MODUL KE – 06
METODE LOOP-LOOP (SILIGRAM)/ CONDUCTIVITY METER DEPTH (CMD)
Oleh:
Gita Rusmala 12116090
Asisten :
Andho Marendra 12115006
Edlyn Yoadan Nathania 12115035
Elysia Levina 12115019
Falah Fadjariansyah K. K 12115032
Hendra Hidayat Akbar 12114005
M. Latif Biantoro 12115048
M. Iqbal Naufaldi 12115007
Telah dilakukan akuisisi EM dengan menggunkan metode CMD, metode ini merupakan metode
yang disederhanakan untuk survei bawah permukaan dengan menggunkan dua koil yaitu
transmitter dan receiver. Akuisisi dilakukan di MKG ITERA diukur dengan 2 lintasan yang
masing-masing lintasan akan berpindah sepanjang 5 meter. Untuk dilakukan pengambilan data VD
dan HD koil yang digunakan harus sama yaitu sama-sama pada keadaan vertical dan horizontal.
Hasil data yang diperoleh pada praktikum ini memiliki korelasi yang positif antara nilai VD dan
HD, artinya ketika nilai VD naik maka nilai HD juga akan naik begitupun sebaliknya.
ABSTRACT
The acquisition has done EM with either CMD method, this method is a simplified method for
subsurface surveys by either using two coils i.e. transmitter and receiver. The acquisition made
at the MKG ITERA is measured with two tracks each path will move along 5 metres. To do HD
and VD data retrieval coil used should be the same i.e. equally on the State of vertical and
horizontal. The results of data obtained on practical work, this has a positive correlation
between VD and HD, meaning when the value VD ride then the value of the HD will also rise as
does the opposite.
BAB I. PENDAHULUAN
Metode loop-loop atau yang biasa juga disebut metode siligram adalah metode
elektromagnetik yang disederhanakan untuk survei bawah permukaan tanah dengan menggunakan
loop penerima untuk menerima respons tanah terhadap medan magnet bolak-balik dari loop
pemancar.
Metode elektromagnetik yang digunakan umumnya terbagi menjadi 2, yaitu metode pasif
dan metode aktif. Metode elektromagnetik pasif menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik yang berasal dari alam, contoh dari metode elektromagnetik ini antara lain
Metode ektromagnetik VLF (Very Low Frequency) dan Metode Elektromagnetik Magnetotelurik.
Sedangkan metode elektromagnetik aktif, menggunakan sumber gelombang elektromagnetik
buatan yang di pancarkan oleh transmitter, salah satu contohnya adalah metode Conductifity
Meter Depth (CMD).
CMD (Electromagnetic Conductivity Meter Depth) adalah suatu alat yang dapat mengukur
secara cepat nilai konduktivitas benda memanfaatkan induksi elektromagnetik dari gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan ke dalam tanah dengan frekuensi tertentu. Instrumen CMD ini
mampu mengukur sifat kondiktivitas material bawah permukaan bumi yang meliputi soil, air
tanah, batuan, dan material lainnya. Proses kerja dari instrumen CMD ini yaitu dengan mengirim
sinyal berupa gelombang elektromagnetik yang dibuat melalui suatu transmiter (Tx), material
bawah permukaan bumi merespon gelombang elektromagnetik tadi dan menginduksi arus eddy.
Gelombang elektromagnetik sekunder yaitu induksi medan magnet terhadap arus eddy. Kemudian,
di permukaan, gelombang elektromagneik sekunder yang datang ini di terima oleh reciever (Rx)
secara langsung dari pemancar. Arus Eddy berbanding lurus dengan konduktivitas batuan.
Sehingga dalam pengukuran arus eddy, secara tidak langsung mendapatkan nilai konduktivitas
batuan.
Instrumen yang digunakan untuk survei CMD (Tabel 2) terdiri dari dua koil, satu koil penerima
dan satu koil untuk pemancar, yang terpisah dengan jarak tertentu dengan menggunakan kabel
penghubung dengan jarak tertentu.
Sehingga tujuan praktikum ini adalah Mengetahui prinsip dasar metode CMD, Mengoperasikan
peralatan CMD secara baik dan benar. Serta melakukan proses pengambilan CMD di lapangan.
BAB II. AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA
Kedua koil yang terhubung, receiver dan transmitter, kemudian dihubungkan ke unit
pengontrol melalui jaringan tanpa kabel (Bluetooth). Dari unit pengontrol inilah alat CMD-
Duo ini di control untuk pengukuran. Data yang terukur pada alat kemudian dicatat dengan
koordinat yang terukur di GPS.
2.2 Alat
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
CMD-Duo (Unit utama)
CMD control unit (Unit pengontrol)
CMD-Duo connection cable (kabel penghubung)
GPS (instrument pendukung)
2.3 Desain akuisisi
3.1 Hasil
Table Line 1
LINE 1
160
140
120
CONDUCTIVITY
100
80
60
40
20
0
9407220 9407230 9407240 9407250 9407260 9407270 9407280 9407290 9407300
DISTANCE
VD HD
Grafik konduktivity line 2
LINE 2
120
100
CONDUCTIVITY
80
60
VD
40 HD
20
0
9407280 9407300 9407320 9407340 9407360 9407380
DISTANCE
3.2 Analisis data
Pada praktikum ini telah dilakukan akuisisi EM dengan metode CMD. Instrument
yang digunakan pada metode ini adalah koil penghubung, transmitter dan receiver, control
unit kabel penghubung dan GPS.
Dari hasil pengukuran diatas dapat dianalisis bahwa nilai VD dan HD diperoleh
dari posisi koil yang vertical dan horizontal. Nilai HD dan VD memiliki korelasi yang
serupa, artinya ketika nilai VD naik maka nilai HD juga akan naik begitupun sebaliknya.
Dapat dilihat pada grafik diatas dimana gravik diplot dengan x sebagai jarak dan y sebagai
nilai HD dan VD atau nilai konduktivitasnya. Maka dapat disimpulkan nilai VD terhadap
HD memiliki korelasi yang positif.
Pada akuisisi terdapat kesalahan-kesalahan seperti letak kedua koil yang tidak sama
atau berkebalikan, maka akan mempengaruhi nilai konduktivitas.
Mengoperasikan peralatan CMD harus jauh dari noise seperti (HP, kendaraan, dll)
Pengambilan data yang dilakukan pada CMD sebanyak dua kali yaitu vertical dan
horizontal
Hasil pengolhan data yang dilakukan memiliki korelasi yang positif antara nilai VD dan
HD