Anda di halaman 1dari 8

SPO PELAPORAN PELANGGARAN

(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
RSPAD GATOT SOEBROTO

RSPAD GATOT No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOEBROTO 1 dari 4

Petunjuk Tanggal terbit Ditetapkan


Pelaksanaan Kepala RSPAD Gatot Soebroto
(STANDARD
PROSEDUR
OPERASIONAL)
Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI
Mayor Jenderal TNI

1. Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) merupakan


UMUM sistem yang dapat dijadikan media bagi pelapor untuk
menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang
diindikasi terjadi di dalam RSPAD Gatot Soebroto.
Mekanisme ini dapat menjadi cara yang efektif apabila dilakukan
dengan struktur dan proses yang benar dan jelas, karena para
pelapor memerlukan rasa aman dan jaminan keselamatan untuk
berpartisipasi dalam mencegah kecurangan dan tindak pidana
korupsi. Pelaporan yang diperoleh dari mekanisme pelaporan
pelanggaran (Whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan
tindak lanjut, termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar
dapat memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi
mereka yang berniat melakukan hal tersebut.
2. Lingkup pelaporan/penyingkapan yang dapat ditindaklanjuti
oleh Tim meliputi:
a. Penipuan (fraud);
b. Pelanggaran hukum;
c. Pelanggaran peraturan;
d. Pelanggaran kode etik;
e. Pelanggaran benturan kepentingan;
f. Gratifikasi; dan Hal-hal lain yang dapat dipersamakan
dengan tersebut di atas.
3. Prinsip Pengelolaan
a. Perlindungan Kerahasiaan Informasi
b. Anonim. Kebijakan untuk tidak mengungkap identitas
pelapor dalam penanganan pelaporan pelanggaran.
c. Integritas, Profesional dan Independen.
d. Penanganan pelaporan pelanggaran dengan integritas
yang tinggi, prinsip praduga tidak bersalah, tidak bersifat
memihak dan tanpa intervensi pihak manapun
SPO PELAPORAN PELANGGARAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
RSPAD GATOT SOEBROTO

RSPAD GATOT
SOEBROTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 4

Pengertian 1. Whistleblow ing System adalah sistem yang mengelola


pelaporan/ penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum,
perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan
mandiri (independent) yang digunakan untuk mengoptimalkan
peran serta personel satuan dan mitra kerja dalam mengungkap
pelanggaran yang terjadi di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto.

2. Whistleblow er adalah Personel, customer, vendors, supplier


atau orang lain yang berkepentingan dengan eksistensi organisasi.

3. Pelanggaran adalah perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau


perbuatan lain yang dapat merugikan satuan maupun para
pemangku kepentingan (stakeholders), yang dilakukan oleh
personel kepada Satuan atau lembaga lain yang dapat mengambil
tindakan atas pelanggaran tersebut. Pengungkapan ini umumnya
dilakukan secara rahasia (confidential).

4. Pelapor adalah pihak internal yaitu personel RSPAD Prajurit


maupun PNS,anggota lainnya dan tidak tertutup adanya pelapor
berasal dari pihak eksternal lainnya.

5. Terlapor adalah orang yang dilaporkan/diadukan atas adanya


indikasi/dugaan melakukan pelanggaran hukum dan ketentuan
yang berlaku.
TUJUAN Sebagai dasar atau pedoman dalam menangani Pelaporan
Pelanggaran dari stakeholders untuk menjamin terselenggaranya
mekanisme penyelesaian pelaporan pelanggaran yang efektif.

KEBIJAKAN 1. Surat edaran Kasad Nomor SE/7/IX/2018 tanggal 28 September


2018 tentang Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) TNI AD
2. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) tahun 2008 oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG).
3. Buku Pedoman tentang Whistleblowing System Puskesad
SPO PELAPORAN PELANGGARAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
RSPAD GATOT SOEBROTO

RSPAD GATOT
SOEBROTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 dari 4

Penerimaan Pelaporan Pelanggaran


PROSEDUR Penyampaian pelaporan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh
Prajurit, PNS dan anggota lainnya dilakukan menggunakan Metode
Whistle Blowing System (WBS) melalui beberapa media :
a. Pelaporan secara langsung (Drop Box)
b. E-Mail (customercare@rspadgs.net)
c. Website Whistle Blowing System (www.rspadgs.net)
d. SMS CENTER RSPAD (0813-6371-7388)
e. Telepon (3441008 ext 2170 )
Setiap Laporan harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Tata Cara Pelaporan


a. Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran melakukan penelaahan
atas laporan yang masuk. Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran
akan memutuskan perlu tidaknya dilakukan audit khusus/investigasi
atas pelaporan pelanggaran dalam waktu paling lama 20 (dua
puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 20 (dua puluh)
hari kerja, apabila hasil penelaahan sebagaimana dimaksud
menunjukkan bahwa pelaporan tidak benar dan tidak ada bukti,
maka tidak akan diproses lebih lanjut.

c. Apabila hasil penelaahan menunjukkan adanya indikasi


pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka pelaporan
disampaikan kepada Ka RSPAD Gatot Soebroto/Dewan Pengawas
sesuai dengan kewenangan.
d. Terkait pelaporan pelanggaran yang memerlukan pendalaman
lebih lanjut, wajib ditindaklanjuti oleh Ka RSPAD Gatot
Soebroto/Dewan Pengawas melalui Satuan Pengawasan Intern/
Komite Audit untuk dilakukan audit khusus/investigasi.

e. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil audit


khusus/investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
f. Apabila audit khusus/investigasi terbukti adanya pelanggaran
oleh personel, maka dapat ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang
berlaku.
SPO PELAPORAN PELANGGARAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
RSPAD GATOT SOEBROTO

RSPAD GATOT
SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
4 dari 4

g. Apabila hasil audit khusus/investigasi terbukti adanya


pelanggaran oleh Personel yang mengarah ke tindak pidana, maka
PROSEDUR dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada lembaga
penegak hukum dengan Ka RSPAD Gatot Soebroto sebagai
pelapor.
h. Skema Proses Pelaporan Pelanggaran terlampir

Audit Khusus/Investigasi (Pendalaman)


a. Semua laporan mengenai pelanggaran yang masuk dilakukan
penelaahan, dengan tujuan untuk sedapat mungkin mengumpulkan
bukti awal yang cukup memadai, sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan apakah laporan pelanggaran tersebut benar adanya
atau bahkan sebaliknya ditemukan tidak cukup bukti untuk
diteruskan pada tahap audit khusus/investigasi.
b. Proses audit khusus/investigasi atas suatu laporan harus
dilakukan dengan tetap memegang azas praduga tidak bersalah
dan objektifitas. Hasil dari proses audit khusus/investigasi berupa
laporan hasil audit khusus/investigasi yang disertai beberapa bukti
pendukung yang merupakan bukti fisik serta bukti non fisik.
c. Hasil laporan audit. khusus/investigasi tidak berupa opini atau
pendapat tapi berupa kesimpulan akhir mengenai hasil audit
khusus/investigasi yang digunakan sebagai dasar putusan
pengambilan tindakan. Proses audit khusus/investigasi atas suatu
laporan harus dilakukan dengan tetap memegang azas praduga
tidak bersalah dan objektifitas.
d. Audit khusus/investigasi dilakukan oleh Tim Audit khusus
internal berdasarkan instruksi Ka RSPAD Gatot Soebroto /Dewan
Pengawas, dalam hal diperlukan dapat ditunjuk Investigator
Independen (eksternal) berdasarkan persetujuan Ka RSPAD Gatot
Soebroto/Dewan Pengawas. Tim audit khusus/investigasi internal
mencakup namun tidak terbatas pada Satuan Pengawasan Intern
(SPI).
Unit Terkait 1. Ka SPI Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto
2. Para Dirbin Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot
Soebroto
3. Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto
4. Tim Pengelola Pengaduan
5. Unit Pengendali Gratifikasi Rumah Sakit Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto
RSPAD GATOT SOEBROTO Lampiran 2.
TIM PENGELOLA PENGADUAN

BERITA ACARA
Nomor BA/ / TPP/ / 20...

TENTANG
PENELAHAAN AWAL PELAPORAN PELANGGARAN

Pada hari ini, ……………….tgl …….. bulan ……………. tahun ………………, telah
dilakukan presentasi atas Laporan Pengungkapan dari Whistle Blowing System
(WBS) atas pengaduan ............................

Berdasarkan hasil ekspos/paparan, Laporan Pengungkapan atas pengaduan tersebut


telah/tidak* sesuai dengan kriteria untuk ditindaklanjuti dengan Audit
Khusus/Investigasi.

Audit Khusus/Investigasi akan dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern/Tim Audit


Khusus/Investigator Independen*. (apabila jawaban Laporan Pengungkapan telah
sesuai dengan kriteria)

Ketua TPP

(Nama Pejabat)

Tim Pengelola Pengaduan (TPP):


1 ……………………………
2 ……………………………
3 ……………………………

* Coret yang tidak perlu


RSPAD GATOT SOEBROTO Lampiran 3.
TIM PENGELOLA PENGADUAN

BERITA ACARA
Nomor BA/ / TPP/ / 20...

TENTANG
HASIL AUDIT KHUSUS/INVESTIGASI

Pada hari ini, ……………………..tgl ……………….. bulan ………… tahun…………, telah


dilakukan ekspos/paparan atas Laporan Hasil Audit Khusus/Investigasi oleh Satuan
Pengawasan Intern/Tim Audit Khusus/Investigator Independen * dari Whistle
Blowing System (WBS) atas pengaduan………………………………

Berdasarkan ekspos/paparan Laporan Hasil Audit Khusus/Investigasi, Laporan


Pengungkapan No…………………….. tersebut terbukti/tidak terbukti*.

Ketua TPP

(Nama Pejabat)

Tim Pengelola Pengaduan:


1 . …………………………….
2 . …………………………….
3 . …………………………….

* Coret yang tidak perlu


ii
8

Anda mungkin juga menyukai