Anda di halaman 1dari 3

HIPERSENSITIVITAS

Yang di PPT : Definisi Reaksi Alergi (Reaksi Hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem
kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka.
Tambahan : Hipersensitivitas dalam immunologi adalah kondisi dimana seseorang ketika
terpapar dengan antigen yang dalam hal ini di kenal dengan istilah alergen akan menghasilkan
reaksi berlebih dengan memproduksi antibodi IgE yang sangat banyak, yang lebih spesifik lagi
dibedakan menjadi 4 tipe yang salah satunya adalah hipersesitivitas tipe I (Rengganis et al.,
2008).[Kencana]
Tambahan : Mekanisme dimana sistem kekebalan melindungi tubuh dan mekanisme dimana
reaksi hipersensitivitas bisa melukai tubuh adalah sama. Karena itu reaksi alergi juga melibatkan
antibodi, limfosit dan sel-sel lainnya yang merupakan komponen dalam system imun yang
berfungsi sebagai pelindung yang normal pada sistem kekebalan.[farros]

HIPERSENSITIVITAS TIPE I

Yang di PPT : Reaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang terjadi karena
seseorang terpapar antigen spesifik yang dikenal sebagai alergen.

Tambahan 1 : Kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam
bereaksi secara imunologi terhadap bahanbahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau
dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi
berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya,
padahal sebenarnya tidak untukorang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang
menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen. [ klama ]

Tambahan 2 : Seseorang dapat terpapar dengan bahan tersebut karena ditelan, dihirup, disuntik,
ataupun kontak langsung dengan bahan tersebut. Perbedaan antara respon imun normal dan
hipersensitivitas tipe I adalah adanya sekresi IgE yang dihasilkan oleh sel plasma (Boediana,
1996).

Tambahan 3 : Hipersensitivitas tipe I ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari sel mast dan basofil.
[ Dwi R. ]
Bagan Alergic [ yasinta dan arin ]

FASE
Realsi Tipe I yang disebut juga reaksi cepat atau reaksi anafilaksis atau reaksi alergi, timbul segera
sesudah tubuh terpajan dengan alergen. Istilah alergi yang pertama kali digunakan Von Pirquet
pada tahun 1906 yang berasal dari alol (Yunani) yang berarti perubahan dari asalnya yang dewasa.
Ini diartikan sebagai perubahan reaktivitas organisma.[ Abel ]

Pada reaksi Tipe I, alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respons imun berupa
produksi IgE dan penyakit alergi seperti rinitis alergi, asma dan dermatitis atopi. Urutan kejadian
reaksi Tipe I adalah sebagai berikut : [ Syihab ]

1. Fase Sensitasi yaitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikat silang oleh
reseptor spesifik (Fee-R) pada permukaan sel mast / basofil. [ Ayangnya shina ]

2. Fase Aktivasi yaitu waktu yang diperlukan antara pajanan ulang dengan antigen yang spesifik
dan sel mast basofil melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi. Hal ini terjadi
oleh ikatan silang antara antigen dan IgE.[ Diva ]

3. Fase Efektor yaitu waktu terjadi respons yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek mediator-
mediator yang dilepas sel mast/basofil dengan aktifitas farmakologik. [ salma

Mekanisme HS 1 di PPT [ Silva Optalmi ]

MEKANISME (Tipe 1 dan 2)


Tipe 1 : Alergen langsung melekat/terikat pada Ig E yang berada di permukaan sel mast atau
basofil, dimana sebelumnya penderita telah terpapar allergen sebelumnya, sehingga Ig E telah
terbentuk. Ikatan antara allergen dengan Ig E akan menyebabkan keluarnya mediatormediator
kimia seperti histamine dan leukotrine. [ Eros ]
A. Histamin : Merupakan Komponen Utama granul sel mast dan sekitar 10% dari berat granul.
Histamin yang merupakan mediator primer yang dilepas akan diikat oleh reseptornya . Ada 4
reseptor histamine ( H1, H2, H3, H4 ) dengan distribusi yang berbeda dalam jaringan dan bila
berikatan dengan histamine, menunjukan berbagai efek. [ Isma ]
B. PG : merupakan mediator sekunder yang kemudian dibentuk dari metabolisme asam
arakidonat atas pengaruh fosfolipase A2. Efek biologisnya timbul lebih lambat, namun lebih
menonjol dan berlangsung lebih lama dibanding dengan histamin. [ Nisrina ]

Tipe 2 : Respons ini dapat terjadi jika tubuh belum pernah terpapar dengan allergen penyebab
sebelumnya. Alergen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan sel B, sehingga
menyebabkan sel B berubah menjadi sel plasma dan memproduksi Ig E. Ig E kemudian melekat
pada permukaan sel mast dan akan mengikat allergen. Ikatan sel mast, Ig E dan allergen akan
menyebabkan pecahnya sel mast dan mengeluarkan mediator kimia. [ Bagas ]
Efek mediator kimia ini menyebabkan terjadinya vasodilatasi, hipersekresi, oedem, spasme pada
otot polos. Oleh karena itu gejala klinis yang dapat ditemukan pada alergi tipe ini antara lain :
rinitis (bersin-bersin, pilek) ; sesak nafas (hipersekresi sekret), oedem dan kemerahan
(menyebabkan inflamasi) ; kejang (spasme otot polos yang ditemukan pada anafilaktic shock).
[ yusin ]

Konjutivitis / ekzem atopi : Dinta


Rinitis Alergi : Andika
Asma : Indra
Anafilaktik Syok : Jihan

*) untuk yang penyakit ada sedikit bacaan di PPT kemudian tambahkan di bacaan di atas.

Anda mungkin juga menyukai