Nomor : 326/PP-62/JKT
Hal : Perjanjian Pranikah
dan,
Kedua belah pihak bermaksud melakukan pernikahan dan ingin menyampaikan serta
menyepakati hak dan kewajiban masing-masing calon suami dan calon istri ke dalam
perjanjian pranikah.
Pembagian tanah, rumah, barang-barang, uang, mas kawin, pembagian hak dan kewajiban
berdasarkan UU Perkawinan yang berlaku di negara Indonesia disepakati dengan ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
Mas Kawin
(1) Calon Suami akan menyerahkan mas kawin berupa perhiasan emas seberat 10 gram
berkadar 75% karat murni kepada Calon Istri.
Pasal 2
Tanah, Rumah, Barang-barang dan Perhiasan
(1) Tanah, rumah, barang-barang, dan perhiasan yang dimiliki oleh kedua belah pihak
sebelum melakukan pernikahan akan tetap menjadi hak milik masing-masing pemilik.
(2) Tanah, rumah, barang-barang dan perhiasan yang dibeli baik secara tunai dan atau
kredit sesudah melakukan pernikahan akan menjadi hak milik bersama dengan
pembagian 50% untuk Calon Suami yang telah disahkan menjadi Suami dan 50% untuk
Calon Istri yang telah disahkan menjadi Istri.
(3) Tanah, rumah, barang-barang, dan perhiasan yang dimiliki sebelum menikah dan
terbukti telah dijual, dipinjam, dan atau digunakan dan disuruh, diperintah, direncanakan
oleh salah satu pihak atau tanpa sepengetahuan secara tertulis dari pihak lain sebagai
pemilik, dapat dituntut ke pengadilan.
Pasal 3
Tunjangan/Nafkah
(1) Calon Suami akan memberikan tunjangan atau nafkah bulanan sebesar 75% dari gaji
per bulan.
(2) Calon Suami dapat membuktikan gaji atau nafkah per bulan dengan menunjukkan slip
gaji atau profit dan laporan perusahaan kepada Calon Istri.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban Lain
(1) Kedua belah pihak akan menaati hak dan kewajiban lain yang tercantum dalam UU
perkawinan yang ada di negara Indonesa.
Surat perjanjian ini berlaku final sehingga apabila terdapat perbedaan atau kontradiksi
dengan dokumen yang lain, maka pasal-pasal dalam surat perjanjian ini dipakai sebagai
pedoman yang wajib diikuti oleh semua pihak.
Mengetahui,
Agnes Kaligis, SH