Laporan Praktikum Kimia Organik
Laporan Praktikum Kimia Organik
Disusun oleh:
Nama: 1. Devia Lestari (PO.71.39.1.18.045)
2. Dinda Mutiara Rizki (PO.71.39.1.18.047)
Kelas : Reguler 1 b
Kelompok Ganjil
Berdasarkan perbedaan letak terikatnya gugus –OH pada atom C. Alkohol dibedakan
menjadi tigayaitu :
1) Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1
atom C yang lain secara langsung )
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH n. Butanol
2) Alkohol sekunder yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat
secara langsung
dua atom C yang lain).
2-butanol
3) Alkoho l tersier
yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat secara langsung tigabuah
atom C yang langsung)
Contoh :
2 Metil 2 Propanol
Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan
warna ketiganya dapat dikatakan sama. Cara yang bisa digunakan
untuk membedakan adalah mengoksidasi menggunakan KMnO4 , K2Cr2O7 , H2CrO4 atau O2dengan
perbedaan sebagai berikut :
a) Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidenya dan jika dioksidasi lebih
lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya.
Contoh:
B. PROSEDUR KERJA
Mengisi
Sampel
Menambahkan
Reagen
mengamati
Perubahan warna yang terjadi
V. HASIL PRAKTIKUM
b, Rx.coprifil
+ (2 tetes CuSo4+4 Larutan biru muda
tetes NaOH)
+ larutan zat 2 lapisan, atas bening biru
muda
+ NaOH Bawah biru muda keruh
b, Rx.coprifil
+ (2 tetes CuSo4+4 Larutan hitam pekat,bau seperti
tetes NaOH) kecap
+ larutan zat Sebelum diaduk, 2 lapisan
bawah hitam
+ NaOH Larutan hitam atas bening
b, Rx.coprifil
+ (2 tetes CuSo4+4 Larutan biru muda bening
tetes NaOH)
+ larutan zat 2 lapisan, atas biru muda
+ NaOH Bawah bening tidak berwarna
4 Asam tartat a, + diazo A Larutan bening
+ diazo B Larutan bening berminyak
+ NaOH kristal Larutan bening kuning tua
+ amyl.alkohol 2 lapisan,atas bening agak
merah bawah merah kecolatan
b, Rx.coprifil
+ (2 tetes CuSo4+4 2 lapisan, ata sbiru muda bawah
tetes NaOH) bening tanpa warna
+ larutan zat 2 lapisan, atas biru muda
+ NaOH Bawah bening tanpa warna
VI. PEMBAHASAN
Alkohol polivalen adalah jenis alkohol yang memiliki gugus fungsional lebih dari satu. Pada
praktikum identifikasi gugus alkohol polivalen menggunakan empat sampel, yaitu glukosa,
dimetil glyoxim, glyceril, dan asam tartat. Keempat sampel tersebut adalah golongan
senyawa jenis polivalen dimana struktur kimia senyawa tersebut memiliki ikatan lebih dari
satu gugus fungsional (OH).
Masing masing sampel direaksikan dengan beberapa reagen. Reagen terbagi menjadi dua
bagian. Yang pertama sampel dilarutkan dengan air kecuali dimetil glyoxim dilarutkan
dengan etanol karena memiliki kelarutan sukar larut dalam air dan larut dalam etanol 95%.
Setelah itu larutan sampel direaksikan dengan larutan diazo A dan reaksi B, NaOH kristal,
dan amyl alkohol. Disetiap reaksi tetap diamati perubahan yang terjadi baik perubahn fisika
mauun hasil dari perubahan kimia.
Pada diazo A dan diazo B dominan semua sampel mengalami perubahn kimia yang
ditandai dengan terjadinya larutan bening dan berminyak.
Sampel glukosa dengan reagen NaOH kristal terjadi perubahan larutan menjadi merah hati,
tabung menjadi hangat, saat hasil reaksi didiamkan larutan berubah menjadi bening tanpa
warna. Pada sampel dimetil glyoxim direaksikan dengan NaOH kristal terdapat endapan
putih, pada sampel glicerin direaksikan dengan NaOH kristal menjadi larutan bening merah
hati. Sampel asam tartat direaksikan dengan NaOH kristal menjadi larutan bening kuning
tua. Perbedaan hasil reaksi ini di sebabkan oleh ikatan gugus fungsi setiap zat berbeda,
walaupun sama-sama memiliki gugus fungsional yang lebih dari satu tetapi keadaan ini
dapat membuat struktur bangun senyawa kimia berbeda.
Sampel terhadap reagen amyl alkohol semua sampel menghasilkan lapisan dengan
berbagai kombinasi warna.
Reaksi yang kedua adalah reaksi cuprifil. Reaksi cuprifil adalah hasil kombinasi dari 2 tetes
CuSO4 dan 4 tetes NaOH. Sebelum direaksikan sampel dilarutkan terlebih dahulu. Setelah
itu sampel ditambahkan pula dengan larutan awal zat sampel lalu di tambahkan NaOH.
Hasil dari reaksi yang kedua ini kebanyakkan menghasilkan larutan biru muda. Tidak jauh
berbeda dengan reaksi yang pertama, pada reaksi kedua ini saat penambahan NaOH
dominan sampel menghasilkan lapisan dengan warna yang kontras juga.
Dimetil gluoxim
glycerin
Asam tartat
VIII. KESIMPULAN
Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan
posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.
Alkohol polivalen adalah jenis alkohol yang memiliki gugus fungsional lebih dari
satu.
Pada praktikum identifikasi gugus alkohol polivalen menggunakan empat sampel,
yaitu glukosa, dimetil glyoxim, glyceril, dan asam tartat.