Analisa Model Nreca Dan Mock
Analisa Model Nreca Dan Mock
2) Parameter
Diantara kriteria perhitungan dan asumsi di dalam Model MOCK
diantaranya yaitu :
1
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
a) Evapotranspirasi (ETo)
Evaporasi yang terjadi pada permukaan tanah, tanaman, dan
sungai.
Besarnya ETo dapat dihitung menggunakan metode Penmann,
Blaney Criddle, dan Radiasi.
b) Crop Factor (CF)
Nilai crop factor didasarkan pada jenis tanaman dan pola tanam
yang ada di sawah.
c) Aktual Evapotranspirasi (AET)
Besarnya evapotranspirasi nyata akibat jenis tanaman tersebut.
Nilai AET dapat dihitung dengan persamaan :
AET = CF x ETo
d) Excess Rainfall (ER)
Hujan langsung yang sampai di permukaan tanah. Besarnya
excess rainfall dapat dihitung dengan persamaan :
ER = P – AET; dimana P = curah hujan.
e) Soil Moisture (SM)
Kandungan air di dalam tanah, nilainya : SM = 0 (tanah kering
sekali), dan SM = Max / kapasitas lapang (tanah pada saat jenuh
air).
Perubahan tampungan air ta nah dihitung dengan rumus :
SM = SMC – ISM
f) Water Surplus (WS)
Sisa air dari air hujan setelah digunakan untuk memenuhi Soil
Moisture.
Water surplus dihitung dengan rumus :
WS = ER - SM
g) Infiltrasi (I)
Air yang meresap ke dalam tanah. Besarnya infiltrasi dapat
dihitung dengan persamaan :
2
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
3
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
Et
ER
WS DRO
ISM
GWS V
IGWS
BF
4
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
Debit aliran yang masuk, berasal dari hujan yang turun di dalam
daerah tangkapan air (DTA). Sebagian dari hujan tersebut menguap,
sebagian lagi turun mencapai permukaan tanah. Hujan yang turun ke
permukaan tanah sebagian masuk ke dalam tanah akan mengisi pori-
pori tanah, sebagian mengalir menuju alur sungai sebagai aliran
bawah permukaan, sedangkan sisanya mengalir di atas permukaan
tanah (limpasan permukaan). Jika pori sudah mengalami kejenuhan,
air akan masuk ke dalam tampungan airtanah. Gerak air ini disebut
perkolasi.
Dalam perhitungan Model NRECA, tampungan airtanah diperoleh dari
kelebihan kelengasan, sedangkan kelengasan tanah itu sendiri
dipengaruhi oleh curah hujan dan evapotranspirasi potensial yang
terjadi. Tampungan airtanah sedikit demi sedikit mengalir keluar
sebagai mata air menuju alur sungai dan disebut dengan aliran dasar.
Aliran airtanah ini merupakan tampungan airtanah akhir yang
merupakan kumulatif dari tampungan airtanah dan tampungan air
tanah awal.
Sisa dari curah hujan yang mengalir di atas permukaan bersama aliran
dasar bergerak masuk menuju alur sungai. Aliran total yang ada
kemudian dikalikan dengan luas DAS, hasil dari perkalian keduanya
merupakan keluaran dari Model NRECA yang berupa debit aliran
sungai sesuai dengan periode yang direncanakan.
Total debit aliran sungai dihitung dengan persamaan berikut
(Adidarma dan Mulyantari, 2003):
Q ( DF GF ). A
dimana :
Q = total debit sungai (m3/detik)
A = luas DAS (km2)
DF = Direct Runoff
= limpasan langsung (mm)
5
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
= excm x (1 – PSUB)
= excm – Rech
Rech = infiltrasi atau imbuhan ke tampungan airtanah (mm)
= PSUB x excm
GF = Groundwater Flow
= aliran airtanah (mm)
= GWF x GWSakhir
GWSakhir = Ground Water Storage
= tampungan airtanah (mm)
= Rech + GWSawal
excm = excess soil moisture
= kelebihan kelengasan tanah (mm)
= exrat x (P – AET)
exrat = excess moisture ratio
= nilai banding kelengasan tanah
= 0,5 x 1 tgh 2Sr 2 , jika harga Sr > 0
= 0, jika harga Sr < 0
Sr = Storage ratio
= angka tampungan
SMS
= ; dimana NOM = 100 + 0,2 x hujan rata-rata
NOM
tahunan
P = Precipitation
= curah hujan bulanan rata-rata (mm)
P
AET/PET = 1; jika > 1 atau Sr > 2
PET
P P
= x 1 0,5 x Sr 0,5 x Sr ; jika < 1 atau Sr < 2
PET PET
6
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
2) Parameter
Parameter yang digunakan dalam Model NRECA adalah PSUB (Percent
Sub Surface), GWF (Ground Water Flow), NOM (Nominal), SMS (Soil
Moisture Storage), dan GWS (Ground Water Storage). PSUB
merupakan parameter model yang menggambarkan bagian dari
kelebihan air yang menjadi imbuhan. Sisanya mengalir sebagai aliran
langsung yang terdiri dari aliran permukaan dan aliran bawah
permukaan. Tampungan airtanah menampung air imbuhan tersebut
yang dikeluarkan menjadi aliran dasar di sungai. Besarnya aliran dasar
yang dikeluarkan adalah GWF kali jumlah tampungan, dengan
demikian GWF nilainya lebih kecil dari satu. Makin besar GWF makin
7
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
8
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
9
Analisa Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock dan Model Nreca
10