Elektroplating
Elektroplating
TUJUAN
Dapat menunjukkan dan menyimpulkan hasil pelapisan nikel pada logam
secara lapis listrik (electroplating) yang diperoleh.
Electroplating adalah suatu proses pengendapan zat atau ion-ion logam pada
elektroda katoda (negatif) dengan cara elektrolisis. Hasil dari elektrolisis tersebut
akan mengendap pada elektroda negatif/katoda. Terjadinya suatu endapan pada
proses ini disebabkan adanya ion-ion bermuatan listrik yang berpindah dari suatu
elektroda melalui elektrolit. Endapan yang terjadi bersifat adhesif terhadap logam
dasar.
Prinsip atau teori dasar dari proses lapis listrik berdasarkan pada Hukum
Faraday yang menyatakan:
Ite
B= --------
96500
Keterangan :
t = waktu (detik)
1F = 96500 C
Hukum Faraday sangat erat kaitannya dengan efisiensi arus yang terjadi
pada proses pelapisan dengan cara listrik. Efisiensi arus adalah perbandingan berat
endapan yang terjadi dengan berat endapan secara teoritis dan dinyatakan dalam
persen.
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan akan berpengaruh pada nilai pH dari larutan tersebut.
Untuk menghasilkan permukaan lapisan yang baik terdapat suatu batas-
batas nilai pH yang perlu diperhatikan. Contohnya pada larutan elektrolit
nikel, disarankan pada nilai pH antara 1,5 - 5,2.
Rapat Arus
Rapat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang
mengalir per satuan luas permukaan elektroda. Rapat arus terbagi dalam
dua macam yaitu rapat arus anoda dan rapat arus katoda. Pada proses
electroplating yang diperhaitkan adalah rapat arus katoda, yaitu banyaknya
arus listrik yang diperlukan untuk mendapatkan atom atom logam pada
setiap satuan luas permukaan benda kerja yang akan dilapis.
Temperatur dan Waktu Pelapisan
Temperatur yang terlalu rendah dan rapat arus yang optimum akan
mengakibatkan hasil pelapisan akan menjadi kasar dan kusam, tetapi jika
temperatur tinggi dengan rapat arus yang optimum maka hasil pelapisan
akan menjadi tidak merata. Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap
tebal lapisan yang terjadi pada produk yang akan dilapisi. Kenaikan
temperatur akan menyebabkan naiknya konduktivitas (tahanan elektrolit
mengecil) dan difusitas larutan elektrolit.
Sampai batas-batas tertentu hal ini akan meningkatkan kuat arus, sehingga
laju pengendapan dan efisiensi arus akan naik. akan tetapi rapat arus yang lebih
tinggi karena naiknya konduktifitas jenis larutan mempercepat tercapai nya rapat
arus batas. Hal ini menyebabkan harga efisiensi arus akan turun. Keadaan ini
cenderung mengakibatkan timbulnya lapisan yang kasar tetapi keuntungannya
akan mengurangi terserapnya gas hidrogen dalam lapisan dan dapat menurunkan
angka kekerasan lapisan.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang digunakan
Timbang benda
kerja
Tembaga,
kuningan,besi
Celupkan kedalam
elektolit nikel
Suhu 50°C, waktu 1- Kutub (+) elektroda nikel,
2 menit kutub (-) benda kerja
Angkat dan cuci
Air keran
Keringkan dan
timbang
V. DATA PENGAMATAN
Suhu 50°C
Waktu
Nama B0 B1 ΔB Pengamatan
(menit)
(gram) (gram) (gram)
Tembaga terlapisi
Tembaga 15,993 16,039 0,046 2 nikel dan berwarna
silver
Besi terlapisi nikel
Besi 5,362 5,452 0,09 1
dan berwarna silver
Kuningan terlapisi
Kuningan 20,727 20,782 0,055 1 nikel dan berwarna
silver
Persamaan Reaksi :
Katoda
H+ + 2e- H2
Anoda
Usai di timbang maka, kami sambungkan bahan-bahan yang akan dilapisi dengan
penjepit buaya dan dicelupkan dengan Ni dengan sisi yang berbeda, selama 1-2
menit dan larutan yang digunakan ialah NiSO4. Dan berikut gambarannya.
Usai dicelupkan selama 1-2 menit, maka bahan yang dilapisi akan berubah warna.
Waktu pelapisan pada bahan tembaga berbeda dengan bahan lainnya. Untuk plat
tembaga, waktu pelapisan dilakukan selama 2 menit, sedangkan dua bahan lainnya
1 menit.
Perubahan yang telihat yaitu dari warnanya dan tekstur permukaannya saat
dipegang, pada plat tembaga yang awalnya berwarna jingga kemerahan, berubah ,
menjadi silver. Begitupun juga dengan kuningan, yang awalnya berwarna kuning
berubah menjadi silver. Yang tidak begitu mengalami perubahan warna ialah paku
besi, karena usai dibersihkan warnanya silver dan usai di lapisi warna nya tetap,
namun terlihat lebih terang. Untuk teksturnya sendiri semuanya menjadi lebih
halus. Perubahan warna menjadi silver cerah menandakan bahwa, nikel telah
melapisi bahan tersebut. Karena menurut literature warna nikel sendiri putih
keperak – perakan (Wikipedia:2017)
Selain itu warna dan tekstur juga berubah dikarenakan reaksi yang berada diadalam
sisttem tersebut. Pelapisan secara listrik atau electroplating merupakan proses
pelapisan suatu logam secara elektrolisa melalui penggunaan arus listrik searah
(direct current atau DC) dan larutan kimia (elektrolit) yang berfungsi sebagai
media penyuplai ion-ion logam membentuk endapan (lapisan) logam pada
elektroda katoda. Logam yang terhubung dengan kutub positif sumber arus searah
disebut anoda dan yang terhubung dengan kutub negatif sumber arus searah disebut
katoda. (Charles: - )
Sehingga reaksi yang terjadi ialah
Dan reaksi diatas dialami baik oleh bahan besi, tembaga, maupun kuningan. Dan
berikut penjelasannya melauli gambar dibawah
Untuk mennetukan mana yang teroksidasi maupun tereduksi kita melihat dari beda
potensialnya. Untuk larutan elektrolitnya sendiri yaitu NiSO4 mengandung ion Ni2+,
H2O, dan SO42-, dan juga terdapat Nickel yang sebagai elektroda. Untuk Fe dan
bahan lainnya yang ingin di lapisi tidak ikut bereaksi (BCLN:2014)
Katoda dalam system ini dialiri oleh arus negative yang mana katodanya ialah H2O,
dan Ni2+, dari keduanya maka kitalihat beda potensialnya, dan Ni2+ lebih tinggi nilai
potensial reduksi dibanding air, sehingga yang mereduksi ialah Ni2+, untuk yang
mengoksidasi ialah H2O, Ni2+, dan SO42-, yang mana yang akan teroksidasi ialah
Ni2+.
(BCLN:2014)
Dari situlah mengapa bahan akan berubah secra fisik, selain itu massa
sesudahnya menjadi lebih berat, untuk massa plat tembaga menjadi 16.039 gram,
pertambahan massnya ialah 0,046 gram. Masssa paku besi menjadi 5,432 gram,
dengan massa pertambahannya ia;ah 0,09 gram. Massa plat kuningan ialah 20,782
gram, dengan pertambahan massanya 0,05 gram. Yang mana menurut Niam (2017),
semakin lama waktu pencelupan maka akan semakin tebal nikel yang membaluti
bahan,karena semakin banyak ion plating yang menempel pada substrat, sehinnga
lebih berat massanya. Namun pada percobaan ini tidak sesuai, karena kemungkinan
masih terdapat kotoran yang tak kasat mata,, yang mana menghambat untuk
melekatnya ion nikel terhadap bahan.
Selain itu suhu juga berpengaruh terhadap tebalnya lapisan nikel yang
menyelimuti bahan kerja. Menurut Basmal (2012) Suhu operasional semakin tinggi
maka nilai kekasaran meningkat. Nilai kekasaran permukaan dan ketebalan lapisan
tembaga-nikel dalam proses elektroplating, suhu pelapisan memberikan pengaruh
yang lebih besar dibandingkan dengan waktu pelapisan, yang mana pada percobaan
ini suhu yang digunakan ialah 50°C,yang mana menurut literature suhuyang baik
untuk NiSO4 ialah 32-60°C. Parameter peubah yang berpengaruh terhadap kualitas
pelapisan antara lain suhu, waktu, pH, kuat arus dan tegangan.
Pada percobaan ini dilakukan proses pelapisan logam dengan logam yang
lebih tahan korosi untuk melindungi logam dari korosi. Logam yang akan dilapisi
ada 3 yaitu tembaga, besi dan kuningan dengan logam yang melapisi berupa nikel.
Proses pelapisan ini dinamakan proses elektroplatting dimana proses electroplating
adalah suatu proses pengendapan/deposisi logam pelindung di atas logam lain
dengan cara elektrolisa.( Kaban, Hadir dkk,2010)
Gambar diatas adalah ilustrasi proses elektrolisis yang terjadi pada proses
pelapisan logam tembaga besi dan kuningan. Logam yang terhubung dengan kutup
positif sumber arus searah disebut anoda dan yang terhubung dengan kutup negatif
sumber arus searah disebut katoda (Manurung, Charles,2014) Proses elektroplating
terjadi apabila arus listrik searah (DC) dialirkan antara kedua elektroda anoda dan
katoda dalam larutan elektrolit dengan waktu proses pelapisan yang telah
ditentukan. Pada anoda yakni logam Nikel terjadi oksidasi sehingga akan terbentuk
ion-ion positif, pada larutan elektrolit terjadi elektrolisis garam-garam logam.
Logam Ni yang telah mengalami oksidasi akan melepaskan elektron-
elektron dan larut dalam larutan elektrolit. Logam Ni yang teroksidasi akan
menggantikan ion logam dalam larutan elektrolit yang ditarik oleh elektroda negatif
(katoda) yaitu besi. Dengan adanya hal tersebut akan terbentuk endapan pada
katoda yang berupa berat lapisan. Larutan elektrolit yang digunakan merupakan
garam logam nikel sulfat (NiSO4). Karena pada anoda dan katoda terjadi perbedaan
potensial setelah dialiri listrik, maka logam nikel akan teroksidasi menjadi ion
logam bermuatan positif (Ni2+), ion logam nikel (Ni2+) dari anoda larut dalam
larutan untuk menggantikan ion logam nikel (Ni2+) dari garam logam NiSO4 yang
telah terelektrolisis menjadi Ni2+ dan SO42- dan tertarik ke katoda untuk membentuk
lapisan nikel.
Pada percobaan ini berat logam yang dilapisi meningkat setelah adanya
proses elektroplatting hal ini terbukti adanya lapisan yang menempel pada logam
yang dilapisi yang berupa logam nikel. Untuk tembaga selama waktu 2 menit
ketebalannya bertambah 0,046 gram, besi dan kuningan selama 1 menit bertambah
0,09 gram dan 0,055 gram. Selain bertambahnya berat logam logam juga menjadi
mengkilau berwarna silver, seperti pada tembaga yang awalnya berwarna merah
muda setelah pelapisan warna melah muda tertutupi dengan nikel menjadi berwarna
silver dan mengkilau begitu juga dengan kuningan yang awalnya berwarna kuning
setelah proses pelapisan warna kuning pada kuningan tidak terlihat karena terlapisi
oleh nikel.
Rahmanda Febrianto
Pada percobaan ini yang bertindak sebagai anoda adalah Cu sedangkan yang
bertindak sebagai katoda adalah Ni. Hal ini disebabkan karena Cu lebih reduktor
dibandingkan dengan Ni, dengan kata lain, daya oksidasi Cu lebih besar dari pada
Ni. Berdasarkan data yang di peroleh ketika praktikum dapat dilihat bahwa logam
yang dilapisi beratnya bertambah, sedangkan logam yang melapisi beratnya
berkurang. Logam yang dilapisi pada percobaan ini adalah Cu sedangkan yang
melapisi adalah Ni.
VII. KESIMPULAN
1. Proses elektroplating merupakan kebalikan dari proses korosi. Karena pada
proses elektroplating yang mengalami penyusutan yaitu anoda (bahan
pelapis) yang akan mengendap pada permukaan katoda.
2. Lapisan yang diperoleh pada tembaga dengan berat 0,046 gram. Pada besi
dengan berat 0,09 gram dan pada kuningan dengan berat 0,055 gram.
DAFTAR PUSTAKA
http://bclearningnetwork.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Nikel
M. Dailamini, (2010), laporan praktikum elektrokimia, UNIPA Manokwari
LAPORAN PRAKTIKUM KOROSI
ELEKTROPLATING
Disusun Oleh:
Magda Noverina Agustianni (2B D4/09)
Nimas Ayu Prawito Hapsari (2B D4/20)
Rahmanda Febrianto (2B D4/23)
Vemmy Nurmala Andhani Putri (2B D4/27)