Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBERIAN AIR SUSU


IBU (ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAN PENGANDAN KOTA
SEMARANG

Disusun Oleh :

Aulia Rizqi Ramadhani

Bunga Anggraini Sinaga

Deah Agesti

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
A. Deskripsi Bukti
1. Apakah paparan (eksposure) dari penelitian ini?
Faktor Predisposing
a. Umur
b. Pekerjaan
c. Paritas
d. Pengetahuan
e. Sikap

Faktor Enabling

a. Tempat persalinan
b. Keterampilan penolong persalinan
c. Paparan informasi
d. Ketersediaan fasilitas

Faktor Reinforcing

a. Dukungan suami

b. Dukungan keluarga
c. Dukungan significant (teman/tetangga/rekan kerja)
2. Apakah outcome dari penelitian ini?
Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
3. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Cross Sectional
4. Apakah populasi studi pada penelitian ini?
Ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan yang tinggal di wilayah kerja di
Puskesmas Pengandan
5. Apakah temuan utama dari penelitian ini?
Terdapat hubungan antara sikap ibu dengan perilaku memberikan ASI Eksklusif.
Sebanyak 54,2% responden tidak memberikan ASI secara Eksklusif dan Secara
karakteristik responden berada pada usia dewasa awal (26-35)
B. Validitas internal – pertimbangan mengenai penjelasan non kausal
6. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Bias observasi dapat terjadi karena menggunakan metode pengumpulan data dengan
wawancara, dimana dapat terjadi bias akibat ketidakmampuan peneliti dalam
menyampaikan pertanyaan secara konsisten dan sistematis. Penggunaan teknik
Proporsional random sampling dapat meminimalisir kesalahan/ bias seleksi.

7. Apakah hasil dipengaruhi confounding?


Peneliti telah mengendalikan confounding dengan menggunakan uji chi-square, uji
regresi binary logistic

8. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?


Pada penelitian ini, CI tidak dijelaskan sehingga tidak jelas apakah ada variasi
chancenya.
C. Validitas internal – pertimbangan gambaran positif hubungan kausal
9. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?
Dalam penelitian ini hubungan waktu yang tepat tidak jelas
10. Apakah hubungan yang terjadi kuat?
Kuat, Hubungan antara sikap dengan Asi Eksklusif (OR=7,299)
11. Apakah ada hubungan dosis-respon?
Semakin positif sikap ibu terhadap pemberian asi eksklusif maka semakin tinggi
presentasi ibu yang memberikan ASI eksklusif.
12. Apakah hasil akhir penelitian konsisten (within study)?
Hasil didalam studi dikatakan konsisten adalah apabila ditemukan pengaruh.
Pengetahuan (p value= 0.05) Sikap (p value = 0.00)
13. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini?
Tidak dijelaskan secara jelas dalam penelitian ini mengenai spesifitas
D. Validitas eksternal – generalisasi hasil kepopulasi
14. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan kepopulasi eligible?
Dapat di Generalisir pada Populasi Eligible karena penelitian menggunakan teknik
proporsional random sampling dalam pengambilan sampel
15. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?
Asas keterwakilan dalam penelitian ini dapat dipenuhi, sehingga hasil penelitian bisa
diaplikasikan ke populasi sumber
16. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan kepopulasi relevan lainnya?
Hasil penelitian bisa digeneralisai pada populasi relevan.
E. Perbandingan hasil studi dengan bukti-bukti lain
17. Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?
Terdapat beberapa variabel yang tidak konsisten dengan study lain
18. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas?
Pada penelitian ini menunjukkan hasil penelitian yang cukup spesifik. Karena
terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pemberian ASI
Eksklusif
19. Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologic?
Tidak terdapat bukti bahwa penelitian ini plausible dalam hal mekanisme biologik
(Tidak terdapat penjelasan)
20. Jika efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi eksposure dan
outcome?
Hubungan ketiga faktor dengan outcome memiliki hubungan yang cukup koheren ,
dibuktikan dengan adanya hubungan yang kuat dari sikap ibu terhadap outcome.
Terdapat beberapa penelitian yang hasilnya tidak koheren antara exposure dan
outcome
KERANGKA KONSEP

PENJELASAN VARIABEL:
1. Usia
Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif.
Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Meiyana, 2010. Yang menyatakan bahwa adanya
hubungan antara usia dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif dibuktikan dengan nilai P
yakni 0.034 < α (0.05). Jurnal ini junga mengatakan semakin matang usia ibu maka
semakin positif perilakunya.
2. Status Pekerjaan
Dalam penelitian Meiyana,2010 juga dikemukakan bahwa Status pekerjaan merupakan
faktor perilaku pemberian ASI Eksklusif dengan nilai P 0.004 < α (0.05). Didapatkan nilai
OR=4.137 yang artinya responden yang tidak bekerja memiliki probabilitas memberikan
ASI secara Eksklusif kepada bayinya 4 kali dibanding responden yang bekerja.
3. Ada hubungan antara sikap ibu dnegan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Hal ini sejalan
dnegan penelitian Ria,dkk 2017 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara antara sikap ibu dnegan perilaku pemberian ASI Eksklusif dibuktikan
dengan Pvalue 0.000 dan nilai OR= 7.299 . Ibu yang memiliki sikap positif berpeluang 4
kali untuk memberikan ASI Eksklusif dibandingkan dengan ibu dengan sikap negatif.
4. Ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Hal ini
sejalan dengan penelitian Selvi,dkk. 2014 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara faktor duungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah puskesmas
Bungus.
5. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif.
Hal ini sejalan dengan penelitian Selvi dkk, 2014 yang menyatakan adanya hubungan
antara tingkat pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif.
6. Ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan perilaku memberi ASI
Eksklusif. Hal ini dikemukakan penelitian Meiyana,2010 yang menyatakan terdapat
hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan perilaku memberi ASI Eksklusif
dibuktikan dengan nilai P 0.010 < α (0.05).
7. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku memberi ASI Eksklusif. Hal ini
sejalan dnegan penelitian Setiyowati,2006 yang menyatakan bahwa seorang ibu yang
tidak pernah mendapatkan nasehat atau penyuluhan tentang ASI Eksklusif dari
keluarganya dapat mempengaruhi sikapnya ketika ia harus menyusui sendiri bayinya.

Anda mungkin juga menyukai