Anda di halaman 1dari 4

Ferioksida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Artikel atau bagian dari artikel ini diterjemahkan dari Iron(III) oxide di
en.wikipedia.org. Isinya memiliki ketidakakuratan. Selain itu beberapa bagian yang
diterjemahkan masih memerlukan penyempurnaan. Pengguna yang mahir dengan
bahasa yang bersangkutan dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan
menyempurnakan terjemahan ini, atau Anda juga dapat ikut bergotong royong dalam
ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan
artikel)
Besi(III) oksida

Nama
Nama lain
Ferri oksida
Bijih besi
Penanda
 1309-37-1
Nomor CAS
ECHA InfoCard 100.013.790
Nomor E E172(ii) (pewarna)
 518696
PubChem CID
Nomor RTECS NO7400000
Sifat
Rumus kimia Fe2O3
Massa molar 159.69 g/mol
Penampilan padatan merah kecoklatan
Densitas 5.242 g/cm3, padat
Titik lebur 1566 °C (1838 K) decomp.
Kelarutan dalam air tidak larut
Struktur
Struktur kristal rhombohedral
Termokimia
Entalpi pembentukan standar (ΔfH ) −825.50 kJ/mol
o

Bahaya
Klasifikasi UE (DSD) (usang) tidak disebutkan
Titik nyala tidak mudah terbakar
Senyawa terkait
Anion lain besi(III) fluorida
Kation lainnya mangan(III) oksida, kobalt(III) oksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C
[77 °F], 100 kPa).
Sangkalan dan referensi

Besi(III) oksida dikenal juga dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi
dan mempunyai rumus kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik.

Daftar isi
 1 Bentuk
o 1.1 Bentuk alfa
o 1.2 Bentuk beta
o 1.3 Bentuk gamma
o 1.4 Bentuk epsilon
o 1.5 Bentuk lain
 2 Referensi

Bentuk
Bentuk alfa

α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan bentuk yang
paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai mineral
bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat antiferromagnetic di
bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K
(suhu Neel).[1] Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan
pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet.

Bentuk beta

Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa. Besi(III)
oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh karbon, pyrolysis
dari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat.

Bentuk gamma

Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara alamiah
sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 10
nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari gamma
besi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel-partikel
yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari besi(III)
oksalat.

Bentuk epsilon

Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan gamma.
Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan bentuk
alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi bisa
disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable,
berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara
oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III)
nitrat.

Bentuk lain

Tekanan tinggi, amorf.[2]

Referensi
1. ^ J.E Greedon, (1994), Magnetic oxides in Encyclopedia of Inorganic chemistry Ed. R.
Bruce King, John Wiley & Sons ISBN 0-471-93620-0
2. ^ "Oxid železitý, Fe2O3" (dalam bahasa Czech). Diakses tanggal 20. JUN 2009.

Artikel bertopik senyawa kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya.

Anda mungkin juga menyukai