Gum guar adalah produk turunan yang didapatkan dari tanaman yang toleran terhadap
kekeringan, yaitu Cyamopsis tetragonoloba. Gum guar merupakan polimer karbohidrat
kompleks dari galaktosa dan manosa tetapi dengan proporsi yang berbeda pada keduanya.
Struktur molekul unit penyusun gum guar dapat dilihat pada Gambar 1.
Tragacanth
Tragakan adalah getah dari astragalus gummifer Labillardiere. Tragakan merupakan
material kompleks uatama dari asam polisakarida yang mengandung kalsium, magnesium
dan kalium. Tragacanth terdiri atas polimer asam galakturonat.
Gum tragacanth bersifat asam, berat molekul adalah sekitar 840 kDa biasanya dalam
kisaran pH 5-6. Viskositas maksimum awal adalah pada ph 8, tapi biasanya dipamerkan
stabilitas maksimum dekat pH 5. Jadi dibandingkan dengan gum lainnya, gum tragakan
cukup stabil pada rentang pH yang luas ke kondisi yang sangat asam di sekitar pH 2. Gum
tragacanth dikenal untuk memberikan viskositas yang sangat tinggi ketika di larutan, dan
digambarkan sebagai kompleks, bercabang, heterogen polisakarida hidrofilik yang
tergolong dalam golongan kabohidrat. Dengan mengandung arabinogalactans,
pectinaceous dan xylogalacturonans fucose tersubstitusi (Hassan, 2012). The structural
composition of different fractions with linkage analysis shown that the structure of gum
tragacanth fractions was different and included 1,4-bonded galacturonic acid backbone
with terminally linked fucose and (1,),2-linked xylose, as well as terminally linked xylose
called fucoxylogalacturonan. In addition, the presence of (1,),4-galactose linkages and 1,5
Ara linkage presumably correspond to arabinogalactan-derived galactan.
Tanaman Indonesia yang bisa dijadikan Gum Taragacanth adalah getah kuning
manggis. Buah manggis merupakan salah satu komoditas hortikultura Indonesia yang
diekspor ke beberapa negara, seperti Taiwan, Hongkong, China, Uni Emirat Arab,
Singapura, Saudi Arabia dan negara-negara Eropa. Getah kuning adalah getah yang
dihasilkan secara alami pada setiap organ tanaman manggis. Saluran getah kuning terdapat
pada semua jaringan tanaman manggis.
Lidah Buaya
Glukomannan Lidah buaya adalah glukomannan yang diambil dari sumber tumbuhan
Lidah buaya atau Aloe barbadensis miller yang merupakan tumbuhan dari keluarga
Asphodelaceae (Liliaceae). Glukomannan Lidah buaya terdapat pada daging daun Lidah
buaya sebagai polisakarida dominan. Selain itu, acemanan, glukomannan yang penting,
juga ditemukan pada tumbuhan Lidah buaya (Surjushe, et al. 2008). Gambar stuktur
acemannan dapat dilihat pada Gambar 3.
Kolang-kaling
Galaktomanan kolang-kaling (GKK) adalah poligalaktomanan yang diisolasi dari biji
aren setengah matang yang sering disebut sebagai ‘kolang-kaling’. GKK terdiri dari rantai
utama linier β- (1-4) manosa dan memiliki cabang galaktosa yang terikat pada α-(1-6).
GKK memiliki keunikan dibanding dengan galaktomanan lain, yakni memiliki
perbandingan manosa:galaktosa 4:3. Perbandingan manosa:galaktosa sangat
mempengaruhi kelarutan galaktomanan dan sifat mengembangnya. Komponen kimia yang
terdapat pada hasil ekstraksi kolang-kaling adalah protein 0,261%, galaktomanan 90,57
%, serat kasar 8,05%, dan lemak 0,101 %. Galaktomanan dari kolang-kaling berbentuk
serbuk putih, memiliki sifat viskositas yang cukup besar dalam konsentrasi yang rendah.
Kelapa
Daging buah kelapa juga mengandung galaktomannan 1,8 – 3,9 persen per berat
kering, serta fosfolipid yang mencapai 0,1 persen. Kedua senyawa ini merupakan senyawa
penting bagi daging buah kelapa untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai
tinggi. Galaktomannan termasuk dalam kelompok polisakarida yang merupakan polimer
dari gula-gulaan. Pada umumnya kelompok ini mempunyai kemampuan yang dapat
menyerap air dengan kuat, karena mempunyai gugus hidroksil dalam jumlah besar dan
mungkin pula bersifat polielektrolit. Galaktomannan adalah polisakarida yang terdiri dari
rantai mannose dan galaktosa.
Nipah
Pelepah nipah memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Selulosa adalah suatu
senyawa polimer yang tersusun atas residu dari D-glukopiranosa yang dihubungkan
melalui ikatan β-(1,4) glikosida. Adapun struktur selulosa yaitu dapat digambarkan
sebagai berikut :
Daftar Pustaka:
Akpakpan, A.E. 2011. Influence of Cooking Variables on the Soda and Soda-Ethanol Pulping
of Nypa Fruticans Petioles. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5(12):
1202-1208.
Hamman, Josias. "Composition and Applications of Aloe Vera Leaf Gel." Molecules 13, no. 8
(2008): 1599-616. doi:10.3390/molecules13081599.
Hassan Ahmadi Gavlighi, 2012, Tragacanth Gum: Structural Composition, Natural
Functionality and Enzymatic Conversion as Source of Potential Prebiotic Activity,
Department of Chemical and Biochemical Engineering. Diekstrak & diterjemah dari:
http://orbit.dtu.dk/files/74237793/HAG_beta_PhD_Thesis..PDF pada 30 May 2015.
Mudgil, D., Barak, S., Khatkar, B. S.. 2014. Guar gum : processing, properties, and food
aplication – A review. Journal of Food Technology
P. Tamunaidu and S. Saka, 2011. Chemical Characterization of Various Parts of Nipa Palm
(Nypa fruticans). Industrial Crops and Products, 34:1423–1428.
Surjushe, Amar, Resham Vasani, and Dg Saple. "Aloe Vera: A Short Review." Indian Journal
of Dermatology 53, no. 4 (2008): 163. doi:10.4103/0019-5154.44785.