Kemot Erap I
Kemot Erap I
I. PENGERTIAN
Kemoterapi ( sitostatika ) adalah obat yang gunanya untuk menghambat
pertumbuhan sel (kanker). Pola berpikir dahulu penggunaan kemoterapi adalah
untuk penderita kanker yang sifatnya sistemik seperti Leukemia atau penderita
yang mengalami metastase setelah pengobatan primer baik pembedahan maupun
radiasi. Namun demikian saat ini telah banyak diketahui. Bahwa pada penderita
kanker sering terjadi mikrometastase yang timbul secara dini yaitu pada penderita-
penderita kanker payudara yang disertai pembesaran kelenjar aksiler, pada kanker
yang sangat besar serta sitologi mempunyai derajat keganasan yang sangat tinggi.
Disinilah peran tambahan dari penggunaan kemoterapi. Pemberian kemoterapi
dapat pula bersifat Kuratif, Ajuvan (pasca bedah,pasca radiasi), Neo Ajuvan (pra
bedah,pra radiasi), Paliatif (kanker lanjut) dan dapat pula berperan sistemik
maupun regional. Kemoterapi paliatif terutama diberikan pada penderita kanker
stadium lanjut yang tujuannya bukan penyembuhan tapi peningkatan kualitas
hidup. Oleh karenanya dalam memberikan kemoterapi paliatif harus dipikirkan
benar-benar dengan mempertimbangkan Respect for outonomy (segala keputusan
terletak pada penderita), Beneficial (yang kita berikan yakin bermanfaat), Non
malificent (yang kita berikan tidak membahayakan) dan Justice (bijaksana). Lama
pemberian kemoterapi paliatif berbeda dengan kemoterapi kuratif. Untuk
kemoterapi paliatif evaluasi dilakukan setelah siklus kedua. Bilamana setelah
siklus kedua memberi respon yang baik kemoterapi dapat dilanjutkan hingga 1
tahun. Apabila tidak memberi respon bahkan merugikan (efek samping yang
terlalu berat) perlu dipertimbangkan untuk dihentikan.
1
III. TATA LAKSANA
1. Persiapan :
a. Inform consent
b. Ukur TB dan BB, Laboratorium:. Darah lengkap, gula , fungsi
ginjal, fungsi hati,EKG
c. Protokol pengobatan: Nama obat, Dosis obat, cairan pencampuran,
cara pemberian obat.
d. Troli berisi :
1) Obat sitostatika
2) Cairan yang dibutuhkan
3) Spuit sesuai keperluan
4) Pastik alkohol, kasa dan alkohol 70 %
5) Bak spuit /tempat / container tertutup
6) Label obat
7) Protokol
8) Pengalas , Alat pelindung diri
9) Tempat sampah
2. Pencampuran
a. Pencampuran / pengoplosan obat dilakukan perawat ruangan,
didalam ruangan tersendiri, tertutup dengan ventilasi yang baik
b. Obat dicampur oleh perawat :
2
Persiapannya :
1) Trolli dan pengalas yang menyerap
2) Alat pelindung diri
3) Obat sesuai dosis dan pelarut sesuai protokol
4) Keluarkan udara dalam spuit
5) Hisap obat sesuai keperluan
6) Masukkan kedalam plabot infus bertutup karet
7) Beri label
8) Tempatkan pada tempat tertutup yang aman
9) Masukkan sampah dalam kantong plastik dan beri tanda/
label
3
Beberapa ESO yang sifatnya selektif untuk masing-masing jenis obat
ialah:
a. Vinca alkaloid : neurotoksik
b. Cyclophosphamide : sistitis hemoragik
c. Anthracyclin: miokardiopati
d. Bleomycin: fibrosis paru
e. Asparaginase, anafilaktik.
Obat kemoterapi bisa berbahaya bagi orang atau paramedic yang terpapar
dengan obat tersebut. Toksisitas yang segera terjadi seperti erosi, urtikaria.
Sedangkan toksisitas yang terjadi di kemudian hari antara lain: karsinogenik,
mutagenic, teratogenik. Untuk itu pemberian kemoterapi harus dilakukan oleh
orang yang sudah terlatih dan perlu memperhatikan prosedur keamanan dalam
pemberian kemoterapi. Paparan terhadap obat bisa melalui :
4
d. tidak boleh menyimpan makanan dan minuman bersama obat
dalam satu kulkas
e. harus mencuci tangan yang baik,
f. harus memakai pelindung
4. Tindakan terhadap alat
Gunakan pelindung dengan memakai :
a. baju lengan panjang berkaret
b. celana panjang berkaret
c. sarung tangan
d. topi penutup kepala
e. masker
5. Tindakan pencegahan di Rumah sakit : gunakan bio safety cabinet air
flow untuk keamanan yang optimal
6. Tindakan pencegahan di ruangan : gunakan ruangan khusus tertutup
7. Tindakan pengamanan saat menyuntikan obat :
a. gunakan proteksi lengkap
b. ikuti prosedur pemberian obat
8. Tindakan yang aman untuk alat yang terkontaminasi :
a. Material / bahan terkontaminasi bungkus dan beri tanda
bahaya
b. Pembuangan ke incenerato
9. Yang harus diperhatikan dalam bekerja
a. Kontaminasi dengan kulit:
1) Segera bilas dengan air mengalir, cuci dengan detergen
2) Konsul ke dokter kulit
b. Kontaminasi dengan mata :
1) Segera bilas dengan air mengalir/irigasi dengan Nacl
0.9 %
2) Konsul ke dokter mata
10. Sitostatika yang terjatuh (cairan / bubuk)
a. Tidak boleh ditinggal
b. Dibersihkan perawat yang bekerja
c. Pakai proteksi lengkap : BATASI AREA DENGAN TANDA
d. Bila tumpahan cairan < 5 cc : bersihkan area dengan kertas
penyerap, cuci dengan detergen dan bilas dengan air bersih.
e. Bila cairan >5 cc batasi area, bersihkan area dengan kertas
penyerap , cuci dengan detergen dan bilas dengan air bersih.
f. Bila cairan bubuk , ambil dengan lap penyerap basah , cuci
dengan detergen, dan bilas dengan air.
g. Masukan kedalam kantong plastik ikat incenerator
h. Masukan alat yang dipakaikan ke kantong plastik laundry
cuci dengan detergen
5
i. Disposible masuk kantong plastik incenerator
j. Hindari luka pada tangan dari pecahan kaca
k. Pakailah proteksi bila menolong BAK, BAB, mandi, muntah
l. Bersihkan urinal, pispot, bengkok dengan detergen dan air
bersih
m. Rendam alat tenun yang terkontaminasi dengan detergen ½ -1
jam, bilas dengan air bersih.
11. Kontaminasi dapat terjadi pada saat :
a. Pengambilan kembali obat melalui jarum
b. Mengganti botol infus / selang
c. Kontak melalui makanan dan minuman
d. Makan, merokok didaerah persiapan
e. Saat membuang alat yang terkontaminsi
f. Kontak dengan ekskresi pasien
1. PENGKAJIAN
a. PRE KEMOTERAPI
1) Evaluasi fisik
a) Riwayat masa lalu
b) Pemeriksaan fungsi sistem
i. Fungsi hemopoietik
Leukopenia :
- Terjadi pada hari ke 7 – 14,
- Neutropil < 1500/mm3
- Jumlah leukosit < 4000/ mm3
Trombositopenia : TR < 100.000/ mm3
- Perdarahan : kulit, mata, saluran cerna,
pernafasan, saluran kemih, otak
Anemia :
- Hb < 10 gr %
- Lelah, lemas
ii. Fungsi neurologi
Monitor dan catat: lemah, baal, kesemutan,
menurunnya reflek tendon
iii. Rongga mulut dan kulit
6
Pharingitis / esophagitis : nyeri menelan
Stomatitis terjadi pada hari ke 5 – 7,
nyeri ulserasi, infeksi sekunder (jamur,
kuman)
iv. Fungsi kardiovaskuler
Kaji fungsi jantung
Monitor status jantung
v. Fungsi pernafasan
Kaji fungsi pernafasan
Monitor status pernafasan
vi. Fungsi perkemihan
Kaji fungsi ginjal
Monitor intake output
Adekuat intake cairan ( 3 liter / 24 jam)
Lapor urin < 500cc /24 jam (100cc/jam)
vii. Fungsi saluran Cerna
Nausea
Vomitus
viii. Fungsi reproduksi/ seksual
Pemberian informasi potensial
permanen atau temporari terjadi
kemandulan / gangguan reproduksi
ix. Fungsi pendengaran
Kaji audiogram
Monitor dan catat tinitus
Hilangnya pendengaran
Vertigo
x. Sistem integumen
Hiperpigmentasi
Urticaria
Erytema
2) Evaluasi psikososial
a) Pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya
b) Pengalaman pertama kemoterapi
c) Support sistem dan orang-orang terdekat
d) Inform concent
7
b. POST KEMOTERAPI
1) Pengkajian ulang terhadap perubahan respon tumor,
status perbaikan, ditemukan kelainan .
2) Penanganan efek samping
3) Pendidikan pasien dan keluarga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. KURANGNYA PENGETAHUAN
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan
b. Kaji pengalaman, diagnosa dan pengobatan
c. Kaji kebutuhan konsultasi
d. Beri penjelasan : tujuan, efek samping, penanganan efek
samping
8
5. GANGGUAN BODY IMAGE
Intervensi :
a. Beri penjelasan kerontokan rambut sementara
b. Beri model
c. Penjelasan perawatan rambut dan meminimalkan kerontokan
d. Menggunakan penutup kepala
e. Lindungi dari sinar matahari
f. Anjurkan memotong rambut bila panjang
6. RESIKO INFEKSI
Intervensi :
a. Observasi vital sign
b. Kaji bagian tubuh resiko infeksi : mulut, gusi, luka, tindakan
invasif
c. Monitor kadar leukosit
d. Gunakan teknik aseptik antiseptik
e. Cuci tangan
f. Kebersihan lingkungan
g. Batasi pengunjung
h. Personal hygiene
i. Isolasi pasien
j. Kolaborasi obat
C. DISCHARGE PLANNING
9
1. Persiapan pasien pulang
a. Penjelasan efek samping
b. Penjelasan penanganan efek samping
c. Penanganan terhadap sekresi selama 2 x 24 jam
d. Obat- obat
e. Pemeriksaan lab
f. kontrol
IV. DOKUMENTASI
10