Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Kupang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Sistem Koloid
Sub Materi Pokok : Sifat-sifat Koloid
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosiadan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.14 Mengelompokkan berbagai 3.14.1 Menjelaskan sifat-sifat koloid (efek
tipe sistem Tyndall, gerak Brown, elektroforesis,
koloid,menjelaskan sifat- adsorpsi, koagulasi, koloid pelindung,
sifat koloid dan dialisis).
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
4.14 Membuat makanan atau 4.14.1 Melakukan percobaan pembuatan
produk lain yang berupa makanan atau produk lain berupa
kaloid atau melibatkan koloid atau yang melibatkan prinsip
prinsip koloid. koloid dan melaporkan hasil percobaan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan model pembelajaran Discovery Learning dengan rasa
ingin tahu, disiplin, tanggung jawab dan komunikatif, maka diharapkan:
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian efek Tyndall
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya gerak brown pada sistem
koloid
3. Peserta didik dapat menjelaskan tentang elektroforesis
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian adsorpsi
5. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya koagulasi
6. Peserta didik dapat menjelaskan koloid pelindung
7. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dialisis

D. Materi Pembelajaran
Fakta :
 Sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari (susu, santan, jeli, asap)
Konsep :
 Efek Tyndall
 Gerak Brown
 Elektroforesis
 Adsorpsi
 Koagulasi
 Koloid pelindung
 Dialisis
Prosedur :
 Langkah kerja percobaan efek Tyndall dalam membedakan sistem koloid dan
larutan sejati

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan

F. Media Pembelajaran
Media : Power point, LKPD
Alat/Bahan : LCD, Laptop, Spidol, white board, dan penghapus

G. Sumber Belajar
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SM / MA kelas XI. Jakarta : Erlangga
Purba, Michael. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008
http://www.studiobelajar.com/koloid

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua
Tahapan ALOKASI
KEGIATAN Pembelajaran/ DESKRIPSI/URAIAN WAKTU
Sintak
Pendahuluan  Guru memberi salam 10 menit
 Meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai
 Guru melakukan presensi untuk
mengecek kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
 Guru mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik untuk mengingat kembali
materi sebelumnya tentang pengertian
koloid dan jenis-jenis koloid.
Motivasi
 Guru mengaitkan materi pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pengantar dengan memberikan
pertanyaan:
“ Pada saat kalian bangun di pagi hari,
pernahkah kalian melihat seberkas
cahaya yang masuk melewati celah
jendela?”
“Pernahkah kalian memperhatikan
ketika berkas cahaya yang masuk
melalui celah jendela terlihat debu yang
berhamburan?”
“Mengapa hal itu dapat terjadi?”
 Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai pada pembelajaran.
 Guru menyampaikan garis besar
cakupan materi
 Perserta didik membagi diri dalam
beberapa kelompok secara heterogen
(penentuan kelompok ditetapkan oleh
guru). Tiap kelompok terdiri 5 – 6
orang.
 Guru mengingatkan peserta didik agar
tetap berkomitmen membangun sikap
kerja sama, disiplin dan saling
menghargai pendapat dalam proses
pembelajaran.
Inti Stimulus Guru memberikan stimulus dengan 5 menit
menyajikan power point dan demonstrasi
sederhana tentang beberapa sifat koloid
(efek Tyndall dan koagulasi)
Identifikasi  Pada kegiatan ini diharapkan akan 5 menit
Masalah muncul pertanyaan-pertanyaan dari
peserta didik antara lain:
- Bagaimana sifat-sifat koloid?
- Apa sajakah peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari?
 Guru membagikan LKPD untuk
dibahas di dalam kelompok.
Data Collecting Peserta didik dengan teliti mencari 15 menit
informasi dari berbagai sumber
dan mengumpulkan data/informasi
tentang :
- Sifat-sifat koloid (efek Tyndall,
gerak Brown, elektroforesis,
adsorpsi, koagulasi, dialisis dan
koloid pelindung).
(dengan panduan pertanyaan di
LKPD)
Data Processing  Peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
(mengolah data) mengolah data mengenai:
- Sifat-sifat koloid (efek Tyndall,
gerak Brown, elektroforesis,
adsorpsi, koagulasi, dialisis, dan
koloid pelindung).
 Guru memantau diskusi peserta didik
dan memberikan arahan kepada
peserta didik
Verification  Perwakilan kelompok menyampaikan 25 menit
(memverifikasi) hasil diskusi kelompok di depan kelas
 Memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan atau saran terhadap
penyajian hasil diskusi kelompok.
Generalization  Peserta didik membuat kesimpulan 5 menit
(menyimpulkan) dari :
- sifat-sifat koloid (efek Tyndall,
gerak Brown, elektroforesis,
adsorpsi, koagulasi, dialisis dan
koloid pelindung).
 Guru melengkapi kesimpulan yang
sudah disampaikan peserta didik
Penutup  Memfasilitasi peserta didik untuk 15 menit
mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Melaksanakan penilaian dengan
memberikan kuis untuk mengetahui
ketercapaian indikator
 Memberikan informasi kepada peserta
didik untuk mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya.
 Doa dan diakhiri salam.
I. Penilaian
No Aspek Jenis/teknik Penilaian Bentuk Instrumen
1. Sikap - Observasi Kerja Kelompok - Lembar Observasi
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal Objektif
3. Keterampilan - Kinerja Presentasi - Lembar Observasi
Lampiran:

a. Instrumen Penilaian
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap siswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung
melalui observasi. Contoh format jurnal penilaian sikap spiritual dan sosial
adalah sebagai berikut.
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Pos/ Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1.
2.
3.
4.
5. Dst

2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis (sol objektif)
IPK Indikator Soal Soal KJ Skor
3.14.2 Peserta didik dapat 1. Koloid mampu menghamburkan E 1
Menjelaskan menentukan salah cahaya yang diarahkan
sifat-sifat satu pengertian sifat kepadanya. Kemampuan koloid
koloid (efek koloid untuk menghamburkan cahaya di
Tyndall, sebut ….
gerak A. Hamburan optis
Brown, B. Efek Compton
elektroforesi C. Gerak Brown
s, adsorpsi, D. Sifat koagulasi
koagulasi, E. Efek Tyndall
dialisis ). Peserta didik dapat 2. Peristiwa koagulasi dapat E 1
menentukan salah ditemukan pada peristiwa . . . .
satu contoh A. Pembuatan agar-agar
penerapan sifat B. Terjadinya berkas sinar
koloid yaitu C. Pembutan cat
koagulasi D. Pembusukan air susu
E. Terjadinya delta di muara
sungai
Peserta didik dapa 3. Deodorant merupakan salah satu E 1
menentukan sifat contoh koloid dalam bidang
koloid dari ilustrasi industri kosmetik yang berupa
emulsi padat. Deodorant
digunakan untuk menghilangkan
bau badan dengan cara
menggosokkan pada anggota
badan. Pada deodorant terdapat
absorben berupa Al-stearat yang
dapat menyerap keringat yang
menyebabkan bau badan.
Berdasarkan cara kerja
deodorant dalam menghilangkan
bau badan, sifat koloid yang
digunakan adalah …
A. Absorpsi D. Dialisis
B. Elektroforesis E. Adsorpsi
C.Kogulasi
Peserta didik dapat 4. Salah satu pemanfaatan dialisis C 1
memahami dalam kehidupan sehari – hari
pemanfaatan sifat adalah …
koloid dalam A. Pemurnian gula
kehidupan sehari- B. Pembentukan delta
hari C. Alat pencuci darah
D. Alat Cotrell
E. Penjerihan air
Diberikan beberapa 5. Perhatikan beberapa fakta A 1
pernyataan tentang campuran di bawah ini!
campuran, peserta  Es krim yang tidak
didik dapat mengkristal sehingga tetep
menentukan fungsi terus kenyal karena dicampur
dari penambahan Gelatin
gelatin, kasein dan  Susu tidak menggumpal
gom pada campuran karena terdapat kasein dalam
susu.
 Tinta tidak mengendap karena
dicampur dengan gom
Berdasarkan fakta campuran di
atas, penambahan gelatin, kasein
dan gom berperan sebagai …
A. Koloid pelindung
B. Koagulan (penggumpal)
C. Koloid liofil
D. Koloid liofob
E. Dialisator
Skor Maksimal 5

skor perolehan
Nilai  x100
skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Presentasi Hasil Kerja Kelompok
N0 Indikator Skor Deskriptor
1 Penguasaan 4 Menunjukkan penguasaan materi benar, sistematis,
materi yang dan penyampaian jelas
dipresentasikan 3 Menunjukkan penguasaan materi benar, sistematis,
dan penyampaiannya kurang jelas
2 Menunjukkan penguasaan materi benar, tapi kurang
sistematis, serta penyampaiannya kurang jelas
1 Menunjukkan penguasaan materi kurang
benar,kurang sistematis, serta penyampaiannya
kurang jelas
2 Sistematika 4 Materi presentasi disajikan secara runtut dan
presentasi sistematis
N0 Indikator Skor Deskriptor
3 Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi
kurang sistematis
2 Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan
tidak sistematis
1 Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan
tidak sistematis
3 Performance 4 Bahasa modal dipahami, mimik dan intonasi sesuai,
menarik
3 Bahasa modal dipahami, mimik dan intonasi tidak
menarik
2 Bahasa sukar dipahami, mimik dan intonasi menarik

1 Bahasa sukar dipahami, mimik dan intonasi tidak


menarik
4 Kemampuan 4 Mampu mempertahankan dan menanggapi
mempertahankan pertanyaan/sanggahan dengan benar, jelas dan
dan menanggapi sopan
pertanyaan atau 3 Mampu mempertahankan dan menanggapi
sanggahan pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
2 Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi
pertanyaan atau sanggahan dengan baik
1 Sangat kurang mampu mempertahankan dan
menanggapi pertanyaan atau sanggahan

 Lembar Penilaian Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Skor untuk :

Kemampu
an
memperta
hankan
Jumlah skor

Konversi

Predikat

N Penguasaa Sistematika dan


Nilai

Nama Performance
o n materi presentasi menangga
pi
pertanyaa
n atau
sanggahan
2 3 4
1 2 3 4 1 3 4 1 2 4 1 2 3

1
2
3
4
5
Keterangan : Gunakan tanda √ untuk mengisi kolom skor perolehan

∑ Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimal (16)

Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 : Sangat baik
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = <60 : Kurang

J. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


Pembelajaran remidial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian :
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk
tugas tanpa tes tertulis.
d. Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai
nilai tertinggi dalam pemberian tugas.
Remedial
1) Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? Berilah contohnya!
2) Bagaimana pengaruh gerak Brown terhadap sistem koloid? Jelaskan!
3) Mengapa pada siang hari langit berwarna biru?
4) Apa yang dimaksud dengan koagulasi?
5) Norit dapat digunakan untuk pengobatan sakit perut. Bagaimana cara
kerja norit tersebut?

Pengayaan
1) Sebutkan dan jelaskan cara pembuatan sistem koloid?
2) Jelaskan pembuatan koloid secara busur Bredid!
3) Reaksi redoks dapat juga digunakan untuk membuat koloid. Berilah
contoh koloid yang menggunakan cara ini beserta reaksinya!
4) Sebutkan peristiwa adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari!
5) Bagaimana kestabilan antara koloid liofil dengan koloid liofob?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kompetensi Dasar:
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid,menjelaskan sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian efek Tyndall
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya gerak brown pada
sistem koloid
3. Peserta didik dapat menjelaskan tentang elektroforesis
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian adsorpsi
5. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya koagulasi
6. Peserta didik dapat menjelaskan koloid pelindung
7. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dialisis
8.

Keas :
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

PETUNJUK
1. Duduklah dalam kelompok yang telah dibagikan
2. Bacalah buku paket/bahan ajar atau referensi lain tentang Sifat-sifat Koloid
3. Diskusilah dengan teman kelompok dan selesaikan soal-soal dibawah ini
4. Pada akhir kegiatan belajar buatlah kesimpulan berdasarkan tujuan
pembelajaran
Sifat – Sifat Koloid
Pengantar
Pernahkah kamu mendengar istilah “cuci darah” bagi penderita gagal ginjal? Apa
yang ada dipikiranmu? Ya, istilah cuci darah dalam bidang kedokteran dikenal dengan
nama Hemodialisis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah
dan dialisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-
partikel bermuatan yang menempel pada permukaan. Pada proses ini digunakan
selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan laju
transport partikel. Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita gagal
ginjal, di mana fungsi ginjal digantikan oleh dialisator. Dialisis merupakan salah satu
sifat koloid. Adakah sifat-sifat koloid lain yang ditemukan? Nah, dengan mengerjakan
LKPD ini Anda dapat menemukan beberapa sifat koloid
lainnya. Selamat Mengerjakan!!!

Efek Tyndall

Gambar a. Gambar b.
1. Tentunya kalian pernah mengetahui peristiwa di atas. Apa yang dapat kalian
amati dari peristiwa di atas?
Jawab:
Gambar a:

Gambar b:
2. Mengapa cahaya tersebut dapat dihamburkan?

3. Simpulkan sifat koloid pada fenomena tersebut!

4. Sebutkan 3 contoh lain efek tyndall dalam kehidupan sehari – hari

Gerak Brown

Pertanyaan
1) Bagaimana terjadinya gerak Brown dalam sistem koloid? Jelaskan!

..
Jawaban
..

2) Apakah yang dimaksud dengan gerak Brown?

Jawaban
Elektroforesis

1. Bagaimana cara menentukan muatan koloid melalui proses elektroforesis !

Jawaban

2. Apa yang di maksudkan dengan elektroforesis !

Jawaban

Adsorpsi
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dari adsorpsi!

Jawaban:

2. Sebutkan 3 contoh penerapan adsorpsi dalam kehidupan sehari - hari

Jawaban:
Koagulasi

Pertanyaan
1) Jelaskan penyebab terjadinya koagulasi pada koloid!

Jawaban

2) Pada proses penjernihan air, tunjukkan tahapan mana yang menggambarkan


peristiwa koagulasi?

Jawaban

3) Berdasarkan informasi di atas, apakah yang dimaksud dengan koagulasi?

Jawaban

4) Sebutkan 3 contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari hari!

Jawaban
Koloid Pelindung

Pertanyaan:
1. Jelaskan fungsi koloid pelindung!
Jawaban

2. Sebutkan 3 contoh koloid pelindung dalam kehidupan sehari-hari dan industri!

Jawaban

Dialisis

Pertanyaan
1) Apa yang dimaksudkan dengan Dialisis?

Jawaban

2) Sebutkan contoh penerapan proses dialisis dalam kehidupan sehari – hari !

Jawaban
Jawaban LKPD dan Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
Efek Tynndal
1 a. Cahaya masuk dlam satu ruangan 2
b. Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada
hari yang berkabut akan tampak jelas
2 Cahaya dapat dihamburkan karena partikel koloid ( berupa molekul 2
atau ion) memiliki ukuran cukup besar menghamburkan cahaya yang
diterimanaya ke segala arah, meskipun partikel koloidnya tidak
tampak
3 Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid disebut efek Tyndall. 2
Efek Tyndall merupakan salah satu hal yang membedakan antara
larutan sejati dan sistem koloid
4 Contoh peristiwa efek tyndall 3
1. Terjadinya warna merah dan jingga di langit pada pagi atau sore
hari dan terjadinya warna biru di langit pada siang hari
2. Sorot lampu mobil atau sepeda motor dis aat udara berkabut
tampak lebih jelas
3. Sorot lampu royektor di gedung bioskop akan terlihat lebih
terang saat ada asap mengepul
Gerak Brown
1 Gerak Brown ( gerak tak beraturan ) ini di sebabkan oleh medium 2
pendispersi yang menabrak partikel terdispersi dari berbagai sisi
dalam jumlah yang tidak sama untuk setiap sisi. Arah gerak partikel
koloid bergantung pada jumlah partikel medium pendispersi yang
menabrak
2 Gerak Brown adalah gerak lurus partikel-partikel koloid yang arahnya 2
tidak menentu atau gerak tak beraturan yang disebabkan oleh
tumbukan dari molekul-molekul medium pendispersi dengan partikel-
partikel koloid
Elektroforesis
1 Cara penentuannya, misalkan ke dalam sistem koloid dimasukkan dua 2
batang elektrode, kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah,
maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung
pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke
anode (elektrode positif), sedangkan koloid yang bermuatan positif
bergerak ke katode (elektrode negatif). Dengan demikian,
elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid
2 Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik 2
Adsorpsi
1 Adsorpsi penyerapan yang hanya terjadi di permukaan , 2
2 Penerapannya dalam : 3
 Penjernihan air
 Proses penghilangan bau badan
 Penggunaan arang aktif
Koagulasi
1 Koagulasi dalam sistem koloid dapat terjadi karena pengaruh 2
pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan,
pencampuran koloid yang berbeda muatan atau karena elektroforesis.
Koagolasi terjadi karena setiap partikel koloid yang memiliki muatan
yang berlawanan saling menetralkan dengan gaya elektrostatik
2 Pada saat di dalam air, tawas atau PAC membentuk koloid Al (OH)3 2
yang bermuatan positip . Pengendapan terjadi karena koagolasi
koloid yang ber muatan negatif dengan koloid yang bermuatan positip.
Sol tanah liat dalam air sungai memiliki muatan negatif sehingga dapat
diendapkan dengan penambahan tawas atau PAC
3 Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena 2
kerusakan stabilitas koloid atau karena penggabungan partikel koloid
yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar
4 Contoh koagulasi
1. Perebusan telur 3
2. Pembentukan delta
3. Penggumpalan asap dan debu dengan alat pengendap cottrel
Koloid Pelindung
1 Fungsi koloid pelindung adalah untuk menstabilkan koloid agar tidak 2
mengelompok.
2 1) Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah 3
pembentukan kristal besar es atau gula.
2) Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu
koloid pelindung yaitu gom.
3) Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong
koloid pelindung.
Dialisis
1 Dialisis yaitu penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan 2
koloid ke dalam membran semipermeabel dan kemudian dimasukkan
ke dalam aliran zat cair
2 Dalam dunia industri, teknik dialisis digunkan untuk memisahkan 2
tepung tapioka dari ion-ion sianida yang terkandung dalam sianida.
Dalam bidang kesehatan, prinsip dialisis digunakan pada proses cuci
darah bagi penderita gagal ginjal.
Total Skor 40
skor perolehan
Nilai Akhir  x100
skor maksimal
BAHAN AJAR

SIFAT-SIFAT KOLOID

Kompetensi Dasar:
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid,
menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian efek Tyndall
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses
terjadinya gerak brown pada sistem koloid
3. Peserta didik dapat menjelaskan tentang
elektroforesis
4. Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian adsorpsi
5. Peserta didik dapat menjelaskan proses
terjadinya koagulasi
6. Peserta didik dapat menjelaskan koloid
pelindung
7. Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian dialisis

Kimia SMA Kelas XI/2


SIFAT - SIFAT KOLOID

Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti larutan, tetapi jika diamati
dengan mikroskop, terlihat adanya perbedaan antara koloid dengan larutan karena
sistem koloid sebetulnya bersifat heterogen. Sistem koloid mempunyai sifat yang khas
yang berbeda dengan sifat larutan ataupun suspensi. Pada bagian ini akan dibahas
beberapa sifat khas sistem koloid.

1. EFEK TYNDALL
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-
partikel koloid. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang
ahli fisika Inggris. Oleh sebab itu sifat hamburan partikel koloid disebut efek
tyndall.
Pada saat larutan disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan
menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan
(Gambar 2.1). Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-
partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya,
pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang
terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Efek Tyndall dapat digunakan untuk
membedakan dispersi koloid dan suatu larutan biasa karena atom, molekul kecil,
maupun ion yang berada dalam suatu larutan tidak menghamburkan cahaya secara
jelas.

(a) (b)
Gambar 2.1 Pengamatan efek tyndall (a) larutan meneruskan cahaya
sedangkan (b) koloid menghamburkan cahaya
Efek Tyndall juga dapat menjelaskan mengapa
langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan pada saat
matahari terbenam, langit di ufuk barat berwarna jingga
atau merah. Hal itu disebabkan oleh penghamburan
cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak
semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan Gambar 2.2 Langit berwarna biru
intensitas sama. Jika intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan
frekuensi, maka pada siang hari ketika matahari melintas di atas kita frekuensi
paling tinggi (warna biru) yang banyak dihamburkan, sehingga kita melihat langit
berwarna biru. Sedangkan ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah
(warna merah) lebih banyak dihamburkan, sehingga kita melihat langit berwarna
jingga atau merah.
Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya
matahari tidak masuk ke dalam rumah? Pada siang hari, sinar matahari menyinari
bumi dan oleh bumi dipantulkan kembali sesuai aturan snelius (cahaya yang datang
akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya
partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan
oleh partikel debu ke segala arah.. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena
cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh
partikel debu di udara.
Contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut,
b. Sorot lampu lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu

2. GERAK BROWN
Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Jika diamati dengan mikroskop
ultra, di mana arah cahaya tegak lurus dengan sumbu mikroskop, akan terlihat
partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerak patah-patah
(gerak zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid ini disebut gerak Brown, sesuai
dengan nama penemunya, seorang ahli biologi Robert Brown berkebangsaan
Inggris. Gerak Brown diakibatkan interaksi antara partikel-partikel koloid dengan
molekul-molekul pendispersinya. Interaksi berupa tumbukan antarpartikel
tersebut tidak seimbang karena kecilnya ukuran partikel. Akibatnya, arah gerakan
partikel berubah-ubah tidak menentu dan membentuk gerakan zig zag.

(Sumber: http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008)
Gambar 2.3 Gerak Brown Partikel Koloid

Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup
besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Makin tinggi suhu makin
cepat gerak Brown karena energi kinetik molekul medium meningkat, sehingga
menghasilkan tumbukan yang lebih kuat. Gerak Brown merupakan salah satu faktor
yang menstabilkan koloid. Oleh karena bergerak terus-menerus, maka partikel
koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi, sehingga tidak mengalami sedimentasi.

3. ELEKTROFORESIS
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid
yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
Partikel kolid dapat bergerak dalam medan listrik. Hal ini
menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut bermuatan.
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ini
disebut elektroforesis.
Apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan 2
batang elektrode kemudian dihubungkan dengan sumber
Gambar 2.4 Elektroforesis arus searah, maka partikel koloid bermuatan positif akan
bergerak ke salah satu elektrode bergantung pada jenis
muatannya. Koloid bermuatan negatif bergerak ke anode
dan koloid bermuatan positif bergerak
ke katode. Dengan demikian elektorforesis dapat
digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.
Sifat elektroforensis banyak digunakan untuk :
1. Penentukan muatan suatu partikel koloid, misalnya pada penentuan DNA.
2. Memproduksi barang industri yang terbuat dari karet, misalnya pada pembuatan
boneka dan sarung tangan, karetnya diendapkan pada cetakan bentuk boneka
atau sarung tangan secara elektroforesis.

4. ADSORPSI
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion
H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-.
Sifat adsorbsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses, seperti:
1. Pemutihan gula tebu
Gula yang masih berwarna dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan melalui
tanah diatomae dan arang tulang. Zat- warna dalam gula akan diadsorpsi
sehingga diperoleh gula yang putih dan bersih.
2. Pembuatan obat norit
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus
norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun
3. Penjernihan air
Dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air, aluminium
sulfat akan terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid yang dapat
mengadsorpsi zat-zat warna atau zat pencemar dalam air.

5. KOAGULASI
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid
akibat adanya pemanasan, penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena
proses elektrolisis.
Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan
adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-
partikel koloid dapat saling bergabung membentuk
suatu gumpalan (flocculant). Proses penggumpalan ini Gambar 2.5 Asap pabrik
disebut flokulasi (flocculation) dan gumpalannya disebut flok (flocculant). Dengan
adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan
dan pengendapan partikel koloid disebut koagulasi. Bagaimana proses koagulasi
dapat terjadi? Proses koagulasi dapat terjadi apabila muatan-muatan partikel
koloid hilang. Untuk menghilangkan muatan pertikel-partikel koloid itu dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat
dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, contohnya:
telur rebus, pembuatan agar-agar, dan pembuatan lem, sedangkan cara kimiawi
dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau
elektrolit. Sebagai contoh, jika sol Fe(OH3) yang bermuatan positif dicampur
dengan sol As2S3 yang bermuatan negatif, maka pencampuran kedua sol tersebut
akan mengalami pengendapan atau koagulasi.

(Sumber: Utami, 2009)


Gambar 2.6 Proses Koagulasi dengan Penambahan Muatan yang Berlawanan

(a) (b)
Gambar 2.7 Contoh koagulasi koloid dengan pemanasan (a) Telur Rebus
dan dengan pendinginan (b) Agar-agar.

Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:


1. Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung)
dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam
air laut.
(Sumber: Wikipedia.Com)
Gambar 2.8. Delta Sungai Nil

2. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.

● ● ●
Asam formiat (HCOOH)
digunakan untuk
mengkoagulasikan
getah karet agar
menggumpal
● ● ●
Gambar 2.9. Penggumpalan Getah Karet
3. Lumpur koloidal dalam air sungai digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol
tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif, sehingga akan
digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas (Aluminium sulfat).

Gambar 2.10. Lumpur Koloidal


Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
zat-zat warna, zat pencemar, seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan
yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir,
klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk
menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring.
4. Asap atau debu dari pabrik dan industri dapat digumpalkan dengan alat
koagulasi listrik dari Cottrel.

(Sumber: Utami, 2007)


Gambar 2.11. Alat Cottrel

Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua


tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh
kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).
5. Penggumpalan darah
Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat
suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan styptic pencil
atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan menetralkan
muatan-muatan partikel koloid protein sehingga membantu penggumpalan
darah.

Gambar 2.12. Penggumpalan Darah


6. KOLOID PELINDUNG

Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar
menjadi stabil. Contoh:
• Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan
kristal besar es atau gula.
• Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung
yaitu gom.
• Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid
pelindung.

7. DIALISIS
Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat
mengganggu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan
dengan suatu proses yang disebut dengan dialisis. Dialisis yaitu penghilangan
muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermeabel
dan kemudian dimasukkan ke dalam aliran zat cair. Salah satu contoh proses
dialisis adalah proses pemisahan hasil-hasil metabolisme dari darah oleh ginjal.
Jaringan ginjal berfungsi sebagai selaput semipermeable yang dapat dilewati air dan
molekul-molekul sederhana, seperti: urea, tetapi menahan butir-butir darah yang
merupakan koloid. Orang yang menderita gagal ginjal dapat menjalani “proses cuci
darah” dimana fungsi ginjal diganti oleh suatu mesin dialisator.

Darah dari
pasien

Cairan yang
membawa pengotor

Cairan (biasanya
plasma darah)

Darah bersih kembali


ke pasien

Gambar 2.13 Hemodialisis (proses cuci darah) merupakan


penerapan dialisis dalam dunia kesehatan

Anda mungkin juga menyukai