Menerapkan OKR......................................................................................................................................... 6
Kesimpulan.................................................................................................................................................... 17
Referensi......................................................................................................................................................... 19
Manajemen kinerja adalah bagian integral dari setiap organisasi, dan dianggap sebagai kunci
keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks manajemen kinerja, OKR (Objective and
Key Results) telah terbukti menjadi alat manajemen kinerja yang efektif.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, penting untuk memiliki metode yang dapat
membantu organisasi untuk mempercepat pencapaian tujuan dan meningkatkan kinerja. OKR merupakan
alat manajemen kinerja yang dapat membantu organisasi untuk menetapkan tujuan yang jelas, mengukur
kemajuan, dan memotivasi karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
OKR pertama kali diperkenalkan oleh Andy Grove, pendiri Intel Corporation, pada tahun 1981.
Sejak saat itu, OKR telah digunakan oleh berbagai organisasi besar dan kecil di seluruh dunia. Saat ini,
OKR telah menjadi alat manajemen kinerja yang populer dan banyak digunakan oleh perusahaan teknologi
seperti Google, Twitter, dan LinkedIn.
Penerapan OKR dalam organisasi terbukti dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai
tujuan yang lebih ambisius. Alat ini membantu organisasi untuk menetapkan tujuan yang spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan terkait waktu. Selain itu, OKR juga membantu organisasi untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas dalam proses manajemen kinerja.
Dalam pembangunan budaya pencapaian dengan OKR, praktisi HR dapat memainkan peran penting
dalam memperkenalkan, menerapkan, dan mengembangkan OKR di organisasi. Hal ini dapat membantu
organisasi untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kinerja karyawan, serta membangun budaya kerja
yang berorientasi pada hasil dan pencapaian.
OKR pertama kali dikembangkan oleh Andy Grove, CEO Intel Corporation pada tahun 1970-an. Andy
Grove kemudian memperkenalkan OKR kepada John Doerr, seorang investor venture capitalist yang
kemudian mengenalkannya ke perusahaan teknologi lain seperti Google, LinkedIn, dan Twitter. Sejak itu,
OKR telah menjadi alat manajemen kinerja yang populer dan banyak digunakan oleh organisasi di seluruh
dunia.
Seiring dengan perkembangan zaman, OKR mengalami evolusi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Pada awalnya, OKR hanya digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan bisnis, OKR kemudian dikembangkan
untuk digunakan dalam berbagai aspek organisasi seperti peningkatan kinerja individu, peningkatan
pengembangan produk, dan peningkatan pelayanan pelanggan.
Penggunaan OKR semakin berkembang di era digital dan menjadi populer pada tahun 2000-an setelah
Google menggunakannya sebagai alat manajemen kinerja. Dalam Google, OKR menjadi bagian
integral dari budaya perusahaan, di mana setiap karyawan memiliki tujuan dan Key Results yang jelas
3
untuk mencapai tujuan tersebut. Penggunaan OKR oleh Google juga menunjukkan bahwa OKR dapat
meningkatkan kinerja dan memberikan dampak positif bagi organisasi.
Saat ini, OKR telah menjadi alat manajemen kinerja yang populer dan banyak digunakan oleh organisasi
di seluruh dunia. Praktisi HR dapat memanfaatkan OKR untuk membantu organisasi menetapkan tujuan
yang jelas dan meningkatkan kinerja karyawan, serta membangun budaya pencapaian di organisasi.
Contoh:
Objective Key Result, seorang Leads Generation Officer di sebuah perusahaan software
Objective:
1. Produksi Leads (Calon Pembeli) yang besar untuk jangka panjang perusahaan
2. Kuota meeting sales tercukupi untuk punya konversi ke pembelian
3. Inbound Leads dapat mengimbangi pencapaian Outbound Leads
Key Result:
1. 500 First Meeting Done per bulan (Sumber; Telemarketing, Google Ads, Facebook Ads, Event online/
offline,, Sales Own Leads) *asumsi 25 sales x 20 meeting per month = 500
2. Produksi 1000 Marketable Leads (MQL) baru setiap bulan (Sumber; Telemarketing, Google Ads,
Facebook Ads, Event online/offline, Sales Own Leads)
3. Komposisi sumber prospek dari Leads Generator harus capai minimal 70% dari total prospek yang ada
Pembangunan budaya pencapaian dengan OKR bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja
yang berorientasi pada hasil dan pencapaian. Dalam budaya ini, setiap individu dalam organisasi memiliki
pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi dan cara mencapainya, serta merasa bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan tersebut. Pembangunan budaya pencapaian juga memungkinkan organisasi untuk
mencapai hasil yang lebih baik dan meningkatkan kinerja karyawan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembangunan budaya pencapaian dengan OKR antara lain:
a. Mempercepat pencapaian tujuan
OKR membantu organisasi untuk menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
terkait waktu. Dengan OKR, organisasi dapat meningkatkan efektivitas dalam mencapai tujuan dan
mengukur kemajuan secara teratur.
4
c. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
OKR memungkinkan organisasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses
manajemen kinerja. Setiap karyawan memiliki akses terhadap tujuan organisasi dan kemajuan yang telah
dicapai, sehingga memungkinkan karyawan untuk mengetahui tanggung jawab mereka dalam mencapai
tujuan organisasi.
d. Meningkatkan pengambilan keputusan
Dengan OKR, organisasi dapat mengumpulkan data dan informasi tentang kinerja organisasi secara
teratur. Data ini dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan.
Dalam pembangunan budaya pencapaian dengan OKR, praktisi HR dapat memainkan peran penting
dalam memperkenalkan, menerapkan, dan mengembangkan OKR di organisasi. Dengan membangun
budaya pencapaian, organisasi dapat mencapai hasil yang lebih baik dan meningkatkan kinerja karyawan,
serta memperkuat posisi mereka dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
OKR dapat menjadi alat manajemen kinerja yang efektif dalam membantu organisasi mencapai tujuan dan
meningkatkan kinerja karyawan. Dalam konteks manajemen kinerja, OKR bekerja dengan cara berikut:
5
Dengan memahami bagaimana OKR bekerja dalam konteks manajemen kinerja, praktisi HR dapat
memanfaatkan OKR sebagai alat manajemen kinerja yang efektif untuk membantu organisasi mencapai
tujuan dan meningkatkan kinerja karyawan.
Dengan memahami perbedaan antara OKR dengan alat manajemen kinerja tradisional, praktisi HR dapat
menentukan apakah OKR cocok untuk organisasi mereka dan bagaimana cara mengimplementasikan
OKR secara efektif.
Menerapkan OKR
Dengan mengikuti langkah-langkah praktis di atas, praktisi HR dapat mengimplementasikan OKR secara
efektif di organisasi mereka. Namun, perlu diingat bahwa implementasi OKR haruslah diikuti dengan
pengukuran dan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberhasilan OKR di organisasi.
7
Cara menentukan dan menetapkan OKR yang efektif
Menentukan dan menetapkan OKR yang efektif adalah kunci dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut
adalah beberapa cara untuk menentukan dan menetapkan OKR yang efektif:
Dengan mengikuti cara-cara di atas, praktisi HR dapat menentukan dan menetapkan OKR yang efektif
untuk mencapai tujuan organisasi. Namun, perlu diingat bahwa penentuan dan pengevaluasian OKR
haruslah dilakukan secara berkala untuk memastikan keberhasilan OKR di organisasi.
Selain lima cara di atas, penggunaan metode SMART menetapkan Key Result yang spesifik juga penting
dalam menentukan OKR yang efektif.
8
2. Melibatkan karyawan dalam proses evaluasi
Karyawan harus dilibatkan dalam proses evaluasi untuk memastikan bahwa mereka memahami dan
merasa memiliki tujuan yang ditetapkan. Karyawan dapat memberikan feedback mengenai keberhasilan
dan kesulitan yang mereka alami selama mencapai tujuan tersebut.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, praktisi HR dapat mengukur keberhasilan OKR dan melakukan
evaluasi untuk memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuan mereka. Evaluasi dan pemantauan
yang dilakukan secara berkala dapat membantu organisasi untuk memperbaiki kinerja dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
9
4. Sertakan karyawan dalam proses perencanaan
Sertakan karyawan dalam proses perencanaan dan penetapan OKR. Karyawan akan lebih terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi jika mereka merasa memiliki bagian dalam penetapan tujuan. Karyawan
juga dapat memberikan feedback dan saran yang dapat membantu meningkatkan perencanaan dan
penetapan OKR.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, praktisi HR dapat memperkenalkan OKR kepada karyawan dengan
baik. Memperkenalkan OKR dengan benar dapat membantu karyawan memahami tujuan organisasi dan
merasa terlibat dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan
kinerja karyawan serta meningkatkan kesuksesan organisasi.
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam pelaksanaan OKR. Komunikasi yang baik dapat
membantu memastikan bahwa semua karyawan memahami tujuan organisasi dan bagaimana mereka
dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu
membangun komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan OKR:
10
mereka. Berikan feedback yang spesifik dan jelas tentang kemajuan dan pencapaian karyawan terhadap
OKR mereka, dan berikan dukungan yang diperlukan untuk membantu karyawan mencapai tujuan
mereka.
Dengan mengikuti tips di atas, praktisi HR dapat membantu membangun komunikasi yang efektif dalam
pelaksanaan OKR. Komunikasi yang efektif dapat membantu memastikan bahwa semua karyawan
memahami tujuan organisasi dan peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat membantu
meningkatkan motivasi karyawan dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Untuk memastikan keberhasilan dalam pelaksanaan OKR, karyawan perlu memiliki keterampilan yang
diperlukan dalam mengembangkan, menetapkan, dan mencapai OKR mereka. Berikut adalah beberapa
cara untuk membantu mengembangkan keterampilan karyawan dalam penggunaan OKR:
2. Penugasan Proyek
Penugasan proyek dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan OKR mereka. Proyek
yang ditugaskan harus sesuai dengan keahlian dan minat karyawan, serta sesuai dengan OKR organisasi.
Karyawan dapat mengembangkan OKR mereka sendiri untuk proyek yang ditugaskan dan memperoleh
feedback dari manajemen dan rekan kerja mereka.
3. Kolaborasi Tim
Kolaborasi tim dapat membantu karyawan memahami peran mereka dalam mencapai OKR tim. Dalam
konteks kolaborasi, karyawan dapat saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Karyawan
juga dapat mengembangkan keterampilan interpersonal mereka dan meningkatkan kemampuan mereka
dalam bekerja dalam tim.
11
Dengan mengikuti cara-cara di atas, praktisi HR dapat membantu mengembangkan keterampilan karyawan
dalam penggunaan OKR. Keterampilan yang diperoleh dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan
dan mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, praktisi HR dapat membantu membangun budaya pencapaian dan
berorientasi pada hasil dengan OKR. Budaya pencapaian yang kuat dapat membantu meningkatkan
kinerja organisasi secara keseluruhan, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan
penuh semangat.
12
Mengembangkan kepemimpinan yang mendukung penggunaan OKR
Mengembangkan kepemimpinan yang mendukung penggunaan OKR adalah kunci sukses dalam
membentuk budaya pencapaian dengan OKR di organisasi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kepemimpinan yang mendukung penggunaan OKR:
2. Memberikan pelatihan
Kepemimpinan harus memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan dalam penggunaan
OKR. Hal ini akan membantu karyawan dalam memahami bagaimana cara mengembangkan OKR
yang efektif dan mengukur keberhasilannya.
6. Meningkatkan kolaborasi
Kepemimpinan harus mendorong kolaborasi dan kerja sama antar tim dalam pengembangan OKR. Hal
ini akan membantu memperkuat budaya pencapaian dan membangun kepercayaan di antara karyawan.
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan merupakan faktor penting dalam menciptakan
budaya pencapaian dengan OKR di organisasi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan dengan OKR:
13
1. Memberikan tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan membantu karyawan memahami peran mereka dalam organisasi dan bagaimana
tugas mereka terkait dengan pencapaian tujuan. Dengan memberikan tujuan yang jelas, karyawan akan
merasa lebih terlibat dan termotivasi dalam mencapai OKR.
5. Memberikan penghargaan
Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berhasil mencapai OKR akan meningkatkan motivasi
dan keterlibatan karyawan dalam mencapai OKR. Penghargaan dapat berupa pengakuan, promosi,
bonus, atau hadiah lainnya.
Dengan meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan dengan OKR, organisasi dapat menciptakan
budaya pencapaian yang kuat dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Dalam implementasi OKR, terdapat beberapa kendala yang mungkin dihadapi oleh organisasi. Berikut
adalah beberapa cara untuk mengatasi kendala-kendala dalam implementasi OKR:
14
bagi pimpinan organisasi untuk terlibat secara langsung dalam implementasi OKR dan menunjukkan
dukungan mereka dengan memberikan sumber daya dan bantuan yang dibutuhkan. Hal ini akan
membantu menciptakan budaya yang mendukung OKR dan memastikan bahwa implementasi OKR
dilakukan dengan sukses.
Dengan mengatasi kendala-kendala dalam implementasi OKR, organisasi dapat mencapai manfaat yang
signifikan dari penggunaan OKR dalam mencapai tujuan bisnis mereka dan meningkatkan kinerja secara
keseluruhan.
15
memberikan pelatihan dan dukungan yang cukup untuk memastikan semua karyawan memahami dan
dapat menggunakan OKR dengan benar.
Sebagai praktisi HR, penting untuk mempertimbangkan tantangan dan risiko ini dan mengembangkan
strategi yang tepat untuk mengatasi mereka. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai,
Anda dapat membangun budaya pencapaian yang sehat dan sukses dengan menggunakan OKR di
organisasi Anda.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
• Komitmen pimpinan perusahaan dan manajer adalah hal yang sangat penting dalam memastikan
keberhasilan penerapan OKR. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa mereka terlibat
secara aktif dalam proses OKR dari awal hingga akhir.
• Penting untuk menetapkan OKR yang terukur dan realistis agar dapat membantu karyawan dalam
mengukur kemajuan mereka dan meningkatkan motivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
Karyawan harus merasa bahwa OKR mereka dapat dicapai dan memberikan dampak positif bagi
perusahaan.
• Transparansi dan akuntabilitas juga sangat penting dalam proses OKR. Karyawan harus tahu
bagaimana OKR mereka berkaitan dengan tujuan strategis perusahaan dan bagaimana kemajuan
mereka akan diukur. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa
OKR dicapai secara efektif.
16
• Karyawan harus memahami bagaimana OKR mereka berkaitan dengan tujuan strategis perusahaan
secara keseluruhan. Pimpinan perusahaan dan manajer harus dapat menghubungkan OKR dengan
tujuan strategis perusahaan dan menjelaskan secara jelas bagaimana pencapaian OKR dapat
memberikan dampak positif bagi perusahaan.
• Penting untuk meningkatkan motivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam proses OKR.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan manfaat OKR secara terus-menerus dan
memastikan bahwa karyawan merasa dihargai atas kontribusinya dalam pencapaian OKR.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan organisasi dapat mengatasi hambatan dan
menjaga keberhasilan penggunaan OKR sebagai alat manajemen kinerja.
Kesimpulan
Ringkasan dari pembahasan
Membangun budaya pencapaian dengan OKR dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan
kinerja organisasi secara keseluruhan. OKR merupakan alat manajemen kinerja yang efektif dan memiliki
sejarah panjang dalam dunia bisnis. Perbedaan OKR dengan alat manajemen kinerja tradisional seperti
pengukuran kinerja individu dan fokus pada output menjadi nilai tambah dalam penerapannya.
Ada beberapa langkah praktis dalam menerapkan OKR di organisasi, seperti menentukan dan
menetapkan OKR yang efektif, mengukur keberhasilan OKR, memperkenalkan OKR kepada karyawan
dengan baik, dan membangun komunikasi yang efektif. Selain itu, pengembangan keterampilan karyawan
dalam penggunaan OKR, pengembangan kepemimpinan yang mendukung penggunaan OKR, dan
meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan juga menjadi hal yang penting dalam membangun
budaya pencapaian dengan OKR.
Namun, dalam implementasi OKR, ada beberapa kendala dan risiko yang harus dihadapi, seperti
kesulitan dalam menetapkan OKR yang realistis dan merumuskan metrik yang tepat. Oleh karena itu,
strategi untuk mengatasi hambatan dan menjaga keberhasilan penggunaan OKR menjadi sangat penting.
Dalam membangun budaya pencapaian dengan OKR, perlu diingat bahwa tujuan utama adalah untuk
mencapai hasil yang diinginkan dengan tetap memperhatikan karyawan dan kebutuhan mereka. Oleh
karena itu, penting untuk memperhatikan tantangan dan risiko yang mungkin terjadi dan memastikan
bahwa penggunaan OKR dilakukan dengan bijaksana dan terencana.
Melalui pembangunan budaya pencapaian dengan OKR, organisasi juga dapat meningkatkan keterlibatan
karyawan dan memotivasi mereka untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi. Karyawan merasa lebih
bersemangat dan termotivasi ketika mereka merasa terlibat dalam tujuan organisasi dan dapat melihat
17
bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan tersebut.
Selain itu, pembangunan budaya pencapaian dengan OKR juga dapat membantu organisasi untuk
mengatasi perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis. Dengan memiliki budaya yang adaptif dan
berorientasi pada hasil, organisasi dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan
tetap fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang.
Dalam keseluruhan, pembangunan budaya pencapaian dengan OKR adalah investasi jangka panjang
bagi organisasi dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan OKR dan
membangun budaya pencapaian yang kuat akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar dalam
menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, praktisi HR dapat mengimplementasikan OKR dengan efektif dan
membantu membangun budaya pencapaian yang positif di organisasi.
18
REFERENSI
Doerr, J. E. (2018). Measure what matters: How Google, Bono, and the Gates Foundation rock the world with OKRs.
Penguin.
Niven, P. R. (2014). Balanced scorecard step-by-step for government and nonprofit agencies. John Wiley & Sons.
Stone, D., Patton, B., & Heen, S. (2019). Difficult conversations: How to discuss what matters most. Penguin.
Lawler, E. E., & Boudreau, J. W. (2012). Effective human resource management: A global analysis. Stanford University
Press.
Cokins, G. (2019). Performance management: Integrating strategy execution, methodologies, risk, and analytics. John
Wiley & Sons.
19