Anda di halaman 1dari 18

HYGIENE SANITASI DAN KESELAMATAN KERJA

(Jenis Kecelakaan Kerja Di Restoran dan Pencegahannya)

Disusun oleh :
Dewa Ayu Indah Frangipani ( 18108031 )
I Gusti Ayu Deviyani ( 18108032 )
Fendi Ariyadi ( 18108040 )

PROGRAM STUDI D3 TATA MANAJEMEN TATA HIDANG


MTH B
STP NUSA DUA BALI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia Ida Sang Hyang Widhi

Wasa, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah

Keselamatan Kerja di F&B Service” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang

telah memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini

masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab

itu, kami meminta maaf kepada pembaca atas kekurangan-kekurangan tersebut,

dan kami sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna

sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Kami mengharapkan

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan senantiasa

memberikan petunjukdan membimbing kita.

Nusa Dua, 21 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i

Daftar isi........................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

1.1 Jenis – jenis kecelakaan di F&B Service ................................................... 3


A. Laserasi dan tusukan .......................................................... 3

B. Luka bakar panas (termal) .................................................. 4

C. Terkilir atau keseleo ........................................................... 5

D. Cedera mata ........................................................................ 6

E. Jenis cedera lainnya............................................................. 6

F. Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh.................................. 7

G. Pegawai muda atau baru...................................................... 8

1.2 Pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan di F&B Service ........................ 9-11

1.3 Cara mengatasinya ..................................................................................... 12

BAB III : PENUTUP.................................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................ 13

B. Saran .................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14-15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah sendiri sangat sadar tentang petapa pentingnya keselamatan

kerja, ini dapat dilihat dari produk perundang-undangan yang dikeluarkan seperti

Undang-undang No.33 tahun 1947 yang berlaku sejak 6 januari 1951, kemudian

disusul dengan peraturan pemerintah No.2 tahun 1948 kemudian UU No.14 tahun

1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. UU No.1

tahun 1970 tentang keselamatan kerja (Utama, 2001).

Dalam dunia industri pariwisata, keselamatan kerja sangan diperlukan

khususnya pada suatu akomodasi perhotelan. Seluruh karyawan dalam sebuah

hotel harus diperhatikan keselamatan kerja karyawannya demi menjaga

kelancaran operasional hotel setiap hari. Setiap karyawan rentan terhadap

kecelakaan karena memiliki pekerjaan yang sangat membahayakan apabila

pekerja tidak mengetahui prosedur-prosedur pekerjaan maka akan beresiko terjadi

kecelakaan misalnya terjatuh, tertimpa, tersetrum, terkena penyakit akibat debu,

zat kimia beracun, serta terkena senjata tajam lainnya.

Untuk itulah perlu dilakukan suatu pencegahan kecelakaan yang mungkin

terjadi serta penanganan dan penanggulangan yang sesuai dengan kebutuhan

pekerja agar kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dan ditangani sedini mungkin,

seefektif mungkin dan seefisien mungkin. Sehingga dapat berguna bagi


manajemen hotel dalam menerapkan standarisasi pencegahan kecelakaan akibat

kerja. Apabila semua standar tersebut dapat diterapkan secara baik dan benar,

maka karyawan akan merasa aman dan semangat dalam menjalankan pekerjaan.

Di hotel khususnya di bagian F&B Service department, merupakan

pekerjaan berat dan penuh resiko. Maka dari itu pentingnya menerapkan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan memahami ruang lingkupnya agar dapat

menekan jumlah kecelakaan kerja yang diakibatkan human error maupun

kesalahan pada alat kerja.

1.2 Tujuan

1) Untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di restoran

2) Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan di restoran

3) Untuk mengetahui cara mencegah kecelakaan di restoran

4) Untuk mengetahui cara mengatasi kecelakaan di F&B Service


BAB II

ISI

1.1 Jenis – jenis kecelakaan di F&B Service

Lingkungan restoran dan pekerjaan spesifik yang Anda lakukan di dalam

restoran menentukan risiko yang Anda hadapi. Namun, kami telah menyiapkan

ringkasan rinci dari beberapa risiko utama yang dihadapi oleh pekerja di restoran

hotel dan perusahaan makan biasa. Sampai batas tertentu, ini adalah risiko yang

ada di seluruh bidang dan merupakan bahaya yang dapat dialami setiap karyawan

restoran. Risiko-risiko ini termasuk :

A. Laserasi dan tusukan

Karena sering kontak dengan

piring dan gelas yang pecah, anggota

staf restoran sering dapat terkena

laserasi atau luka tusukan Laserasi

merupakan luka pada kulit yang

dipotong atau robek. Laserasi bersifat

dangkal, hanya melukai permukaan

kulit. Namun dapat juga dalam

sehingga menyebabkan cedera pada

otot, pembuluh darah atau saraf.


Sedangkan tusukan dibuat ketika benda tajam memasuki kulit. Luka ini

biasanya kecil dan tidak berdarah banyak. Meskipun luka cenderung untuk

menutupi cepat, mereka masih membutuhkan pengobatan karena dapat

menyebabkan infeksi.

B. Luka bakar panas (termal)

Air mendidih yang

kerap digunakan untuk

proses polishing di

F&B Service atau saat

melakukan flambe

tentu saja dapat

menyebabkan luka

bakar dan mengenai anggota tubuh staf restoran. Luka bakar ini disebut luka

bakar panal atau termal. Luka bakar ini disebabkan oleh api, uap, benda panas,

atau cairan panas. Ciri paling umum luka bakar adalah kerusakan kulit yang parah

hingga menyebabkan kematian sel kulit yang terbakar.


C. Terkilir atau keseleo

. Dapat menyebabkan

cedera pekerja karena terlalu

banyak melakukan perjalanan

saat mengantarkan makanan ke

tamu di restoran. Terkilir atau

keseleo adalah kondisi yang

sering diakibatkan oleh cedera pada pergelangan kaki. Penyebabnya adalah :

Komposisi permukaan, beberapa lantai permukaan yang keras mungkin slip-tahan

saat kering, tetapi sangat licin ketika basah atau kotor.

Zat asing, minyak dan air adalah kontributor utama untuk lantai berbahaya.

Perubahan permukaan, misalnya berjalan dari lantai berkarpet ke lantai ubin.

Penghalang, kabel ekstensi, selang, dan bahkan tanda "lantai basah"

Visibilitas, pencahayaan yang buruk, silau, bayangan, cahaya yang terlalu terang

dan kontras warna semua dapat menghalangi visibilitas.

Faktor manusia, ini termasuk kemampuan fisik yang berbeda, tantangan fisik,

jenis sepatu dan keakraban dengan area tertentu.


D. Cedera mata

Cedera pada

mata. Percikan dari

zat-zat kimia

pembersih atau

karena benda asing

yang memasuki

mata dalam

lingkungan restoran dapat menyebabkan cedera pada mata. Contohnya yaitu

cairan cuka yang digunakan saat kegiatan polishing peralatan makan direstoran

dan debu.

E. Cedera – cedera lainnya meliputi :

a. b.
 Cedera yang disebabkan oleh mengangkat atau menyeimbangkan baki

berat atau wadah piring kotor

 Cedera yang disebabkan oleh mengangkat dan memindahkan meja dan

kursi untuk menyediakan tempat duduk pelanggan.

F. Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh (3T)/Slip Trip Fall

Kecelakaan

Terpeleset,Tersandung dan

Terjatuh(3T)/Slip Trip Fall

merupakan salah satu kecelakaan

yang paling banyak dan dapat

mengakibatkan cidera. Di restoran

para waiter dapat mengalami hal

tersebut karena faktor permukaan lantai atau kondisi lantai.


G. Pegawai muda atau baru

Pekerja dari segala usia dapat

terluka di tempat kerja, tetapi

pekerja muda dan baru

mungkin lebih berisiko.

Cedera dapat diakibatkan

oleh pelatihan, orientasi, dan

pengawasan yang tidak

memadai; kurang pengalaman; dan kurangnya kesadaran akan hak dan tanggung

jawab di tempat kerja. Alasan umum mengapa pekerja muda dan pekerja baru

terluka meliputi:

 Kurang pengalaman

 Kurangnya pelatihan, orientasi, dan pengawasan

 Kurangnya pemahaman tentang tempat kerja mereka

 Kurangnya persiapan untuk tempat kerja

 Paparan pekerjaan yang lebih berbahaya

 Ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan


1.2 Pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan di F&B Service

A. Laserasi dan tusukan

Pencegahan agar kita tidak terkena/terluka akibat beling atau pecahan kaca bisa

kita lakukan langkah-langkah berikut ini. Diantaraya :

1. Bila kita hendak mempersiapkan glassware atau chinaware sepatutnya untuk

berhati- hati agar tidak terjadi benturan antar gelas yang dapat menyebabkan

gelas pecah dan piring pecah.

2. Tidak hanya dalam masalah preparation, disaat kita menyajikan minuman

atau makanan kepada para tamu , perhatikan keseimbangan saat membawa

pesanan agar minuman atau makanan tidak tumpah dan gelas jatuh ke lantai

serta makanan tumpah sehingga menyebabkan piring pecah.

3. Apabila ada gelas atau piring pecah segera lakukan pembersihan agar beling

tidak berserakan.

4. Lakukan pengecekan jika terdapat retakan gelas atau beling di lantai

restoran.

5. Yang terakhir adalah selalu berhati hati pada saat dimana saja atau pada saat

berjalan.

B. Luka bakar panas (termal)

1. Membawa air panas dengan hati – hati atau di lapisi lap di bagian luar agar

tangan tidak melepuh.

2. Saat melakukan flambe usahakan wajah tidak menjorok ke depan agar

tidak mengenai wajah dan tangan. Karena pada saat melakukan flambe, api

akan menyembur ke atas sesuai tingkat pemakaian alkohol.


3. Pastikan lantai tidak licin atau hindari lantai yang licin supaya tidak

terpeleset dan menyebabkan air panas tumpah, dan berpotensi mengenai

anggota badan.

C. Terkilir atau keseleo

1. Mengetahui medan yang dilewati

2. Hindari menggunakan pantopel berhak terlalu tinggi bagi para wanita agar

kaki tidak pegal dan menyebabkan ketidakseimbangan saat berjalan.

3. Latihan pemanasan, seperti joging ringan, sebelum aktivitas berat atau

sebelum berangkat bekerja juga bisa membantu menghindari keseleo.

D. Cedera mata

1. Saat sedang memcampurkan cuka ke dalam air panas yang akan digunakan

untuk polishing sebaiknya berhati – hati agar tidak mengenai mata. Karena

cuka bersifat asam dan bisa menyebabkan iritasi.

2. Rajin – rajinlah membersihkan restoran atau sudut – sudut yang tidak

terjangkau agar debu tidak menyebar yang dapat menyebabkan iritasi

mata.

E. Cedera – cedera lainnya

1. Perhatikan pada saat memindahkan kursi untuk mempersilahkan duduk

pelanggan, agar tidak mengenai kaki pelanggan dan mengenai kaki kita

pada saat melakukan table set up

2. Pastikan pada saat membawa tray atau piring agar tidak mengenai kepala

pelanggan pada saat menyajikan makanan


F. Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh (3T)/Slip Trip Fall

1. Pastikan lantai tidak licin ,

atau di pasangkan “wet

floor” sign

2. Jika ada bagian lantai yang

hilang, segera laporkan ke

supervisor agar segera

diganti dengan lantai yang

baru agar tidak tersandung

saat berjalan.

3. Jika kita di side stand dan membuka laci, segara tutup kembali agar badan

tidak tersenggol.

4. Perhatikan anak tangga saat melewatinya untuk menghindari jatuh.

5. Perhatikan kabel atau benda yang melintang di bawah.


1.3 Cara mengatasinya

Langkah-langkah berikut dapat

membantu mempersiapkan operasi

layanan makanan untuk cedera umum:

1. Pasang lemari bantuan pertama di

tempat. Tempatkan kotak obat di lokasi

yang dapat diidentifikasi sehingga semua

karyawan dapat dengan mudah

mengaksesnya jika terjadi kecelakaan.

2. Stokkan kotak obat dengan berbagai

pilihan persediaan untuk mengobati luka-

luka yang biasa terjadi di F&B Service.

3. Pastikan kotak obat diisi ulang secara

teratur.

4. Melatih dan mendidik karyawan

tentang penggunaan yang tepat dari item

pertolongan pertama dan protokol tentang bagaimana menangani situasi darurat

5. Melengkapi prakarsa pertolongan pertama dengan program keselamatan lain,

seperti program kebakaran.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor terjadinya kecelakaan memiliki 2 (dua) sebab yaitu faktor manusia,


faktor lingkungan dan jenis-jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi adalah luka
bakar, kecelakaan karena gas, kecelakaan karena arus listrik, luka tergores atau
terpotong benda tajam, kecelakaan karena bahan kimia, kebakaran dan terpeleset
atau jatuh. Upaya pencegahan kecelakaan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengamati resiko bahaya, melaksanakan SOP secara benar, mengendalikan faktor
bahaya kerja, meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap keselamatan kerja,
dan pemasangan peringatan bahaya kecelakaan di tempat kerja. Dari upaya
pencegahan tersebut perlu juga sarana untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi ditempat kerja yaitu menyediakan P3K, dan menyediakan peralatan dan
perlengkapan tanggap darurat

B. Saran

Keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan, karena kecelakaan


kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan.
Maka dari itu keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh
tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/penyakit/keseleo-terkilir/

https://doktersehat.com/luka-bakar/

https://meetdoctor.com/article/5-tipe-luka-tubuh

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mata-terkena-cukai

https://www.qsrmagazine.com/news/top-four-restaurant-injuries

https://www.worksafebc.com/en/health-safety/education-training-

certification/young-new-worker

https://www.lawyernc.com/legal-services/workers-compensation-

lawhttps://www.ehstoday.com/safety/food-service-slips-and-falls-are-not-menu

https://study.com/academy/lesson/food-service-accidents-causes-prevention.html

yer/common-workplace-injuries/restaurant-workers/

https://katigaku.top/2015/04/04/kecelakaan-terpeleset-tersandung-dan-terjatuh-

3tslip-trip-fall/

https://www.schmidtkramer.com/library/workplace-injury-hazards-in-the-food-

service-industry.html

https://www.hoffmannworkcomp.com/common-work-injuries-in-the-restaurant-

industry/
https://www.slideshare.net/dina_febriaanaa/keselamatan-kesehatan-kerja-k3

https://katigaku.top/2015/04/04/kecelakaan-terpeleset-tersandung-dan-terjatuh-

3tslip-trip-fall/

http://news.gunadarma.ac.id/2017/10/keseleo-penyebab-pengobatan-pencegahan/

Anda mungkin juga menyukai