Makalah PKN
Makalah PKN
Relung ekologi dikatakan sebagai terminologi yang lebih inklusif, yang tidak
hanya meliputi ruangan atau tempat yang ditinggali organisme, tetapi juga
peranannya dalam komunitas, misalnya kedudukan pada jenjang makanan. Relung
ekologi suatu organisme tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi
juga pada apa yang dilakukan organisme, bagaimana organisme mengubah energi,
bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi dan bagaimana
organisme dihambat oleh spesies lain (Heddy dan Kurniati 1994; dalam Ngamel
1998).
Relung ekologi dikenl istilah lebih inklusif yang meliputi tidak saja ruang
secara fisik yang didiami oleh suatu makhluk, tetapi juga peran fungsional dalam
komunitas serta kedudukan makhluk itu di dalam kondisi lingkungan yang berbeda
(Odum, 1993). Relung ekologi merupakan gabungan khusus antara faktor fisik dan
kaitan biotik yang diperlukan oleh suatu jenis untuk aktivitas hidup dan eksistensi
yang berkesinambungan dalam komunitas (Soetjipto, 1992).
Menurut Odum (1993), Bahwa; “tidak ada dua spesies yang adaptasinya
identik sama antara satu dengan yang lainnya, dan spesies yang memperlihatkan
adaptasi yang lebih baik dan lebih agresif akan memenangkan persaingan. Spesies
yang menang dalam persaingan akan dapat memanfaatkan sumber dayanya secara
optimal sehingga mampu mempertahankan eksistensinya dengan baik. Spesies yang
kalah dalam persaingan bila tidak berhasil mendapatkan tempat lain yang
menyediakan sumber daya yang diperlukannya dapat mengalami kepunahan lokal.
Dalam memanfaatkan sumber daya yang sama suatu spesies tidak dapat
berkoeksistensi untuk waktu yang tidak terbatas dan bahwa hal ini akan menyebabkan
terjadinya pemisahan relung ekologi dalam pemanfaatan sumber daya”.
Relung ekologi dikatakan sebagai jumlah dari semua interaksi antara suatu
organisme dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Relung ekologi memiliki dua
defenisi yaitu relung dasar dan relung nyata. Relung dasar didefinisikan sebagai
sekelompok kondisi-kondisi fisik yang memungkinkan populasi masih dapat hidup,
tanpa kehadiran pesaing. Relung dasar tidak dapat dengan mudah ditentukan karena
dalam suatu komunitas persaingan merupakan proses yang dinamis dan kondisi fisik
lingkungan yang beragam mempengaruhi kehidupan suatu organisme. Relung nyata
didefinisikan sebagai kondisi-kondisi fisik yang ditempati oleh organisme-organisme
tertentu secara bersamaan sehingga terjadi kompetisi. Keterbatasan suatu organisme
pada suatu relung tergantung pada adaptasinya terhadap kondisi lingkungan tersebut
(Hutchinson, 1957; dalam Rahayuni, 2007).
Jagung atau zea mays merupakan tanaman semusim yang berasal dari family
poaceae. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari, namun terkadang
dapat lebih cepat atau lebih pendek tergantung lama penyinaran dan suhu
(Pursegloves, 1975; dalam Bahar, 2009).
a. Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat
tumbuh di daerah yang terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS.
b. Curah Hujan
Kebutuhan air terbanyak dibutuhkan pada fase pembungaan dan pengisian biji.
Dalam hal ini distribusi curah hujan lebih penting daripada total curah hujan.
Menurut penelitian diketahui bahwa penurunan hasil akibat kekeringan mencapai
15 %.
c. Penyinaran
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman
jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan
hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
d. Suhu
Suhu minimum untuk pertumbuhan jagung sekitar 8 – 100C sedangkan suhu
maksimum yang dapat ditoleransi mencapai 400C. Untuk pertumbuhan optimal,
jagung membutuhkan suhu rata-rata 240C selama periode pertumbuhan.