Anda di halaman 1dari 4

Step 7

Tinjauan Pustaka

Merupakan pengkajian kembali literature-literatur yang relevan dengan


penelitian yang akan dikerjakan. Tinjauan pustaka dibuat dengan
mengumpulkan,membaca,dan merangkum dari banyak buku, artikel maupun
jurnal.Tinjauan pustaka berisi dasar teori yang diikuti oleh uraian sistematis
tentang hasil penelitian terdahulutentang permasalahan yang akan dikaji dalam
sebuah proposal. Tujuan utama membuat tinjauan pustaka adalah menjadi dasar
pijakan untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka
piker,menentukan hipotesis penelitian.

Menurut Riyanto, hal-hal yang perlu dimuat dalam tinjauan pustaka dala
penelitian kesehatan antara lain :

a) Penulisan tinjauan pustaka difokuskan pada aspek yang akan diteliti


dengan penekanan utama pada hubungan variabel yang dipermasalahkan
(dependen) dengan variabel lain yang menjadi factor penyebab maupun
perancu, jadi tidak perlu menuliskan seluruh aspek penyakit yang diteliti.
b) Buku teks sumber pustaka sebaiknya tidak terlalu lama tahunnya sehingga
masih up to date (10 tahun) kecuali yang menjadi grand theory sebagai
acuan kerangka teori, tetapi setidaknya carilah terbitan yang terbaru.
c) Guanakan hasil penelitian dalam artikel / jurnal yang relevan yang dapat
memperkuat teori yang dibangun dengan sumber yang up to date (5
tahun).
Kerangka Teori
Kerangka teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi
tentang gambaratau batasan tentang teori yang dipergunakan sebagai
landasan penelitian yang akan dilaksanakan.Kerangka teori berbentuk alur
pikir sesuai dengan teori yang menggambarkan ringkasan hubungan antara
teori seperti yang telah dijabarkan pada tinjauan pustaka. Tiga hal utama
prosedur penyusunan kerangka teori yaitu melakukan kajian pustaka,
melakukan sintesis atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang
lain, menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, sistimatis, dan
rasional. Dalam menguraikan kerangka pemikirannya, peneliti tidak hanya
memfokuskan pada variabel penelitiannya saja tapi harus menhubungkan
konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi. Kerangka teori
ditulis dalam bentuk skema dan harus berdasarkan teori asal atau grand
theory.

Kerangka Konsep

Kerangka konsep dapat berpijak pada kerangka teori yang dibentuk


pada bab II. Kerangka konsep biasanya lebih sederhana dari kerangka
teori. Pada kerangka konsep lebih ringkas karena hanya memuat variabel
yang akan diteliti, diamati, dan diukur pada penelitian yang akan
dilaksanakan, yakni memuat variabel bebas dan terikat yang akan diteliti.

Hipotesis

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti


melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman
dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan
dalam Bab I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang
diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar
inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan
tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya,
dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau
perbedaan antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau
keadaan perbedaan itu.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta; 2010.

Surahman, Mochamad Rachmat, Sudibyo Supardi. Metodologi Penelitian. 2016.


Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai