Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA STUDI

KELAYAKAN

Judul : The Balls (Jajanan Pasar


Bertemakan Bulat)

Nama : Dwita Kurniyanti (170810201235)


Tugas Mandiri 2 Studi Kelayakan

ASPEK TEKNIS / OPERASI

Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK)


1. Analisislah aspek ini berdasarkan konsep dan teori pada aspek yang
telah dijelaskan/dibahas sebelumnya.
2. Penjelasan dan sistematika dalam penulisan laporan hasil analisis tiap
aspek ini hanyalah sebagai panduan minimal yang bisa dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan jenis usahanya.
3. Waktu penyelesaian tugas selama satu minggu
4. Data dan sumber informasi menggunakan data yang valid dari
sumbernya dan up to date.

OBJEK STUDI (Judul) :


The Balls (Kumpulan jajanan tradisional yang bertemakan bulat )

A. LATAR BELAKANG
Setelah melakukan analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran, dan
suatu bisnis dinyatakan layak, maka tahap berikutnya adalah melakukan
analisis teknik atau operasional dan teknologi. Menilai kesiapan suatu usaha
dalam menjalankan kegiatannya dengan menilai ketepatan lokasi, luas
produksi dan lay-out serta kesiapan mesin dan teknologi.

B. PEMILIHAN DESAIN PRODUK YANG AKAN DIPRODUKSI


The Balls merupakan jenis produk makanan yang menyajikan jajanan
take away atau makan langsung dan ada produk frozen food. Keduanya
memiliki desain produk dan bentuk penampakan yang sama. Masing-
masing memiliki perbedaan pada bagaimana cara menikmatinya; The Balls
take away langsung bisa dinikmati, The Balls frozen food dinikmati dan
proses pemasakannya dapat dilakukan kapan saja sesuai kemauan
konsumen namun kualitas keduanya tetap sama. Memiliki warna yang
beragam sehingga tidak membuat konsumen merasa bosan dan tidak merasa
percuma untuk membelinya dengan menawarkan inovasi yang kami berikan
karena produk “asli” nya hanya memiliki satu warna sehingga memodifikasi
jajanan pasar perlu diproduksi. Ukurannya sama dengan produk aslinya
sehingga konsumen tidak merasa kecewa dengan produk modifikasi yang
dilakukan oleh The Balls. Begitu juga dengan tekstur, The Balls tidak
merubah tekstur dari ketiga jajanan pasar yang orisinil. Sehingga konsumen
tetap dapat membayangkan dan tidak jatuh pada ekspektasi yang salah
sebelum mereka membelinya. Bahan – bahan akan digunakan dalam
membuat produk The Balls :
1. Onde-onde :
- Tepung ketan - Kacang ijo, coklat, keju,strawberry, blueberry
- Kentang kukus - Santan
- Garam - Gula pasir
- Air - Vanilli bubuk
- Wijen
2. Jemblem
- Singkong - Garam
- Kelapa parut - Gula merah,coklat,keju,strawberry,blueberry
3. Klepon
- Tepung beras ketan - Parutan kelapa
- Tepung beras - Gula pasir
- Air - Gula merah,coklat,keju,strawberry blueberry
- Daun pandan
C. PEMILIHAN MESIN DAN TEKNOLOGI SERTA PERALATAN
YANG AKAN DIGUNAKAN
Mesin yang kita pilih sebagai alat operasional yang akan digunakan untuk
menghasilkan sebuah produk adalah mesin mixer roti. Dengan begitu
pembuatan onde-onde, jemblem dan klepon menjadi lebih mudah dan cepat.
Mesin ini bisa mengaduk adonan – adonan kue sampai rata dan bisa
membuat jajanan pasar yang berkualitas. Pekerjaan menjadi mudah dan
cepat karena tidak perlu lagi menggunakan cara manual dalam mengelolah
bahan-bahan pembuatan kue ini. Cukup menggunakan mesin mixer roti ini
maka akan menghasilkan adonan kue yang enak. Selain itu, peralatan masak
yang dibutuhkan dalam memperlancar operasional sebuah produk yakni
seperti wajan, baskom, spatula, etalase dan freezer untuk menyimpan
persediaan yang ada.

D. PENENTUAN LAY-OUT PABRIK


Layout pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-
fasilitas dan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Penentuan
layout pabrik pada umumnya dilakukan ketika pabrik ditentukan dengan
berbagai pertimbangan, yakni :
1. Adanya konsistensi dengan teknologi produksi
2. Efektif dalam penggunaan ruang
3. Adanya kelancaran arus produk dalam proses produksi
4. Penggunaan ruang yang optimal
5. Kemudahan melakukan penyesuaian dan ekspansi
6. Meminimalisasi biaya produksi dan jaminan keselamatan tenaga kerja
Desain Layout Pabrik The Balls

Keterangan :
J = Jemblem K = Kelapa O = Onde-onde TBK = Tepung Beras Ketan
S = Santan M = Mesin TK = Tepung Kentang TB = Tepung Beras
A = Air KT = Kentang K = Klepon G&G = Gula dan garam
I = Isian W= Wijen V = Vanili
Bahan yang memiliki ukuran kemasan besar akan di dekatkan ke titik input /
output. Bahan yang diletakkan paling dekat dengan titik input / output yaitu
gula dan garam, macam-macam tepung, kelapa, vanili dan isian ( original,
coklat, keju,strawberry, blueberry) ditempatkan di tempat yang kering yaitu
dekat dengan titik input / output. Macam-macam tepung, gula dan garam,
vanilli, kentang, kelapa (santan) dan air diletakkan berdekatan untuk
memudahkan proses pengeluaran bahan dimana bahan-bahan tersebut
merupakan bahan baku utama dalam pembuatan produk-produk The Balls.

E. PENENTUAN LOKASI USAHA


Untuk menjalankan suatu kegiatan operasional suatu usaha diperlukan
tempat yang baik sebagai tempat menajalankan aktivitas yang melayani
konsumen ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan. The Balls menentukan lokasi usaha berada di Jl. Kalimantan,
Jember, Jawa Timur. Karena di anggap tempat yang strategis untuk mudah
di lewati oleh mahasiswa (polije, unej, unmuh) dan siswa kabupaten
Jember dan juga tidak terlalu jauh dari pusat kota. Selain itu, The Balls
juga akan berekspansi ke daerah Tapal Kuda, yakni Pasuruan,
Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Kemudian merambah ke Ibu Kota Jawa Timur yakni Surabaya. Di wilayah
yang sudah kami targetkan telah dipertimbangkan beberapa faktor
pendukung kelancaran kegiatan usaha, meliputi :
- Ketersediaan bahan baku utama dan pembantu
- Ketersediaan tenaga kerja
- Ketersediaan sarana transportasi
- Ketersediaan sarana telekomunikasi
- Kedekatan dengan segmen pasar
- Iklim dan keadaan tanah
Pemilihan lokasi yang tepat menentukan kelancaran berjalannya suatu
bisnis. Lokasi yang telah ditentukan oleh The Balls dekat dengan
segmentasi pasar, sehingga memudahkan arus produksi suatu usaha. Lokasi
merupakan tempat yang tidak susah sinyal dan terdapat di pusat kota
sehingga dapat menjangkau ke berbagai wilayah dalam hubungan
komunikasi dengan konsumen terjalin dengan baik dan juga sarana
transportasi tidak jadi kendala.

F. PENENTUAN LUAS PRODUKSI


Luas produksi merupakan kuantitas unit produk yang seharusnya
dihasilkan pada suatu periode tertentu untuk mencapai optimalisasi
keuntungan. Kurang tepatnya penentuan luas produksi akan berakibat
semakin kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kerugian ini
terjadi karena produksinya kurang maksimum, bila berproduksi lebih dari
maksimum, berarti adanya sebagian barang yang tidak akan terjual, lagi
pula sebenarnya faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang-barang yang berlebihan ini dapat dipergunakan untuk membuat
barang-barang yang dapat mendatangkan keuntungan.
 PENDEKATAN BREAK EVEN POINT
Metode break even point (BEP) ini dipergunakan untuk menentukan
kapasitas produksi optimum. Analisis BEP merupakan suatu keadaan di
mana besarnya total pendapatan sama dengan total biaya (TR = TC) (Zulian
Yamit, 2005: 69).
Analisis BEP merupakan analisis untuk mengetahui apakah luas produksi
yang telah dilakukan sudah mendatangkan laba atau kerugian, pada luas
produksi berapa perusahaan tidak untung dan juga tidak menderita
kerugian, serta pada luas produksi berapa perusahaan mendapatkan
keuntungan. Dengan diketahuinya hubungan antara luas produksi dan
keuntungan serta kerugian, perusahaan akan dapat menyusun rencana
produksinya pada tingkat produksi yang menguntungkan perusahaan.
 PENDEKATAN PROGAMASI LINIER (LINEAR ROGRAMING)
Definisi linear programing menurut Sofjan Assauri (1996: 1) adalah salah
satu cara atau metode untuk menentukan kombinasi produk yang paling
optimum, atau dapat diartikan sebagai suatu teknik penggunaan matematik
untuk mendapatkan penyelesaian terbaik tentang masalah yang menyangkut
sumbersumber terbatas. Linear programing merupakan teknik matematik
dalam membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Metode linear
programing dalam penentuan kapasitas produksi optimum menggunakan
formulasi model matematik dengan langkah-langkah formulasi sebagai
berikut (Zulian Zamit, 2005: 71):
1. Tentukan variabel keputusan dan buat dalam bentuk notasi matematik,
misalnya X1 = jumlah produk kualitas I yang dihasilkan dan X2 =
jumlah produk kualitas II yang dihasilkan.
2. Berdasarkan variabel keputusan tersebut, tentukan fungsi tujuan yang
ingin dicapai yang dapat berbentuk memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Koefisien fungsi tujuan untuk memaksimumkan
keuntungan adalah sama dengan marginal income atau harga jual setiap
unit produksi, misalnya Zmaks = 70X1 + 50X2. Koefisien fungsi tujuan
untuk meminimumkan biaya adalah sama dengan biaya variabel per
unit, misalnya Zmin = 30X1 + 40X2.
3. Menentukan fungsi kendala yang dapat berbentuk lebih besar sama
dengan (>), lebih kecil sama dengan (< 1.200
Dalam analisis linear programing terdapat dua metode, yaitu metode
grafik dan metode simpleks. Metode grafik digunakan jika produk yang
akan dihitung maksimisasinya tidak lebih dari dua variabel atau dua
kegiatan, sedangkan jika melibatkan lebih dari dua variabel, metode yang
sebaiknya digunakan adalah metode simpleks. Metode simpleks ini melalui
proses yang berulang-ulang atau berturut-turut agar mendekati suatu
pemecahan maksimisasi.

Anda mungkin juga menyukai