PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
WHISTLE
BLOWING
SYSTEM
ptpn2.com
(061)7940055
2020
Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km. 16
2
PT Perkebunan Nusantara II
Whistle Blowing System Tahun 2020
DAFTAR ISI
PESAN EKSEKUTIF 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Manfaat dan Tujuan WBS 3
C. Sistematika Pedoman Whistle Blowing System (WBS) 4
BAB 4 ISTILAH-ISTILAH 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai PerMen BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), maka
dalam rangka menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan,
perusahaan senantiasa dituntut untuk melaksanakannya secara transparan dan
akuntabel serta memenuhi ketentuan yang berlaku di perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
Terkait dengan usaha penerapan GCG, maka salah satu cara yang efektif untuk
mencegah dan memerangi praktek yang bertentangan dengan GCG adalah melalui
mekanisme sistem pelaporan pelanggaran (Whistle Blowing System).
Whistle Blowing System adalah bagian dari system pengendalian internal dalam
mencegah praktek penyimpangan dan kecurangan. Sistem ini diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi pelapor dalam melaporkan terjadinya pelanggaran serta
mendorong budaya keterbukaan, kejujuran dan mengurangi budaya diam.
Whistle Blowing System dikelola oleh unit pengelola WBS. Peraturan dan penerapan
WBS dapat disosialisasikan dan dievaluasi secara berkelanjutan kepada seluruh unsur
perusahaan PTPN II dan secara berkala akan dilaksanakan penyempurnaan sistem
ini dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan.
Tujuan WBS
Mempermudah manajemen untuk menangani laporan-laporan pelanggaran secara
efektif sekaligus untuk mengurangi kerugian financial dan non financial serta hal-hal
yang dapat merusak citra perusahaan melalui deteksi dini.
BAB 2
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN SATUAN
PENGAWASAN INTERNAL
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR
A. Dewan Komisaris
Melakukan pengawasan atas efektivitas pelaksanaan WBS di PT Perkebunan
Nusantara II. Monitoring terhadap pelaksanaan WBS dapat diserahkan kepada Komite
Pemantau WBS/Komite Audit.
B. Direktur
Direktur berwenang untuk:
- Membentuk dan menetapkan unit pengelola WBS.
G. Sumber Daya
- Jumlah personil yang cukup dan memiliki kwalitas sebagai petugas perlindungan
pelapor/administrasi WBS dan petugas investigasi.
- Media Komunikasi (email) untuk keperluan pelaporan pelangggaran, baik saluran
internal maupun eksternal.
BAB 3
RINCIAN PEDOMAN WHISTLE BLOWING SYSTEM
1. Pelapor
a) Kalangan internal perusahaan meliputi Dewan Komisaris, SEVP dan seluruh
karyawan.
b) Kalangan eksternal perusahaan meliputi pelanggan, pemasok, masyarakat,
kreditur dan stakeholder lainnya.
2. Bentuk Laporan
a) Pelaporan pelanggaran secara tertulis dan beridentitas.
- Dilengkapi fotocopi identitas pelapor
- Bukti pendukung berupa dokumen yang memuat indikasi awal yang
memberi petunjuk tentang transaksi yang dilakukan.
b) Pelaporan pelanggaran secara tertulis tetapi tanpa identitas (Anonim).
- Dilengkapi bukti pendukung yang memuat indikasi awal yang memberi
petunjuk tentang transaksi yang dilakukan.
3. Pengelolaan WBS
a. Pengelolaan WBS dilaksanakan oleh SPI PTPN II, yaitu di bawah Kepala Sub
Bagian Manajemen Risiko dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian SPI
dan kepada Direktur secara berjenjang.
i. Permasalahan.
ii. Siapa yang terlibat.
iii. Bentuk dan besar kerugian.
iv. Kapan dan tempat terjadinya.
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan program perlindungan pelapor
terutama aspek kerahasiaan dan jaminan keamanan pelapor.
BAB 4
ISTILAH - ISTILAH
LAMPIRAN-LAMPIRAN
……………….
……………….
……………….
a. Email
b. Surat dikirim langsung
…………………………..
Pelapor Penerima
BERITA ACARA
HASIL KLARIFIKASI AWAL ATAS PELAPORAN PELANGGARAN
NO : BA/ / /
Pada hari ini …., tanggal… bulan ….., Tahun…., telah dilakukan klarifikasi awal atas
pelaporan yang diterima berdasarkan tanda terima pelaporan pelanggaran
tertanggal ……..., mengenai……
……………….
……………….
……………….
Berdasarkan hasil klarifikasi awal, maka atas pelaporan pelanggaran tersebut telah/tidak
sesuai dengan persyaratan sehingga dapat/tidak dapat ditindak lanjuti dengan proses
investigasi.
Hormat kami
Kepala Sub Bagian SPI
BERITA ACARA
HASIL INVESTIGASI ATAS PELAPORAN PELANGGARAN
NO : BA/ / /
Pada hari ini …., tanggal… bulan, tahun…., telah dilakukan klarifikasi awal atas pelaporan
yang diterima berdasarkan tanda terima pelaporan pelanggaran tertanggal ….,
mengenai……
……………….
……………….
……………….
Kepala Bagian
SPI
…………….………
Nama Lengkap
Tim Investigasi :
1. ……………
2. ……………
3. ……………
4. ……………