Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai
Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai
PENDAHULUAN
sampah organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai kompos, ada juga
sampah non organik atau disebut juga sampah yang tidak dapat hancur, di antaranya
limbah kemasan plastik. Dengan itu kita dapat mengubahnya menjadi barang barang
adalah sampah plastik yang dihasilkan di Surabaya sebanyak 96.000 ton per tahun
(sekitar 4 persen dari total sampah pastik) adalah sampah plastik dari packaging
plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat
dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas. Pemanfaatan
dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan
bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian
C. Pembatasan Masalah
berikut :
E. Sisitematika Penulisan
Bab I adalah Pendahuluan, pada bab ini penulis menguraikan tentang latar
Bab II berupa landasan teori, bagaimana teori teori keilmuan yang digunakan
Bab III akan diuraikan tentang metode dan langkah langkah mendaur ulang
BAB II`
LANDASAN TEORI
Sampah, jika mendengar kata-kata ini apa yang terlintas dalam pikiran
kalian? Tentulah kotor, bau dan sangat berlimpah di dunia apalagi kota metropolitan.
kalian semua lihat bukan dimana-mana sampah bertumpukan, disungai pun menjadi
kesadaran warga menjadi salah satu faktor utama dibanding keterlibatan pemerintah.
Sebagai warga yang baik kita harus memiliki kesadaran agar sampah yang
berlimpah ini dapat dimanfaatkan, jadi agar tidak semakin banyak sampah, kita
harus memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan cara mendaur ulang sampah
bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang
selain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat
sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1)
sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran,
sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti
plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang
berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti
sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan
Daur ulang merupakan proses dari bahan baku yang sudah tidak berguna
menjadi bahan baku yang berguna, mengurangi sampah yang ada, dan mengurangi
lama (durable), dan dapat mengikuti trend permintaan pasar, plastik telah mampu
kapitanya yang mencapai sekitar 7 kg per kapita relatif masih rendah dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya yakni sekitar 20 kg/kapita, namun dengan jumlah
penduduk yang sangat besar maka total kebutuhan plastik Indonesia mencapai 24%
dari total ASEAN dan berada pada peringkat kedua setelah Thailand (33%). Secara
(http://www.sukunan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5:men
gubah-sampah-plastik-menjadi-produk-kerajinan-kreatif&catid=20:kerajinan-
sampah-plastik&Itemid=18)
oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik
dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu
sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak
yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan
sebagainya.
secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat
tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.
Sejauh ini, usaha industri daur ulang biasanya menerima sampah plastik dari
pengepul dan menolak kemasan langsung dari pabrik-pabrik. Sampah plastik jenis
ini kemudian diubah menjadi pellet plastik yang dapat diubah lagi menjadi produk
plastik daur ulang lain seperti mainan anak, vas, tali tambang dan sebagainya.
Namun untuk plastik berlapis (multilayered plastic) teknologi pengolahannya belum
banyak dikembangkan karena lebih rumit dan tidak memiliki keuntungan ekonomi
yang viable. Dalam proses mengubah limbah kemasan plastik menjadi barang
kerajinan, yang cukup sulit sebenarnya proses menjahit. Sebab, multilayer tersebut
licin dan juga keras. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menguasai cara menjahit
pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri
model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan
(http://www.sukunan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5:men
gubah-sampah-plastik-menjadi-produk-kerajinan-kreatif&catid=20:kerajinan-
sampah-plastik&Itemid=18)
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang
keluar dalam bentuk scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan
limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan
dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem
(ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok
(http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html)
Misainya: sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran
hewan
3. Limbah Anorganik.
Limbah anorganik yaitu limbah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Misainya plastik, pecahan kaca, karet, kaca,
ulang.html)
4. Limbah berbahaya.
Misalnya: paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa
daur-ulang.html)
terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur,
2. Limbah yang tidak akan atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan
daur-ulang.html)
1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP
82 thn. 2001).
Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan
metode Titrimetrik.
b. Parameter logam.
d. Organik Agregat.
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat (limbah) yang
atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung,
manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya
dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa
proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
a. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan
awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah
menguap.
b. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
c. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan
lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil
proses tersebut.
d. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested
4. Limbah padat
dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse,
Recycle. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-
ulang.html)
a. Limbah mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan.
b. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan
api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah
atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu
tinggi.
d. Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila
penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh
manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit
atau mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah
yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi
atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan pokok antara
limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara penggolongannya. Pada
(http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html)
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui
daur ulang
1. Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
2. Gelas, Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan
baja baru.
5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan
A.c. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun
dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat
1. Ampas Tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya
hewan ternak.
2. Enceng Gondok
Enceng gondok bisa menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak.
Enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti tas.
3. Sampah Organik
Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola
dengan prosedur yang benar. Contohnya daun daunan dan kotoran ternak. Kedua
jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan
lingkungan.
lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan
Pasti anda pernah menggunakan dan membuang barang barang seperti botol
plastik, kaleng aluminium, kantong pastik dan masih banyak lagi. Kemudian jangan
jenisnya. Saat ini banyak pengepul sampah yang mendatangi rumah rumah untuk
membeli kertas bekas atau sampah plastik keras. Jadi, daripada sampai sampah itu
Lalu bagaimana dengan sampah plastik lunak? Bisakah dijual? Bisa. Namun
untuk plastik polos. Sayangnya, kemasan snack atau produk sachetan rata rata
dilapisi aluminium foil dan memiliki warna yang mencolok. Meskipun menarik,
sayangnya plastik sejenis itu tidak laku dijual. Sampah sampah jenis ini kemudian
hanya berakhir sebagai limbah yang akan dikubur dan dibakar. Padahal, sampah
plastik yang dikubur di dalam tanah tidak akan terurai hingga lebih dari1.000 tahun
dan pembakaran sampah plastik akan menghasilkan racun yang berbahaya bagi
Mari berpikir kreatif. Sampah plastik jenis ini bisa dimanfaatkan dalam skala
minimal. Kita bisa membuat produk kerajinan untuk kita pakai sendiri. Dalam skala
besar kita bisa menjadi produsen dan menjual produk sampah plastik ini. Barang
barang yang ada di sekeliling kita, bisa dijadikan ide awal untuk sebuah produk
sebagai berikut:
Untuk bisa memulai suatu usaha harus menguasai cara pembuatannya. Tidak perlu
terlalu memikirkan keaslian model yang akan dibuat, yang terpenting adalah
menguasai tehnik dasarnya terlebih dahulu. Banyak cara berbeda, namun tidak ada
cara yang lebih jitu. Keahlian bisa diperoleh jika tekun dan terus melakukan inovasi.
Keahlian dasar yang harus dikuasai untuk membuat produk daur ulang dari sampah
plastik adalah menjahit. Saat ini, banyak tersedia pelatihan singkat untuk menjahit.
mengikuti kursus singkat selama satu bulan. Kuasai tehnik dasarnya saja. Ide adalah
sesuatu yang ada di kepala, tidak serta merta diperoleh di tempat kursus.
Cara ini cukup efektif untuk dilakukan. Pertama bisa melihat langsung dasar dasar
menjahit. Kedua kelemahan dan hambatan dalam menjalankan usaha. Ketiga belajar
tentang tehnik promosi dan pemasaran yang efektif. Namun belajar dari pengrajin
terlalu sibuk untuk memberikan pelatihan. Pekerjaan mereka pun sudah dituntut
serba cepat. Jadi jika melakukan kesalahan, bisa jadi mereka akan menanggapinya
dengan tidak sabar. Untuk itu coba survey terlebih dahulu organisasi organisasi
c. Otodidak
Tak perlu ikut kursus atau magang di tempat lain. Manfaatkan imajinasi dan
Dunia maya ini menghadirkan informasi yang up to date setiap detiknya. Gunakan
Ide bertebaran di sekeliling kita. Kita dituntunt untuk selalu peka. Sebelum memulai
usaha anggaplah diri kita sebagai orang yang professional, produk yang kita hasilkan
adalah produk yang berkualitas dan memiliki harga jual tinggi. Bisnis kerajinan,
dengan bisnis lainnya. Yang khusus adalah bahan dasarnya, sementara ragam produk
yang dihasilkan bisa bermacam macam. Pertama tama telusuri perabot rumah tangga
di rumah. Mulai dari alat makan, alat masak, perlengkapan mandi, perlengkapan
tidur, alat tulis anak, dan sebagainya. Dari berbagai produk perabot tersebut, ada
banyak ide yang bisa di dapatkan. Dengan sentuhan kreativitas bisa dibuat menjadi
barang barang yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan sampah plastik. (Asih
Nuryani, 2010:10)
menerima pemberian orang atau melobi pedagang yang menjajakan minuman sachet
C.a. Mengurangi limbah dalam kehidupan sehari hari dapat dilakukan dengan 6 cara
yaitu :
a. Reuse
pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang
b. Recycle
dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya kertas
atau sampah bekas, pecahan pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan
sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat di daur ulang menjadi
pupuk (kompos). Proses daur ulang ini juga mengubah sampah menjadi energi panas
yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang
melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat
dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah
Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah. Misalnya ibu ibu rumah tangga kembali ke pola lama
plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (tereduksi). Selain itu bila setiap
orang menggunakan saputangan dari pada tissue, disamping itu akan mengurangi
sampah, dengan tidak mengguakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan
baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan yang tidak lain adalah kayu
dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang
akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.
d. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
e. Refill
f. Repair
ulang.html)
Tali bisban L 20 B
Jarum mesin no 13
Vuring
Ritsleting
Alat :
Mesin jahit
Gunting
Pensil
Penggaris
Palu kecil
Dari berbagai macam bungkus makanan dan minuman, pilih sesuai jenisnya
b. Cara Membersihkannya
1. Pilah pilah bungkus bekas sesuai dengan isinya
serangga.
a. Bungkus bersih. Kemasan ini sudah dipisahkan sejak awal ketika isi sudah habis
dan tidak bercampur dengan sampah lain. Sisihkan bungkus ini di tempat tersendiri.
b. Bungkus bernoda dan berperekat. Bekas rekatan ini biasanya berasal dari bekas
c. Bungkus sangat kotor. Kemasan ini biasanya berasal langsung dari tempat sampah.
c. Langkah Pencucian
1. Gunting dengan rapi bagian atas kemasan sekitar 1-2 cm, letakkan ke dalam ember
besar.
2. Gunakan penutup hidung selama proses pencucian. Hal ini untuk mengantisipasi
jika tidak tahan dengan bau tajam cairan pembersih atau pembunuh serangga dalam
kemasan.
4. Untuk melunakkan noda, bau busuk, dan lem perekat yang menempel di kemasan,
rendam kemasan dengan air bersih selama 2-3 jam. Dapat juga dicampur air dengan
cairan pembersih piring untuk merendam kemasan. Gosok gosok sampai tidak terasa
5. Gosok noda atau bekas rekatan dengan spons atau kain di bagian permukaan sampai
6. Setelah dibilas, rendam dengan cairan pencuci dan pembersih yang mengandung
cairan antiseptic selama 20 menit. Gosok gosok lagi untuk memastikan tidak ada
7. Bilas kemasan dengan air bersih hingga tidak ada sabun yang tertinggal.
8. Jemur di ruang terbuka dengan posisi telungkum selama 20-30 menit sehingga sisa
10. Lap dengan kain bersih. Pastikan bagian dalam kemasan benar benar kering.
Benda yang akan dibuat disesuaikan dengan bentuk asli pembungkus. Misalnya
bungkus kopi sachet, tinggal dijahit tepinya secara memanjang. Sementara untuk
kemasan besar sesuaikan dengan pola yang akan dibuat. Contohnya saja bungkus
kecap refill, minyak, atau pewangi pakaian bisa dipotong sesuai pola.
e. Membuat Pola
1. Sebelumnya buat sketsa yang sesuai keinginan pada selembar kertas. Tempelkan
2. Untuk model produk selain bentuk kotak, gunting sesuai pola. Sedangkan pola
kotak atau persegi tidak peru dengan pola namun hanya dengan menghitung bagian
f. Tips Menjahit
1. Gunakan jarum tipe 13 karena ideal untuk menjahit, pembungkuspun tidak gampang
sobek.
2. Setelah pola jadi, lapisi dengan kain vuring dan jahit untuk memudahkan pada
proses penyambungan.
3. Bagian pinggir produk diberi lis (penutup sisi pinggir) dengan menggunakan tali
bisban.
4. Pasang tali dengan warna sesuai keinginan. Sesuaikan menurut panjang pendeknya.
6. Jahit masing masing sisi hingga membentuk pola yang diinginkan. (Asih Nuryani,
2010:17)
Karya Tulisku
http://karyatulisnaftalia.blogspot.com/2013/01/bab-i_21.html
Makalah daur ulang sampah plastik
DISUSUN OLEH:
10/XI IPA 3
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling
banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk
keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia
karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu
perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan
membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai
apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan
membakar itulah yang mereka lakukan.
Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan.
Contoh:
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang yang
sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek, serta
dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan
keuntungan ekonomi.
B. Perumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah sampah plastik itu?
2. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?
C. Tujuan
1. Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran TIK.
2. Bagi masyarakat
Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang
berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang
berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus
ditergen, botol air mineral dll.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine
ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini
mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga
menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam
berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya
bahan baku yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866,
seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk
menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan
gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika
saling berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika
seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang
ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di
dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa
berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk
senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk
keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis
Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk
membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada
masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah
ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
1.2.Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers, ahli kimia
lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang
pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang untuk membuat
sikat gigi dan stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer
lainnya menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.
Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau
vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia
di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga menemukan bahwa PVC ini
adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara
tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer
dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun
belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus makanan.
Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan
bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan
makanan agar kesegaran makanan tersebut terjaga.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O.
Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan
polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena
bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis
untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.
Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan
teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai
bahan antilengket.
1.3.Jenis-jenis plastik:
#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat
sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad
dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur
ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua
kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.
#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat
mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase,
kandang dan outdoor mebel.
#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung
khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama
manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan
minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat
mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.
#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan
dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai,
tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol
saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan
panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur
ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel
baterai, wadah, tong dan nampan.
#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu
ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok
environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan
bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan
lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang merugikan kesehatan.
Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi.
#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang
cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik.
"Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-
peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat
dilakukan.
#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan
dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan.
Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai
apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan
sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang
diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan
plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan
dengan jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry
plastik tidak terlalu tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik
adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon
Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung
di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan
bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.
Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya
sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang
bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan
hasil daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan
karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit,
tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka
lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai
pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung),
pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi
bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara
sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut
sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah
plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha
mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-
mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.
1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang
berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari
sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan
bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan
menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan
dibeli.
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar
4 cm
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm
di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini
sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu
dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses
ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa
keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari
kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang kurang
lebih yang dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual. Entah itu sampah
plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas, dompet,
kerajinan tangan lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan dinding,
kinciran bagi anak kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan
seperti sandal, baju, payung, tas jinjing, hingga hiasan dindin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan dapat
juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan, jika kita
membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek rumah kaca atau Global
Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas dalam mengolah sampah
plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah
menyelamatkan dunia.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita,
kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu
akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu
bagaimana mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang bernilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm
http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html
http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html
http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html
http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html
http://ekarisamonster.blogspot.com/2012/11/makalah-daur-ulang-sampah-plastik.html
Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan.
Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah
industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya
memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan
cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar
dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam
sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada
yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut
selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan
prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah
rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.
Limbah Plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis
thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling
umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat.
Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor
Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton
sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu
tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan
terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya,
peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi
sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari
total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu
ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah,
disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak
terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan
pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan
kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah
sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun
konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di
Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas
hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu
dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah.
Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang
dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi
jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam
satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali
dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan
terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat
menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun
fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa
kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara
China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila
tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan
pihak supermarket.
Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh
industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat
diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai
kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak
terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,
yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan
sebagainya (Sasse et al.,1995).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih
terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu
dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan
kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik
sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur
ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah
dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan
memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan
papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit
kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan
plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur
ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi
dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu
(lebih kurang 200°C).
http://www.kendali.com/index.php?option=com_content&view=article&id=192:daurulang-
plastik&catid=38:daur-ulang&Itemid=228
Ada banyak manfaat ketika kita mendaur ulang atau recycle sampah
atau barang yang tak terpakai baik di rumah atau tempat kerja. Manfaat
utama yang jelas adalah keuntungan secara ekonomi, dari barang yang
tak bernilai menjadi berharga atau memiliki nilai jual. Meskipun akan
sedikit menyita waktu untuk mendaur ulang atau recycle barang
tersebut.
Tapi waktu yang dipergunakan tadi akan setimpal dengan manfaat yang
akan didapat dari mendaur ulang sampah atau barang yang tidak
terpakai. Dan daur ulang jauh lebih menguntungkan daripada membakar
sampah atau barang yang tidak terpakai tadi. Karena membakar sampah
hanya menghasilkan polusi, mencemarkan lingkungan dan memberi
akibat buruk yang lebih besar pada iklim global.
B. Manfaat dari mendaur ulang atau recycle sampah atau barang yang tidak
terpakai:
Jika anda ingin membuang sampah, coba pikirkan lagi nilai sampah
tersebut ketika didaur ulang. Paling tidak akan menyelamatkan hutan
dari kepunahan.
http://www.infotipso.com/2012/07/manfaat-daur-ulang-atau-recycle.html