Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 02 Januari 2019
ALIFIANTI LESTARI
NIP. 196807141992122001
KATA PENGANTAR
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini. Kiranya buku ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................4
B. TUJUAN..................................................................................5
C. PENGERTIAN........................................................................6
A. PELAYANAN GERIATRI..................................................9
1. Batasan Pelayanan......................................................9
2. Alur Pelayanan...........................................................13
2
2. Assesment Geriatri.....................................................15
3. Yang mendapat Pelayanan Geriatri............................16
4. Prinsip Pelayanan Geriatri..........................................17
5. Kriteria Pelayanan Lansia...........................................17
6.Tatalaksana Pelayanan Lansia....................................17
7. Tujuan Assesment Lansia...........................................18
8. Proses Assesment Lansia..........................................18
C. GERIATRIC GIANT.........................................................18
1. Sindroma Serebral......................................................18
2. Konfusio dan Dimentia................................................19
3. Gangguan Otonom.....................................................20
4. Inkontinensia...............................................................20
5. Jatuh (The True Geriatric Giant).................................20
6. Kelainan Tulang Belakang..........................................23
7. Dekubitus....................................................................24
BAB IV DOKUMENTASI........................................................................27
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan dan program – program terkait berdampak pada menurunnya
angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia
lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan
ketidakmampuan (disability), sehingga cukup diperlukan perawatan dan
pengobatan dengan waktu yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan
pelayanan kesehatan bagi lansia di Rumah Sakit masih sangat kurang.
B. TUJUAN
5
perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan
tenang).
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan
mencegah disabilitas- handicap di waktu mendatang. Sifat dari
assesment ini tidak sekedar multi – disiplin tetapi juga interdisiplin dengan
koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
C. PENGERTIAN
6
kelamin dan faktor-faktor sosial budaya).
4. Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita
usia lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara
multidisiplin, interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan usia lanjut.
Tim ini minimal terdiri dari Dokter Geriatris a tau Internis / Dokter
Umumyang dilatih, Perawat yang telah mendapatkan pelatihan Geriatri,
Fisioterapi, Nutrisionis dan farmasi.
7
BAB II
RUANG LINGKUP
8
BAB III
TATA LAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batas Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia
lanjut.
9
b. Pelayanan Geriatri Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan pelayanan rawat jalan, rawat inap akut dan
kunjungan rumah (home care).
Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang terdiri dari ;
▪ Dokter Spesialis Penyakit Dalam
▪ Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan rehabilitasi
▪ Dokter spesialis kedokteran jiwa / psikiater
▪ Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien
Geriatri
▪ Dokter
▪ Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia.
▪ Apoteker
▪ Tenaga gizi
▪ Fisioterapis
▪ Okupasi terapis
▪ Psikolog
▪ dan Pekerja sosial
10
▪ Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan rehabilitasi
▪ Dokter spesialis kedokteran jiwa / psikiater
▪ Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien
Geriatri
▪ Dokter
▪ Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia.
▪ Apoteker
▪ Tenaga gizi
▪ Fisioterapis
▪ Okupasi terapis
▪ Terapis wicara
▪ Perekam medis
▪ Psikologik
▪ dan pekerja sosial
11
▪ Dokter
▪ Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia.
▪ Apoteker
▪ Tenaga gizi
▪ Fisioterapis
▪ Okupasi terapis
▪ Terapis wicara
▪ Perekam medis
▪ Psikologik
▪ dan pekerja sosial
▪ Psikolog
12
Alur Pelayanan Geriatri
Bagan Alur Pelayanan Geriatri di rumah Sakit Kelas D ;
Assesment Geriatric
Komprehensif oleh Tim
Terpadu poli Geriatri
Masalah Geriatri
(kondisi medis umum, Rencana Tatalaksana Asuhan rumah
Status fungsional, status Komprehensif oleh tim (Home Care)
Mental, fungsi kognitif, Terpadu Geriatri
Sosial dan lingkungan)
13
b. Pelayanan Geriatri Lengkap
Masalah Geriatri
(kondisi medis umum, Rencana Tatalaksana
Status fungsional, status Komprehensif oleh tim Asuhan rumah
Mental, fungsi kognitif, Terpadu Geriatri (Home Care)
Sosial dan lingkungan)
14
B. PELAYANAN PASIEN GERIATRI DI RSUD KEMAYORAN
1. Jenis Pelayanan
A. Tingkat Pelayanan Geriatri di RSUD Kemayoran adalah tingkat
sederhana disertai dengan pelayanan kesehatan warga lanjut
usia di masyarakat berbasis Rumah sakit.
B. Alur pelayanan Geriatri di RSUD Kemayoran yang digunakan
adalah alur pelayanan sederhana.
C. Jenis Pelayanan Geriatri di RSUD Kemayoran adalah ;
2. Assesmen Geriatri
Assesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin
untuk menilai aspek medik, fungsional, psikososial dan ekonomi
penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
15
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
Asesmen ini bersifat tidak sekedar multidisiplin tetapi juga
interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.
16
4. Prinsip – prinsip pelayanan Geriatri adalah sebagai
berikut ;
◦ Pendekatan menyeluruh (biopsikososialspiritual).
◦ Orientasi terhadap kebutuhan klien
◦ Diagnosis secara terpadu
◦ Team work (koordinasi)
◦ Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.
17
7. Tujuan Assesmen Usia Lanjut
(a) Menegakkan ;
◦ Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik
◦ Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik
◦ Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.
(b) Menegakkan adanya gangguan organ/sistem (impairment),
ketidakmampuan (disabilitas), dan ketidakmampuan
sosial (handicap) untuk dapat dilakukan terapi dan/atau rehabilitasi.
(c) Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan
yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penderita tersebut.
C. GERIATRIC GIANTS
Penampilan pada suatu penyakit usia lanjut sering berbeda dengan usia
muda. Harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi
berkenaandengan bertambahnya usia atau memang ada suatu proses
patologi sebagai penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada
lansia yang sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS” yang terdiri dari ;
1. Sindroma Serebral
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia
lanjut, dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orangtua sangat rentan
terhadap perubahan – perubahan baik perubahan posisi tubuh maupun faktor
18
lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi jantung,
bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah (sistem
otonom).
19
3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya
gangguan syaraf otonom pada usia lanjut adalah dengan meningkatnya usia,
terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganglion otonom,
berupa penurunan asetilkolin terutama disebabkan oleh penurunan enzim
utaama yaitu kolin asetilase. Hal ini cenderung menurunkan fungsi otonom.
4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada
penderita usia lanjut. Inkontinensia adalah pengeluaran urine atau feses
tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”
D = Delirium; R = Retriksi mobilitas, retensi; I = Infeksi, inflamasi, inpaks
feses; P = Pharmasi (Obat – Obatan), poliuri.
20
b) Faktor Ekstrinsik
➢ Obat – obatan yang diminum
➢ Alat – alat bantu berjalan
➢ Lingkungan tidak mendukung (berbahaya)
21
• Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat maupun cara
penggunaannya.
Pencegahan Jatuh
Ada 3 usaha pokok untuk pencegahan ini, antara lain ;
a. Indentifikasi Faktor Resiko
Perlu dilakukan asesmen keadaan sensorik, neurologik, muskuloskeletal
dan penyakit sistemik yang sering mendasari/menyebabkan jatuh, juga
keadaan lingkungan, obat – obatan dan alat bantu jalan.
b. Penilaian Keseimbangan Gaya Berjalan
Setiap lansia harus dievaluasi keseimbangan badannya dalam
melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi, juga gaya berjalan dan
kekuatan ototekremitas bawah lansia.
22
dengan perbaikan lingkungan dan aktifitas fisik dapat dibatasi sesuai kondisi
kesehatan lansia.
Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari sindroma
geriatrik. Dengan bertambahnya usia terdapat peningkatan hilang tulang
secara linear. Hilang tulang ini lebih nyata pada wanita dibanding pria.
7. Dekubitus
23
tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen pada kulit.
Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan
dan menggaung, berbatasan dengan fascia dari oto –
otot. Sudah mulai infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau.
Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot, sehingga tampak tulang di
daerah ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada
tulang atau sendi.
Pengelolaan Dekubitus
24
(c) Dekubitus Derajat III ;
Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahan dapat mengalir
keluar. Balut jangan terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga
permeabel untuk masuknya udara / oksigen dan penguapan.
• Buruk 2
Sangat buruk 1
•
Kesadaran ;
• Komposmeritis 4
• Apatis 3
• Soporus 2
25
• Stupor/Koma 1
Aktifitas ;
• Ambulan 4
• Ambulan dengan bantuan 3
Tiduran 1
•
Monilitas ;
• Bergerak bebas 4
• Sedikit terbatas 3
• Sangat terbatas 2
26
BAB IV
DOKUMENTASI
27