PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Harga Jual dan Harga Transfer.
2. Mengetahui bagaimana Kebijakan Harga Jual Produk.
3. Mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam penetapan harga
jual.
4. Mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam penetapan harga
Transfer
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Apabila perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas, merket
harus berusaha mempertahankannya atau justru mengembangkannya.
Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai merugikan
bisnis.
4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan
mengetahui pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan. Ini
artinya, perusahaan belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-
coba tersebut.
5. Penetapan Harga untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan hidup,
karena setiap bisnis memerlukan laba.
4
2.2. Kebijakan Harga Jual Produk
Kebijakan harga jual produk dan biaya akan selalu berubah-ubah sejalan
dengan perubahan biaya produk di dalam suatu periode akan dijadikan dasar untuk
menetapkan harga jual produk. Persoalannya, berapa besar marjin laba yang
diinginkan perusahaan untuk setiap unit produk yang dihasilkannya. Penetapan
marjin laba diatas biaya yang dikeluarkan perusahaan memerlukan suatu seni da
keahlian khusus dengan pertimbangan dari berbagai aspek terkait yang komplek.
5
7.000 per unit. Manajemen perusahaan sedang mempertimbangkan harga jual yang
tepat untuk produk tersebut agar laba usaha total yang akan diperoleh perusahaan
optimal.
Bagian pemasaran perusahaan memperkirakan perubahan harga jual produk
akan mempengaruhi secara lansgung jumlah produk yang akan terjual. Taksiran
bagian pemasaran adalah sebagai berikut :
Harga Jual (Rp) Volume (Unit)
20.000,00 20.000
18.000,00 40.000
16.000,00 60.000
14.000,00 80.000
12.000,00 100.000
10.000,00 120.000
8.000,00 140.000
6
biaya variabel total yang dikeluarkan akan berubah sejalan dengan besarnya volume
produksi.
Karena tabel diatas terlihat bahwa jika PT. Koinmas menjual produknya
dengan harga Rp 20.000,- per unit maka produk yang akan terjual adalah sebesar
20.000 unit dan akan mengakibatkan kerugian usaha sebesar Rp 40.000.000,-. Jika
perusahaan menurunkan harga jualnya menjadi Rp 18.00,- per unit, volume produk
yang akan terjual adalah sebesar 40.000 unit dan akan menyebabkan perusahaan
memperoleh laba usaha sebesar Rp 140.000.000,-. Demikian juga, jika perusahaan
menurunkan harga jual menjadi Rp 14.000,- per unitnya akan meneyebabkan
kenaikan volume penjualan menjadi sebesar 80.000 unit produk dan menghasilkan
laba usaha sebesar Rp 260.000.000,-. Jika perusahaan terus menurunkan harga
jualnya menjadi Rp 12.000,- per unit, akan menyebabkan volume penjualan
produknya bertambah menjadi sebesar 100.000 unit, tetapi hal ini malah
mengakibatkan turunya laba usaha menajdi sebesar Rp 200.000.000,-. Demikian
pula, jika perusahaan menurunkan harga jualnya menjadi hanya Rp 8.000,- per
unitnya, akan menyebkan produk yang terjual meningkat menjadi sebesar 140.000
unit. Tetapi hal ini malah mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian usaha
sebesar Rp 160.000.000,-. Itu berarti, harga jual yag optimal yang dapat
mengakibtakan perolehan laba usaha maksimal adalah sebesar Rp 14.000 per unit
produk.
7
dengan tingkat pengambalian atas investasi modal yang digunakan sebesar 20
persen. Volume produksi dan voloume penjualan yang direncanakan sebesar
50.000 unit produk. Sementara biaya yang dikluarkan untuk memproduksi seluruh
produk adalah sebesar Rp. 320.000.000.00 . berdasarkantingkat pengembalian
investasi atas modal yang digunakan tersebut maka harga jual perunit pemanas air
listrik yang digunkan adalah sebagai berikut.
Harga =
Volume penjualan
50.000
BUKTI
= Rp 420.000.000.00
8
sebesar Rp 100.000.000.00. laba sebesar Rp 100.000.000.00 tersebut merupakan 20
persen dari total modal yang ditanamkan.
Produk A:
Produk B:
9
Laba kotor Rp 10.000.000 20.000.000
10.000.000,-
Keterangan Produk
Total
A B
Penjualan 200.000.000 0 200.000.000
Biaya bahan baku 80.000.000 0 80.000.000
Biaya TKL 40.000.000 0 40.000.000
Biaya overhead- variable 40.000.000 0 40.000.000
Biaya overhead- tetap 10.000.000 0 10.000.000
Laba kotor 30.000.000 0 30.000.000
10
Keterangan Produk Total
A B
Penjualan 0 200.000.000 200.000.000
Biaya bahan baku 0 40.000.000 40.000.000
Biaya TKL 0 60.000.000 60.000.000
Biaya overhead- variable 0 20.000.000 20.000.000
Biaya overhead- tetap 0 30.000.000 30.000.000
Laba kotor 0 50.000.000 50.000.000
11
mengabaikan biaya tetap tersebut dalam menentukan harga jual produknya. Tentu
saja hal itu hanyalah salah satu alternatif yang dapat diambil perusahaan dalam
menghadapi berbagai macam persoalan didalam menentukan harga jual produknya.
Misalnya, dalam menghadapi persaingan harga yang ketat menentukan harga jual
produk untuk pesanan khusus, menentukan harga jual produk untuk pesanan
tambahan, dan sebagainya.
12
3. Biaya plus (cost-plus)
4. Negosiasi
5. Arbitrer (arbitary)
Contoh Soal :
PT Lasido memiliki 3 divisi yang diberi hakotonom dalam menetukan
kebijakan organisasinya dan diperlakukan sebagai pusat laba. Produk dari divisi 1
menjadi bahan baku dari Divisi 2, dan output dari divisi 2 menjadi input dari divsi
3. Sedangkan divisi 1 mebeli bahan baku dari supplier di luar perusahaan. Tetapi,
walaupun output dari satu divisi mrenjadi input untuk divisi lain, setiap divisi diberi
kebebasan untuk menjual produknya kepada pihak manapun. Demikian pula dalam
hal pembelian, setiap divisi memiliki kebebasan menentukan kepada pihak mana
mereka akan membeli bahan baku. Dalam satu tahun, setiap divisi rata-rata
mengahsilkan 20.000 unit produk.
Data biaya produksi maupun biaya operasi per unit dari ketiga divisi PT.
Lasido untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data dan keterangan tersebut diatas maka
Keterangan Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3
Harga jual per unit (harga pasar 120.000,00 330.000,00 550.000,00
Biaya-biaya per unit :
Bahan baku 10.000,00 ? ?
Pekerja langsung 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Overhead pabrik 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Overhead tetap 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Pemasaran variabel 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Pemasaran tetap 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Adm & umum 10.000,00 20.000,00 30.000,00
13
pembeli tidak memperoleh perlakuan khusus dari unit organisasi penjual, walaupun
berada dalam kelompok perusahaan yang sama. Unit organisasi penjual
memperlakukan unit organisasi pembeli sama dengan perusahaan lain yang tidak
memiliki hubungan kepemilikan yang sama, sehinggga bagi unit organisasi penjual,
siapapun pembelinya – termasuk unit organisasi di dalam kelompok perusahaan
yang sama – di perlakukan sama satu dengan lainnya sebagai konsumen bagi unit
oraganisasi penjual tersebut.
Keterangan Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3
Harga jual per unit (harga pasar 120.000,00 330.000,00 550.000,00
Biaya-biaya per unit :
Bahan baku 10.000,00 120.000,00 130.000,-
Pekerja langsung 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Overhead pabrik 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Overhead tetap 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Pemasaran variabel 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Pemasaran tetap 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Adm & umum 10.000,00 20.000,00 30.000,00
Dalam kasus diatas, PT Lasido yang dimaksudkan dengan harga transfer adalah
harga jual produk divisi 1 ke divisi 2 (atau harga beli bahan baku Divisi 2 dari divisi
1) dan harga jual produk divis 2 ke divisi 3 (atau harga beli bahan baku Divisi 3
dari divisi 2). Jika harga transfer tersebut ditetapkan berdasarkan harga pasar maka
harga transfer dari divis 1 ke divisi 2 adalah sebesar Rp 120.000,- per unit. Harga
transfer dari divisi 2 ke divisi 3 adalah sebesar Rp 300.000,- per unit. Itu berarti,
jika metode penetapan harga transfer menggunakan harga pasar, harga jual dari
divsi 1 ke divisi 2 sama besarnya dengan harga jual divisi 1 kepada konsumen lain
yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan perusahaan tersebut.
14
yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.Dasar yang digunakan untuk
menetapkan biaya berupa biaya total dapat pula berupa biaya variabel.
1. Berdasarkan Biaya Total
Keterangan Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3
Harga transfer per unit 70.000 190.000 550.000
Biaya-biaya per unit :
-bahan baku 10.000 70.000 0.000
-pekerja langsung 10.000 20.000 30.000
-overhead variabel 10.000 20.000 30.000
-overhead tetap 10.000 20.000 30.000
-pemasaran variabel 10.000 20.000 30.000
-pemasaran tetap 10.000 20.000 30.000
-adm & umum 10.000 20.000 30.000
Total biaya 70.000 190.000 370.000
15
-adm & umum 20.000 30.000
Contoh kasus:
16
Harga transfer dari divisi 1 ke divisi 2 adalah sebesar Rp 77.000,- per unit,
dimana jumlah ini merupakan penjumlahan dari total biaya yang
dikeluarkan divisi 1 sebesar Rp 70.000,- ditambah 10% dari jumlah tersebut,
yaitu Rp 7.000,-.
Harga transfer dari divisi 2 ke divisi 3 adalah sebesar Rp 216.700,- per unit,
dimana jumlah ini merupakan pernjumlahan dari total biaya yang
dikeluarkan divisi 2 sebesar Rp 197.000, ditambah 10% dari jumlah tersbut,
yaitu Rp 19.700,-.
17
dikeluarkan divisi 1 sebesar Rp 40.000,- ditambah 20% dari jumlah tersebut,
yaitu Rp 8.000,-.
Harga transfer dari divisi 2 ke divisi 3 adalah sebesar Rp 129.600,- per unit,
dimana jumlah ini merupakan penjumlahan dari total biaya variable yang
dikeluarkan divisi 2 sebesar Rp 108.000,- ditambah 20% dari jumlah
tersebut, yaitu Rp 21.600,-
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha
kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.
Tujuan dari penetapan harga jual itu ada 5 yaitu : 1. Mencapai Penghasilan atas
Investasi, 2. Kestabilan Harga, 3. Mempertahankan atau Meningkatkan Bagian
dalam Pasar, 4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan, 5. Penetapan Harga untuk
Memaksimalkan Laba. Metode yang digunakan dalam penetapan harga jual ada 5
juga yaitu, Metode maksimalisasi laba, Tingkat pengembalian atas modal, Biaya
Konversi, Marjin Kontribusi dan Biaya Standar. Sedangkan harga transfer adalah
harga yang ditetapkan di dalam transaksi penjualan dan pembelian diantara
berbagai unit organisasi di dalam kelompok perusahaan yang sama tersebut.
Metode penetapan harga transfer juga ada 5 yaitu : Metode Harga Pasar, Biaya,
Biaya Plus, Negosiasi dan Arbitrer.
3.2 Saran
Semoga pemerintah dapat lebih berperan lagi dalam menentukan harga
jual dan transfer suatu barang baik ekspor maupun impor agar semuanya dapat
berjalan secara maksimal dan efektif demi kesejahteraan rakyat.
19
DAFTAR PUSTAKA
20