Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KEBIDANAN DALAM ISLAM MENGENAI TUMBUH KEMBANG JANIN

MENURUT ALQUR’AN

Dosen Pengampu:

Nurul Mahmudah, S.ST.,M.Kes

Oleh:

IHDA NAILUL ‘ILMA MUFIDA

NIM: 1810104172

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SARJANA TERAPAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan amanah bagi orang tua yang harus dididik dan diarahkan ke
jalan yang benar. Pendidikan anak dimulai sejak masih dalam kandungan sebab masa-
masa selanjutnya sangat ditentukan oleh masa anak dalam kandungan.Beberapa
penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir
menunjukkan bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa dan
mengetahui perbedaan antara gelap dan terang. Kemampuan anak dalam kandungan
berkembang cukup baik pada saat kandungan berusia lima bulan sehingga proses
pendidikan dan belajar dapat dimulai. Pertumbuhan anak sudah dimulai sewaktu
masih dalam kandungan, maka tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan
bahwa pendidikan sudah mulai sejak bayi masih dalam kandungan.
Di dalam al-Qur’an telah dijelaskan secara rinci tentang bagaimana Allah swt
menciptakan manusia. Surat Al-Mu’minuun ayat 12-14

ْ
‫ِن‬ ‫ْ سََُلَلة‬
‫ٍ م‬ ‫ِن‬‫ن م‬ ِْ
َ‫نسَا‬ ْ ‫َا‬
‫اْل‬ ‫ْن‬
‫لق‬ََ َْ
‫د خ‬ ‫ََلق‬
‫و‬
ٍ‫ِين‬‫ط‬
ٍ‫ِين‬ َ ٍ
‫مك‬ ‫َار‬ ‫َر‬
‫ِي ق‬ ‫ة ف‬ًَ
‫ْف‬‫نط‬ُ ‫ه‬ُ‫َا‬ َْ
‫لن‬ ‫َّ ج‬
‫َع‬ ‫ثم‬ُ

‫ْن‬
‫َا‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ ًَ
‫لق‬ََ
‫ة ع‬ََ‫ْف‬ ‫َا الن‬
‫ُّط‬ ‫ْن‬‫لق‬ََ
‫َّ خ‬
‫ثم‬ُ
ً‫َا‬
‫ما‬ ‫ِظ‬‫ة ع‬ََ
‫ْغ‬‫ُض‬ ْ ‫َا‬
‫الم‬ ‫ْن‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ ًَ
‫ْغ‬ ُ ‫ة‬
‫مض‬ ََ ََ
‫لق‬ ْ
‫الع‬
ُ‫نا‬
‫ه‬ َْ َْ
‫نشَأ‬ ‫َّ أ‬
‫ثم‬ُ ‫ًا‬‫ْم‬‫َ َلح‬
‫َام‬ ‫ِظ‬ ْ ‫نا‬
‫الع‬ َْ
‫َسَو‬
‫َك‬‫ف‬
ُ ‫َح‬
‫ْسَن‬ َّ َ
‫اَّللُ أ‬ ‫َك‬ ‫َب‬
‫َار‬ ‫َت‬
‫ف‬ ‫َر‬
َ
ۚ ‫ًا آخ‬ َْ
‫لق‬ ‫خ‬
َ
‫ِين‬ ْ
ِ‫الخَا‬
‫لق‬

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu


saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Telah dijelaskan secara rinci bahwa Allah swt menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian saripati itu dijadikan air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian Allah swt menjadikan air mani itu
segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu dijadikan tulang belulang lalu dibungkus dengan daging. Kemudian Allah
swt menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah swt Penciptanya
yang paling baik.
Tiga belas abad setelah al- Qur’an diturunkan, baru dilakukan penelitian-
penelitian tentang embriologi. Hasil penelitian tersebut telah membuktikan kebenaran
tentang konsep embriologi dalam al- Qur’an.
Dengan Al-Qur’an mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari
kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam al-Qur’an, salah
satunya adalah al-Qur’an dapat merangsang otak anak dan meningkatkan
intelegensinya. Hal ini disebabkan karena bacaan al-Qur’an yang dibaca dengan tartil
dan sesuai dengan tajwidnya memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu
mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
B. Tujuan
1. Mengetahui proses penciptaan manusia.
2. Mengetahui perkembangan embrio pada manusia.
3. Mengetahui konsep embriologi manusia dalam al-Qur’an
4. Mengetahui ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan Embrio pada
manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Penciptaan Manusia
Di dalam al-Qur’an telah dijelaskan secara rinci tentang bagaimana Allah swt
menciptakan manusia. Surat Al-Mu’minuun ayat 12-14

ْ
‫ِن‬ ‫ْ سََُلَلة‬
‫ٍ م‬ ‫ِن‬‫ن م‬ ِْ
َ‫نسَا‬ ْ ‫َا‬
‫اْل‬ ‫ْن‬
‫لق‬ََ َْ
‫د خ‬ ‫ََلق‬
‫و‬
ٍ‫ِين‬‫ط‬
ٍ‫ِين‬ َ ٍ
‫مك‬ ‫َار‬ ‫َر‬
‫ِي ق‬ ‫ة ف‬ًَ
‫ْف‬‫نط‬ُ ‫ه‬ُ‫َا‬
‫لن‬َْ
‫َع‬‫َّ ج‬
‫ثم‬ُ

‫ْن‬
‫َا‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ ًَ
‫لق‬ََ
‫ة ع‬ََ‫ْف‬ ‫َا الن‬
‫ُّط‬ ‫ْن‬ ََ
‫لق‬ ‫َّ خ‬
‫ثم‬ُ
ً‫َا‬
‫ما‬ ‫ِظ‬‫ة ع‬ََ
‫ْغ‬‫ُض‬ ْ ‫َا‬
‫الم‬ ‫ْن‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ ًَ
‫ْغ‬ ُ ‫ة‬
‫مض‬ ََ
‫لق‬ََ ْ
‫الع‬
ُ‫نا‬
‫ه‬ َْ َْ
‫نشَأ‬ ‫َّ أ‬
‫ثم‬ُ ‫ًا‬‫ْم‬‫َ َلح‬
‫َام‬ ‫ِظ‬ ْ ‫نا‬
‫الع‬ َْ‫َسَو‬
‫َك‬‫ف‬
ُ ‫َح‬
‫ْسَن‬ َّ َ
‫اَّللُ أ‬ ‫َك‬ ‫َب‬
‫َار‬ ‫َت‬
‫ف‬ ‫َر‬
َ
ۚ ‫ًا آخ‬ َْ
‫لق‬ ‫خ‬
َ
‫ِين‬ ْ
ِ‫الخَا‬
‫لق‬

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu


saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Kata nutfah dalam surat diatas berarti campuran antara setetes mani laki-laki dan
perempuan, sedangkan kata ‘alaqoh memiliki 3 makna, yaitu lintah, sesuatu yang
tergantung, dan segumpal darah. Dengan mencermati makna ‘alaqoh (sesuatu yang
digantung) jika dikaitkan dengan embriologi manusia, dapat diamati pada penempelan
(implantasi) embrio pada dinding rahim ibu. Arti segumpal darah dapat diamati pada
perkembangan selanjutnya yang melibatkan pembentukan darah pada pembuluh
tertutup sampai siklus metabolism selesai di plasenta. Selama tahapan ‘alaqohembrio
memiliki penampakan seperti gumpalan darah. Kata mudghah dalam surat al-
Mu’minuun ayat ke-14 berarti janin. Pada tahapan ini janin telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan berlangsung serangkaian
proses pembentukan organ untuk menjadi bentuk yang lebih sempurna. Maha benar
Allah swt yang telah menurunkan al- Qur’an dengan ilmunya.
Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam al-Qur’an dapat dipelajari
bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses untuk memperoleh bentuk
yang sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan dasar yang berasal dari tanah
kemudian mengalami sejumlah proses menjadi bentuk yang sempurna. Penciptaan
manusia berikutnya diciptakan dari air mani yang kemudian dipertemukan dengan
benih perempuan. Melalui proses yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan
kemudian tertanamlah “benih” manusia tersebut pada tempat yang kokoh, yaitu
rahim. (Kiptiyah, 2007)
B. Perkembangan Embrio pada Manusia
Terbentuknya manusia diawali oleh peleburan sebuah sel telur (ovum) dengan
sebuah sel sperma (spermatozoa). Peleburan ini menghasilkan noktah yang disebut
zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi
janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua, dan trimester
ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan.
(Diah, 2008)
1. Pertumbuhan Janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ penting
janin terbentuk di trimester ini. Yang harus diperhatikan benar, kurun waktu ini
amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal.
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih
satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek
pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen, saling
dipertukarkan. Gen-gen itu terdapat di dalam setiap kromosom yang dibawa
oleh inti sperma dan inti sel telur. Melalui peleburan kedua inti tersebut,
zigot yang terbentuk akan memiliki gen yang berasal dari ayah dan ibu.
Gen-gen ini yang kelak akan menentukan bagaimana warna rambut anak,
apakah dia akan bertubuh tinggi atau pendek, berkulit terang atau gelap, dan
lain-lain. Setelah itu, zigot kemudian membelah diri. Mula-mula menjadi 2
sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, dst. Dari hari ke hari, sel-sel terus membelah dan
berkembang jadi embrio.
Pada minggu-minggu berikutnya, mulai terbentuk cikal bakal organ-
organ tubuh manusia. Pada minggu ke-4, dengan ukuran embrio sekitar 2
hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah
melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana.
Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ke-4.
Fungsi plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-
hormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan
sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di
samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat pernapasan dan pembuangan
sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio
berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah
masa blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot.
Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah
minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada
dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai
terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda
dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan,
bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.
b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin
sempurna.
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 27- 31 mm.
Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat
sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum
sempurna.
Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang
jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam 1 sejam.

Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio makin menyerupai bayi. Cikal
bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam.
c. Bulan Ketiga
Pada beberapa janin, aktivitas menelan dan menggerakkan tangannya
secara bebas baru dimulai minggu 10-11. Jenis kelamin bias
diidentifikasikan secara jelas di minggu ini. Sistem otot dan saraf sudah
mencapai tingkat kematangan. Di minggu ke-12, struktur yang telah
terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna.

Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat


kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna
makanan.
2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua
Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
a. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong)
ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu
ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut
lanugo. Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm
dengan berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski
masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini, janin
juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar
kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara di luar
diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.
Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar
perut ibunya.
b. Bulan Kelima
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat.
Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat
sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan
panjang kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.

Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di


usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di
sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba
kantonq amnion (ketuban) dengan kedua tangan mungilnya. Kalau bosan
bermain dengan kantong amnion, janin akan mencoba menyentuh
tubuhnya sendiri.
c. Bulan Keenam
Pada minggu ke-22, berat janin mencapai taksiran 400-500 gram dan
panjang sekitar 19 cm. Di akhir trimester kedua, berat bayi melebihi
1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke
puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai
membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata,
membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan
informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Pada bulan keenam, panjang janin sudah mencapai sekitar 34 cm.
3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin matang.
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara
denyut jantungnya pun kian mudah didengar.
a. Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata
37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada
minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh
42 cm. Hasil USG janin pada bulan ketujuh.

b. Bulan Kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar
43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm
dengan berat 2450 gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi
umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena
kematangan paru-paru sangat menentukan kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Di usia 8 bulan, fungsi paru-paru bayi sudah matang.
c. Bulan Kesembilan
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan
panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950
gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ
tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke
jalan lahir dengan posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya
dengan posisi sungsang.
Pada minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48
cm. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250 gram
dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40, panjang bayi mencapai
kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram.

Posisi bayi di usia 9 bulan sudah di depan mulut rahim ibu.


C. Konsep Embriologi Manusia Dalam Al-Qur’an
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berkaitan dengan
hal ini dalam al- Qur’an telah dijelaskan bahwa perkembangan manusia di dalam
rahim ibu melibatkan 3 proses, yaitu :
1. Nutfah
Nutfah merupakan proses pencampuran antara setetes mani laki-laki
dan wanita. Setetes mani (dalam ilmu reproduksi disebut sperma) mengandung
jutaan sel spermatozoa yang bercampur dengan sel telur (dalam ilmu
reproduksi disebut ovum).
Bercampur disini berarti pengerubungan sel-sel spermatozoa terhadap
sel telur dan satu dari spermatozoa masuk ke dalam inti telur. Setelah terjadi
pencampuran selanjutnya terjadi peleburan diantara keduanya. Pada proses ini
terjadi penetrasi (penembusan) sel spermatozoa yang berhasil mencapai sel
telur. Pencampuran ini disebut dengan proses fertilisasi yang terjadi pada tuba
falopii dan akhirnya menghasilkan zigot. Pada saat ini Allahswt menentukan
jenis kelamin janin sebagai takdir dari-Nya. Takdir ini terkait dengan
penentuan jenis kelamin. Maha benar Allah swt dalam segala firman-Nya:
Artinya :“Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya.” (‘Abasa: 19)
2. Organogenesis (proses pembentukan organ)
Proses pembentukan organ dimulai dari:
a. Pembentukan segumpal darah (‘alaqoh). Pembentukan ‘alaqoh terjadi
setelah proses pelaburan antara sel spermatozoa dengan sel telur kemudian
terbentuklah zigot (merupakan cikal bakal manusia). Konsep embriologi
di dalam al-Qur’an ini telah dipelajari dalam embriologi modern yang
mengungkap bukti perjalanan zigot yang dalam perkembangan
selanjutnya menjadi embrio kemudian menuju ke dinding rahim. Zigot
akan membelah membentuk embrio dan mengalami beberapa kali
pembelahan. Dalam proses pembelahan juga diiringi dengan
perjalanannya menuju ke rahim sebagai tempat yang kokoh untuk
melekatkannya embrio. Di dalam rahim inilah embrio berkembang
menjadi janin. Allah swt berfirman:

ْ
‫ِن‬‫ان م‬ ِْ
َ َ‫نس‬ ْ ‫َا‬
‫اْل‬ ‫ْن‬ ََ
‫لق‬ َْ
‫د خ‬ ‫ََلق‬ ‫و‬
‫ْ ط‬
ٍ‫ِين‬ ‫ِن‬ ‫سََُلَلة‬
‫ٍ م‬
Artinya : “ Dan sesunngguhnya kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah” (al-Mu’minuun:12).
Pada abad ke-20 telah dilakukan penelitian yang mengungkap
perjalanan sel telur yang telah dibuahi. Segera setelah inti sprema dan sel
telur melebur saat pembuahaan membentuk zigot, maka selanjutnya hasil
zigot tersebut membelah diri menjadi 2 sel. Untuk tumbuh menjadi
embrio, dibutuhkan waktu kurang lebih 30 jam setelah ovulasi. Sel-sel
tersebut terus berkembang dan bergerak menuruni tuba falopii menuju ke
rongga uterus atau rahim (Rose-Neil, 2001)
Selanjutnya, sel-sel tersebut terus membelah hingga menghasilkan
banyak sel dengan ukuran yang semakin kecil (disebut blastomer).
Blastula tersebut terus mengadakan perkembangan membentuk morula
kira-kira 60 jam setelah ovulasi. Morula yang mirip dengan buah murbei
ini akan bergerak secara perlahan-lahan menuju ke dinding rahim untuk
melakukan penempelan (implantasi). Implantasi tersebut terjadi secara
alami dan tidak ditolak oleh tubuh ibu karena adanya enzim-enzim khusus
yang dikeluarkan oleh embrio.
b. Pembentukan segumpal daging (mudhghah), dalam bahasan bahasa
Indonesia disebut mudigah. Bentukan menyerupai segumpal daging ini
terjadi pada minggu ke-3 hingga ke-8. Sebagaimana firman Allah swt:

‫ْن‬
‫َا‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ًَ
‫لق‬ََ
‫ة ع‬ ََ
‫ْف‬ ‫َا الن‬
‫ُّط‬ ‫ْن‬
‫لق‬ََ
‫َّ خ‬
‫ثم‬ُ
ََ
‫ة‬ ‫ْغ‬
‫ُض‬ ْ ‫َا‬
‫الم‬ ‫ْن‬
‫لق‬ََ‫َخ‬
‫ة ف‬ًَ ‫ْغ‬
‫مض‬ ََ
ُ ‫ة‬‫لق‬ََ ْ
‫الع‬
َّ
‫ثم‬ ُ ‫ًا‬
‫ْم‬‫َ َلح‬‫َام‬
‫ِظ‬‫الع‬ َْ
ْ ‫نا‬ ‫َسَو‬
‫َك‬‫ما ف‬ً‫َا‬
‫ِظ‬‫ع‬
َّ َ
ُ‫اَّلل‬ ‫َك‬
‫َار‬‫َب‬‫َت‬‫َ ف‬ ‫ر‬‫ًا آخ‬
َۚ ‫لق‬َْ‫ه خ‬ َْ
ُ‫نا‬ َْ
‫نشَأ‬ ‫أ‬
َ
‫ِين‬‫لق‬ ْ ُ
ِ‫الخَا‬ ‫ْسَن‬‫َح‬
‫أ‬

Artinya: Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al
Mu’minun:14)
c. Pembentukan tulang dan daging (dalam biologi disebut otot). Pada tahap
ini rangka manusia mulai dibentuk. Rangka ini terdiri dari tulang-tulang
yang kemudian dibungkus dengan daging (otot). Pada tahap ini manusia
telah mempunyai bentuk yang sempurna secara fisik.
3. Tahap Perkembangan
Tahap ini dimulai sejak minggu ke-8 yang telah menggambarkan
kesempurnaan organ melalui organogenesis (proses pembentukan organ).
Dalam hal ini telah terlihat beberapa anggota badan dan jenis kelamin. Keadaan
ini akan terus mengalami perkembangan hingga menjelang kelahiran.
Di dalam al-Qur’an Allah swt telah memberikan dasar-dasar informasi
ilmiah bahwa jenis kelamin manusia ditentukan oleh air mani laki-laki yang
terpancar. Hal ini dapat dibuktikkan oleh ilmu pengetahuan terkait (genetika)
yang mempelajari perkelaminan. Dalam ayat al-Qur’an telah ditegaskan bahwa
sel spermatozoa merupakan bagian dari air mani. Dalam kajian ilmiah modern
yang telah berkembang pada abad ke-19 telah terungkap bahwa air mani
(sperma) terdiri dari beberapa komponen, antara lain adalah cairan (yang
dihasilkan oleh kelenjar asesoris) dan sel-sel spermatozoa (Hafez, 1993). Dari
setetes air mani yang dipancarkan ternyata hanya sebagian kecil saja yang dapat
menuju sel telur (ovum). Hasil penelitian membuktikan bahwa satu sel
spermatozoa saja yang mampu membuahi sel telur setelah melalui berbagai
seleksi dan kompetisi. Allah swt berfirman:

‫َى‬
‫ْن‬ ُ ٍ‫ِي‬
‫يم‬ ‫من‬َ ْ
‫ِن‬ ًَ
‫ة م‬ ‫ْف‬
‫نط‬ُ ُ‫يك‬ ‫ََلم‬
َ ْ ‫أ‬
Artinya : “bukankah ia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan (ke
dalam rahim )?” (al-Qiyaamah:37). (Kiptiyah, 2007)

D. Ayat-ayat al-Qur’an yang Berhubungan dengan Embrio pada Manusia


Kehidupan seorang anak dimulai pada saat dia dilahirkan. Peristiwa sebelum
dilahirkan sama pentingnya dengan apa yang terjadi sesudahnya. Menurut sains, proses
perkembangan embrio di dalam rahim adalah sebagai berikut. Telur yang telah dibuahi
oleh sperma membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia oviduk menuju ke
uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat
telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu 3-5 hari.
Ayat-ayat tentang asal-usul kejadian manusia semuanya datang dalam konteks
memberikan pelajaran dan perumpamaan, dan tidak membahas secara detail tentang
perkembangan embrio yang dapat dipelajari manusia dengan kajian sederhana. Yang
sangat jelas bahwa ayat-ayat itu sengaja menunjukkan kemahakuasaan Allah untuk
membangkitkan manusia dari alam kubur.
Ada tiga macam cara pendekatan dalam mempelajari manusia menurut Marcel A,
Boisard, yaitu:
1. Penyelidikan terhadap hakekat dan esensi manusia, seperti yang dilakukan oleh para
filosof;
2. Penyelidikan terhadap prinsip-prinsip ideologis dan spiritual, yang mengatur
tindakan manusia dan segenap hal-hal yang berpengaruh terhadap pembentukan
personalitasnya, seperti yang dilakukan oleh para sosiolog dan ahli moral; dan
3. Penyelidikan terhadap pranata etik dan yuridis yang terbentuk dari pengalaman-
pengalaman sejarah dan kemasyarakatan. Pranata tersebut melindungi perorangan
dan masyarakat, dengan menerangkan hak dan kewajiban timbal balik antar
manusia. Dalam hal ini, manusia diselidiki dari segi individual dan segi kolektif,
sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli hukum dan sejarah.
Ketiga hal tersebut masing-masing mempunyai konsep tersendiri, sehingga
tidak jarang penekanan-penekanan yang ditonjolkan justru bertentangan dengan
yang lain. Apabila manusia didekati secara parsial, tidak secara utuh, konsep-konsep
yang dilahirkan tidak akan menemukan kualitas dan eksistensi manusia yang
sebenarnya. Bahkan, bisa menjadi konsep yang akan melahirkan malapetaka bagi
manusia. Misalnya, ketimpangan pendekatan antar unsur jasmani dan rohani.
Hingga saat ini, belum ditemukan konsepsi kejadian manusia yang optimal.
Hal ini mungkin disebabkan teori sains tentang manusia, belum sampai pada tingkat
validitasnya yang tinggi. Atau, karena interpretasi terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang
menyangkut manusia belum mengena. Oleh karena itu, pembahasan tentang manusia
dalam beberapa hal, masih merupakan misteri yang belum terungkap.
Gagasan teori evolusi ini cenderung dibenarkan oleh para ilmuwan moderen,
terutama setelah ditemukannya beberapa pembuktian dari berbagai fosil yang
ditemukan, yang umurnya diperkirakan jutaan tahun lamanya. Hal ini didukung oleh
penemuan yang dilakukan oleh A. Keith pada tahun 1915, dengan hasil bahwa ciri-
ciri anatomis murni manusia, sama dengan ciri-ciri anatomis murni kera besar.
Kesamaan-kesamaan antara spesies itu tidak terelakkan, baik dari sudut pandang
anatomis maupun sudut pandang biologis. (Harold, 2006)
Bila teori ini dibandingkan dengan Al-Qur'an, akan tampak perbedaannya. Al-
Qur'an mendekati manusia itu secara utuh, tidak secara parsial. Oleh karena itu,
kualitas dan eksistensi manusia mempunyai konsep tersendiri. Terdapat sekurang-
kurangnya 34 ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang penciptaan manusia. Ayat-
ayat tersebut, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dalam Surah al-Mu’minnun ayat12-14:

‫َلَلة‬
ٍ َُ‫ْ س‬
‫ِن‬‫ن م‬ ِْ
َ‫نسَا‬ ‫ْن‬
ْ ‫َا‬
‫اْل‬ ََ
‫لق‬ َْ
‫د خ‬‫ََلق‬
‫و‬
ٍ‫ِين‬‫ْ ط‬‫ِن‬‫م‬
ٍ‫ِين‬‫مك‬َ ٍ‫َار‬‫َر‬
‫ِي ق‬ ‫ة ف‬ًَ
‫ْف‬‫نط‬ُ ‫ه‬ُ‫َا‬
‫لن‬َْ
‫َع‬‫َّ ج‬
‫ثم‬ُ

‫ْن‬
‫َا‬ ‫لق‬ََ‫َخ‬
‫ة ف‬ًَ
‫لق‬ََ
‫ة ع‬ََ‫ْف‬ ‫َا الن‬
‫ُّط‬ ‫ْن‬ ََ
‫لق‬ ‫َّ خ‬
‫ثم‬ُ
ََ
‫ة‬‫ْغ‬ ‫ُض‬ ْ ‫َا‬
‫الم‬ ‫ْن‬ ََ‫َخ‬
‫لق‬ ‫ة ف‬ ًَ
‫ْغ‬ ُ ‫ة‬
‫مض‬ ََ
‫لق‬ََ ْ
‫الع‬
َّ
‫ثم‬ ُ ‫ًا‬
‫ْم‬‫َ َلح‬
‫َام‬
‫ِظ‬ ْ ‫نا‬
‫الع‬ َْ‫َسَو‬
‫َك‬‫ما ف‬ً‫َا‬‫ِظ‬‫ع‬
َّ َ
ُ‫اَّلل‬ ‫َك‬
‫َار‬‫َب‬‫َت‬
‫َ ف‬ ‫ر‬‫ًا آخ‬
َۚ ‫لق‬َْ‫ه خ‬ َْ
ُ‫نا‬‫نشَأ‬َْ‫أ‬
َ‫ِين‬
‫لق‬ ْ ُ
ِ‫الخَا‬ ‫َح‬
‫ْسَن‬ ‫أ‬
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati berasal) dan tanah, Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat vans kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan sesuatu Yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus daging Kemudian Kami
jadikan dia makhluk (berbentuk) lain. Maha suci Allah Pencipta yang paling
baik “(QS. Al-Mu'minun: 12-14).
2. Dalam Surah al-Qiyamah ayat 37-39:

‫َى‬
‫ْن‬ ُ ٍ‫ِي‬
‫يم‬ ‫من‬َ ْ
‫ِن‬ ًَ
‫ة م‬‫ْف‬ ُ ُ‫يك‬
‫نط‬ ‫ََلم‬
َ ْ ‫أ‬

‫َسَو‬
‫َّى‬ ‫َ ف‬
‫لق‬ََ‫َخ‬ ًَ
‫ة ف‬‫لق‬ََ َ‫َا‬
‫ن ع‬ ‫َّ ك‬
‫ثم‬ ُ
‫َى‬
‫نث‬ُْ‫اْل‬
ْ َ ‫َر‬
‫َ و‬ َّ
‫الذك‬ ِ‫ْن‬
‫َي‬ ‫َّو‬
‫ْج‬ ُْ
‫ه الز‬‫ِن‬‫َ م‬
‫َل‬ ‫َج‬
‫َع‬ ‫ف‬
Artinya : “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim). Kemudian benih itu menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan dan
padanya sepasang laki-laki dan perempuan.” (QS. al-Qiyamah: 37-39)
3. Dalam Surah as-Sajdah ayat 7-9:

ًُ‫َ س‬
‫دى‬ ‫َك‬‫ْر‬
‫يت‬ُ ‫ن‬َْ
‫ن أ‬ ِْ
ُ‫نسَا‬ ْ ُ
‫اْل‬ ‫ْسَب‬
‫يح‬ََ‫أ‬
‫َى‬‫ْن‬
‫يم‬ُ ٍ‫ِي‬
‫من‬َ ْ
‫ِن‬‫ة م‬ًَ
‫ْف‬‫نط‬ُ ُ‫يك‬َ ْ‫ََلم‬
‫أ‬
َ
‫َل‬ ‫َج‬
‫َع‬ ‫و‬ ِۖ‫ُوح‬
ِ
‫ه‬ ‫ْ ر‬‫ِن‬
‫ِ م‬‫ِيه‬‫َ ف‬ ‫َخ‬
‫نف‬ََ
‫ه و‬ُ‫َّا‬‫َّ سَو‬
‫ثم‬ ُ
َ‫د‬
ۚ
‫ة‬ ‫ْئ‬
َِ ‫اْلَف‬
ْ َ‫َ و‬‫َار‬
‫بص‬َْ‫اْل‬
ْ َ‫َ و‬‫ْع‬‫ُ السَّم‬ ‫َلك‬
‫ُم‬
‫ُر‬
‫ُون‬ ‫تشْك‬
َ ‫ما‬ ً‫ِي‬
َ ‫َل‬ ‫َل‬
‫ق‬
Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya,
dan yang memulai penciptaan manusia dan tanah. Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan
dan meniupkan ke dalamnya roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur. “(QS. as-
Sajdah: 7-9).
4. Dalam Surah al-Hajj' ayat 5:

َْ
ٍ‫يب‬‫ِي ر‬‫ْ ف‬‫ُم‬‫ْت‬‫ُن‬
‫ن ك‬ِْ‫َّاسُ إ‬
‫ها الن‬ َ‫ي‬َُّ
‫يا أ‬َ
ٍ‫َاب‬
‫تر‬ُ ْ
‫ِن‬‫ْ م‬‫ُم‬‫َاك‬‫ْن‬
‫لق‬ََ
‫نا خ‬ َّ‫إ‬
َِ ‫َع‬
‫ْثِ ف‬ ْ َ
‫الب‬ ‫ِن‬
‫م‬
ْ
‫ِن‬‫َّ م‬
‫ثم‬ُ ٍ
‫َة‬ ََ
‫لق‬ ‫ْ ع‬‫ِن‬‫َّ م‬
‫ثم‬ُ ٍ‫َة‬‫ْف‬‫نط‬ ُ ْ ‫َّ م‬
‫ِن‬ ‫ثم‬ُ
َ ‫ُب‬
‫َيِن‬ ‫لن‬ِ ‫َة‬ ََّ‫مخ‬
‫لق‬ ُ ِ‫ْر‬‫َي‬‫َغ‬
‫ٍ و‬‫َة‬‫لق‬ََّ‫مخ‬
ُ ٍ‫َة‬‫ْغ‬ ُ
‫مض‬
ُ‫نشَا‬
‫ء‬ َ ‫ما‬َ ِ‫َام‬ ‫اْلَر‬
‫ْح‬ ْ ‫ِي‬ ‫ُّ ف‬
‫ِر‬‫نق‬ َُ
‫ْ و‬ ‫م‬‫َلك‬
ُۚ
َّ
‫ثم‬ ُ ‫َل‬
ًْ‫ِف‬ ‫ُم‬
‫ْ ط‬ ‫ُك‬
‫ِج‬ ُ َّ
‫نخْر‬ ‫ثم‬ُ ‫ًّى‬
‫مسَم‬ُ ٍ ‫َل‬‫َج‬
‫َِلى أ‬‫إ‬
‫َّى‬
‫َف‬ ‫َو‬‫يت‬ُ ْ
‫من‬َ ْ‫ُم‬‫ْك‬
‫ِن‬‫َم‬‫ْ و‬ ُۖ
‫م‬ ‫دك‬َُّ‫َش‬‫ُوا أ‬ ‫لغ‬ُْ
‫َب‬‫لت‬ِ
‫ُر‬
ِ ‫ُم‬ ْ ِ
‫الع‬ ‫َل‬ ‫َر‬
‫ْذ‬ ‫َِلى أ‬‫د إ‬َُّ
‫ير‬ُ ْ ‫من‬ ‫ُم‬
َ ْ ‫ْك‬ ‫َم‬
‫ِن‬ ‫و‬
‫ًا‬
ۚ ‫ٍ شَي‬
‫ْئ‬ ْ‫ِ ع‬
‫ِلم‬ ‫ْد‬‫بع‬َ ْ
‫ِن‬‫َ م‬ ‫لم‬ َْ‫يع‬ َْ
َ ‫َل‬‫َي‬ ِ
‫لك‬
‫َْلن‬
‫َا‬ ‫نز‬َْ
‫َا أ‬ ‫إذ‬َِ
‫ة ف‬ ً‫د‬َِ
‫هام‬ َ َ‫ْض‬‫اْلَر‬
ْ ‫َى‬ ََ
‫تر‬ ‫و‬
‫َت‬
ْ ‫َت‬
‫نب‬َْ
‫َأ‬‫ْ و‬‫بت‬ََ
‫َر‬‫ْ و‬‫َّت‬
‫َز‬‫هت‬ْ‫ء ا‬َ‫َا‬ ْ ‫ها‬
‫الم‬ َْ
‫لي‬ََ
‫ع‬
‫ِيج‬‫به‬َ ٍ‫ْج‬‫َو‬‫ِ ز‬ ‫ْ ك‬
‫ُل‬ ‫ِن‬‫م‬

Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan ( dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetap kan dalam rahim, apa yang
kami kehendaki sampai waktu yang sudah di tentukan. Kemudian kami
keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian(dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang di wafatkan dan
( ada pula) di antara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun
,supaya dia tidak mengetahui lagi suatupun yang dahulu telah di ketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumu itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.“(QS.Al-Hajj: 5)

Dari ayat-ayat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses


kejadian manusia, melewati fase-fase sebagai berikut:
1. Tanah sebagai proses awal. Persoalan ini masih dipertanyakan oleh
masyarakat di masa lalu. Namun perlu diketahui bahwa manusia dikatakan
berasal dan tanah, disebabkan oleh dua hal:
a. Manusia merupakan keturunan Nabi Adam, sedang Nabi Adam sendiri
diciptakan dari tanah.
b. Sperma dan ovum yang menjadi manusia, berasal dari sari-sari makanan
yang dimakan manusia, dan sari-sari makanan itu berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan pemakan rumput-rumputan, sedang tumbuh-
tumbuhan dan rumput-rumputan itu tumbuh di atas tanah. Jadi, tepatlah
pernyataan Al-Qur'an yang menyatakan bahwa manusia itu berasal dari
tanah.
2. Proses kedua ialah nuthfah (air mani). Setelah manusia memakan berbagai
makanan yang bersumber dari tanah, yang pada akhirnya menjadi sperma dan
ovum. Sperma dan ovum inilah yang disebut dengan nuthtah, yang mana
keduanya akan keluar pada puncak kelezatan dari kedua suami istri yang
melakukan senggama.
3. Proses ketiga ialah 'alaqah (sesuatu yang melekat). Akibat senggama (coitus)
antara suami-istri tadi yang mengeluarkan sperma dan ovum, yang kemudian
keduanya bercampur dan menetap di rahim setelah berubah menjadi embrio
('alaqah).
4. Proses keempat ialah mudhgah (segumpal daging). Segumpal daging ini
merupakan proses yang berasal dari 'alaqah. Segumpal daging yang sempurna
(mudhgah mukhallaqah) itulah yang nantinya berproses menjadi bayi yang
sempurna panca inderanya. Sedang segumpal daging yang tidak sempurna
(mudhgah gairu mukhallaqah) itulah yang nantinya berproses menjadi bayi
yang tidak sempurna panca inderanya.
5. Proses selanjutnya ialah izham (tulang belulang). Izham merupakan proses
keenam penciptaan manusia menurut Al-Qur'an. Proses ini merupakan
kelanjutan dari proses mudhgah. Dalam hal ini bentuk embrio sudah mengeras
dan menguat sedikit demi sedikit tulang punggungnya.
6. Proses_selanjutnva ialah lahm (tulang belulang yang sudah terbungkus dengan
daging). Lahm itu merupakan fase embrio sesudah izham. Pada saat itu tulang
belulang yang ada sudah dibungkus dengan daging, sehingga embrio sudah
menyerupai sebangsa ekor kecil yang perutnya buncit, dan merupakan fase
terakhir dari bentuk embrio.
7. Peniupan roh. Setelah itu dilengkapi pendengaran, penglihatan dan hati. Pada
saat itu embrio sudah berubah menjadi bayi, mulailah ia bergerak.
8. Setelah berproses selama sembilan bulan lebih, dan bayi yang ada dalam
kandungan sudah sempurna prosesnya. maka lahirlah bayi tersebut dan
mulailah ia menginjakkan kakinya di atas dunia ini sebagai khalifah Allah.
BAB III

ANALISIS

Dalam jurnal Suwito perkembangan sebelum menjadi bayi yang dilahirkan,


seseorang melalui beberapa fase tahapan di dalam kandungan sang ibu. Adapun fase
tahapan yang dilalui masing-masing orang adalah nutfah yaitu sperma laki-laki
dan indung telur perempuan ketika sudah bersatu di dalam rahiperempuan, kemudian
‘alaqah, yaitu darah yang lembab, disebut demikian karena ia mengait apa yang
dilewatinya karena ia basah dan fase berikutnya adalah mudhghah, yaitu
sepotong daging seukuran kunyahan, yang terbentuk dari ‘alaqah. Penciptaan
janin dimulai pada hari ke-tujuh sejak awal bertemunya sperma laki-laki dengan
indung telur perempuan, dan penciptannya terus-menerus hingga ditiupkan ruh di
dalamnya pada fase akhir mudhghah, kemudian terus berkembang hingga
kelahirannya. Penciptaan berbeda dengan pembentukan, dan penciptaan terjadi lebih
dahulu, baru kemudian disusul pembentukan. Allah menciptakan manusia di
dalam rahim dalam tiga penciptaan. Dia menjadikannya ‘alaqah, lalu mudhghah,
kemudian menjadikannya bentuk yang dapat dikenali dan berbeda dari yang lain
menurut karakteristiknya. Peniupan ruh terjadi setelah fase mudhghah, yaitu
setelah seratus dua puluh hari. Dengan adanya peniupan ruh ke dalam janin
berarti menetapkan hukum kehidupan baginya, dan menganggapnya sebagai anak
Adam yang hidup, sehingga haram menganiayanya dengan cara aborsi atau cara
lain, karena itu berarti menganiaya manusia yang hidup. Tidak ada perbedaan sama
sekali antara nas-nas syar’iyyah dengan keterangan ahli kedokteran dalam
masalah penciptaan dan pembentukan janin.
Hal ini sesuai dengan teori yang dibahas dalam bab tinjauan pustaka bahwa al-
Qur’an sangat berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh
karena itu, kualitas dan eksistensi manusia mempunyai konsep tersendiri. Terdapat
sekurang-kurangnya 34 ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang penciptaan
manusia. Namun yang hanya dijelaskan dalam makalah ini hanya empat ayat yaitu
dalam surah al-Mu’minnun ayat12-14, dalam surah al-Qiyamah ayat 37-39, dalam
surah as-Sajdah ayat 7-9, dan dalam surah al-Hajj ayat 5.
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berkaitan
dengan hal ini dalam al- Qur’an telah dijelaskan bahwa perkembangan manusia di
dalam rahim ibu melibatkan 3 proses, yaitu : Nutfah, Organogenesis (proses
pembentukan organ), dan tahap perkembangan.
Dalam jurnal Suwito kesepakatan ahli tafsir dan ahli fiqh bahwa peniupan ruh
ke dalam janin tidak terjadi sebelum berlalunya empat bulan kehamilan,
kemudian perbedaan pendapat mereka mengenai pembatasan pada jangka waktu
tersebut atau lebih, sepertinya tampak bertentangan dengan pembuktian
kedokteran modern yang menyatakan bahwa kehidupan telah muncul pada janin.
Hal itu bisa tampak dengan menggunakan alat modern. Dalam penelitian Hasan
Hathout mengenai aborsi antara agama dan kedokteran dikatakan, bahwa hak
hidup telah ditetapkan dalam Islam, dan itu berlaku pada janin. Namun,
sebagian ahli fiqh dahulu membagi kehidupan janin menjadi dua bagian yang
dibedakan dengan dimulainya ibu merasakan gerakan janin dalam perutnya. Hal
ini biasanya terjadi pada akhir bulan keempat kehamilan. Kelompok ahli fiqh ini
mengira bahwa perasaan tersebut disebabkan denyut kehidupan di dalam janin, atau
yang mereka sebut peniupan ruh. Tetapi kemajuan kedokteran telah menguak fakta
bahwa perasaan ibu akan gerakan janin tidak timbul dari gerakan ini.
Sebenarnya, janin telah bergerak jauh sebelum itu tetapi si ibu tidak
merasakannya, karena kantong air janin pada mulanya besar dan luas dibandingkan
dengan tubuh janin yang sangat kecil. Seiring dengan bejalannya waktu, kemudian
janin menjadi besar, sehingga tekanan dan tendangan janin bisa membuat dinding
rahim melebar sehingga si ibu merasakannya setelah empat bulan kehamilan.
Sekarang telah ada alat untuk mendengar detak jantung janin pada usia lima
minggu, bahkan alat untuk melihat gerak janin pun telah ada saat sekarang.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dinyatakan
bahwa manusia pada awal perkembangannya diciptakan dari tetesan (nutfah). Tetesan
(nutfah) semula diinterpretasi sebagai air mani (sperma atau spermatozoon). Namun
interpretasi yang lebih tepat barangkali zigot yang terbagi dalam bentuk blastocyst
(blastula) yang dibuahi dalam rahim (tempat yang aman dan kokoh). Al-Qur'an juga
telah membahas proses perkembangan embriologis tahap demi tahap pada periode ini.
Menurut Al-Qur'an tetesan (nutfah) kemudian akan berkembang menjadi alaqah. Al-
Qur'an juga telah membahas proses perkembangan embriologis tahap demi tahap pada
periode ini. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi alaqah, lalu Allah menciptakannya
dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan
perempuan. (QS Al-Qiyamah ayat 38-39). Dalam surat Al-Mukminun, Al-Qur'an
menggambarkan perubahan bentuk, dari tahap embrio menuju tahap fetal sebagai
berikut: Selanjutnya Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang
sebelumnya. Maha Suci Allah pencipta yang paling baik. (QS Al-Mukminun ayat 14).
Dalam tahap fetal, bentuk manusia telah dapat dikenali, berbeda daripada tahap
embrio yang lebih menyerupai segumpal daging. Lebih lanjut perkembangan manusia
diterangkan dalam ayat Al-Qur'an sebagaimana berikut ini: Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh-Nya, dan dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan, perasaan dan pemahaman (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur (Al-Sajdah ayat 29).
BAB IV

REKOMENDASI

Menurut analisis yang saya lakukan ternyata penciptaan berbeda dengan


pembentukan, dan penciptaan terjadi lebih dahulu, baru kemudian disusul pembentukan.
Allah menciptakan manusia di dalam rahim dalam tiga penciptaan. Dia menjadikannya
‘alaqah, lalu mudhghah, kemudian menjadikannya bentuk yang dapat dikenali dan
berbeda dari yang lain menurut karakteristiknya. Peniupan ruh terjadi setelah fase
mudhghah, yaitu setelah seratus dua puluh hari. Dengan adanya peniupan ruh ke dalam
janin berarti menetapkan hukum kehidupan baginya, dan menganggapnya sebagai anak
Adam yang hidup, sehingga haram menganiayanya dengan cara aborsi atau cara lain,
karena itu berarti menganiaya manusia yang hidup. Tidak ada perbedaan sama sekali
antara nas-nas syar’iyyah dengan keterangan ahli kedokteran dalam masalah penciptaan
dan pembentukan janin yang mana dalam ilmu kedokteran penciptaan manusia dimulai dari
peleburan sebuah sel telur (ovum) dengan sebuah sel sperma (spermatozoa). Peleburan ini
menghasilkan noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan
tumbuh berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut
ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua,
dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga
bulan. Maka dari itu kita dapat menggunakan itu sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam
proses pembelajaran sehingga kita sebagai tenaga kesehatan bisa mengetahui bahwasannya
didalam penciptaan manusia itu sudah di bahas di dalam kitab suci Alqur’an dan di buktikan
dengan penelitian yang dilakukan di zaman setelahnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://bidansherly.wordpress.com/2009/04/06/perkembangan-janin-dalam-kandungan-ada-
fotonya-lohhh/
http://dalc0819.multiply.com/journal/item/31/ARTIKEL_PERKEMBANGAN_JANIN_DAL
AM_KANDUNGAN
http://www.perkembanganjanin.blogspot.com/
Suwito. 2012. Penciptaan Dan Pembentukan Janin Menurut Al-Qur’an, Al-Hadis, Dan Ilmu
Kedokteran. The Indonesian Journal of Islamic Family Law. Volume 02, Nomor 02.

Anda mungkin juga menyukai