Merupakan pengkajian kembali literature-literatur yang relevan dengan
penelitian yang akan dikerjakan. Tinjauan pustaka dibuat dengan mengumpulkan,membaca,dan merangkum dari banyak buku, artikel maupun jurnal.Tinjauan pustaka berisi dasar teori yang diikuti oleh uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulutentang permasalahan yang akan dikaji dalam sebuah proposal. Tujuan utama membuat tinjauan pustaka adalah menjadi dasar pijakan untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka piker,menentukan hipotesis penelitian.
Menurut Riyanto, hal-hal yang perlu dimuat dalam tinjauan pustaka dala penelitian kesehatan antara lain :
a) Penulisan tinjauan pustaka difokuskan pada aspek yang akan diteliti
dengan penekanan utama pada hubungan variabel yang dipermasalahkan (dependen) dengan variabel lain yang menjadi factor penyebab maupun perancu, jadi tidak perlu menuliskan seluruh aspek penyakit yang diteliti. b) Buku teks sumber pustaka sebaiknya tidak terlalu lama tahunnya sehingga masih up to date (10 tahun) kecuali yang menjadi grand theory sebagai acuan kerangka teori, tetapi setidaknya carilah terbitan yang terbaru. c) Guanakan hasil penelitian dalam artikel / jurnal yang relevan yang dapat memperkuat teori yang dibangun dengan sumber yang up to date (5 tahun). Kerangka Teori Kerangka teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi tentang gambaratau batasan tentang teori yang dipergunakan sebagai landasan penelitian yang akan dilaksanakan.Kerangka teori berbentuk alur pikir sesuai dengan teori yang menggambarkan ringkasan hubungan antara teori seperti yang telah dijabarkan pada tinjauan pustaka. Tiga hal utama prosedur penyusunan kerangka teori yaitu melakukan kajian pustaka, melakukan sintesis atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang lain, menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, sistimatis, dan rasional. Dalam menguraikan kerangka pemikirannya, peneliti tidak hanya memfokuskan pada variabel penelitiannya saja tapi harus menhubungkan konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi. Kerangka teori ditulis dalam bentuk skema dan harus berdasarkan teori asal atau grand theory.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep dapat berpijak pada kerangka teori yang dibentuk
pada bab II. Kerangka konsep biasanya lebih sederhana dari kerangka teori. Pada kerangka konsep lebih ringkas karena hanya memuat variabel yang akan diteliti, diamati, dan diukur pada penelitian yang akan dilaksanakan, yakni memuat variabel bebas dan terikat yang akan diteliti.
Hipotesis
Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti
melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta; 2010.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita