Anda di halaman 1dari 17

Sarkopenia pada Penyakit Ginjal

Kronik
Pembimbing :
dr. Maria R. Iryaningrum, Sp.PD-KGH

Oleh :
Steffi Putri Erlani Hidayat 201706010003
Yovita Alviany 201706010067
Anthony Yauwono 201706010007
Definisi
▶ Sarkopenia = segala bentuk kekurangan jaringan dan
fungsi otot akibat penuaan, penyakit kronik (termasuk
kanker), rendahnya asupan Protein, dan kurangnya
aktivitas fisik.

▶ Gagal Ginjal Kronik menurut KDIGO didefinisikan sebagai


adanya kelainan struktural atau fungsional ginjal yang
terjadi selama minimal 3 bulan.
Patofisiologi
▶ Hubungan sarcopenia dan GGK = masalah berkurangnya
massa otot.

▶ Sarkopenia pada GGK terjadi akibat keseimbangan


negative pada homeostasis protein (katabolisme dan
berkurangnya sintesis otot).

▶ Hipogonadime pada GGK berhubungan dengan penurunan


massa dan kekuatan otot, sehingga dapat menjadi target
terapi.
Patofisiologi
▶ Myostatin (regulator negatif otot lurik yang mempengaruhi
regenerasi dan ukuran otot) meningkat pada darah pasien
GGK dan dapat menjadi salah satu tujuan pengobatan.

▶ Peningkatan katabolisme = penumpukan racun uremik,


inflamasi kronik, resistensi insulin, ketidakseimbangan
hormon, malnutrisi, defisiensi vitamin D, stress oksidatif.

▶ Defisiensi vitamin D > meningkatkan ekspresi jalur


Ubiquitin-Proteasome (UPS) > degradasi protein dan atrofi
otot lurik.
Manifestasi klinis sarkopenia
▶ Penurunan kekuatan motorik
▶ Ekstremitas inferior lebih penting
▶ bila lemah → risiko jatuh dan imobilitas
▶ jenis pemeriksaan
▶ isotonik
▶ isokinetik
▶ isometrik
▶ Penurunan massa otot
▶ dual X-ray absorptiometry (DXA)
▶ Bioelectrical impedance analysis (BIA)
▶ MRI
▶ CT-scan
▶ Antropometri
Kriteria diagnosis
▶ European Working Group on Sarcopenia in Older People
(EWGSOP),
▶ Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS),
▶ International Working Group for Sarcopenia (IWGS)
▶ Foundation for the National Institute of Health (FNIH)

Komponen yang dinilai :


▶ Kecepatan gait
▶ Kekuatan genggaman
▶ massa otot
▶ Ketiga komponen ini digunakan untuk semua kriteria diagnosis
hanya berbeda dari nilai cut off
Kriteria diagnosis
Kriteria Diagnosis

▶ Kecepatan Gait

Kriteria Kecepatan dengan jarak 4 & 6 meter

EWGSOP & FNIH 0,8 m/s

AWGS & IWGS 1 m/s

▶ Massa otot
Kriteria Massa otot laki-laki Massa otot perempuan

EWGSOP 7,26 kg/m2 5,5 kg/m2.

AWGS 7,0 kg/m2 5,4 kg/m2

IWGS 7,23 kg/m2 5,67 kg/m2


Kriteria Diagnosis

▶ Kekuatan genggaman

Kriteria Kekuatan laki-laki Kekuatan perempuan

EWGSOP 30 kg 20 kg

AWGS 26 kg 18 kg

FNIH 26 kg 18 kg
Tatalaksana

Latihan Aerobik dan Resistensi


Latihan aerobik, resistensi, atau keduanya →
peningkatan kekuatan otot, hipertrofi, dan kualitas
hidup, penurunan IL-6 dan CRP (marker inflamasi)
Tatalaksana
Nutrisi
▶ Konseling nutrisi selama 3 bulan dan suplemen
nutrisi 3 x/minggu selama 6 bulan → peningkatan
serum albumin dan prealbumin
▶ Suplementasi vitamin D → penurunan resistensi
insulin → peningkatan fungsi fisik (naik tangga
dan berjalan)
▶ Suplementasi hormon pertumbuhan →
peningkatan sintesis otot skelet
Tatalaksana
Asam Amino Esensial
Intake protein minimal pada pasien dialisis: 1,5
gram/kg/hari, lebih banyak pada pasien dengan
latihan yang intensif.
Asam amino esensial diperlukan untuk sintesis
protein, dan maintenance dan perbaikan sel otot.
Pemberian asam amino esensial 3.6 gram 3x/hari →
peningkatan kekuatan tangan, terutama pada pasien
dengan hipoalbuminemia.
Tatalaksana
Intervensi Farmakologis
▶ Suplementasi NaHCO3 → penurunan resistensi
insulin dan peningkatan sintensis vitamin D →
perbaikan nutrisi dan meningkatkan massa tubuh
▶ Injeksi myostatin sc 5 mg/kg → penurunan
degradasi protein dan peningkatan sintesis
protein.
▶ Nandrolone decanoate (anabolik steroid) →
peningkatan massa otot skelet.
DAFTAR PUSTAKA

1. Souza VA de, Oliveira D de, Mansur HN, Fernandes NM da S, Bastos MG,


Souza VA de, et al. Sarcopenia in chronic kidney disease. Braz J Nephrol. 2015
Mar;37(1):98–105.
2. Sarcopenia: A Major Challenge in Elderly Patients with End-Stage Renal
Disease [Internet]. [cited 2019 Mar 12]. Available from:
https://www.hindawi.com/journals/jar/2012/754739/
3. Moorthi RN, Avin KG. Clinical relevance of sarcopenia in chronic kidney
disease. Curr Opin Nephrol Hypertens. 2017 May;26(3):219–28.
4. Hirai K, Ookawara S, Morishita Y. Sarcopenia and Physical Inactivity in
Patients With Chronic Kidney Disease. Nephrol Urol Res Cent. 2016;
5. Morley JE. Nutrition and the Kidney in the Elderly Patient. Am Soc Nephrol.
2014;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai