Asuhan Keperawatan Malaria
Asuhan Keperawatan Malaria
KELOMPOK II
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………01
B. Tujuan ………………………………………………………………...01
C. Manfaat………………………………………………………………..02
A. Kesimpulan…………………………………………………………...21
B. Saran………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria dalam kehamilan adalah salah satu penyebab utama morbiditas
pada ibu hamil diseluruh dunia,yang mengacu pada luaran persalinan yang
buruk.Terdapat interaksi yang kompleks antara kehamilan dan parasite
malaria, dimana semuanya menguntungkan parasite malaria tetapi
merugikan wanita hamil tersebut.
B. Tujuan
1.Tujuan Umum
Setelah proses perkuliahan keperawatan malaria diharapkan mahasiswa
mampu mengetahui mengenai konsep asuhan keperawatan malaria pada
ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan definisi dari malaria
b. Menjelaskan etiologi dari malaria
c. Menjelaskan manifestasi klinis dari malaria
d. Menjelaskan patofisiologi pada malaria
e. Menjelaskan komplikasi pada malaria
f. Menjelaskan penatalaksanaan medis
g. Menjelaskan asuhan keperawatan malaria pada ibu hamil
1
C. Manfaat
Manfaatnya sebagai bahan referensi untuk pendidikan dan agar mahasiswa
mampu memahami mengenai Asuhan Keperawatan Malaria pada ibu
Hamil.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Klasifikasi Malaria
1) Malaria Falsiparum
Disebabkan oleh Plasmodium Falciparum.Gejala demam timbul
intermiten dan dapat kontinyu.Jenis malaria ini paling sering
menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
2) Malaria Vivaks
Disebabkan oleh Plasmodium Vivax.Gejala demam berulang
dengan interval bebas demam 2 hari.Telah ditemukan juga kasus
malaria berat yang disebabkan oleh plasmodium vivax
3) Malaria Ovale
Disebabkan oleh Plasmodium Ovale.Manifestasi klinis biasanya
bersifat ringan.Pola demam seperti malaria Vivax
4) Malaria Malariae
Disebabkan oleh Plasmodium malariae.Gejala demam berulang
dengan interval bebas demam 3 hari.
5) Malaria Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium Knowlesi.gejala demam menyerupai
malaria falciparum.
4. Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa intraseluler dari genus
plasmodium.Spesies plasmodium bervariasi dalam bentuk dan
mempunyai siklus hidup yang kompleks.Hal ini memungkinkan untuk
dapat hidup dilingkungan sel yang berbeda,yaitu didalam hospes
manusia (fase aseksual)dan di dalam tubuh nyamuk sebagai vector
(vase seksual).
5. Patofisiologi
6. Manifestasi Klinis
4
7. Komplikasi
1) Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang
menyebabkan kematian.
2) Malaria dapat menyebabkan Anemia yang mengakibatkan
penurunan kualitas sumber daya manusia.
3) Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan
keguguran,lahir kurang bulan (premature) dan berat badan lahir
rendah (BBLR) serta lahir mati.
8. Penatalaksanaan Medis
a. Standar Tatalaksana Malaria
1) Standar Diagnosis
a) Setiap individu yang tinggal di daerah endemic malaria
yang menderita demam atau memiliki riwayat demam
dalam 48 jam terakhir atau tampak anemi;wajib diduga
malaria tanpa mengesampingkan penyebab demam yang
lain.
b) Setiap individu yang tinggal didaerah non endemic malaria
yang menderita demam atau riwayat demam dalam 7hari
terakhir dan memiliki resiko tertular malaria;wajib diduga
malaria.Resiko tertular malaria termasuk: riwayat bepergian
ke daerah endemic malaria atau adanya kunjungan individu
dari daerah endemic malaria di lingkungan tempat tinggal
penderita.
c) Setiap penderita yang diduga malaria harus diperiksa darah
malaria dengan mikroskop atau RDT.
d) Untuk mendapatkan pengobatan yang cepat maka hasil
diagnosis malaria harus didapatkan dalam waktu kurang
dari satu hari terhitung sejak pasien memeriksakan diri.
2) Standar Pengobatan
a) Pengobatan malaria harus mengikuti kebijakan nasional
pengendalian malaria di Indonesia
b) Pengobatan dengan ACT hanya diberikan kepada penderita
dengan hasil pemeriksaan darah malaria positif
c) Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati dengan
terapi kombinasi berbasis Artemisinin (ACT) plus
primaquine sesuai dengan jenis plasmodiumnya.
d) Setiap tenaga kesehatan harus memastikan kepatuhan
pasien meminum obat sampai habis.
5
e) Penderita malaria berat harus diobati dengan Artesunat
Intramuskular atau intravena dan dilanjutkan ACT oral plus
primaquine.
f) Jika penderita malaria berat akan dirujuk ,sebelum dirujuk
penderita harus diberi dosis awal Artesunat
Intramuskuler/Intravena.
b. Pengobatan Malaria
1) Malaria Falciparum dan Malaria Vivaks
Dosis ACT (Artemicin Combination Therapy) untuk malaria
palcifarum sama dengan malaria vivaks,primaquin untuk
malaria Falciparum hanya diberikan pada hari pertama saja
dengan dosis 0,25mg /kgBB,dan untuk malaria Vivax selama
14 hari dengan dosis 0,25mg/kgBB.Primaquine tdk bpleh
diberikan pada bayi usia <6bulan.pengobatan malaria
Falciparum dan malaria vivax adalah seperti yang tertera
dibawah ini;
*Apabila ada ketidak sesuaian antara umur dan berat badan (pada tabel
pengobatan) maka dosis yang dipakai berdasarkan berat badan.
7
b. Contoh perhitungan dosis
Penderita dengan BB:50kg
Dosis yang diperlukan 2,4mg x 50kg =120mg
Penderita tersebut membutuhkan 2 Vial artesunat perkali
pemberian. Bila penderita sudah dapat minum obat ,maka
pengobatan dilanjutkan dengan regimen DHP (3hari)+primaquine
sesuai dengan jenis plasmodiumnya
c. Kemasan dan cara pemberian kina drip
Kina drip bukan merupakan obat pilihan utama untuk malaria
berat.Obat ini diberikan pada daerah yang tidak tersedia
artesunat.Obat ini dikemas dalam bentuk ampul kina dihidroklorida
25%,satu ampul berisi 500mg/2ml.
d. Pemberian Kina pada Dewasa:
a. Loading dose :20mg/kgbb dilarutkan dalam 500ml dextro 5%
diberikan selama 4jam pertama
b. 4 jam kedua hanya diberikan cairan Nacl 0,9%
c. 4jam berikutnya berikan kina dengan dosis rumatan 10mg/kgbb
dalam larutan dextro 5% .
d. 4jam selanjutnya ,hanya diberikan cairan Nacl 0,9%
e. Setelah itu diberikan lagi dosis rumatan seperti diatas dan
selanjutnya diberikan kina oral.
f. Bila sudah dapat minum obat pemberian kina IV diganti
dengan kina tablet per-oral dengan dosis 10mg/kgbb/kali
diberikan tiap 8jam.Kina oral diberikan bersama doksisiklin
pada orang dewasa atau clindamisin pada ibu hamil.Dosis total
kina selama 7hari.
e. Pemberian kina pada anak:
Kina HCL 25% (per-infus)dosis 10mg/kgbb (bila umur <2bulan :6-
8mg/kgbb) diencerkan dengan dextrose 5% sebanyak 5-10
cc/kgbb diberikan selama 4jam,diulang setiap 8jam.
Catatan:
*Kina tidak boleh diberikan secara bolus intravena ,karena toksis bagi jantung
dan dapat menimbulkan kematian.
*Dosis kina maksimum dewasa :2.000 mg/hari.
8
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan dengan Mikkroskop
Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis di puskesmas
/lapangan/rumah sakit/laboratorium klinik untuk menentukan:
a) Ada tidaknya parasite malaria (positif atau negative)
b) Spesies dan stadium plasmodium
c) Kepadatan parasite
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi
1) Definisi
Peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
2) Batasan Karakteristik
objektif
Kulit merah
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
Frekuensi napas meningkat
Kejang
Kulit teraba hangat
Takikardi
Takipnea
3) Faktor yang berhubungan
Dehidrasi
Penyakit atau trauma
Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk
berkeringat
11
Pakaian yang tidak tepat
Peningkatan laju metabolism
Obat atau anesthesia
Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang)
Aktifitas yang berlebihan
b. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1) Definisi
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolic
2) Batasan Karakteristik
Subjektif
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menolak makan
Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
Kurangnya makanan
Merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
objektif
Kurangnya minat terhadap makanan
Kurang informasi,informasi yang salah
Bising usus hiperaktif
Salah paham
Membrane mukosa pucat
Rongga mulut terluka
Kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau
mengunyah
3) Faktor yang berhubungan
Ketergantungan zat kimia
Penyakit kronis
Kesulitan mengunyah atau menelan
Factor ekonomi
Intoleransi makanan
Kebutuhan metabolic tinggi
Reflex mengisap pada bayi tidak adekuat
Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi
Akses terhadap makanan terbatas
Hilang nafsu makan
Mual dan muntah
Pengabaian oleh orang tua
Gangguan psikologis
12
c. Nyeri Akut
1) Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan
akibat adanya kerusakan jaringan yang actual atau
potensial,atau digambarkan dengan istilah seperti
(international Association For The Study Of Pain);awitan
yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan
sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
2) Batasan Karakteristik
Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri
dengan isyarat
objektif
Posisi untuk menghindar nyeri
Perubahan tonus otot
Respon autonomic
Perubahan selera makan
Perilaku distraksi
Perilaku ekspresif
Perilaku menjaga atau sikap melindungi
Focus menyempit
Bukti nyeri yang dapat diamati
Berfokus pada diri sendiri
Gangguan tidur
3) Faktor yang berhubungan
Agens-agens penyebab cedera (biologis,kimia,fisik,dan
psikologis)
d. Resiko Syok
1) Definisi
Resiko tidak adekutnya aliran darah ke jaringan tubuh yang
menimbulkan fungsi gangguan selular yang mengganggu
kehidupan.
2) factor resiko
Hipotensi
Hipovolemi
Hipoksemia
Hipoksia
13
3.Perencanaan Keperawatan
1) Tujuan/Kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien akan menunjukan
termoregulasi ,yang dibuktikan oleh indicator(1-5) sebagai berikut
tidak ada gangguan :
a) Peningkatan suhu tubuh
b) Dehidrasi
2) Intervensi NIC
a) Pengkajian
Pantau hidrasi
Pantau tekanan darah,denyut nadi , dan frekuensi
pernafasan
b) Pendidikan
Ajarkan pasien/keluarga dalam mengukur suhu untuk
mencegah dan mengenali secara dini hipertermi
c) Nursing Treatment
Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien
dengan selimut saja
Gunakan waslap dingin (atau kantong es yang dibalut
dengan kain)di aksila,kening,tengkuk dan lipat paha
Anjurkan asupan cairan oral sedikitnya 2liter sehari
d. Resiko Syok
1. Tujuan/Kriteria Hasil
a) Syok prevention
b) Syok manajemen
Nadi dalam batas yang diharapkan
Irama jantung dalam batas yang diharapkan
Frekuensi nafas dalam batas normal
Netrium serum dalam batas normal
Kalium serum dalam batas normal
Klorida serum dalam batas normal
Kalsium serum dalam batas normal
2. Intervensi NIC
a) Pengkajian
Pantau tekanan darah,denyut nadi , dan frekuensi
pernafasan
Pantau tanda dan gejala asites
Pantau tanda awal syok
b) Pendidikan untuk pasien dan keluarga
Ajarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala
datangnya syok
c) Nursing Treatment
Tempatkan pasien pada posisi supine,kaki elevasi untuk
peningkatan preload dengan tepat
d) Kolaborasi
Laporkan ke dokter jika terjadi perubahan tanda-tanda vital
18
2. Intervensi NIC
a) Pengkajian
Monitor adanya daerah tertentu yang hanya pekka
terhadap panas/dingin.
b) Pendidikan untuk pasien dan keluarga
Instrusikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada
isi atau laserasi
c) Nursing treatment
Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
d) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
f. Resiko ketidakseimbangan elektrrolit
1. Tujuan/kriteria hasil
Nutritional status : food and fluid
Intake
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan
berat badan
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang berlebihan
2. Intervensi NIC
a) Pengkajian
Monitor status hidrasi ( kelembapan membrane mukosa,
nadi adekuat )
Monitor vital sign
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan
b) Pendidikan
Anjurkan keluarga untuk membantu pasien makan.
c) Nursing treatment
Dorong masukan oral
Tawarkan snake ( jus buah, buah segar )
d) Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan
muncul memburuk
g. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum (
peningkatan TIK )
1. Tujuan/kriteria hasil
19
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran
Asuhan keperawatan malaria pada ibu hamil yang kami buat masih jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan dalam menemukan referensi untuk
itu besar harapan kami agar pembaca memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca agar kedepannya Asuhan Keperawatan
Malaria Pada Ibu Hamil lebih lengkap lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Judith M.Wilkinson .Nancy R.Aheren. 2002. BUKU SAKU Diagnosa
Keperawatan Edisi 9. Jakarta.Sunter Agung Podomoro
http//askepnusze.blogspot.com/2015/02/asuhan-keperawatan-dengan-
masalah.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Keperawatan pada Ibu Hamil.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Asuhan Keperawatan Malaria.
Dalam menyususn makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari dosen
pembibimbing yang telah memberikan bimbingan dan teman-teman yang telah
berasumsi dalam penuyusunan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan dan penyusunan
makalah ini.
Penulis