Anda di halaman 1dari 5

Momentum, Vol. 8, No.

 1, April  2012 :  6‐ 10     ft-UNWAHAS 

POTENSI PRODUKSI ANDROGRAPHOLIDE


DARI SAMBILOTO (Andrographis
paniculata Nees) MELALUI PROSES
R. D. Ratnani, EKSTRAKSI HIDROTROPI
I. Hartati,
L. Kurniasari Andrographolide merupakan senyawa fitokimia yang memiliki berbagai
fungsi kesehatan. Salah satunya, andrographolide memiliki sifat sebagai anti
malaria. Andrographolide dapat dengan mudah larut dalam methanol, ethanol,
pyridine, asam asetat, dan aceton, tetapi sedikit larut dalam ether dan air.
Ekstraksi andrographolide yang telah banyak diterapkan adalah ekstraksi
Program Studi Teknik Kimia menggunakan alkohol. Proses tersebut menyebabkan terjadinya degradasi
Fakultas Teknik Universitas andrographolide. Larutan hidrotrop dapat meningkatkan kelarutan senyawa
Wahid Hasyim Semarang yang tidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan
Jalan Menoreh Tengah X no 22 hidrotrop dapat diterapkan karena andrographolide merupakan senyawa yang
Sampangan Semarang
tidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan
hidrotrop berupa larutan sodium salisilat dan sodium asetat mampu
Email: menghasilkan ekstrak dengan berat masing-masing 0,57 g dan 0,18 g.
ratnani_unwahas@yahoo.co.id
hartatiprasetyo@gmail.com Kata Kunci: andrographolide, hidrotop, ekstraksi, sambilotio
laeli_kurniasari@yahoo.co.id

Pendahuluan Tanaman Sambiloto


Salah satu indikator keberhasilan Tujuan Sambiloto (Andrographis panuculata Ness.)
Pembangunan Milenium Indonesia adalah dikenal sebagai “King of Bitters”. Sambiloto
mengendalikan penyebaran dan menurunkan (Gambar 1) merupakan tanaman asli India dan
jumlah kasus malaria hingga menjadi kurang dari Cina. Sambiloto termasuk dalam jenis tumbuhan
1/1000 penduduk pada tahun 2015. Saat ini angka family Acanthaceae yang telah digunakan selama
kejadian malaria per 1000 penduduk adalah 1,85 beberapa abad di Asia dalam sistem pengobatan.
(BAPPENAS, 2010). Oleh karena itu diperlukan Dalam buku resmi tanaman obat Indonesia, herba
upaya kuat guna mencapai target Tujuan sambiloto digunakan sebagai diuretika dan
Pembangunan Milenium Indonesia melalui antipiretika. Saat ini sambiloto telah ditetapkan
program eliminasi malaria. Salah satu pilar utama sebagai tanaman obat yang dikembangkan sebagai
kebijakan program eliminasi malaria adalah obat fitofarmaka. Secara alami, sambiloto
penghentian penggunaan terapi tunggal klorokuin mampu tumbuh mulai dari dataran pantai sampai
atau pyrimetamin sulfadoxin diganti dengan dataran tinggi dengan kondisi jenis tanah dan iklim
penggunaan terapi kombinasi berbasis artemisinin beragam (Yusron, 2005). Berikut ini adalah
(ACT). klasifikasi dari tanaman sambiloto :
ATC yang merupakan kombinasi dari dua Divisi : Spermatophyta
atau lebih senyawa anti malaria memiliki Sub Divisi : Angiospermae
kelemahan yakni harga obat ATC yang lebih Classis : Dicotyledoneae
mahal, mencapai 10-20 kali dibandingkan harga Ordo : Solanaceae
obat terapi tunggal (WHO, 2001; Snow, 2003; Familia : Acanthaceae
WHO, 2009). Hal tersebut dapat diatasi dengan Genus : Andrographis
pengupayaan produksi anti malaria dalam negeri Species :Andrographis paniculataNess.
serta pengupayaan pengupayaan obat antimalaria
yang berasal dari kearifan lokal (Menkes, 2011). Kandungan Kimia
Salah satu senyawa aktif dari bahan alam Andrographis paniculata mengandung
yang memiliki aktivitas anti malaria adalah diterpene, laktone, dan flavanoid. Flavanoid
andrographolide yang berasal dari tanaman terutama ditemukan diakar tanaman, tetapi juga
sambiloto (WHO, 2001). ditemukan pada bagian daun. Bagian batang dan
daun mengandung alkana, ketone dan aldehid.
Meskipun di awal diduga bahwa senyawa yang
menimbulkan rasa pahit adalah senyawa lakton

Momentum, Vol. 8, No. 1, April  2012 :  6‐ 10     ft-UNWAHAS 

andrographolide, lebih lanjut diketahui bahwa daun


sambiloto mengandung dua senyawa yang Andrographolide sebagai anti malaria
menimbulkan rasa pahit yakni andrographolide dan Mishra (1992) melaporkan ekstrak sambiloto
senyawa yang disebut dengan kalmeghin. Empat dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium
senyawa lakton yang ditemukan dalam daun berghei. Ekstrak metanol, kloroform dan petroleum
sambiloto (Akbar, 2011) adalah: eter dari sambiloto juga dilaporkan mempunyai
1. deoxyandrographolide daya hambat terhadap pertumbuhan Plasmodium
2. andrographolide falciparum in vitro pada stadium shizontosida
3. neoandrographolide) dan (Widyawaruyanti, 1999). Sementara Widyowati
4. 14-deoxy-11, 12-didehydroandrographolide (2003) menyatakan bahwa isolat sambiloto mampu
menghambat pertumbuhan Plasmodium falciparum
pada stadium gametosit in vitro.
Penggunaan andrographolide yang diekstrak
menggunakan metanol dalam terapi kombinasi
berbasis artemisinin telah diteliti oleh Mishra
(2011). Mereka menyatakan bahwa
andrographolide bersinergi baik dengan kurkumin
dan artesunate. Secara in vivo, andrographolide-
kurkumin memiliki aktivitas anti malaria 81%
lebih tinggi dibandingkan kontrol dan mampu
memperpanjang umur hingga 2-3 kali.

Ekstraksi androgpraholide
Potensi andrographolide yang besar sebagai
Gambar 1. Sambiloto (Andrographis senyawa anti malaria harus terus digali dan
paniculata) ditingkatkan. Mutu ekstrak senyawa aktif dari
bahan alam seperti andrographolide dari sambiloto
Andrographolide dipengaruhi oleh:
Andrographolide, yang merupakan senyawa 1. mutu simplisia,
yang masuk dalam grup trihidroksilakton memiliki 2. peralatan pengolahan,
rumus molekul C 20 H30 O5. Struktur molekul 3. prosedur ekstraksi dan \
andrographolide disajikan pada Gambar 2. 4. proses pengeringan.
Salah satu sisi yang harus terus dikembangkan
adalah proses ekstraksi senyawa aktif, mengingat
proses ekstraksi merupakan langkah pertama pada
pemprosesan senyawa fitokimia (Mangal, 2012).
Teknik umum yang diterapkan dalam proses
ekstraksi senyawa fitokimia (Sembiring, 2009;
Tiwari, 2011) antara lain adalah:
1. maserasi
2. infusi
3. perkolasi
4. digesti
Gambar 2 Struktur Molekul Andrographolide 5. dekoksi
6. ekstraksi soxhlet
Andrographolide, komponen utama daun 7. ekstraksi gelombang mikro,
sambiloto dapat dengan mudah larut dalam 8. ekstraksi enzimatis
methanol, ethanol, pyridine, asam asetat, dan 9. ekstraksi ultrasonik dan
aceton, tetapi sedikit larut dalam ether dan air. 10. ekstraksi superkritis
Sifat fisika dari andrographolide adalah sebagai Andrographolide merupakan diterpen lakton
berikut: titik leleh 228—230Ԩ, spektrum yang larut dalam metanol, etanol, pyridine, asam
ultraviolet dalam etanol λ maskimal 223nm asetat dan aceton, serta sedikit larut dalam air dan
(Kumoro, 2007). eter (Kumoro, 2007). Oleh karenanya beberapa


Momentum, Vol. 8, No. 1, April  2012 :  6‐ 10     ft-UNWAHAS 

metode konvensional yang telah diterapkan dalam - penggunaan pelarut yang dapat di recycle dan
ekstraksi andrographolide adalah ekstraksi digunakan kembali.
menggunakan alkohol, diantaranya: maserasi
menggunakan pelarut etanol 85% dengan lama Ekstraksi hidrotropik andrographolide
ekstraksi 2 jam pada suhu 75-800C (US Patent no Proses ekstraksi yang memenuhi kriteria
7341748) dan ekstraksi menggunakan metanol tersebut diatas adalah ekstraksi hidrotopik.
60% selama 1 jam (Avanigadda, 2010). Metode Hidrotopi merujuk pada kemampuan senyawa
konvensional tersebut meskipun efektif, ternyata hidrotop yang sangat larut dalam air dan memiliki
berakibat negatif terhadap perolehan permukaan aktif yang sedang dalam meningkatkan
andrographolide seperti: (i) mengakibatkan kelarutan senyawa yang kurang larut atau bahkan
terjadinya degradasi thermal karena senyawa tidak larut dalam air (Dandeekar, 2008). Pada
andrographolide merupakan senyawa yang proses ekstraksi hidrotropik, pelarut yang
sensistif terhadap panas (Lomlin, 2003), (ii) digunakan adalah larutan senyawa hidrotrop dalam
mengakibatkan terjadinya degradasi medium air.
andrographolide akibat reaksi esterifikasi dengan Senyawa hidrotrop biasanya berupa garam
alkohol (Wongkittipong, 2004; Varma, 2011) dan organik ampifilik. Komponen ampifilik pada
(iii) meninggalkan residu pelarut yang bersifat senyawa hidrotrop berupa alkil rantai pendek yang
toksik (Kumoro, 2007; Laddha, 2010). larut dalam air, yang dihasilkan dari sulfonasi
Ekstraksi superkritis andrographolide hidrokarbon aromatik. Senyawa hidrotrop
dilakukan pada tekanan 10 Mpa dan suhu 400C memiliki dua gugus yakni gugus hidrofob dan
(Kumoro, 2007). Namun demikian meskipun hidrofil. Bagian dari senyawa hidrotrop yang
efektif dan tidak meninggalkan residu pelarut yang bersifat hidrofob adalah benzene tersubtitusi yang
berbahaya, ekstraksi superkritis memerlukan biaya bersifat non polar. Sementara bagian hidrofilik
produksi yang besar guna mencapai kondisi yang bersifat polar adalah gugus sulfonat anionik
operasi yang diinginkan dan biaya peralatan yang yang terikat pada ion-ion seperti natrium,
mahal (Raman, 2002; Kumoro, 2007). amonium, kalsium dan kalium. Fungsi senyawa
Ekstraksi enzimatis andrographolide telah hidrotrop adalah menstabilkan larutan,
dilakukan oleh Laddha (2010) menggunakan memodifikasi viskositas dan titik awan, membatasi
enzim selulase, amilase, papain dan pepsin. pemisahan fase pada suhu rendah dan mengurangi
Meskipun tidak memberikan dampak negatif timbulnya foam (Dongre, 2011).
ekstraksi solven, ekstraksi enzimatis memerlukan Teknik hidrotopi telah diaplikasikan pada
waktu hingga 24 jam (Laddha, 2010) dan dibatasi ekstraksi senyawa yang sedikit atau tidak larut
oleh harga enzim yang mahal serta enzim tidak sama sekali dalam air seperti pada ekstraksi piperin
bisa digunakan berulang (Huey, 2008; Troger, (Raman, 2002), kurkuminoid (US Patent no
2010; Wibisono, 2010). 6224877; Dandekar, 2003), limonin (Dandeekar,
Alternatif proses ekstraksi andrographolide 2008), dan forskolin (Mishra, 2009).
yang tepat adalah ekstraksi dengan kriteria sebagai Mengingat andrographolide juga merupakan
berikut: senyawa yang tidak larut dalam air, maka ekstraksi
- tidak menggunakan pelarut seperti alkohol dan hidrotropi dapat diaplikasikan dalam proses
bersuasana basa. Karena pada penggunaan ekstraksi andrographolide dari sambiloto.
alkohol dan dalam suasana basa Ekstraksi hidrotropik andrographolide telah
andrographolide akan teresterifikasi dan dilakukan dengan menambahkan 20 gram serbuk
penggunaan alkohol akan meninggalkan residu daun sambiloto kedalam 200 ml larutan hidrotrope
- proses ekstraksi dengan menggunakan medium 2 mol/L. Campuran diaduk 1100 rpm selama 2 jam
air sehingga akan meminimalkan biaya pada suhu 300C. Setelah selesai larutan dibiarkan
produksi; mengendap selama 1 jam dan disaring. Residu di
- proses ekstraksi dengan kondisi operasi tekanan cuci dengan air dan filtrate ditambah dengan air
dan suhu yang rendah guna menghindari hingga konsentrasinya dibawah MHC,
degradasi termal andrographolide; andrographolide mengkristal setelah larutan
- proses ekstraksi yang tidak berbiaya produksi dibiarkan selama 1 jam. Endapan kristal
tinggi seperti pada ekstraksi superkritis maupun dipisahkan melalui proses sentrifugasi. Selanjutnya
ekstraksi enzimatis serta endapan dikeringkan dan ditimbang. Hasil dari
proses ekstraksi tersebut adalah bahwa ekstraksi


Momentum, Vol. 8, No. 1, April  2012 :  6‐ 10     ft-UNWAHAS 

hidrotropik andrographolid dari daun sambiloto Emphasis on Hydrotropy”, International


menggunakan sodium salisilat dan sodium asetat Journal of Pharma Proffessional’s Research,
mampu menghasilkan ekstrak dengan berat 1, 34-45
masing-masing 0,57 g dan 0,18 g. Kumoro, A.C., Hasan, M., 2007, “ Supercritical
Carbon Dioxide Extraction of
Kesimpulan Andrographolide from Andrographis
Larutan hidrotrop dapat meningkatkan paniculata: Effect of the Solvent Flow Rate,
kelarutan senyawa yang tidak larut dalam air. Pressure, and Temperature”, China Journal of
Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan Chemical Engineering, Vol 15, 877-883
hidrotrop dapat diterapkan karena andrographolide Lomlin, L., Jirayupong, N., Plubrukan, A., 2003, “
merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Heat Accelerated Degradation of Solid State
Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan Andrographolide”, Chemical Pharmaceutical
hidrotrop berupa larutan sodium salisilat dan Bulletin, Vol 51, 24-26
sodium asetat mampu menghasilkan ekstrak Mangal, A., Bhadoriya, S.S., Joshi, S., Agrawal,
dengan berat masing-masing 0,57 g dan 0,18 g. G., Gupta, A., Mandoria, N., 2011,”
Extraction of herbal Drugs by Using
DAFTAR PUSTAKA Hydrotropy Solubilization Phenomenon”,
Akbar, S., 2011,” Andrographis paniculata: A International Journal of Pharmaceutical and
Review of Pharmacological Activities and Applied Sciences, Vol 2(1):6374
Clinical Effect”, Alternative Medicine Mishra, P., 1992, “Antimalarial activity of
Review, Vol 16 No 1:66-77 Andrographis paniculata (kalmegh) against
Avanigadda, S., Vangalapati, M., 2010, Plasmodium berghei NK 65 in Mastomys
“Experimental and Modelling of natalensis”, International Journal of
Andrographolide Extraction From Pharmacognosy, Vol 30, 263-274.
Andrographis Paniculata” International Mishra, S., Gailar, V., 2009, “ Hydrotropic
Journal of Chemical, Environmental & Extraction Process for Recovery of Forskolin
Pharmaceutical Research Vol 1, 32-36 from Coleus forskohlii Roots”, Indian
BAPPENAS, 2010, “Laporan Pencapaian Tujuan Engineering Chemical Research, 48, 8083-
Pembangunan Milenium di Indonesia 2010” 8090
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Mishra, K., Dash, A.P., Dey, N., 2011,”
Dandeekar, D., Gaikar, V., 2003,” Hydrotropic Andrographolide: Anovel Antimalarial
Extraction of Curcuminoids from Turmeric”, Diterpene Lactone Compound from
Separation Science and Technology, 38, Andrographis paniculata and Its Interaction
1185-1215 With Curcumin and Artesunate”, Journal of
Dandeekar, D., Jayaprakasha, G.K., Patil, B., 2008, Tropical Medicine, Vol 2011, 1-6
“ Hydrotropic Extraction of Bioactive Raman, G., Gaikar, V., 2002, “ Extraction of
Limonin From Sour Orange Seed”, Food Piperine from Piper nigrum (Blac Pepper) by
Chemistry, 109, 515-520 Hydrotropic Solubilization” Ind. Eng. Chem.
Dongre, P.P., Kannur, D.M., Kosambiya, V., Res., 41, 2966-2976
Desai, B.D., 2011, “ Significant Role of Sembiring, B.B., 2009, “ Status Teknologi Pasca
Hydrotropes in Extraction of Panen Sambiloto (Andrographis paniculata
Phytoconstituent”, International Journal of Needs)”, Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Pharmaceutical Sciences and Research, Vol Aromatik
2(4):730-734 Snow,R.W., Eckert, E., Teklehaimanot, A., 2003,”
Huey, H.S., 2008,” Enzymatics Enhanced Estimating The Needs for Artesunate-based
Production of gaharu Oil: Effect of Enzyme Combination Therapy for Malaria” Trends in
Loading and Duration Time” A thesis Parasitology, Vol 19 No 8, 363-369
submitted in fulfilment of the requirements Tiwari,P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur,
for the award of the degree of Bachelor of H., 2011,” Phytochemical Screening and
Chemical Engineering, University malaysia Extraction:A Review”, International
Pahang. Pharmaceutica Sciencia, Vol 1 Issue 1, 99-106
Jain, P., Goel, A., Parmar, M., 2010, Solubility Troger, C., Niranjan, K., 2010,” Sustainable Chitin
Enhancement Techniques with Special Extraction and Chitosan Modification for


Momentum, Vol. 8, No. 1, April  2012 :  6‐ 10     ft-UNWAHAS 

Application in the Food Industry” Pepaya Dengan Menggunakan Kappa


International Conference on Food Innovation. Karagenan dan Kitosan Serta Pengujian
US Patent no 7341748, “ Crude Extract from Aktivitas dan Stabilitasnya”, Skripsi pada
Andrographis paniculata” Dept. Kimia MIPA USU
US Patent no 6224877, “Process for extraction of Widyawaruyanti, A.,1999, “Aktivitas
curcuminoids from curcuma species Imunomodulator Senyawa-senyawa
Varma, A., Padh, H., Shrivastava, N., 2011, “ Diterpenoid dari Andrographis paniculata
Andrographolide: A New Plant Derived Nees Terhadap Fungsi Sitotoksisitas Limfosit
Antineoplastic Entity on Horizon”, Evidence T-Sitotoksik (CD 8+) Mencit, Tesis, Program
based Complementary and Alternative Pasca Sarjana Universitas Airlangga,
Medicine, Vol 2011, 1-9 Surabaya
WHO, 2001, “Antimalarial Drug Combination Wongkittipong,R., Prat, L., Damronglerd, S.,
Therapy” Gourdon, C., 2004, “ Solid Liquid Extraction
Widyowati, R., Santa, I.G.P., Rahman, A., of Andrographolide From Plants-
Tantular, I., Widyawaruyanti, A., 2003,” Uji Experimental Study, Kinetics Reaction and
In Vitro aktivitas Antimalaria Isolat Dari Model”, Royal Golden Jubilee Scholarship
Andrographis paniculata Terhadap Program
Plasmodium Falciparum Pada Stadium Yusron, M., 2005, “ Dukungan Teknologi
Gametosit”, Majalah Farmasi Erlangga, Vol 3 Budidaya Untuk Pengembangan Sambiloto”,
No 3, 99-102 Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
Wibisono, E., 2010,” Imobilisasi Crude Enzim
Papain yang Diisolasi Dari Getah Buah

10 

Anda mungkin juga menyukai