SGD 2
SGD 2
Judul : oh bayiku...
Skenario
Seorang Bidan melakukan pemeriksaan pada ibu mau melahirkan di ruang bersalin. Ibu merasakan
sesak pada ulu hati sejak kehamilan trimester III, pada hasil inspeksi perut ibu tempak membesar
tidak sesuai dengan usia kehamilan dan mengeluarkan lendir darah sejak 3 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TFU 2 jari bawah PX, teraba 1 bagian bulat keras melenting, bagian kanan teraba 1
bagian panjang seperti papan, bagian bawah teraba 1 bagian besar lunak tidak bisa digoyangkan,
terdengar 1 punctum maksimum di bagian kanan atas pusat, kenaikan BB 22 kg selama kehamilan.
Hasil USG 1 bulan yang lalu perkiraan TBJ 4000 gr. Akhir-akhir ini insiden persalinan dengan
kasus seperti diatas terus meningkat, hal ini sering dikaitkan dengan gaya hidup selama kehamilan
dan hal ini bisa menyebabkan kondisi janin jelek, sehingga bidan harus melakuakan deteksi dini.
Step 1
Tidak ada
Step 2
Step 3
Pada ibu
Pada bayi:
- Distosia bahu
- Peningkatan cidera lahir
- Kelainan kongenital
- Nilai APGAR lebih tinggi
- Hypoglikemia
- Hiperbilirubin
- BB berlebih pd masa selanjutnya/ semasa pertumbuhan kedepannya
9. Bagaimana penanganan pada kasus tersebut?
a. Sungsang
- Harus di rujuk ke fasilitas yang memadai
- Bisa dilakukan SC jika bb lebih dari 5000 gram dengan ibu yang DM, jika ibu dengan
DM harus SC
- Pada saat kehamilan: pd pemeriksaan lakukan pemberitahuan pd ibu bisa melakukan
kneechest(efektifitas). Dada harus menempel di lantai, bisa dilakukan pd hari ke 2
smpai hari ke 7, mengepel lantai
- Yoga(efektifitas)
- Terapi musik(efektifitas)
- Kolaborasi dgn dokter
- Bisa menggunakan perasaat brachpembukaan lengkap, ketuban pecah sndri atau
dipecah, HIS ibu yang kuat
- Nakes tdk boleh melakukan interfensi
- Bisa menggunakan perasat muller apabila melakukan penolongan pada bahu depan
- Nakes wajib melakukan pemasanagn infus untuk mencegah kehilangan darah
berlebih
- Ekstraksi sungsang(bokong dan kaki) gadar: talpus menumbung
- Manual aid: tenaga ibu dan nakes
b. Giant baby
- Persalinan : bisa dirujuk dan dilakukan SC pd perkiraan janin lebih dari 4500 gr,
terjadinya perpanjangan kala II persalinan, kepala tdk turun
- TBJ kurang dri 4500 gr dan tanpa DM pd ibu
11. Gaya hidup seperti apa yang dapat menyebabkan terjadinya pada kasus tersebut?
a. Sungsang
- Anc yg tdk teratur
- Kurangnya asupan gizi
- Gaya hidup yang malas-malasan dan kurang bergerak sehingga bayi bisa jd kurang
bayi
b. Giant baby
- Pola makan yang tidak sehat. Ex: kebanyakan gula
- Anc yang tdk teratur
- Suka makan2an micin, atau makan2an yang asin, makan2an yang manis yg bisa
menyebabkan ibu nya DM pd kehamilan
12. Bagaimana patofisiologi pada kasus tersebut?
a. Sungsang
- Bayi menyesuaikan pd rahim ibu. Ex: hidramnion
- Normalnya UK 32mgg air ketuban jumlahnya relatif banyak
- Kepala menempati tempat yg lebih kecil
- Bokong menempati tempat yg lebih luas
b. Giant baby
- Hiperinsuliniesme dan peningkatan zat makanan bisa menyebabkan peningkatan BB
janin meningkat atau bisa diatas normal
- Hiperinsulin janin makrosomia
- Pasokan nutrisi untuk meningkatkan insulin, apabila berlebihanmakrosomia
13. Apa hubungan kasus A dengan kasus B?
Pd usia kehamilan kurang dri 32 minggu kan terjadi hidramnion, setelah UK yg lebih
kemungkinan air ketuban berkurang dan janin sdh terjadi giant baby dan pd saat ibu janin pd
posisi sungsang sehingga ada kemungkinan janin sdh tidak bisa memutarkan badannya lg.
Konsep Mapping
Step 4 (learning Issue)
Tanda Gejala
Step 7
Sumber :
- Hajo, dkk. 2017. The art of vaginal breech at term an all fours. NCBI
- Cuningham, Gary. 2012. Obstetri wiliam. Jakarta, EGC vol.2
- Lidya, 2014. Persalinan dengan luaran makrosomia. FK univ samratulangi manado
Step 1
TIDK ADA
Step 2
Step 3
1. Apa diagnosis kasus diatas ?
Diagnosa 1 : partus tak maju
Diagnosa 2: fetal distress
2. Apa penyebab dari partus tak maju ?
- His tidak adekuat
His yang terlalu kuat karna tidak ada koordinasi dari kedua segmen di
rahim
- Faktor janin (malposisi/malpresentasi presentasi dahi,presentasi
muka karna hiper ekstensi pada kepala janin besar, adanya kelianan
pada janin hydrocephalus
- Faktor jalan lahir (panggul sempit,keteganggan otot dasar panggul
yang kaku yang menghambat penurunan kepala janin, kelainan
serviks servik kaku yang menghambat pembukaan biasanay pada
multi gravida, kelianan vagina, tumor)
3. Apa tanda gejala partus tak maju?
- Pembukaan tidak melebihi 4 cm sesudah 8 jam inpartu
- Penurunan kepala menetap
Pada janin:
- DJJ terganggu,
- Takikardi dan brakikardi
- Meningkatakan morbiditas dan mortalitas prenatal
6. Bagaiamana patofisiologi dari partus tak maju ?
Tergantung pada faktor yang mempengaruhi
Dari semua penyebab tersebut bisa menyebabkan pembukaan servik
lambat yang membuat kepala janin tidak kunjung turun.
7. Apa saja klasifikasi dari partus tak maju ?
Fase laten memanjang
Fase aktif memanjang (di pantau dengan partograf), pada primi 1-2
cm perjam, pada multi ½ -1 jam
Kala II yang lama ( pembukaan serviks lengkap)
8. Bagaiamana cara menegakkan diagnosis dari partus tak maju?
- Dilihat HIS dan pembukaan , bila letak kepala saat PD amnion
bercampur meconium.
- DJJ adekuat dan tidak adekuat
- USG untuk memastikan janin
- Menggunakan lembar partogram
- Tidak ada penurunan kepala tetap di hodge 2
- Pemeriksaan sinar X
- Memastikan TBJ besar
- Pemeriksaan panggul luar didapatkan panggul sempit.
9. Apa peran bidan dalam partus tak maju ?
upaya preventif dengam memantau ibu untuk ANC rutin yang dipantau
dari BB ibu
- Pemantauan partograf
- Memperbaiki Keadaan umum ibu, dengan oksigen dan nutrisi
- Memberi edukasi tentang partus tak maju
- Dirujuk
Upaya promotif
Faktor ibu
- Kehamilan post term
- Kehamilan gemeli (identic).
12.Apa tanda gejala pada fetal distress ? BATASAN FETAL DISTRESS
- Air ketuban bercampur meconium
- DJJ < 120/ >160
- Terjadi pengeluaran meconium pada letak kepala
- Terjadi deselerasi lambat pada kardiotopografi
- PH darah janin < 7,2 %
13.Bagaimana Penanganan awal untuk fetal distress ?
- O2 cukup
- Pemberian cairan lewat infus
- Mengubah posisi ibu miring ke kiri
- Pemberian larutan dextrose hypertonic intra vena
- Amnioinfusion (penambahan cairan amniotik) untuk mengurani
tekanan pada tal pusat
- Diupayakan kelahiran paling lam 30 menit jika dikondi gawat janin
sc
14.Bagaimana komplikasi dari fetal distress ?
- Asfiksia
- Kematian janin
15.Bagaiamana patofisiologi dari fetal distress ?
Faktor yang menyebabkan fetal distress
- Faktor ibu yang mengandung (anemia, hipertensi, DM, )
- Faktor utero placenta (kelaianan tali pusat, tali pusat terlalu
panjang)
- Faktor janin (kompresi tali pusat, penurunan kemampuan janin
membawa oksigen karna HB turun)
16.Apa saja klasifikasi dari fetal distress ?
- Gawat janin ilmiah
- Gawat janin iatrogenic (akibat tindakan medic)
17.Bagaiamana cara menegakkan diagnosis dari fetal distress?
18.Bagaimana prognosis dari fetal distress?
19.Apa peran bidan dalam fetal distress?
20.Apa indikasi dilakukanya SECSIO SAECAREA?
21.Apa hubungan paritas dan pada kasus tersebut?
22.Apa hubungan usia ibu dengan kasus tersebut ?
23.Apa yang menyebabkan hasil APGAR SCORE dari kasus tersebut ?
24.Apa fungsi partograf pada kasus diatas ?
25.Mengapa pada pemeriksaan dalam kedua, tidak didapatkan perubahan
pada penurunan kepala dan pembukaan ?
26.Apa hubungan amnion bercampur meconium dengan penurunan DJJ ?
Step 4
1. BATASAN FETAL DISTRESS
2. Bagaiamana cara menegakkan diagnosis dari fetal distress?
3. Bagaimana prognosis dari fetal distress?
4. Apa peran bidan dalam fetal distress?
5. Apa indikasi dilakukanya SECSIO SAECAREA?
6. Apa hubungan paritas dan pada kasus tersebut?
7. Apa hubungan usia ibu dengan kasus tersebut ?
8. Apa yang menyebabkan hasil APGAR SCORE dari kasus tersebut ?
9. Apa fungsi partograf pada kasus diatas ?
10.Mengapa pada pemeriksaan dalam kedua, tidak didapatkan perubahan
pada penurunan kepala dan pembukaan ?
11.Apa hubungan amnion bercampur meconium dengan penurunan DJJ ?
Konsep maping
Judul : Anak pertama lahir dengan SC, bisakah sekarang bersalin normal?
Skenario
Seorang perempuan berusia 32 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 32 minggu, datang ke bidan
mengatakan ingin melakukan konsultasi persiapan persalinan. Ibu mengatakan tetangganya, anak
pertamanya lahir dengan Caesar, tetapi bisa melahirkan normal pada saat melahirkan anak kedua.
Bidan melakukan pengkajian riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu. Ibu mengatakan anak
pertamanya lahir dengan Caesar 3 tahun yang lalu dengan jenis sayatan horizontal, karena indikasi
tertentu. Bidan memberikan informasi bahwa ada beberapa kasus bisa melahirkan normal
walaupun memiliki riwayat SC pada persalinan sebelumnya dengan persyaratan tertentu. Namun,
ada juga beberapa kasus yang tidak bisa. Bidan menjelaskan pada saat proses persalinan juga akan
dilakukan scoring dan monitoring bisa tidaknya dilakukan persalinan normal pada pasien tersebut