Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KOS VOLUME LABA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajerial

Dosen Pengampu:

Dr. Sri Kantun, M.Ed


Tiara T, S.Pd,. M.Pd

Oleh
1) Yasinta Asya Sya’bani 180210301017
2) Bella Eka Tyana 180210301071
3) Figo Aldy Ridho Santoso 180210301101
4) Rizma Ulfariani Islamiyah 180210301129

Kelas A

Kelompok 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021
I. Pengertian
Seperti kita ketahui, jumlah produk yang dihasilkan perusahaan dalam suatu
periode tertentu akan memiliki hubungan langsung dengan besarnya biaya yang
dikeluarkan perusahaan. Ketika biaya itu dipertemukan dengan nilai penjualan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan, laba perusahaan yang diperoleh pada suatu periode
akan berpengaruh lebih besar atau lebih kecil.
Untuk melihat hubungan antara ketiga variabel (biaya, volume, dan laba)
diperlukanlah analisis CVP. Analisis CVP (Cost Volume Profit) merupakan suatu alat
yang sangat berguna bagi manajer dalam merencanakan keuangan dan mengambil
keputusan dengan melihat hubungan besarnya biaya yang dikeluarkan suatu
perusahaan dengan besarnya volume penjualan serta laba yang diperoleh pada suatu
periode tertentu. Hal ini dikarenakan CVP menekankan keterkaitan antara biaya,
kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung
di dalamnya.

Analisis CVP dapat membantu manajemen untuk mengetahui beberapa hal


penting, antara lain:

1) Harga produk : Harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu secara
konstan. Hal tersebut berarti bahwa harga jual per unit produk tidak berubah
walaupun terjadi perubahan volume penjualan.
2) Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan
direncanakan akan dijual di dalam suatu periode tertentu.
3) Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara
langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.
4) Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode
tertentu.
5) Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-
produk perusahaan yang akan dijual.

Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat beberapa asumsi
yang harus digunakan di dalam hubungan ketiga variabel yang akan diperoleh, yaitu :
(a) semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap
(b) fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan
(c) fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan dan harga jual
dianggap konstan
(d) hanya terdapat satu pemicu biaya yaitu volume unit produk/rupiah penjualan, dan
tidak ada persediaan.
Dengan pengertian dan asumsi di atas maka jika salah satu elemen saja berubah maka
hasil analisis cost volume profit pasti akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda dan
dapat menghasilkan keputusan yang berbeda juga.
Terkait asumsi dasar tersebut, biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan
tetap, manajemen harus teliti dalam memasukkan semua biaya variable yang relevan
yaitu tidak hanya biaya produksi saja tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi.
Ketelitian ini diperlukan untuk mengukur biaya variabel per unit. Pada analisis jangka
pendek biaya tetap yang relevan dapat diartikan sebagai biaya tetap yang diperkirakan
berubah sehubungan dengan peluncuran produk baru.
Analisis Cost Volume Profit dapat diterapkan dalam banyak hal seperti
menentukan harga jual produk atau jasa, memperkenalkan produk atau jasa baru,
mengganti peralatan, memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat
di dalam perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan, dan melakukan analisis apa yang
akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.

II. Dasar-dasar Analisis Kos Volume Laba

Sebagai ilustrasi :

Perhatikan bahwa penjualan, beban variabel, dan margin kontribusi disajikan dalam
unit dan dalam total dalam laporan laba rugi kontribusi ini.

1. Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah jumlah tersisa dari penjualan dikurangi beban variabel. Jadi,
ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi
laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban
tetap perusahaan dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup
untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode
tersebut.

Contoh: Asumsikan bahwa Budi, Inc. hanya mampu menjual satu pengeras suara. Jika
tidak ada tambahan pengeras suara yang terjual untuk bulan tersebut, laporan laba
rugi perusahaan akan nampak seperti berikut:

Jika pengeras suara kedua terjual, maka total margin akan meningkat sebesar $100
(total $200) dan kerugian perusahaan akan menurun sebesar $100, menjadi $34.800:

Untuk mencapai titik impas, perusahaan harus menjual 350 pengeras suara dalam satu
bulan, karena setiap pengeras suara yang terjual menghasilkan $100 dalam margin
kontribusi:

Ketika titik impas tercapai, laba bersih bertambah sesuai dengan margin kontribusi
perunit untuk setiap tambahan peroduk yang dijual:
2. Rasio Margin Kontribusi

Rasio margin kontribusi (contribution margin – CM) dapat digunakan dalam


perhitungan laba. Sebagai langkah pertama kita akan menambahkan kolom dalam
laporan laba rugi Budi, Inc. Dimana penjualan, beban variabel dan margin kontribusi
dinyatakan dalam persentase penjualan:

III. BEBERAPA APLIKASI DARI KONSEP BIAYA-VOLUME-LABA


1. Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan

Budi, Inc. Saat ini menjual 400 pengeras suara per bulan (penjualan per bulan
$100.000). Manajer penjualan merasa bahwa peningkatan anggaran iklan per bulan
sebesar $10.000 akan meningkatkan penjualan sebesar $30.000 menjadi total 520 unit.
Haruskah anggaran iklan dinaikkan? Tabel berikut menunjukkan pengaruh
peningkatan yang disarankan dalam anggaran iklan per bulan:

Asumsikan tidak ada faktor lain yang diperhitungkan. Peningkatan anggaran iklan
seharusnya disetujui karena hak itu akan meningkatkan laba bersih sebesar $2.000.
2. Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan

Budi, Inc. Saat ini menjual 400 pengeras suara per bulan (penjualan per bulan
$100.000). Manajer sedang mempertimbangkan penggunaan komponen berkualitas
lebih tinggi, yang akan meningkatkan biaya variabel (sehingga margin kontribusi
menurun) sebesar $10 per pengeras suara. Diperkirakan peningkatan kualitas akan
meningkatkan penjualan menjadi 480 pengeras suara. Haruskah hal ini disetujui?

Menurut analisa di atas, komponen berkualitas tinggi sebaiknya digunakan karena


akan meningkatkan laba bersih $3.200
3. Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga jual dan Volume Penjualan

Misalkan: untuk meningkatkan pejualan, manajer penjualan menurunkan harga jual


sebesar $20 per pengeras suara dan meningkatkan anggaran iklan sebesar $15.000 per
bulan. Diperkirakan penjualan mengingkat menjadi 600 pengeras suara per bulan.

Menurut analisa di atas, perubahan seharusnya tidak dilakukan karena akan


menyebabkan kerugian bagi perusahaan sebesar $7.000.

4. Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan

Misalkan: manajer penjualan berniat mengganti sistem kompensasi gaji dari gaji tetap
dengantotal $6.000 per bulan menjadi basis komisi $15 per unit. Diperkirakan
penjualan meningkat 15%, menjadi 460 pengeras suara per bulan.

5. Perubahan dalam Harga Jual Reguler


Misalkan: Perusahaan memiliki peluang untuk menjual dalam jumlah besar yaitu 150
buah pengeras suara kepada penjual grosir. Penjualan tidak akan mengacaukan
penjualan reguler dan tidak akan mempengaruhi beban total perusahaan. Berapa harga
yang harus diberikan jika ingin menaikkan laba bulanan sebesar $3.000?

IV. ANALISIS TITIK IMPAS


1. Perhitungan Titik Impas

Titik impas merupakan tingkat penjualan dimana laba perusahaan sama dengan nol.
Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation
method) atau metode margin kontribusi (contribution margin method).

$250Q = $150Q + $35,000 + $0

$100Q = $35,000

Q= 350 (unit yg perlu terjual untuk mencapai titik impas)

Metode Kontribusi Margin :

BebanTetap
Titik impas dalam unit yang terjual =
Margin Kontribusi Per Unit

Metode Kontribusi Margin:

Beban Tetap
Titik impas dalam dolar penjualan =
Rasio CM
2. Analisis Target Laba

Rumus biaya-volume-laba dapat digunakan untuk menentukan volume penjualan


yang dibutuhkan untuk mencapai target laba. Misal dalam perusahaan A di atas, ingin
mencapai target laba $40,000 per bulan. Maka banyaknya unit yang harus terjual:

Penjualan = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba

250Q = 150Q + $35,000 + $40,000

100Q = $75,000

Q = 750 unit

Dollar penjualan = $250 x 750 = $187,500

Pendekatan yang lain adalah menggunakan rumus margin kontribusi dengan


memasukkan target laba:

Beban Tetap+Target Laba


Unit penjualan untuk mencapai target =
Margin Kontribusi per Unit

3. Margin Keamanan

Margin keamanan (safety of margin) adalah kelebihan dari penjualan yang


dianggarkan (actual) di atas titik impas volume penjualan. Margin keamanan
menjelaskan dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi.
Semakin tinggi margin keamanan semakin rendah resiko untuk tidak balik modal.
V. Bauran Penjualan

Bauran penjualan (sales mix) mengacu pada proporsi relative dimana suatu
produk perusahaan dijual. Dimana poin utamanya adalah menciptakan kombinasi atau
bauran yang dapat menghasilkan laba terbesar.

Laba dari perusahaan multi produk dipengaruhi oleh bauran penjualan.


Perubahan dalam bauran penjualan dapat mempengaruhi titik impas, margin
keamanan, dan factor kunci yang lain.

Pada analisis produk tunggal, bauran penjualan tentu saja konstan (100%) dari
penjualan adalah satu produk. Sedangkan analisis impas multiproduk mensyaratkan
suatu bauran penjualan yang konstan. Namun , tentu saja tidak mungkin memprediksi
dengan pasti bauran penjualannya. Kendala tersebut biasanya ditangani dalam
praktiknya menggunakan analisis sensitivitas.

Analisis Sensitivitas

CVP (Cost Volume Profit) menyediakan struktur untuk menjawab berbagai scenario
“apa-jika”. “Apa” yang terjadi pada laba “jika”

a. Harga jual berubah


b. Volume berubah
c. Struktur biaya berubahan
a) Biaya variable per unit berubah
b) Biaya tetap berubah

Dampak Bauran Penjualan pada CVP

1. Rumus yang dinyatakan sampai titik ini mengansumsikan produk tunggal


diproduksi dan dijual.
2. Skenario yang lebih realistic melibatkan banyak produk dijual, dalam berbagai
volume, dengan berbagai biaya.
3. Agar sederhana, hanya terdapat 2 produk yang akan dinyatakan, tapi ini dapat
dengan mudah diperluas ke lebih banyak produk.
4. Margin kontribusi per unit (CMu) rata-rata tertimbang harus dihitung (dalam
kasus ini, untuk dua produk)
CMu Rata Rata tertimbang=( CMu¿1 x Q Product¿1 )+ ¿¿

5. CM baru ini akan digunakan dalam persamaan CVP


Biaya Tetap
T itik Impas=
CM rata−rata tertimbang per unit

Contoh Dampak Bauran Penjualan pada CVP

Kompetitor Perusahaan Dahan Diesel memproduksi mesin penggiling padi manual


dengan Rp400.000 per unit , serta mesin Penggiling padi elektrik seharga Rp800.000

Biaya Variabel mesin potong rumput manual sejumlah Rp325.000

Biaya variable mesin potong rumput yang dikendarai sejumlah Rp600.000

Perusahaan mengharapkan terjadinya bauran penjualan sebanyak 3 unit mesin potong


manual dan 2 unit mesin potong rumput yang dikendarai, denga biaya tetap
Rp96.250.000

Diminta :

1. Hitung paket penjualan baurannya


2. Hitung BEP bauran
3. Analisis jawaban melalui laporan keuangan sederhana

Penyelesaian :

Harga BV/Unit CM Per Paket


Produk CMu Bauran
(Rp) (Rp) (Rp)
Manual 400.000 325.000 75.000 3 Unit 3 x 75.000 = 225.000
Elektrik 800.000 600.000 200.000 2 Unit 2 x 200.000 = 400.000

Total Paket 625.000

Titik Impas / BEP

Total Biaya Tetap


Titik Impas Paket =
Marjin Kontribusi per Paket
Rp 96.250 .000
= 625.000

= 154 paket

- BEP yang Manual = 154 paket x 3 = 462 unit


- BEP yang elektrik = 154 paket x 2 = 308 unit

Analisis Pengujian Estimasi

Mesin Potong Mesi Potong


Total
Manual dikendarai
Penjualan Rp184.800.000 Rp246.400.000 Rp431.200.000
Total Biaya Variabel Rp150.150.000 Rp184.800.000 Rp334.950.000
Marjin Kontribusi Rp 34.650.000 Rp 61.600.000 Rp96.250.000
Total Biaya Tetap Rp96.250.000
Laba Operasi 0

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.coursehero.com/file/pc3qeb3/Bauran-Penjualan-yang-Konstan-24-
Dalam-analisis-produk-tunggal-bauran/
2. Sulfa A.2008.Modul Akuntansi Manajemen
Jakarta : Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai