasis adalah kamala, praziquantel,
dan bithionol. Epidemiologi Beberapa daerah di Cina seperti Sumjin, Tamjin, Sungai Boseang, Pulau
Geoje dan Osip Stream merupakan daerah endemis metagonimiasis dengan angka infeksi antara 20-
70%. Beberapa daerah lain di negara itu juga endemis metagonimiasis. Di Jepang hingga tahun 1970-
an, penyakit ini diabaikan, kecuali di daerah sekitar Danau Hamana. Di sungai-sungai kecil di daerah
administrasi Shizuoka, ditemukan metaserkaria yang tinggi persentasenya di dalam tubuh ikan. Di
Rusia, daerah endemisnya meliputi Lembah Amur dan Ussuri serta daerah administrasi Khabarovsk,
dengan angka infeksi pada etnis minoritas mencapai 20-70 %. Di

Pulau Sakhalin, angka infeksi pada etnis Rusia mencapai 1,5 %, sedangkan pada etnis minoritas
mencapai 10 %. molekuler Metagonimus: M. yokogawai, M. takahashii, dan M. miyatai dapat
dibedakan Penelitian tiga spesies secara menunjukkan bahwa dengan pemeriksaan PCR.

Keluarga Heterophyidae Sejarah Cacing keluarga Heterophyidae ada lah cacing trematoda kerdil,
benukuran sangat kecil, hanya kurang lebih beberapa milimeter Cacing ini pertama kali ditemukan
oleh Bilharz (1851) pada autopsi seorang Mesir di Kairo. Hospes dan Nama Penyakit Hospes cacing
ini sangat banyak, mumnya mahluk pemakan ikan seperti manusia, kucing, anjing, rubah, dan jenis
burung-burung tertentu Nama penyakitnya adalah hetero- filiasis. Distribusi Geografik Cacing ini
ditemukan di Mesir, Turk Jepang. Korea, RRC, Taiwan, Filipina dan Indonesia. Cacing dari keluarga
Heterophyidae adalah: Heterophyes heterophyes, Metago- nimus yokogawai dan Haplorchis yoko-
gawai. Di Indonesia, Lie Kian Joe (1951) menemukan cacing Haplorchis yokoganwai pada autopsi 3
orang mayat.

Morfologi dan Daur Hidup Cacing dari kehuanga Hetenpyde berukran panjang anara 1-1,7 mm dan
lebar antara 01-0,75 mm, kecuali genus Haplorchis yang jaah lebih koil, yaitu paajang 0,41- 051 mm
dan lehar 0,24 03 nm Di samping hail isap ponat, eiri-ciri khas yang lain adalah, batil oap kelamin
yang tendapat di sebelah kui belakang Cacing ini mempatyai 2 buah testis yang lonjong, ovarium
kecil yang agak bulat dan 14 buah folikel vitelin yang letaknya sobelah lateral Bentuk uterus sangat
berkelok-kelok, letaknya di antara eha sekum Tehur berwama agak coklat mada mempynyai
operkulum, berakuran 265-30x 15-17 mikron, berisi mirasidium Minadum yang keluar dari telur,
meng hinggapi koong air tawar payaa, seperti pens Pirenella Cerithidia Sominleo pu sebagai hospes
penotara I dan ikan dai gemas Mgil Tlpis Aphane Aoae hegobat, Claria dan lain-lain sebagai hospes
perantara II. Dalam koong, mira- sidium tumbuh menjadi sporokista, kemadian menjadi banyak redia
induk, berlanjut menjadi banyak redia anak untuk pada gilirannya membentak hanyak serkaria
Serkaria ini menghingapi ikan-ikan tersebut dan masuk ke dalam otot-olotmya untuk tumbuh
menjadi metaserkaria Manasia mendapatkan infeksi karena makan daging ikan mentah, atau yang
di- masak kurang matang. Pada ikan gemas Plectoglossut dan sejenisnya, metaser kara tidak masuk
ke dalam otot, akan tetapi hinggap di sisik dan sinpnya.

Metaserkaria yg hurr dimak dengan dagng ikan mentah, tonbu e jadi cacing dewaia dalam 14 hari
bertelur Patolegi dan Gejala Klinis Pada infekai cacingc kelurga He phyia biasanys stadiom des
menyebabkan iritasi ringan pada halus, tetapi ada beberaps ekor cac yang mungkin dlapat
menembus v usus Telurnya dapat menembus ma aliran getah bening dan menyangkut a katup-katup
atau otot jantung dan meng akibatkan payah jantung Kelainan terutama dilaporkan pada infeksi
cacing Meagonima dan Haplorchi yolog Telur atau cacing dewasa dapat be sarang di jaringaa otak
dan menycbabkan kelainan disertai gejala-gejalanya Gejala Alinis yang ditimbulkan olch infeksi berat
cacing tersebut adalah mulas atau kolik dan diare berlendir, serta nyeri tekan pada perut. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan me- nemukan telur dalam tinja. Pengobatan Obat yang tepat untuk
penyakit cacing ini, adalah prazikuntel. Prognosis Paryakit heterofiasis biasaya an dan hidak
merlshayakan, dapa dichad sampai sembuh

Epidemiologi Manusia, terutama pedagang ikan dan hewan seperti kucing, anjing dapat merupakan
sumber infeksi bila menderita penyakit cacing tersebut. Telur cacing dalam tinja dapat mencemari
air serta ikan yang hidup di dalamnya. Hospes definitif mendapatkan infeksi karena memakan daging
ikan mentah yang mengandung metaserkaria hidup. Ikan yang diproses kurang sempurna untuk
konsumsi, seperti fessikh, dapat juga menyebabkan infeksi. Sebagai usaha untuk mencegah
meluasnya infeksi cacing Heterophyidae kebiasaan makan ikan mentah harus dihindari.

Anda mungkin juga menyukai