Spesifikasi Teknis Girder A20 B5 PDF
Spesifikasi Teknis Girder A20 B5 PDF
SPESIFIKASI TEKNIS
JEMBATAN GIRDER KOMPOSIT
KELAS A BENTANG 20 M
A. UMUM
Struktur Jembatan Girder Komposit Bukaka adalah struktur girder dengan sambungan
baut. Jembatan direncanakan dengan sistem komposit dimana lantai beton bersama-sama
dengan gelagar baja dalam menahan beban mati dan beban hidup.
B. KONSEP PERENCANAAN
1. KRITERIA PERENCANAAN
A. Type Struktur
Struktur Jembatan Baja Bukaka adalah struktur girder dengan sambungan baut.
B. Geometry
Jembatan Girder Komposit mempunyai dimensi sebagai berikut:
Bentang : 20 m
Lebar Jalan : 7.0 m
Lebar Trotoar : 1.0 m
Kemiringan Jalan :2%
Jarak antar Girder : 1.6 m
C. Pembebanan
Spesifikasi pembebanan yang digunakan dalam analisa struktur dan rencana teknis
semua bangunan atas adalah 100% pembebanan atau BM100 dari “LOADING
SPESIFICATION FOR HIGHWAY BRIDGES” SK SNI T-02-2005 yang merupakan revisi
kedua dari Bridge Design Code (BDC) – BMS 1992, sesuai dengan KepMen No.
498/KPTS.M/2005.
2. Beban Garis
Intensitas Beban Garis sebesar 49 KN/m, Beban tersebut diposisikan bergerak di
sepanjang bentangan jembatan untuk mendapat pengaruh kritis pada struktur.
q = 49 kN/m
225 kN 225 kN 50 kN
Total beban = 500 kN
DLA = 0.3
Design Calculation
Untuk pembebanan ”D” : DLA merupakan fungsi dari panjang bentang ekuivalen
seperti tercantum pada gambar :
50
40
30
20
10
20 40%
d. Beban Rem
Pengaruh percepatan dan pengereman dari lalu lintas menyebabkan gaya pada arah
longitudinal yang diperhitungkan. Beban-beban ini didistribusikan merata.
Design Calculation
b. Beban Angin
Beban layan dan ultimate dari beban angin tergantung pada kecepatan angin. Dalam
struktur jembatan, beban angin dibebankan dalam 2 kondisi:
1. Tew = 0.0006 x Cw Vw2 Ab
2. Tew = 0.0012 x Cw Vw2
Cw = 1.2
Vw = Kecepatan angin = 35 m/det
2. LAWAN LENDUT
Komponen Girder baja dikerjakan di dalam pabrik dan direncanakan akan mempunyai
lawan lendut dengan sendirinya apabila dirangkai pada semua baut-bautnya dengan syarat
pemasangan yang tepat sesuai posisi lubang. Lawan lendut diberikan untuk mengimbangi
total lendutan pada beban mati + beban hidup sebesar 150%.
Lawan
Tipe
Lendut/Precamber
Jembatan
(mm)
A20 120
3. SANDARAN
Design Calculation
Sandaran berupa pipa baja yang digalvanisasi yang berdiameter luar 2 inchi dari
material standar JIS 3452. Sandaran ini diikatkan pada batang-batang diagonal dengan
menggunakan klem yang dibuat pada sayap batang diagonal. Tinggi bagian atas bagian
sandaran adalah 1.00 meter diukur dari permukaan trotoar pejalan kaku atau kerb.
4. SAMBUNGAN
Penyambungan bagian-bagian baja dilakukan dengan menggunakan baut galvanis
diameter 16 mm dan 24 mm menggunakan baut standar mutu tinggi Grade 8.8. Baut
direncanakan berdasarkan perhitungan dengan kekuatan sambungan kuat gesek (friction)
dengan faktor gesekan yang diharapkan sebesar 0,3.
5. TUMPUAN ELASTOMER
Desain Elastomerik bearing berdasarkan data reaksi yaitu gaya vertikal, horizontal, dan
perputaran.
6. EXPANSION JOINT
Sambungan ujung lantai atau expansion joint yang dipakai terdiri dari siku yang
didesain dapat menahan pergerakan karena perubahan temperatur karena pemuaian.
7. GALVANIS
Semua pekerjaan baja termasuk baut, mur, dan ring harus dilapisi galvanis panas celup
dengan tebal 100µ.
8. MATERIAL
Spesifikasi bahan elemen struktur baja yang digunakan adalah
1. JIS SM 490 YB atau yang setara, mempunyai kekuatan leleh 350 Mpa, digunakan
untuk komponen struktur utama.
2. JIS SM 400 B sebagai material untuk komponen sekunder.
3. Baut menggunakan Baut mutu tinggi Gr. F10T atau yang sebanding.