Foto Product
Cara pemberian Infus albumin dapat langsung diberikan secara intravena atau dapat diencerkan
dengan cairan isotonik (misal glukosa 5% atau NaCl 0,9%).
Over dosis Hypervolaemia dapat terjadi apabila dosis dan kecepatan infus terlalu cepat.
Tanda klinis ditunjukan dengan adanya overload cardiovaskular (sakit kepala,
sesak nafas, pembendungan vena jugularis), peningkatan tekanan darah.
Efek Samping Reaksi ringan seperti kemerahan, urticaria, demam dan mual jarang terjadi. Reaksi
tersebut dapat hilang jika kecepatan infus dikurangi atau dihentikan.
Tidak pernah dilaporkan adanya kejadian transmisi virus pada albumin yang dibuat
menggunakan standard European Pharmacopeae.
Fungsi fisiologis paling penting dari albumin adalah berperan menjaga tekanan
onkotik darah dan fungsi transportasi. Albumin menstabilkan volume sirkulasi
darah dan merupakan pembawa hormon, enzim, produk obat dan racun/toxin
Pharmakokinetik Dalam kondisi normal, total kadar albumin adalah 4-5 g / kg berat badan dimana
40-45% terdapat dalam pembuluh darah dan 55-60% berada di luar pembuluh
darah. Peningkatan permeabilitas kapiler akan mengubah pergerakan albumin dan
distribusi abnormal dapat terjadi pada kondisi seperti luka bakar atau syok septik.
Pada pasien yang sehat, kurang dari 10% albumin akan meninggalkan
intravaskular pada 2 jam pertama pemberian infus albumin. Sedangkan pada
kondisi pasien dengan penyakit kritis, maka sebagian besar albumin dapat keluar
dari pembuluh darah pada sejumlah besar.
Masa 3 tahun.
penyimpanan
Cara Pengiriman Hindari sinar matahari secara langsung
Tetap mempertahankan suhu di sekeliling produk 25C selama perjalanan.
Dosis Dosis tergantung kepada: berat badan, derajat keparahan, kadar albumin
plasma, dan kadar albumin yang diinginkan.
Rumus kebutuhan albumin:
…. gr = (C2 – C1) x 0,4 x BB x 2
C2 : konsentrasi albumin yang diinginkan
C1 : konsentrasi albumin pasien
BB : Berat badan.