Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

Hubungan Tingkat Pengetahuan dalam Pengelolaan Sampah


Plastik terhadap PHBSdi Rumah Tangga

OLEH
Ananta Septriandra Ginting 140100222
Mohammad Haekal 140100158
Ricky Kurniadi Siregar 140100182
Wirda Zamira Lubis 140100107
Zsizsi Akbarinda 140100012
Henny Wahyuni 140100045

PEMBIMBING
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
PROPOSAL PENELITIAN
Hubungan Tingkat Pengetahuan dalam Pengelolaan Sampah
Plastik terhadap PHBS di Rumah Tangga

OLEH
Ananta Septriandra Ginting 140100222
Mohammad Haekal 140100158
Ricky Kurniadi Siregar 140100182
Wirda Zamira Lubis 140100107
Zsizsi Akbarinda 140100012
Henny Wahyuni 140100045

PEMBIMBING
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
ALUR DOKTER KLINIS DI INDONESIA

“Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan

dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.”

OLEH
Ananta Septriandra Ginting 140100222
Mohammad Haekal 140100158
Ricky Kurniadi Siregar 140100182
Wirda Zamira Lubis 140100107
Zsizsi Akbarinda 140100012
Henny Wahyuni 140100045

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan dalam Pengelolaan


Sampah Plastik terhadap PHBS di Rumah Tangga
Nama : Ananta Septriandra Ginting 140100222
Mohammad Haekal 140100158
Ricky Kurniadi Siregar 140100182
Wirda Zamira Lubis 140100107
Zsizsi Akbarinda 140100012
Henny Wahyuni 140100045

Medan, April 2019

Pembimbing

Dr. dr. Juliandi Harahap, MA.


NIP: 197007021998021001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dalam Pengelolaan Sampah Plastik
terhadap PHBS di Rumah Tangga”.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
melengkapi persyaratan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di Departemen
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan


dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dr. dr. Juliandi Harahap, MA.,atas kesediaan beliau meluangkan waktu
dan pikiran untuk membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Medan, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................iii


Daftar Isi ............................................................................................................v
Daftar Tabel.......................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................1


1.2. Rumusan Masalah .......................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian .........................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Plastik ........................................................................5


2.2. Jenis-jenis Plastik ........................................................................6
2.3. Sampah Plastik ............................................................................8
2.4. Pengelolaan Sampah Plastik ........................................................8
2.5. Perilaku Hidup Bersih Sehat........................................................10
2.6. Kerangka Teori ............................................................................
2.7. Kerangka Konsep ........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................


3.2. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................
3.2.1. Populasi target ...................................................................
3.2.3. Sampel dan cara pemilihan sampel ...................................
3.2.4. Kriteria inklusi dan eksklusi ..............................................
3.3. Managemen Data .........................................................................
3.3.1. Pengumpulan data ..............................................................
3.3.2. Pengolahan data .................................................................
3.3.3. Analisis data ......................................................................
3.3.4. Intepretasi ..........................................................................
3.4. Identifikasi Variabel ....................................................................
3.5. Definisi Operasional ....................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh negara
Indonesia. Permasalahan sampah ini timbul akibat besarnya jumlah penduduk
Indonesia, semakin besar jumlah penduduk sebuah Negara dengan otomatis
jumlah sampah yang dihasilkan akan semakin besar (Ilman, N. dkk. 2017). Di
Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami kenaikan rata-
rata 200 ton per tahun. Akibat dari peningkatan penggunaan plastik ini adalah
bertambah pula sampah plastik. Sampah menjadi masalah serius karena dapat
menyebabkan berbagai masalah lainnya, seperti masalah kesehatan, polusi udara,
dan juga kebutuhan lahan untuk menampungnya (Surono, U. dkk. 2013).
Berdasarkan asumsi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari penduduk
Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total sebanyak 189
ribu ton sampah/hari. Dari jumlah tersebut 15% berupa sampah plastik atau
sejumlah 28,4 ribu ton sampah plastik/hari (Pahlevi, 2012). Plastik mempunyai
keunggulan dibanding material yang lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan
karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator
panas dan listrik yang baik. Akan tetapi plastik yang sudah menjadi sampah akan
berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat
dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang
sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai
sehingga bisa menyebabkan banjir. Sampah plastik yang dibakar bisa
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dari berbagai jenis sampah yang ada , jenis sampah yang menimbulkan
permasalahan paling serius adalah sampah yang berbahan plastik. Hal ini karena
plastik sangat sulit untuk diuraikan secara alami, dan juga plastik terbuat dari
bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup. Dalam kehidupan
sehari – hari kita sangat sulit dipisahkan dari berbagai produk plastik , seperti
kemasan makanan, botol minuman, kantong kresek, dan sebagainya. Seiring
berkembangnya kemajuan teknologi produk yang berbahan plastik pun juga
semakin banyak, hal ini disebabkan oleh karena berbagai keuntungan yang
ditawarkan produk berbahan plastik, yaitu mudah diproduksi, murah, ringan dan
tahan lama. Hal ini akan berdampak pada jumlah volume sampah plastik yang
semakin banyak atau limbah plastik yang semakin menumpuk. Data Kemenperin
menunjukan konsumsi plastik mencapai 1.9 juta ton pada semester pertama 2013 ,
jumlah ini mengalami peningkatan 22.58% dibanding semester yang sama pada
tahun sebelumnya yang sebesar 1.55 juta ton. Jumlah tersebut diperkirakan akan
terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya,
peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Hal ini akan sangat
mengkhawatirkan jika tidak ditangani dengan serius (Kemenperin, 2013).

Salah satu cara untuk menangani permasalahan akibat sampah plastik


adalah dengan menerapkan konsep 3R dalam kehidupan sehari – hari, konsep 3R
yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce berarti mengurangi penggunaan
sampah plastik yang kita gunakan, reuse berarti menggunakan kembali barang
yang masih layak digunakkan sebelum dibuang, dan recycle berarti mendaur
ulang sampah yang hendak dibuang, menjadi sebuah produk atau benda yang
lebih berguna. Yang dapat kita lakukan dengan mudah adalah reuse dan reduce,
dengan melakukan reuse misalnya pada kantong plastik atau botol air mineral,
kita sekaligus mengurangi sampah plastik yang kita buang. Pada Indonesia,
sebelumnya pernah dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah sampah plastik
terutama dari kantong plastik yaitu dengan menerapkan kebijakan plastik berbayar
, tetapi akhirnya program ini dihentikan karena dinilai kurang efektif. Dewasa ini
produk – produk hasil daur ulang seperti tas, keranjang, plastik, dan payung, yang
berbahan sampah plastik juga sudah mulai ditemukan, hal ini menandakan sudah
ada kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadapa masalah pencemaran
lingkunagan akibat sampah plastic (Ilman, N. dkk. 2017).

Pada umumnya pola penanganan sampah yang umum dilakukan oleh


masyarakat adalah dengan cara pengumpulan di masing-masing sumber sampah
untuk kemudian diambil oleh petugas dan pada akhirnya dibuang ketempat
pembuangan akhir sampah. Upaya sudah dilakukan oleh pemerintah bersama
pihak lain untuk meningkatkan kesehatan lingkungan. Usaha tersebut adalah
dengan melakukan penghijauan dan peningkatan sarana sanitasi secara komunal di
beberapa daerah dan mengupayakan pengelolaan sampah mulai dari tingkat rumah
tangga (Poety, M. dkk. 2017).

1.2 Rumusan Masalah

Plastik merupakan sebuah istilah untuk bahan yang umumnya berbahan


baku polimer, istilah ini mewakili banyak jenis – jenis polimer yang ada, sehingga
perlu diketahui jenis yang mana yang paling sering digunakkan oleh masyarakat
dan kemudian dibuang dan apa dampak dari penumpukan sampah jenis ini.

Plastik yang sudah dibuang ini pada umumnya akan didaur ulang oleh
perusahaan – perusahaan sebagai bahan baku baru untuk sebuah produk lain,
proses daur ulang ini sangat penting dalam menangani permasalahan yang timbul
akibat sampah plastik yang menumpuk, proses daur ulang yang dilakukan oleh
perusahaan ini akan lebih efektif dilakukan apabila proses pemilahan atau
pemisahan sampah telah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu ada baiknya jika
pemisahan sampah dapat dilakukan oleh masyarakat agar proses daur ulang ini
lebih mudah. Selain itu perlu diketahui juga apakah masyarakat pada umumnya
mengetahui konsep 3R, mengingat konsep ini sangat penting dalam menangani
permasalahan sampah, dan juga apakah masyarakat telah melakukannya dalam
kehidupan sehari – hari.

Karena hal – hal diatas , diangkat beberapa rumusan masalah :

a. Apa jenis sampah plastik yang paling sering dibuang?

b. Apa dampak dari limbah plastik yang menumpuk?

c. Apakah ibu rumah tangga pada umumnya sudah melakukan pemilahan


sampah?

d. Apakah perilaku memilah sampah dan membuang pada tempatnya sudah


dilakukan oleh ibu rumah tangga dirumah?

e. Apakah ibu rumah tangga sudah mengenal dan melakukan konsep 3R?
1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui jenis sampah plastik yang paling sering dibuang dan dampak
nya terhadap lingkungan

b. Mengetahui seberapa besar kesadaran ibu rumah tangga mengenai


permasalahan sampah melalui pemilahan sampah dan pengenalan terhadap
konsep 3R.

c. Mengetahui apakah perilaku memilah sampah berhubungan dengan PHBS


dalam rumah tangga

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :

a. Narasumber adalah mibu rumah tangga yang berobat ke puskesmas Medan


Labuhan

b. Perilaku pemilahan sampah

c. Penerapan konsep 3R
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Plastik

Plastik adalah material polimer rantai panjang dari molekul-molekul yang


mengikat satu sama lain. Ikatan tersebut terbentuk oleh gaya tarik-menarik yang
kuat, yaitu ikatan kovalen. Sebagai material polimer, plastik dapat dicetak menjadi
produk yang diinginkan dan mengeras setelah dilakukan pendinginan atau
pemanasan.

Berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal), maka plastik dibagi


menjadi dua jenis, yaitu:

a. Termoplastik

Plastik yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika dipanaskan,
maka rantai-rantai molekul polimernya akan bermobilisasi sehingga plastik
melunak. Jika didinginkan setelah pemanasan, maka plastik tersebut akan
mengeras. Proses ini dapat terjadi berulang kali sehingga plastik jenis
termoplastik mudah untuk didaur ulang untuk mendapatkan produk plastik yang
baru. Contoh plastik termoplastik, yaitu polietilena (PE), polipropilena (PP),
polistirena (PS), dan lain-lain.

b. Termoset

Jenis plastik ini mempunyai sifat yang tahan terhadap panas. Jika
dipanaskan, maka plastik tidak akan meleleh sehingga tidak dapat didaur ulang.
Bila plastik termoset rusak maka plastik tidak dapat disambung atau diperbaiki
lagi. Dalam polimer termoset, ikatan antarmolekul membentuk ikatan silang
sehingga membuat polimer menjadi kaku dan keras. Pemanasan selanjutnya dapat
menyebabkan kerusakan pada plastik. Contoh plastik termoset adalah bakelit.
Tembaga adalah logam transisi dengan simbol kimia Cu. Cu memiliki nomor
atom 29 dan berat atom 63,546. Cu terdapat di alam sebagai native copper atau
copper sulphides seperti chalcopyrite dan chalcocite, copper carbonat seperti
azurite dan malachite, dan copper oxides seperti cuprite. Berikut adalah
contohcontoh mineral Cu dalam bentuk sulfide (Budiasih, K. 2010).

2.2 Jenis-jenis Plastik

Pada kemasan yang terbuat dari bahan plastik, biasanya terdapat simbol
daur ulang berbentuk segitiga dengan nomor kodenya. Kode tersebut dikeluarkan
oleh The Society of Plastik Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat, dan
sekarang sudah dijadikan standar dalam pembuatan kemasan plastik. Terdapat 7
jenis kode plastik di pasaran, yaitu:

Gambar 2.2 Kode-kode plastik

1. PET/PETE (Polyethylene Terephtalate)

Plastik yang yang memiliki sifat jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan
air, dan dapat melunak pada suhu 80℃. Biasanya dipakai untuk botol plastik
transparan seperti botol air mineral, cup jus, botol sambal, dan lainlain. Akan
tetapi, plastik PET/PETE direkomendasikan hanya untuk sekali pakai karena
dapat menngeluarkan zat karsinogenik apabila dipakai berulang-ulang.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Jenis plastik ini bersigat keras hingga semi-fleksibel, tahan terhadap bahan
kimia dan kelembaban, permeable terhadap gas, mudah diproses dan dibentuk,
dan melunak pada suhu 75℃. Biasanya dipakai untuk kemasan makanan, gallon
air mineral, jerigen, dan botol obat. Plastik HDPE paling sering didaur ulang.

3. V/PVC (Polyvinyl Chloride)

PVC merupakan plastik yang mudah dibentuk, kuat, keras, dan melunak
pada suhu 80℃. Biasanya digunakan sebagai pembungkus makanan, pipa plastik,
dan pelindung kabel. Akan tetapi, PVC dapat mengeluarkan zat karsinogenik yang
berbahaya untuk hati dan ginjal apabila kontak dengan minyak.

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

LDPE merupakan jenis plastik yang sangat umum digunakan. Plastik ini
mudah diproses, bersifat kuat, fleksibel, kedap air, opak tapi dapat temvus cahaya,
dan dapat melunak pada suhu 70℃. Biasanya dipakai sebagai plastik kemasan,
kantong kresek, dan plastik tipis lainnya.

5. PP (Polypropylene)

PP bersifat keras tetapi fleksibel, tidak jernih tapi dapat tembus cahaya,
tahan terhadap bahan kimia, dan dapat melunak pada suhu yang tinggi yaitu
140℃. Plastik ini merupakan jenis terbaik untuk tempat makanan dan minuman.

6. PS (Polystyrene)

Jenis plastik ini bersifat kaku, getas, buram, mudah dibentuk, dapat
terpengaruh oleh lemak dan pelarut, serta dapat melunak pada suhu 95℃.
Biasanya dipakai sebagai tempat makan Styrofoam, garpu plastik, dan gelas
plastik. PS dapat mengeluarkan bahan stirena jika dalam keadaan panas dan
bersentuhan dengan makanan atau minuman, yang cukup berbahaya bagi otak dan
system syaraf.

7. Lainnya

a. SAN (Styrene Acrylonitrile)

SAN memiliki resistensi yang tinggi terhadap suhu dan reaksi kimia.
Biasanya digunakan sebagai piring, penyaring, sikat gigi, dan lego.
b. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

ABS juga memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu.
Biasanya digunakan sebagai mangkuk mixer dan pembungkus termos.

c. PC (Polycarbonate)

PC bersifat keras, jernih dan tahan panas. Biasanya digunakan untuk galon
air mineral dan botol susu bayi.

2.3 Sampah Plastik

Penggunaan plastik di seluruh dunia semakin populer dari tahun ke tahun.


Limbah plastik yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan lingkungan
yang sedang marak akhir-akhir ini, yaitu pemanasan global dan kerusakan
ekosistem.

Plastik tidak mudah terurai secara alami sehingga menimbulkan


penumpukan sampah plastik dan mencemari lingkungan hidup. Selain itu, dalam
pemrosesan plastik digunakan minyak bumi yang saat ini di dunia sedang krisis
dan sulit untuk diperbaharui. Kondisi ini menyebabkan penggunaan plastik
dibatasi sekarang ini untuk mencegah meluasnya persoalan lingkungan dan
kesehatan.

Sampah plastik sulit didegradasi oleh mikroorganisme pengurai di


lingkungan. Plastik yang berbentuk lembaran dan dibuang sembarangan dapat
menutup permukaan tanah sehingga aerasi tanah tidak dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, sampah plastik umumnya dihancurkan atau dimusnahkan dengan cara
pembakaran. Namun, asap produk pembakaran tersebut mengandung gas-gas
beracun seperti hydrogen sianida (HCN) dan karbon monoksida (CO) sehingga
dapat mengancam kesehatan makhluk hidup (Chalid, M. 2016).

2.4 Pengelolaan Sampah Plastik

Sampah plastik dari penggunaannya sehari-hari tidak akan menjadi


masalah apabila dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan benar. Terdapat
beberapa metode untuk mengelola sampah plastik di antaranya, yaitu pemilahan
sampah dan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

a. Pemilahan sampah

Pemilahan sampah merupakan upaya untuk memisahkan sampah


yang heterogen menurut jenis atau kelompoknya masing-masing supaya
menjadi homogen. Kegiatan ini diawalin dari pewadahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan melalui organisasi
pengelolaan lngkungan sehingga dapat tercapai tujuan atau sasaran yang
ditetapkan. Pada beberapa tempat yang menyediakan tempat pemilahan
sampah, terdapat 3-4 kode yang diberikan, yaitu sampah organik, sampah
plastik, serta sampah kaleng dan botol. Sampah-sampah yang sudah
dipilah tersebut akan memudahkan pemilahan sampah di TPA nantinya
sehingga dapat didaur ulang.

b. 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

3R merupakan suatu metode yang terdiri atas 3 opsi, yaitu:

a) Reuse

Kegiatan penggunaan kembali limbah plastik yang masih


bisa digunakan untuk fungsi yang sama. Contohnya, botol bekas
minuman sebagai tempat minyak goreng, dan lain-lain.

b) Reduce

Kegiatan mengurangi limbah sampah dengan berbagai


macam cara. Contohnya, yaitu menggunakan keranjang belanja
sendiri dari rumah sebagai pengganti kantung plastik saat
berbelanja.

c) Recycle

Kegiatan mendaur ulang limbah plastik. Daur ulang belum


menjadi kebiasaan di Indonesia. Salah satu contoh kegiatan ini
adalah mendaur ulang kemasan sabun menjadi tas belanja
(Surbekti, S. 2013).

2.5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku


yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong
dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).

Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi
guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara
hidup yang bersih dan sehat (Kemenkes RI. 2016).

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan


melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan
sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang
sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani
perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan
(Kemenkes RI. 2016).

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat


untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup (Kemenkes RI. 2016).

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga


sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah
tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan
dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan
produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya
adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt
tumbuh sehat dan tercukupi gizi (Kemenkes RI, 2011).

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (Maharani, A. 2016). Di rumah
tangga, sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan
Rumah Tangga Ber-PHBS, yang mencakup persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga, menggunakan jamban sehat
(Stop Buang Air Besar Sembarangan/Stop BABS), pengelolaan limbah cair di
rumah tangga, membuang sampah di tempat sampah, memberantas jentik
nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik hari, tidak
merokok di dalam rumah dan lain-lain (Kemenkes RI, 2011).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain


cross sectional, dimana penelitian ini akan melihat bagaimana pengetahuan
tentang hidup bersih dan sehat di rumah tangga terhadap pengelolaan sampah
plastik.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.2.1 Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah pasien yang datang ke


puskesmas.

3.2.2 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang datangberobatkepuskesmas


yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode total sampling dengan perbandingan jumlah kelompok kasus
dibandingkan kelompok kontrol adalah 1:1. Kelompok kontrol memiliki
karakteristik demografi yang sama dengan kelompok kasus.

3.2.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

A. KriteriaInklusi :
- Pasien yang datang berobat ke puskesmas

B. Kriteria Eksklusi:
- Anak-anak
- Pasien dating dengan gangguan jiwa.
3.3 MANAJEMEN DATA

3.3.1 Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan dua cara. Data umum
(nama, tanggal lahir, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan subjek) dan data
wawancara berbasis kuisioner. Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari subjek penelitian.

3.3.2 Pengolahan Data

Setelah dikumpulkan, diverivikasi, diedit, dan dikoding, data kemudian


dimasukkan dan diolah dengan menggunakan program pengolahan data.

3.3.3 Analisis Data

Metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis univariat dan
analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui frekuensi dan
persentase variabel seperti demografi, riwayat perjalanan penyakit, dan kondisi
rumah responden penelitian. Sedangkan analisis bivariat dengan uji chi-square
digunakan untuk menentukan hubungan variabel tingkatpengetahuan PHBS
dengan pengelolaansampah plastik.

3.3.4 Intepretasi Data

Dari hasil uji statistik tersebut akan didapatkan nilai p, dalam penelitian ini
ditetapkan nilai α sebesar 0,05 dan nilai confidence interval sebesar 95%,
sehingga pemaknaan nilai p adalah sebagai berikut :
- Jika nilai p<0.05, maka terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
PHBS dengan pengelolaan sampah plastik.
- Jika nilai p >0.05, maka tidak terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan PHBS dengan pengelolaan sampah plastik.
- Menentukan odds ratio dari setiap varibel tingkat pengetahuan PHBS
dengan pengelolaan sampah plastik.
3.4 IDENTIFIKAS VARIABEL

- Variabel independen : Pengetahuan tentang PHBS di rumah tangga


- Variabel dependen : Pengelolaan sampah plastic

3.5 DEFINISI OPERASIONAL

Adapun definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut :

1. PHBS
a. Definisi :
b. Cara dan AlatUkur : Kuisioner
c. Hasil Ukur :
d. Skala Ukur : Ordinal
2. Pengelolaan Sampah Plastik
a. Definisi :
b. Cara dan Alat Ukur : Kuisioner
c. Hasil Ukur :
d. Skala Ukur : Ordinal
DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, Kun. 2010. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah


yang Baik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Chalid, M. 2016. Materi Kuliah Teknologi Polimer. Depok. Universitas


Indonesia.

Ilman, N. Wijanarko, R. Alfata, R. Salwyn, S. Sura’, W. 2017. Analisis


Pengelolaan Sampah Plastik Rumah Tangga dan Penerapan 3R (Reuse,
Reduce, Recycle) dalam Kehidupan Sehari-hari. Depok. Universitas
Indonesia

Maharani, Amita. 2016. Evaluasi Data Pelaksanaan Rumah Tangga Berperilaku


Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Sigaluh 2
Kabupaten Banjarnegara. Universitas Diponegoro

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
promkes.kemkes.go.id/pub/files/files13583Pedoman_umum_PHBS.pdf.
diakses 3 April 2019

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Pedoman Umum Program


Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Program%20
Indonesia%20Sehat%20dengan%20Pendekatan%20Keluarga.pdf diakses
pada 3 April 2019

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2013.


http://www.kemenperin.go.id/artikel/6262/ diakses pada 3 April 2019

Pahlevi, M.R., 2012, Sampah Plastik (file:///I:/Artikel%20plastic%20to%20o


il/twit-sampah-plastik.html)
Poety, M. Wiyono, J. Adi, R. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
Perilaku Membuang Sampah pada Siswa SMP Sriwedari Malang.
Nursing News volume 2, nomor 1

Subekti Sri. 2013. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R berbasis Masyarakat.


Universitas Pandanaran Semarang

Surono, U. 2013. Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan


Bakar Minyak. Universitas Janabadra Yogyakarta
Lampiran Kuesioner :

KUESIONER PENELITIAN

Karakteristik dan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam


Pengelolaan Sampah Plastik

Tanggal Wawancara :
No Kuesioner :

I. Identitas Responden
1. Nama : ……………………………………
2. Alamat : ……………………………………
3. Jenis Kelamin : ……………………………………
4. Umur : ……………………………………
5. Pendidikan terakhir : ……………………………………
6. Pekerjaan : ……………………………………
7. Penghasilan : ……………………………………

II. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan SampahPlastik

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar)

1. Apa yang anda ketahui tentang penggunaan kantong plastik dalam


berbelanja?

a. Dibutuhkan dan berguna tapi berbahaya/merusak lingkungan karena


sulit terurai dan dapat mencemarilingkungan.
b. Sesuatu yang berguna tetapi dapat memperbanyaksampah

c. Tidak tahu
2. Apa saja jenis kantong plastik yang andaketahui?

a. Plastik daur ulang dan plastik non daurulang

b. Plastik kresek dan plastik ramahlingkungan

c. Tidaktahu.

3. Apa dampak penggunaan kantong plastik yang andaketahui?

a. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang


mengganggu jalur masuk air dan udara ke dalam tanah

b. Ketika dibuang sampah kantong plastik yang menumpuk dapat


mengganggu estetika dan juga menyebabkan banjir karena menyumbat
saluranair
c. Tidaktahu

4. Apakan anda setuju sampah plastik yang dihasilkan tiap harinya harus
dikurangi jumlahnya?
a. Setuju, alasannya
…………………………………………………………………..

b. Kurang setuju, alasannya


……………………………………………………………

c. Tidak setuju.

5. Apa yang anda ketahui tentang prinsip Reduce (Mengurangi) dalam


mengurangi produksi sampah plastik?
a. Menolak penggunaan kantong plastik dan memakai tas belanja
sendiri dari rumah sebagai gantinya.
b. Mengurangi pemakaian benda benda yang cepat menjadi sampah

c. Tidak tahu.

6. Apa yang anda ketahui tentang dampak positif dari membawa tas belanja
sendiri dari rumah saat berbelanja ke pusat perbelanjaan?
a. Dapat mengurangi pemakaian kantong plastik sehingga sampah
plastik juga berkurang.
b. pemakaian tas belanja tidak memberikan dampak positif apapun.

c. Tidak tahu.

7. Apakah anda setuju sebaiknya menggunakan barang- barang yang dapat


digunakan kembali secara berulang?
a. Ya

b. Kurangsetuju,

c. Tidaksetuju

8. Apa yang anda ketahui tentang Reuse (menggunakan kembali)?

a. Menggunakan kembali barang/ benda yang dapat digunakan dalam


waktu yanglama

b. Menggunakan barang hasil daurulang

c. Tidak tahu
9. Apa yang anda ketahui tentang Tas Belanja merupakan aplikasi prinsip
Reuse (Menggunakan kembali)?

a. Tas belanja yang dibawa sendiri dari rumah dapat menghemat


pemakaiankantong plastik dan Tas belanja memiliki umur
pemakaian yang lama.

b. Tas belanja yang disainnya unik membuat penggunanya terlihat keren.

c. Tidaktahu

10. Apa yang memungkinkan membuat anda mau membawa tas belanja
sendiri?

a. Tidak perlu alasan karna sadar dan peduli lingkungan.

b. Bila toko/retailer tidak menyediakan kantong plastic lagi

c. Bila kantong plastik sudah tidak gratis lagi.

Anda mungkin juga menyukai