3. Selain faktor alam dan geologi, terdapat faktor lain yaitu sifat fisik deposit baik
banyak cadangannya dan sebagainya
3. Tahap studi kelayakan tambang untuk menentukan apakah cadangan tersebut layak
atau tidak untuk di manfaatkan dan dilakukannya penambangan yang
menguntungkan, pada tahap ini membutuhkan waktu 5,5 tahun
Adapun total waktu yang dibutuhkan mencapai kurun waktu kurang lebih 12
tahun, mesti dilakukan berbagai perencanaan untuk membentuk suatu front tambang
terbuka. Sedangkan pada tambang bawah tanah memerlukan kurang lebih satu atau
dua tahun lagi dalam perencanaannya
REKLAMASI TANAH GALIAN
Suatu badan pertambangan pada tahun 1977, menuntut agarwilayah yang terganggu
oleh kegiatan pertambangan mesti dilakukannya suatu reklamasi atau kegiatan
pemulihan wilayah menjadi seperti semula atau sedia kala. Selama pengembangan
tambang, langkah pertama yang mesti dilakukan yaitu memastikan faktor lingkungan
yaitu EIS dapat terpenuhi seutuhnya terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi prasyarat
yang terikat dan mengikat pada suatu kegiatan lanjutan penambangan, dimana
mengharuskan dilakukannya perencanaan yang cermat, survei dan pemetaan, dengan
memperhatikan pula unsur ekosistem yang ada seperti tumbuhan, satwa liar di hutan,
yang mana mesti tetap menyediakan habitat yang baik bagi setiap makhluk agar
ekosistem tetap terjaga.
PENGUPASAN LANJUTAN
Geometri dari deposit mineral dan overburden atau tanah penutup bersama dengan
tingkat produksi yang direncanakan dari tambang tersebut sangatlah menentukan jumlah
pengupasa lanjutan yang harus dilakukan (Pfleider, 1973). Aturan umum dalam
pengembangan tambang adalah dengan membatasi kegiatan produksi menjadi
seminimum mungkin agar tidak memperburuk keadaan biaya produksi yang berlebihan.
Namun pada pengupasan lanjutan merupakan suatu kebutuhan mutlak dan harus
dilakukan sesuai prosedur.
Salah satu aturan praktis atau dapat disebut sebagai rule of thumbs, dalam operasi
truck-shovel adalah untuk mempertahankan pasokan bijih atau ore 30 hari yang tersedia
untuk penambangan tersebut.
Pertimbangan tambahan yang lain yaitu pada iklim. Pada saat cuaca dingin yang
ekstrim dan dapat terjadi selama berbulan-bulan lamanya ataupun pada saat musim panas
penambangan tersebut berlangsung.
Pada pengaruh iklim tersebut maka kegiatan pengupasan telah ditentukan bahwa,
pada saat musim dingin berlangsung sangat baik dilakukan dibandingkan pada musim
panas, namun sebaliknya pada kegiatan penambangan, lebih baik dilakukan pada saat
musim panas.
Pengupasan biasanya dapat dilakukan oleh ahlinya seperti seorang kontraktor, dalam
artian dapat menyewa baik jasa maupun setiap peralatanya. Namun di lain hal
perusahaan pertambangan yang skala besar lebih memilih melakukan pengupasan
overburden sendiri karena terdapat beberapa pertimbangan biaya yang jauh lebih efisien
dan efektif jika dilakukan sendiri dan memiliki alat tersebut seutuhnya. Pada perusahaan
kecil akan berlaku sebaliknya, dimana mereka merasa perlu untuk mengontrakkannya.
Pengupasan dengan jalan kontrak seringkali lebih mahal biaya yang dikeluarkan
dibandingkan dengan dilakukan sendiri namun pengupasan dengan jalan kontrak akan
lebih cepat dan dapat menyelamatkan perusahaan dari membeli peralatan khusus dan
membuang waktu terlalu lama sehingga akan menimbulkan berbagai kerugian tersendiri
bagi perusahaan.
PLANT LAYOUT
Untuk tata letak mine plant harus dipertimbangkan dari berbagai aspek baik
dari aspek fisik, lingkungan, materil dan sebagainya, dan juga mesti pertimbanagn
khusus seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu reklamasi tanah, tanah penutup
atau top soil serta waste disposal dan juga tanah hasil penggaruan. Seperti contoh
pada denah bangunan untuk black thunder mine di wilayah wyoming yang merupakan
tambang permukaan terbesar di dunia.
Adapun target perencanaan dari sudut pandang mine feasability atau studi
kelayakan diantaranya,
1. Tambang bijih logam agar biaya produksi per pounds adalah minimum
2. Mempertahankan kemampuan atau daya pengamatan dan operasional yang
memadai
3. Persiapan untuk mengkoreksi data atau hasil yang tidak sesuai rencana
4. Tunda penekunan persyaratan selama mungkin tanpa melengkapi peralatan,
tenaga kerja atau jadwal produksi
5. Ikuti jadwal awal yang masuk akal dan dapat dicapai untuk pelatihan, logistik
yang meminimalkan resiko penundaan dalam arus kas positif
6. Maksimalkan jalur lubang galian dengan mempersiapkan dari segala aspek
seperti rock mechanics, CTC dan sebagainya
7. Pemeriksaan ekonomik layak mendapatkan tingkat produksi yang wajar
8. Mathieson menyarankan dalam mendesain suatu pit secara manual untuk
memastikan bahwa operasi ini dapat berhasil atau tidak
PERENCANAAN TAMBANG JANGKA PANJANG
Rencana penambangan atau perencanaan rancangan lubang akhir atau desain
final pit. Dalam memersiapkan rencana tersebut mesti diawali dengan menentukan
berbagai lokasi berbagai jenis bijih serta batas penambangan berdasarkan data
eksplorasi yang baik untuk menentukan batas lubang utama.
atau
Nilai dari bijih logam memiliki satuan s/tonne, hal ini memungkinkan kita
untuk menentukan batas pit di belahan bumi atau batas untuk kondisi ekonomi yang
berlaku dan ada kondisi fisik dan geomettrik di lubang bukaan.
Sebuah pit dapat ditambang, dalam kasus ini suatu program pertambangan
tahunan dikembangkan yang menggambarkan tingkat produksi harian yang
dijadwalkan untuk setiap jenis bijih. Sebuah jadwal pertambangan untuk deposit
tembaga yang mana hipotesa menghasilkan empat jenis bijih yang berbeda selama
periode 12 tahun diperlihatkan dalam angka 5,6.
Strategi pertambangan untuk jangka waktu yang singkat atau jangka panjang
harus merefleksikan tujuan utama dan tujuan manajemen. Misalnya nilai waktu dan
uang untuk menambang bijih dengan mentargetkan keuntungan yang maksimal di
awal penambangan. Namun strategi penambangan sebuah bijih didukung dengan
meningkatkan pemrosesan perbaikan dan efisiensi pajak dan penghasilan serta
pengandaan pangan. Rencana perusahaan juga harus mencerminkan strategi untuk
penambangan lainnya.
Pada pemilihan mesin dan peralatan pada kegiataan penambangan juga perlu
diperhatikan. Dimana beberapa mesin yang digunakan dalam penggalian di
permukaan tanah yang disusun oleh unti operasi diperlihatkan pada gambar yang
terlampir. Ada tigas sistem pemecah batuan utama dan enam sistem material handling
yang digunakan pada umunya saat ini diantaranya,
1. Rock breakage atau kerusakan batuan
Tidak ada kerusakan yang berarti seperti tipe tanah
Pengeboran dan peledakan biasanya roller bit rotary dan ANFO atau
slurry serta material nya bertipe batuan
Penggauran dimana materialnya berupa stiff soil, batuan yang rapuh
2. Material handling
Dragline
Power shovel dan front-end loader dan truk
Dozer dan front-end loader
Dozer dan rubber tired scraper
Shovel atau loader dan hopper, crusher, dan conveyor
BWE atau bucket wheel excavator dan conveyor
STRIPPING RASIO DAN BATAS LIMIT PIT
Maksimum vs stripping rasio secara keseluruhan
Berdasarkan perhitungan pencocokan rasio yang kita dapat untuk menemukan
batas lubang dan untuk mengekspresikan beban yang berlebihan untuk dipindahkan
per unit bijih.
Ekivalen Yardage
Dalam mengembangkan hubungan dan prosedur untuk menentukan batas pit
dalam suatu penambangan bijih. Dimana ekuivalen yardage adalah volume beban
yang terlalu berat yang harus digunakan untuk memindahkan suatu hal.
HUBUNGAN ANTARA PENGUPASAN MAKSIMUM DAN PIT LIMIT
Dimana hubungan yang terbentuk berupa fisik dari anggaran maksimal pada
suatu lubang bukaan. Batas memungkinkan kita untuk mengembangkan ekspresi
matematis untuk menemukan batas pit atau pit limit. Mengingat bahwa SR max
adalah rasio ekonomi tetapi bersifat fisikal. Dari ketiga tolok ukur tersebut dapat
dihubungkan menggunakan hubungan geometri dalam lubang untuk mengetahui
hubungannya.
tinggi vertikal slope = l sin ∝
h h
Horizontal distance d = a + tan a+tan b
h
panjang garis miring lereng =
sin @
𝑙. 𝑏. 𝑙
𝑣=
27
1. 𝑙. 𝑡
𝑤=
𝑇𝐹
𝑣
𝑠𝑅 =
𝑤