Di susun oleh:
1. Fuqoh Ngaesudin (2)
2. Indah Shinfiatul (4)
3. Pika Nur Khasanah (10)
4. Riski Dianingsih (12)
5. Septadi (14)
I. Tujuan
Untuk menentukan konsentrasi HCl dengan titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M
B. Titik Ekuivalen
Sebelum proses titrasi berlangsung, ke dalam titrat ditambahkan indikator asam basa untuk
mengetahui titik akhir titrasi. Indikator asam basa akan menunjukkan perubahan warna apabila titik
ekuivalen telah tercapai. Titik ekuivalen adalah keadaan yang secara stoikiometri titran dan titrat
tepat habis bereaksi. Saat titik ekuivalen tercapai, konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa
atau jumlah mol ekuivalen basa yang ditambahkan sama dengan jumlah mol ekuivalen asam yang
dinetralkan. Perubahan warna yang terjadi saat proses titrasi menandakan bahwa titrasi harus
dihentikan. Saat titrasi dihentikan, ini disebut titik akhir titrasi.
Rumus umus titrasi sebagai berikut:
Vasam x [H+] = Vbasa x [OH]
C. Macam-macam titrasi asam basa
Titrasi asam basa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi asam
lemah-basa kuat, dan titrasi basa lemah-asam kuat. Titrasi asam basa dapat digambarkan dengan
sebuah grafik titrasi. Grafik titrasi menyatakan perubahan pH pada proses titrasi. Contoh titrasi asam
kuat-basa kuat terjadi pada larutan HCl dengan larutan NaOH.
Titik terjadi pada pH = 7 saat volume NaOH 25 ml.
Pada saat titrasi berlangsung daerah ekuivalen terjadi
perubahan pH yang cukup drastis. Titik ekuivalen dapat
ditunjukkan dengan indikator fenolftalein.
Persamaan reaksi:
HCl + NaOH NaCl + H2O
Reaksi ionnya:
H+ + OH H2O
III. Alat dan Bahan
IV.Alat dan Bahan :
V. Buret 50 mL Larutan HCl
VI. Erlenmeyer 250 mL Larutan NaOH 0,1 M
VII. Statif dan klem Indikator fenolftalein
VIII. Pipet tetes Akuades
IX. Gelas ukur 50 mL
X. Corong kaca
XI. Botol semprot
XII. Beker glass
XIII.
XIV. Cara kerja
1) Susunlah alat titrasi asam basa seperti gambar di bawah ini
XV.
2) Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M tepat sampai garis nol mL dengan bantuan corong kaca
3) Mengisi gelas ukur dengan larutan HCl sebanyak 10 mL lalu masukkan ke dalam erlenmeyer.
Tambahkan 3 tetes larutan indikator fenolftalein ke dalam larutan tersebut
4) Melakukan titrasi dengan meneteskan larutan HCl dari buret secara perlahan sampai terjadi
perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Penetesan harus dilakukan secara hati-
hati dan erlenmeyer terus-menerus digoyangkan.
5) Menghitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan NaOH dalam buret dan catat
hasilnya. Hitung konsentrasi larutan HCl.
XVI.
XVII. Hasil pengamatan
XVIII.
XIX. Volume NaOH 0,1 M yang telah
No
digunakan
.
XX.
XXI. ..... mL
1.
XXII.
XXIII. ..... mL
2.
XXIV.
XXV. ..... mL
3.
XXVI.
XXVII. Perhitungan
a) Hitunglah volume rata-rata larutan NaOH!
b) Hitung konsentrasi larutan HCl!
XXVIII. Penyelesaian :
(10+11+12)
a) Vrata-rata = 3 = 11 mL