Anda di halaman 1dari 62

“Critical Book Report ”

Kepemimpinan
Dosen Pengampu: DR. Nasirwan

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Mayang Sharfina (7171220009) Nanda Pratiwi (7173220025)


Mhd Hadifa Riandi Purba (7171220011) Fanni Maria Zebua (7173520023)
Wahyu Yuspita (7172220009) Irma Lubis (7173520027)
Nabila Tijani Tharifah ( 7173220024) Luhur Setiya Utama (7173520032)
Mhd Farhan (7173220021) Mhd Rizki Inabah (7173520038)
Josua Simanjuntak (7173220016) Nur Aisyah (7173520042)

B Reguleri

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2017
PEMBAHASAN
Identitas buku

1.1 Identitas Buku Utama


Data Buku
Judul Buku : LEADERSHIP
Nama Pengarang : Richard L. Hughes, Robert C. Ginnett, Gordon J. Curphy
Penerbit : Salemba Humanika
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 646
ISBN : 978-602-8555-53-1
Dimensi Buku : Hard Book
Harga : Rp. 135.500

Buku leadership adalah sebuah buku terbitan salemba humanika. Buku ini membahas
tentang cara kepemimpinan. Adapun materi yang dibahas pada setiap bab yaitu :

BAB I : Apakah Yang dimaksud dengan kepemimpinan ?


BAB II : Pengembangan Pemimpin
BAB III : Kecakapan Untuk Mengemangkan diri anda sebagai pemimpin
BAB IV : kekuasaan dan pengaruh
BAB V : kepemimpinan, etika, dan nilai
BAB VI : atribut kepemimpinan
BAB VII : perilaku kepemimpinan
BAB VIII : kecakapan untuk membangun kredibilitas personal dan mempengaruhi orang
lain
BAB IX : motivasi, kepuasan, dan kinerja
BAB X : kelompok, tim, dan kepemimpinannya
BAB XI : kecakapan mengembangkan orang lain
BAB XII : situasi
BAB XIII : teori teori keterkaitan kepemimpinan
BAB XIV : kepemimpinan dan perubahan
BAB XV : sisi gelap kepemimpinan
BAB XVI : keterampilan untuk mengoptimalkan kepemimpinan seiring berubahnya
situasi

2. Identitas buku
2.1 Identitas Buku
Data Buku
Judul Buku : pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi
Nama Pengarang : prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA, Mayor jenderal TNI
bachtiar, S. IP.,
Brigadir Jenderal pol. Drs. Boy Rafli Amar
Penerbit : PT. RAJA GRAFINDO PERSADA
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 461
ISBN : 978-979-769-482-1
Dimensi Buku : hard book
Harga : gratis lek

Buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah buku terbitan Raja
Grafindo Persada. Buku ini membahas tentang cara kepemimpinan dalam organisasi.
Adapun materi yang dibahas pada setiap bab yaitu :

BAB I : pengertian pemimpin dan kepemimpinan


BAB II : manusia dan peranannya dalam islam
BAB III : criteria kepemimpinan islam dalam organisasi
BAB IV : prinsip dan moral kepemimpinan
BAB V : profil kepemimpinan rasulullah Saw
BAB VI : nilai islam dalam kepemimpinan efektif
BAB VII : akar kepemimpinan dan kepemimpinan super
BAB VIII : indicator dan system kepemimpinan menurut islam
BAB IX : kepemimpinan untuk meningkatan produktifitas kerja
BAB X : keutamaan akhlak dalam kepemimpinan islam
BAB XI : meneladani kepemimpinan rasululullah Saw
BAB XII : meneladani kepemimpinan bisnis rasullullah Saw
BAB XIII : komunikasi dan musyawarah dalam organisasi
BAB XIV : peran pemimpin dalam pengambilan keputusan
BAB XV : kepemimpinan abad ini
BAB XVI :
BUKU PEMBANDING

BAB 1

PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


A. Pengertian Pemimpin
Istilah pemimpin dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama “pimpin”, dan berikut ini dikemukakan beberapa pengertian pemimpin:
1. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian mepimpin, mempunyai
kemampuan memengaruhi pendirian atau pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan alasannya.
2. Pemimpin adalah suatu lakon atau peran dalam sistem tertentu : karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan
dan belum tentu mampu memimpin.
3. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan atau kelebihan di satu bidang hingga dia mampu
memengaruhi orang lain untuk bersamasama melakukan aktivitas aktifitas tertentu
demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
4. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu
memengaruhi orang lain untuk bersama sama melakukan aktifitas aktifitas tertentu
untuk pencapaian satu atau beberapa tujuan (kartini kartono 1994).

Selanjutnya jika pemimpin dilihat dari sisi bahasa inggris menjadi


“LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya.
Sedangkan makna LEAD adalah :

1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan


kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan rekannya dan
mewarisi tacit knowledge pada rekan rekannya.
3. Advice, memberikan saran dan nasihat dari permasalahan yang ada.
4. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan
kedisiplinan dalam setiap aktifitasnya.

B. Pengertian Kepemimpinan
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
1. Koontz & O’donnel (1986)
Mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses memengaruhi sekelompok
orang sehingga mau bekerja dengan sungguh sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
2. Thoha (1983)
Kepemimpinan adalah aktifitas untuk memengaruhi prilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu .
3. Robbins (2001)
Kepemimpina adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok
untuk mencapai tujuan.
4. John Pfiffner (1953)
Kepemimpinan adalah kemampuan mengordinasikan dan memotivasi
orang orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
5. George R. Terry (1983)

Kepemimpinan adalah kegiatan memengaruhi orang orang untuk bersedia


berusaha mencapai tujuan bersama.

Dari pengertian di atas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok, antara lain:

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau


organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi.
2. Didalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses
memengaruhi bawahan oleh pemimpin.
3. Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

C. Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat dipandang sebagai:
1. Kelompok status
2. Tokoh
3. Fungsi
4. Proses
Para direktur, eksekutif, administrator, manajer, bos, kepala, biasanya
dimasukkan sebagai tokoh dalam kategori yang disebut kepemimpinan.
Persinifikasi kepemimpinan menekankan keahlian teknis dan antarpribadi di
samping karisma.
D. Model Model Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Partisipatif dan Pendelegasian
Kepemimpinan partisipatif adalah suatu kepemimpinan yang memberikan
seperangkat aturan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan
keputusan partisipatif dalam situasi situasi yang berlainan.
2. Kepemimpinan Karismatik
Karakteristik utama dari pemimpin karismatik, yaitu :
1. Percaya diri.
2. Suatu visi.
3. Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang.
4. Keyakinan kuat mengenai visi itu.
5. Perilaku yang diluar aturan .
6. Dipahami sebagai seorang agen perubahan.
7. Kepekaan lingkungan.

3. Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah tipe kepemimpinan yang memadu
atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan
memperjelas tuntutan tugas. Pemimpin jenis ini yang memberikan pertimbangan
dan rangsangan intelektual yang di individualkan, dan yang memiliki karisma.

E. Tugas dan Peran Pemimpin


1. Tugas pemimpin
a. Pemimpin bekerja dengan orang lain
b. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggung
jawabkan
c. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan perioritas
d. Pemimpin harus berfikir secara analitis dan konseptual
e. Manajer adalah seorang mediator
f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
g. Pemimpin membuat keputusan yang sulit yang dapat
memecahkan masalah
2. Peran pemimpin
a. Menurut Henry Mintzberg , peran pemimpin adalah : Peran
hubungan antar peorangan dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh , membangun tim, pelatih , direktur , mentor konsultasi .
b. Peran pembuat keputusan berfungsi sebagai pengusaha,
penanganan pengangguan , sumber alokasi , dan negosiator.
F. Tipologi Pemimpin
1. Tipo Otokratis : seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin
yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut :
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan
pribadi dengan tujuan organisasi
2. Tipe Militeristis : seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah
seorang pemimpin yang memiliki sifat – sifat berikut : Dalam menggerakkan
bawahan adalah sistem perintah yang sering dipergunakan, dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung pada pangkat dan jabatannya
3. Tipe Paternalistis : seorang pemimpin tipe paternalistis adalah seorang
yang memilki ciri sebagai berikut: Menganggap bawahannya sebagai manusia
yang tidak dewasa , bersikap terlalu melindungi ( overprotektif)
4. Tipe Karismatik : Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil
menemukan sebab – sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma.
5. Tipe Demokratis : Pengetahuan tentang kepemimpinan telah
membuktikan bahwa tipe demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern.
G. Kriteria Seorang Pemimpin
Pemimpin yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi
beberapa kriteria , yaitu :
1. Pengaruh
2. Kekuasaan
3. Wewenang
4. Pengikut
H. Persyaratan Pemimpin
Didalam islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat :
1. Sidiq : Jujur , Benar , berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. Fathonah : Cerdas , memiliki intelektualitas tinggi dan profesional
3. Amanah : Dapat dipercaya , Memiliki legitimasi dan akuntabel
4. Tabligh : Senantiasa menyampaikan risalah kebenaran , tidak pernah
menyembunyikan apa yang wajib disampaikan dan komunikatif.

Bab 2

Manusia dan perannya dalam islam

A. Pendahuluan
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu
menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk
yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan (Ana et al).
Oleh karna itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan
Allah Swt

Surah ali imran[3]:59:


Artinya: sesungguhnya misal(penciptaan) Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah , kemudian Allah berfirman kepadanya “ Jadilah (seorang
manusia), maka jadilah dia.”
B. Siapakah manusia
1. Manusia adalah Makhluk Utama
2. Manusia adalah Kemauan Bebas
3. Manusia adalah Makhluk yang Sadar
4. Manusia adalah Makhluk yang Sadar Diri
5. Manusia adalah Makhluk Kreatif
6. Manusia adalah Makhluk Idealis , Pemuja yang ideal
7. Manusia adalah Makhluk moral
8. Manusia adalah Makhluk utama dalam dunia alami

Bab 3

A. Kriteria Kepemimpinan Islam Dalam Organisasi


1. Tanggung jawab , Bukan Keistimewaan
Ketika seorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu lembaga
atau institusi , maka ia sebenarnya mengemban tanggung jawab yang
besar sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung
jawabkannya.
2. Pengorbanan , Bukan Fasilitas
Menjadi pemimpin atau pejabat bukan lah untuk menikmati
kemewahan atau kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi
yang menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan
menunjukkan pengorbanan apalagi ketika masyarakat yang
dipimpinnya berada dalam kondisi sulit .
3. Kerja Keras , Bukan Santai
Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk
menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui
masyarakat yang dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan
kehidupan masyarakat untuk bisa menjalankan kehidupan yang baik
dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan.
4. Kewenangan Melayani , Bukan Sewenang – Wenang
Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya , karena itu
menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang
besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih
baik dari pemimpin yang sebelumnya .
5. Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor
Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi
teladan dan pelopor, bukan menjadi pengekor yang tidak memiliki
sikap terhadap nilai – nilai kebenaran dan kebaikan.

C. PANDANGAN ISLAM TENTANG KEPEMIMPINAN

Imamah atau kepemimpinan Islam adalah konsep yang tercantum dalam Al-Qur’an
dan as-Sunnah yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi, berdua, keluarga bahkan
sampai umat manusia atau kelompok. Kepemimpinan bukan keistimewaan, tetapi tanggung
jawab, ia bukan fasilitas, tetapi pengorbanan. Juga bukan leha-leha tetapi kerja keras. Ia juga
bukan kesewenang-wenangan bertindak, tetapi kewenangan melayani. Kepemimpinan adalah
berbuat dan kepeloporan bertindak.

D. TELADAN KEPEMIMPINAN

Rasulullah Saw. Merupakan pemimpin yang mesti dijadikan dan oleh setiap
pemimpin Islam, simak firman Allah Swt. Dalam surah Al-Ahzab [33]:21;

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.
E. KRITERIA PEMIMPIN YANG IDEAL

Contoh pemimpin teladan

1. Sebagai pemimpin umat Rasulullah Saw. Mempunyai empat cirri kepemimpinannya;


shidiq (jujur), fathanah (cerdas), amanah (daapat dipercaya), dan tabligh
(komunikatif)
2. Pidato Khalifah Abu Bakar Assiddiq r.a ketika beliau dilantik menjadi pemimpin
umat sepeninggalan Rasulullah Saw., yang mana inti dari pidato tersebut terdapat
tujuh butir yang bisa diambil dari pidato tersebut :
a. Sifat rendah hati
b. Sifat terbuka untuk dikritik
c. Sifat jujur dan memegang amnah
d. Sifat berlaku adil
e. Komitmen dengan perjuangan
f. Bersikap demokratis
g. Berbakti dan mengabdi kepada Allah Swt..

F. EFEKTIVITAS DAN VISI KEPEMIMPINAN


Seorang pemimpin organisasi tidak dinilai dari penguasaan terhadap
pengetahuan yang dimilikinya. Tolak ukur seorang pemimpin adalah
keputusan yang diambil dan bagaimana keputusan tersebut efektif bagi
organisasi yang dipimpinnya.

G. PEMIMPIN SIAP BERTANGGUNG JAWAB

1. Pemimpin Spritual-Keagamaan : Kepemimpinan jenis ini terjadi karena seorang


mempunyai ilmu dan amaliah yang lebih daripada sesame pengikut suatu jenis
spiritual-keagamaan.

2. Pemimpin Masyarakat : kepemimpinan jenis ini terjadi karena seorang dengan


segala yang dimilikinya berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.

3. Pemimpin Formal-Pemerintahan : Kepemimpinan jenis ini terjadi karena tuntutan


administrative pemerintahan.

H. PRASYARAT PEMIMPIN MENURUT AL-QUR’AN

Untuk masalah persyaratan menjadi pemimpin bagi umat Islam ada petunjuk dalam
Al-Qur’an sebagai berikut :

1. Pemimpin harus beragama Islam


2. Pemimpin harus orang yang mampu menjunjung tinggi kehormatan Agama Islam/
3. Pemimpin harus mampu memerintah berdasarkan ajaran atau petunjuk wahyu
Allah
4. Pemimpin harus orang yang selalu mengerjakan, amal saleh.
5. Pemimpin harus orang yang selalu menegakkan nilai-nilai Shalat di masyarakat
6. Pemimpin harus orang yang dalam hidupnya terbukti telah menunaikan zakat
7. Pemimpin harus orang dalam keyakinan, pribdainya tidak menyekutukan Allah.
8. Pemimpin harus orang yang memiliki sifat sabar
9. Pemimpin harus orang yang kuat keyakinannya kepada kekuasaan Allah
10. Pemimpin haruslah orang yang berilmu
11. Pemimpin haruslah orang yang bisa berbuat adil
12. Pemimpin haruslah orang yang bersyukur atas segala nikmat dari Allah

BAB 4

PRINSIP DAN MORAL KEPEMIMPINAN

A. Prinsip Kepemimpinan

1. Lahirnya Seorang Pemimpin Islam


2. Tipologi Ideal Kepemimpinan Islam
a. Prinsip Pertama : Saling menghormat dan memuliakan
b. Prinsip kedua : Menyebarkan kasih sayang
c. Prinsip ketiga : keadilan
d. Prinsip keempat : Persamaan
e. Prinsip kelima : Perlakuan yang sama
f. Prinsip Keenam : Berpegang pada akhlak yang utama
g. Prinsip ketujuh : kebebasan
h. Prinsip kedelapan : menepati janji
3. Komunikasi dan MOtivasi dalam Kepemimpinan Islam

Komunikasi merupakan jembatan yang menghubungkan antara aspirasi bawahan


dengan kebijakan seorang pemimpin. Tidak hanya itu, komunikasi juga
merupakan sarana untuk mempertahankan kinerja seluruh komponen dari proses
kepemimpinan tersebut.

4. Prinsip Kepemimpinan dalam Perspektif Islam

Ada beberapa prinsip dasar kepemimpinan dalam islam yang sepatutnya dijadikan
landasan dalam berbagai organisasi, yaitu :

1. Tidak mengangkat orang kafir sebagai pemimpin


2. Tidak mengangkat pemimpin dari orang yang mempermainkan agama Islam
3. Pemimpin harus mempunyai keahlian dibidangnya
4. Pemimpin harus bisa diterima, dicintai, dan mencintai umatnya
5. Pemimpin harus mengutamakan, membela, mendahulukan, kepentingan umat
B. Moral Kepemimpinan

1. Pengertian moral

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.
Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan, dan kelakuan (akhlak).
Moral dibedakan menjadi 2 yaitu ;

a. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran ilahi
b. Moral terapan, adalah moral yag didapat dari ajaran berbagai ajaran filosofis,
agama, adat yang menguasainpemutaran manusia.

C. Kepemimpinan yang Melayani

1. Hati yang Melayani (karakter Kepemimpinan)

Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan
kepentingan public atau mereka yan dipimpinnya.

2. Kepala yang melayani ( metode kepemimpinan )

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-
orang yang dipimpinnya. Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi,
mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan,
melakukan kegiatan sehari-hari dan mengevaluasi kinerja anak buahnya.

3. Tangan yang Melayani ( Prilaku Kepemimpinan)

Peemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik
pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dsb.

D. Pemimpin Penebar Cinta

Sifat dan sikap cinta serta kasih sayang inilah yang hilang dari kalbu para pemimpin
kita.

E. Etika Pemimpin
1. Model kepemimpinan manakah yang kita gunakan saat ini ?
2. Pemimpin yang disukai orang ramai
a. Ikhlas
b. Berkata benar
c. Amanah dn bertanggung jawab
d. Cintakan ilmu
e. Mahir komunikasi
f. Menepati janji
g. Tetap pendirian
h. Memahami waqi’ dan fleksibilitas
i. Berwawasan jauh
j. Berhati- hati
k. Mengutamakan hak rakyat lebih dari kepentingan diri
l. Zuhud
m. Sabar
n. Merendah diri
o. Banyak mengingat mati

: BAB 5

PROFIL KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW


a. Kepemimpinan yang Melayani
Pada buku Kenneth Blancard yang berjudul Leadership by the book (LTB)
mengisahkan tentang 3 orang yang memiliki karakter yang mewakili 3 aspek
kepemimpinan yang melayani, yaitu seorang pendeta, seorang profesor dan juga
seorang profesional yang sangat berhasil di dunia bisnis.
b. Hati yang Melayani (Karakter Pemimpin)
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan
kepentingan pribadinya melebihi kepentingan publik atau mereka yang dipimpinnya.
c. Kepala yang Melayani (Metode Kepemimpinan)
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang sangat responsive. Artinya dia
selalu tanggap disetiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang
dipimpinnya.
d. Tangan yang Melayani (Perilaku Kepemimpinan)
Dalam buku Kenneth Blanchard ada 4 perilaku seorang pemimpin:
1. Pemimpin tidak hanya sekedar untuk memuaskan mereka yang dipimpinnya,
tetapi sungguh sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan tuhan.
2. Pemimpin sejati fokus pada hal hal spiritual dibandingkan dengan sekedar
kesuksesan duniawi.
3. Pemimpin lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan
penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
4. Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek.
e. Meneladani Akhlak Kepemimpinan Rasul
1. Tata cara musyawarah
2. Kepemimpinan Rasulullah saw
f. Bagaimana dengan kepemimpinan kita atau anda?
Menurut Onong Uchjana Effendy , kepengikutan dapat diklarifikasikan sbb:
1. Kepengikutan berdasarkan naluri
2. Kepengikutan berdasarkan tradisi
3. Kepengikutan berdasarkan agama
4. Kepengikutan berdasarkan rasio
5. Kepengikutan berdasarkan peraturan
g. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan sejatinya ada dalam 3 bentuk :
1. Otoriter (Authoritarian Leadership)
2. Demokratis (democratic Leadership)
3. Kepemimpinan Bebas (Laisez Faire Leadership)
h. Kebermaknaan Kepemimpinan
Menjadi bermakna dan menjadi pejuang adalah nilai yang universal. Kebermaknaan
yang memiliki nilai nilai kejuangan adalah posisi tertinggi dari seorang manusia yaitu
penghambatan kepada sang khalik.

i. Refleksi Kepemimpinan
Pemimpin adalah potensi yang dimiliki seseorang, sedangkan kepemimpinan adalah
sebuah proses yang terbentuk dan terilhami oleh nilai yang diyakini akan membawa
kemaslahatan dan kebenaran di muka bumi.

BAB 6 :

NILAI ISLAM DALAM KEPEMIMPINAN EFEKTIF

a. Teori kepemimpinan
Teori teori ini mencakup perbedaan dalam pendapat, metodologi, keterangan, dan
kesimpulan.
1. Teori otokratis
2. Teori psikologis
3. Teori sosiologis
4. Teori supportif
5. Teori laisez faire
6. Teori kelakuan pribadi
7. Teori sifat
8. Teori situasi
9. Gaya kepemimpinan
b. Tingkat kematangan pemimpin
Kematangan diartikan sebagai kemauan individu atau kelompok memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri (Gibson el al., 1996).
c. Managerial grid dan kepemimpinan
Managerial grid yaitu sebuah konsepsi dua dimensi menekankan perhatian terhadap
manusia dan terhdap produksi.
Adapun 5 fase yang berhubungan dengan latihan managerial grid yaitu, sbb:
1. Latihan seminar – laboraturium
2. Pengembangan tim
3. Penetapan tujuan secara organisatoris
4. Pencapaian tujuan
5. Satabilisasi
d. Kepemimpinan Visioner
Merupakan kemampuan pemimpin untuk menciptakan suatu visi yang realistik,dapat
dipercaya, antraktif tentaf masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasional
yang terus tumbuh dan meninhkat sampai saat ini (Robbins 2001).
e. Konsep Kepemimpinan
Kita tahu bahwa konsep itu merupakan suatu gambaran. Jadi, konsep kepemimpinan
itu ialah suatu gambaran seseorang yang bisa menguasai ataupun memengaruhi orang
lain atau masyarakat yang berbeda beda untuk mencapai tujuan.
f. Pemimpin dan Kepemimpinan
1. Ciri pemimpin dan kepemimpinan
Pemipin adalah seseorang yang secara formal diberi status tertentu melalui
pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi atau cara cara lain (Schneider).
Sedangkan kepemimpinan adalah mengacu kepada prilaku yang ditunjukkan
seseorang atau lebih dari individu dalam suatu kelompok yang membantu
kelompok mencapai tujuan.
2. Kepemimpinan dan Manajemen
3. Kekuasaan dan Kepemimpinan
4. Gaya Kepemimpinan
g. Nilai Islam dalam Kepemimpinan Efektif
1. Cerdas
2. Visioner
3. Inisiatif
4. Ikhlas berkorban
5. Bertanggung jawab
6. Percaya diri
7. Responsif
8. Empati
9. Inovatif
10. Toleran
11. Sederhana
12. Efektif dan Efesien
13. Keteadanan
14. Terbuka

BAB 7
AKAR KEPEMIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN SUPER

A.PENDAHULUAN

Leadership kepemimpinan adalah “fenomena yang paling bnayak di cermating dan


yang paling sedikit di mengerti” begitu kata James Macregor Burns (1978). Pemenang
apenghargaan pulitser lewat bukunya leadership menyatakan, begitu banyak kajian
tentangnya, tetap saja kepemimpinan tampil sebagai konsep yang taks, multi-tafsir,
tak jelas bentuk dan salah paham.

B. PERAN AGAMA DALAM KEPEMIMPINAN

Ada banyak variable yang memengaruhi gaya kepemimpinan, contohnya :

1. Sempit luasnya ajaran pemahaman pemimpin terhadap ajaran agamanya


2. Seberapa jauh penghayatan spritualnya
3. Seberapa jauh konsistensi keberagamannya

C. UNSUR-UNSUR NORMATIF SPRITUALITAS DAN GOOD GOVERNANCE

Nilai formatif yang sejalan dengan Islam adalam

1. Komitmen dan konsisten terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi


2. Wewenanga dan tanggung jawab
3. Keikhlasan dan kejujuran
4. Integritas dan profesionalisme/profesionalitas
5. Kreativitas dan kepekaan
6. Kepemimpinan dan keteladanan
7. Kebersamaan dan dinamika kelompok kerja
8. Ketepatan (keakurasian) dan kecepatan
9. Rasionalitas dan kecerdasan emosi
10. Keteguhan dan ketegasan

D. MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN

Yang di butuhkan oleh seorang pemimpin adalah strategi dan kesiapan psikologis . srategi
wujud dalam kerangka pikiran, frame of referance, kerangka orientasi, peta kognitif atau
skema yang memberi petunjuk tentang berbagai kemungkinan tindakan kepemimpinan dalam
berbagai situasi

Unsur kesiapan psikologis, contohnya:

1. Keterbukaan pikiran
2. Kemampuan berpikir kritis
3. Kreativitas
E. SUPERLEADERSHIP

Menurut Alqur-an si butuhkan sumber dayang yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa
oemimpin palin tidak untuk memimpin dirinya sendiri :

“setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggung jawaban
kepemimpinan:.(HR Bukhari muslim)

Peran superleadership

1. Kapten (captain)
2. Dokter (doctor)
3. Eksekutor
4. Ahli strategi
5. Pelatih (coach) dan pembimbing (counselor
6. Group dinamizer
7. Change agent
8. Entrepreneur
9. Corporate steward
10. Mengembangkan karakteristik superleader
Karakter kepemimpinan

1. Memiliki kecerdasan emosional


2. Komunikatif dan mendengarkan secara aktif
3. Bersikap posif dan apresiatif
4. Pandai menggunakan leverage (menginspirasikan) para pengikut bersedia berjalam
dibelakang pemimpin guna mencapai tujuan bersama
5. Mampu mengatasi masalah
6. Sekokoh besi, selembut beledru
7. Mampu mengalokasikan sumber daya
8. Memiliki sumber daya entepreneurship
9. Memgang peran strategis
10. Mampu melakukan eksekusi

Bab 8

Indikator dan Sistem Kepemimpinan Menurut Islam

A. Pendahuluan

Seorang pemimpin adalah pribadi yang sangat menentukan bagi umat atau bangsa.
Menentukan karena dengannya sebuah negara bisa maju atau mundur. Bila seorang
pemimpin tampil lebih memihak kepada kepentingan dirinya, tidak bisa tidak rakyat
pasti terlantar. Sebaliknya bila seorang pemimpin lebih berpihak kepada rakyatnya ,
maka keadilan pasti ia tegakkan.
Keadilan adalah titik keseimbangan yang menentukan tegak tidaknya alam semesta
ini adalah Allah SWT, berikan dengan penuh keseimbangan. Padanan keseimbangan
adalah keadilan , lawan katanya adalah kezaliman.

B. Bertanggung Jawab
Berbicara masalah “Pemimpin”berarti pula berbicara masalah tanggung jawab , tugas
, dan kewajiban pemimpin. Dalam al-qur’an kata mengenai pemimpin ini memakai
berbagai istilah, kadang memakai “imam” kadang memakai kata “wali” , kadang
memakai “qawamun” dan lainnya. Pemimpin seharusnya memimpin dirinya untuk
tidak mengikuti hawa dan untuk memuaskan keinginan – keinginan sahwat , maupun
kepuasan pribadi ( nafsu) .
Dalam praktiknya sekarang ini ada beberapa kepemimpinan secara realitas
diantaranya :
1. Pemimpin spiritual ke agamaan
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena seseorang mempunyai ilmu dan amaliah
yang lebih dari pada sesama pengikut suatu jenis spiritual keagamaan.
Kepemimpinan ini bersifat karismatik.
2. Pemimpin masyarakat
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena seseorang dengan segala yang dimilikinya
berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat disekelilingnya
3. Pemimpin fomal pemerintahan
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena tuntutan administratif pemerintahan baik
itu ketua RT , Ketua RW , Lurah atau Kepala Desa, Bupati , Gubernur, Maupun
Presiden
C. Memiliki Integritas Tinggi

Integritas adalah kewibawaan , integritas sebagai kebutuhan hidup setiap individu.


D. Taqwa
Yang dimaksud dengan taqwa ialah “ melaksanakan segala suruhan Allah yang
menjauhi segala laranganNya”. Suruhan dan larangan Allah terdapat didalam Al-
qur’an dan sunah Rasulullah SAW.
E. Keteladanan
Manusia sering mencari keteladanan untuk diikuti dalam membentuk diri yang
mempunyai intergriti . Namun, kita selalu gagal karena tokoh yang kita ambil itu
ternyata banyak kelemahannya. Maka antara sifat utama yang harus dimiliki ialah :
1. Amanah
2. Benar
3. Tulus
4. Bijak
5. Adil
6. Bersyukur
7. Sabar
8. Ikram
9. Rajin dan Tekun
10. Taat
F. Integritas Masyarakat
Warga masyarakat islam adalah sebagian dari warga masyarakat negara
keseluruhannya.mereka mempunyai pengetahuan berkaitan dengan islam.
G. Membina Intergritas
Intergritas boleh dibina dan diusahakan hal ini mampu dilakukan oleh semua orang
islam mempunyai cara dan pendekatan tertentu dalam membina dan
mempertimbangkan integritas manusia. Integritas para sahabat baginda seperti Abu
Bakar Al-Siddiq, Umar bin Khatab , dan Usman bin Affan begitu agung dan
cemerlang. Pendekatan itu ialah :
1. Menanam iman
2. Menunaikan rukun islam
3. Mendidik Akhlak mulia
H. Imam ( Pemimpin) yang penuh teladan
1. Pemimpin adalah imam
2. Imam politik
I. Bagaimana sistem kepemimpinan dalam islam
1. Kerancuan dalam memahami makna Khilafah
2. Imamah ( Kepemimpinan )

Bab 9

Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

A. Pendahuluan
Kepemimpinan juga dipandang sebagai amanah. Seorang pemimpin bangsa
hakikatnya ia mengemban amanah Allah sekaligus amanah masyarakat. Amanah itu
mengandung konsekuensi mengelola dengan penuh tanggung jawab meningkatkan
produktivitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan pemiliknya . Karenanya
kepemimpinan bukan lah hak milik yang boleh dinikmati dengan cara sesuka hati
orang yang memegangnya.
B. Konsep Kepemimpinan
1. Wilayah Negatif
2. Wilayah Positif
a. Wilayah positif umum
b. Wilayah positif khusus
 Wilayah mahabbah
 Wilayah imamah
 Wilayah Ze’amah
 Wilayah tasharuf
C. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan unsur utama dan sangat penting di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Berbicara mengenai pemimpin dengan kepemimpinannya
, selalu dihadapi oleh 2 kata kunci , yaitu “ pemimpin” dan “kepemimpinannya”. Ada
beberapa faktor yang memengaruhi kepribadian yang dinyatakan dalam gaya
kepemimpinan tersebut :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Fisik
4. Pendidikan
5. Kematangan
6. Latar belakang kehidupan

Tipe – tipe kepemimpinan antara lain :


1. Kepemimpinan otokrasi / otoriter/autoritarian
2. Kepemimpinan demokrasi
3. Kepemimpinan bebas
4. Kepemimpinan partisipatif
5. Kepemimpinan paternalistik
6. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
7. Kepemimpinan militeristis
8. Kepemimpinan sitasional

D. Gaya Kepemimpinan Situasional


1. Mengarahkan atau telling
2. Menjual
3. Menggalang partisipasi
4. Mendelegasikan
E. Gaya Kepemimpinan Situasional dan Produktivitas Kerja
1. Gaya kepemimpinan Kontinum
2. Gaya Managerial Grid
3. Tiga dimensi dari Reddin

BAB 10

KEUTAMAAN AKHLAK DALAM KEPEMIMPINAN ISLAM


 Pendahuluan
Menurut IMAM GAZALI akhlak adalah keadan yang bersifat batin dimana dari sana
lahir perbuatan dengan mudah tanpa di pikir dan tanpa di hitung risikonya,sedangkan
ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan.
Akhlak mulia di kontrol oleh nilai-nilai agama islam dapat membuat seorang muslim
mampu menjalankan tiga hal berikut dengan baik:
 Dalam berinteraksi dengan tuhannya
 Dalam berinteraksi dengan diri sendiri
 Dalam berinteraksi dengan orang orang

 Posisi akhlak dalam islam dan ilmu pengetahuan


Posisi akhlak dalam islam adalah dapat di ibaratkan sebagai fondasi yang melandasi
sebuah kontruksi bangunan yang bernama “kesuksesan dunia akhirat” bagi setiap
manusia sebagai hamba allah.
Dalam pandangan ilmu pengetahuan akhlak dapat memberi kontribusi yang sangat
besar dalam menunjang prestasi atau produktivitas.

 Bagaimana agar dapat berakhlaqul mulia


 Pemahaman inti
Tanamkan,dedikasikan secara sungguh-sungguh dalam pemikiran dasar/mind
set kita untuk “Dahulukan nurani dari ego”
 Langkah konkret
Pahami secara mendasar nilai-nilai akhlaqul karimah,ajarkan kepada orang
lain dalam setiap kesempatan mengenai hal-hal yang kita pahami mengenai
akhlaqul karimah tersebut.

 Keutamaan akhlak
Ada 6 dimensi akhlak dalam islam,yaitu:
 Akhlak kepada allah swt. Di aplikasikan dengan cara mensyukuri nikmatnya
 Akhlak kepada rasulullah saw. Di aplikasikan dengan cara mengenal lebih
jauh
 Akhlak kepada alqur’an. Di aplikasikan dengan membacanya penuh perhatian
 Akhlak kepda orang-orang disekitar kita. Mulai dari cara memperlakukan diri
sendiri,kemudian orang tua,kerabat,tetangga,hingga saudara seiman
 Akhlak kepada orang kafir. Caranya adalah dengan membenci kekafiran
mereka. Namun,tetap berbuat adil kepada mereka
 Akhlak terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain. Cara nya dengan
berusaha menjaga keseimbangan alam,menyayangi binatang serta
melestarikan tumbuhan

 Akhlak kepada rasulullah


 Mencintainya
 Menaati perintahnya dan menjauhi segala larangannya
 Bershalawat kepada rasulullah saw

 Akhlak terhadap orang tua


 Berusaha mendapatkan ridhanya
 Tidak mendurhakainya
 Tidak mencela keduanya

 Akhlak terhadap kaum muslimin


 Akhlak terhadap teman
 Akhlak terhadap tetangga
 Akhlak terhadap anak kecil dan orang yang lebih tua

 Akhlak yang mulia


 Menjaga lisan dan bertutur kata yang baik
 Menyebarkan salam
 Sifat malu
 Pemurah,pemaaf,dan tawadhu’
 Lemah lembut
 Menghiasi diri dengan akhlak yang baik

 Akhlak yang tercela


 Sifat sombong
 Dengki dan permusuhan

Bersyukur kepada allah swt. Dan bersabar karena allah swt


Bersyukur bila mendapat kenikmatan dan bersabar ketika mendapat ujian.

Banyak bertobat kepada allah swt


Seorang muslim yang baikadalah yang selalu melihat dan mengoreksi dirinya.

BAB 11
MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

 Pendahuluan
Permasalahan yang di hadapi masyarakat indonesia dalam pengelolaan sumber daya
alam,selain disebabkan karena kesalahan manajemen justru didominasikan oleh
rendahnya moralitaspemimpin dan sebagaian besar pemimoin tidak memiliki konsep
yang jelas.

 Kepemimpinan Rasulullah saw


Prinsip kepemimpinan Rasulullah:
 Berilah kepada siapa yang ingin kau beri,niscaya engkau menjadi pemimpin
dari mereka
 Mintalah kepada siapa yang ingin kau mintai,niscaya engkau akan menjadi
tawanan dari mereka
 Merasa cukuplah dari apa yang dimiliki orang lain,niscaya engkau akan bisa
menjadi mitra sejajar dengan mereka

Sistem leadership Rasulullah:


 Ada media komunikasi antara pemimpin dengan rakyatnya yang dilakukan
secara reguler dan bersistem
 Ada komando untuk memobilisasi rakyat
 Siapapun yang terpilih menjadi imam,makmum harus patuh sampai kepada
detail-detailgerak dan bacaan(Tertib hubungan rakyat dan pemimpin)

Pengembangan diri dan pembentukan self leadership:


Kesuksesan memimpin suatu organisasi tidak dapat terjadi tanpa memiliki
kemampuan dan memimpin diri sendiri (self leadership). Kesuksesan seorang
pemimpin tidak akan lengkap,jika seseorang tidak memiliki kompetensi sebagai
seorang pemimpin.

Prinsip yag kukuh dari seorang pemimpin:


 Credible
 Confidence
 Consience
 Courage
 Consequence
 Care
 Competence
 Cooperative
 Conviction
 Creative
Kepemimpinan yang melayani:
Kepemimpinan mempunyai dua bagian,yaitu:
1. Visi
 Tujuan utama
 Gambaran masa depan
 Nilai nilai yang jelas
2. Implementasi
Implementasi dari visi adalah saatnya dimana aspek pelayanan dari kepemimpinan
yang melayani berperan.

Bab 12

Meneladani Kepemimpinan Bisnis Rasulullah Saw.


A. Pendahuluan

Pada prinsipnya setiap manusia adalah seorang pemimpin. Seperti hadis Nabi
Muhammad Saw., bahwa “Semua kita adalah pemimpin. Dan, semua pemimpin punya
tanggung jawab kepemimpinan. Rasulullah Saw., bersabda, “Semua kamu adalah pemimpin
dan bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang suami
pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri
pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan
(pegawai) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas
penggunaan harta ayahnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kepemimpinan dalam islam tidak hanya mengatur pada masalah-masalah yang terkait
dalam lingkup keagamaan saja, tetapi juga lingkup pendidikan, politik, sosial, termasuk
bisnis. Seperti sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw. yang kurang mendapat sorotan adalah
kariernya sebagai saudagar dan usahawan .

B. Dikotomi Kepemimpinan dalam Keagamaan dan Bisnis

Dikotomi antara agama dan bisnis menyebabkan keduanya ada yang kurang. Agama
tanpa didukung oleh perekonomian yang cukup dapat menyebabkan keterbelakangnya
pelakunya di berbagai bidang karena hampir semua kegiatan hidup membutuhkan dukungan
ekonomi (uang). Sebaliknya, bisnis tanpa nilai-nilai keagamaan menyebabkan ketidakpuasan
yang berlarut-larut dan kebingungan terhadap arah yang akan dituju.

Faktor lain yang mereduksi nilai keteladanan leadership dan manajemen Rasulullah
Saw. secara lengkap dan holistik baik dimensi sosial, politik, militer, edukasi dan legal, dan
kemudian memformulasikan nilai-nilai keteladanan ke dalam suatu model yang dapat
diteladani dengan mudah.

C. Personal Attributes of Future Leaders


1. Religious dimension.

2. Commitment, motivation and responsibility.

3. Physical and emotional well-being

4. Self-control and balance

5. Knowledge

Kepribadian Nabi Muhammad Saw. yang sangat menujang dakwah beliau disebutkan
dalam Al-Qur’an, yaitu :

1. Bersikap lemah lembut.

2. Selalu memaafkan kesalahan orang lain betapa pun besar kesalahan tersebut selama
kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.

3. Memintakan ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah Swt., jika kesalahan
tersebut terhadap Allah Swt.

4. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan
beliau selalu konsekuen memegang hasil keputusan musyawarah.

5. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakal kepada Allah Swt.
dalam arti : direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya dan
ditentukan sistem kerjanya.

D. Pimpinan Memiliki Keahlian Untuk Melihat Ke Depan

1. Vision

Memiliki pandangan yang jauh ke depan tentang perusahaan, tujuan-tujuan


perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang
akan datang. Dalam kaitannya dengan visi yang ingin menempatkan dirinya sebagai hamba
yang merindu cinta Illahi Rabbi, seluruh tindakannya (aksi) akan menunjukkan jiwa seorang
pemimpin tersebut.

2. Goals and Objectives

Memiliki tujuan dan sasaran ke depan sebagai sesuatu (apa) yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Berdasarkan
visi, dan misi serta strategis yang ada.

3. Objectivity and Reality


Memiliki sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau
golongan dalam mengambil putusan atau tindakan ; keobjektifan.

Raelitias menghadapi keadaan hal-hal seperti mereka benar-benar ada, bukan


mungkin karena mungkin muncul atau dibayangkan .

4. Creativity

Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang
sudah ada.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menganut dan memiliki nilai-nilai :

1. Etika, melakukan hal yang benar.

2. Hubungan, meningkatkan hubungan yang saling menghormati dan saling percaya.

3. Kesuksesan, mengelola perusahaan yang menguntungkan dan dikelola dengan baik.

4. Pembelajaran, selalu tumbuh, belajar, dan berkembang.

Sifat Nabi sebagai kriteria untuk menjadi pemimpin, yaitu :

1. Shidiq, orang yang benar.

2. Amanah, orang yang jujur.

3. Tabligh, menyampaikan pesan-pesan Illahiyah.

4. Fathonah, orang yang cerdas, meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan intelektual, dan
kecerdasan spiritual.

Bab 13

Komunikasi Dan Musyawarah Dalam Organisasi


A. Pendahuluan

Pada dasarnya setiap manusia di dalamnya kehidupannya melakukan berkomunikasi,


artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakikat bahwa sebagian besar pribadi manusia
terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.

Hubungan yang dilakukan oleh unsur pinjaman antara lain kelangsungan hidup
berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan
hubungan kerja sama dengan stafnya. Hubungan yang dilakukan oleh staf sudah tentu
mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi
untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik.

B. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah usaha mendorong orang lain menginterprestasikan pendapat


seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut.

C. Dasar Pemikiran

Menurut Suhaimi, komunikasi ada dan terjadi di mana-mana, seperti di rumah, Mall,
perhelatan, kampus, Masjid, kantor, dan sebagainya. Komunikasi menentukan kualitas hidup
kita, komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat
dikatakan bahwa tidak kepemimpinan tanpa komunikasi. Setiap pemimpin memiliki pengikut
guna merealisasi gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

D. Sifat Komunikasi

1. Komunikasi antarpribadi.

2. Komunikasi Kelompok.

3. Komunikasi Massa.

E. Bentuk Komunikasi

1. Komunikasi Vertikal.

2. Komunikasi Horizontal.

3. Komunikasi Diagonal.

F. Hambatan Komunikasi

1. Faktor hambatan dalam diri pribadi.

2. Faktor hambatan antarpribadi.

3. Faktor hambatan organisasional


G. Proses Komunikasi

1. Berpikir.
2. Pencatatan.
3. Menyalurkan.
4. Merasakan.
5. Menguraikan.
6. Pemahaman.
H. Kesulitan dalam Berkomunikasi
1. Terjadinya kesenjangan sebagai akibat pemancaran komunikasi.
2. Pesan di dalam komunikasi akan cepat dipergunakan penerima pesan apabila dalam
kondisi sangat membutuhkan informasi, tanpa terlebih dahulu menganalisis kebenarann dan
kesahihan dari fakta atau pesan tersebut.
3. Orang lebih percaya kepada informasi yang diberikan orang yang dianggap sebagai
pemimpin dan biasanya akan kurang percaya kepada orang lain yang dianggap bukan
pemimpin.
4. Kesulitan berkomunikasi juga dapat dipengaruhi iklim dalam berkomunikasi.
5. Terjadinya hambatan di tengah jalan di dalam berkomunikasi.

I. Komunikasi dalam Organisasi


1. Komunikasi Formal.
2. Komunikasi Informal.

J. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi


1. Audit komunikasi.
2. Teknik-teknik peningkatan efektivitas komunikasi.
3. Penggunaan umpan-balik

K. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen


Perlu diciptakan dan dikembangkan jaringan komunikasi yang baik untuk penelaah
situasi lingkungan dan mengidentifikasikan kesepakatan serta risiko berusaha.
L. Musyawarah dalam islam
Islam telah menganjurkan musyawarah dan memerintahkannya dalam banyak ayat
dalam Al-Qur’ann, ia menjadikannya suatu hal terpuji dalam kehidupan individu, keluarga
masyarakat dan negara, dan menjadi elemen penting dalam kehidupan umat.

M. Musyawarah Fleksibel
Dalam masyarakat muslim musyawarah memperoleh nilai dari petunjuk islam yang
lurus, yang tidak menjadikannya sebagai debat kusir, dan para politikus gadungan.

Bab 14

Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan


A. Pendahuluan
Sejak lama diketahui bahwa terdapat dua peranan yang berbeda dalam pemimpin
sekolah. Yang pertama disebut peran kepemimpinan mengerjakan hal yang benar. Ini
ada hubungan nya dengan visi dan arah. Yang ke dua adalah peranan manajemen
mengerjakan hal secara benar atau pelaksanaan.
B. Peran kepemimpinan
Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk memengaruhi perilaku orang
lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga
melalui perilaku yang positif dia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian
tujuan sekolah.
Peran pemimpin sebagai model dengan memberika”rumus sederhana”yaitu model
merupakan perpaduan antara karakter dan kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita
sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa yang bisa kita lakukan.
Peran pemimpin dapat kita artikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan
delakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin.
Covey membagi peran pemimpin menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Pathfinding ( pencarian alur ), peran untuk menemukan visi dan misi yang pasti.
2. Aligning ( penyeleras ), peran untuk memastikan bahwa struktur, system dan
proses operasional organisasi memberikan pada pencapaian visi dan misi.
3. Emponering ( pemberdayaan ), peran untuk menggerakan semangat dalam diri
orang- orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan dalam kekreativitasan
laten untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip
yang di sepakati.

Peran kepemimpinan dapat pula dibagi menjadi :


1. Pemimpin masa depan harus fleksibal dan mempunyai pengalaman yang luas.
2. Menganggap tanggung jawab “ seremonial “ atau “ spiritual “ sebagai kepala
organisasi menjadi suatu fungsi yang di perlukan, bukan suatu hal yang remeh
yang harus dialami atau dilegasikan kepala orang lain.
3. Pembuatan tidak lagi dibuat secara efektip terpusat di puncak organisasi. Agar
pemimpin dapat berperan perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini.
C. Peran pemimpin dalam pengambilan
Kepemimpinan sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga
membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab.
1. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan dalam pratiknya dapat dilakukan melalui tahapan-
tahapan berikut ini :
 Identifikasi masalah
 Mendefinisikan masalah
 Memformulasikan dan mengembangkan alternative
 Implementasi keputusan
 Evaluasi keputusan

Sementara itu, tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dalam


dikemukan sebagai berikut:

 Tetapkan masalah
 Indetifikasi kriterja keputusan
 Alokasikan bobot pada criteria
 Kembangkan alternative
 Evaluasi altermatif
 Pilih alternative terbaik
2. Gaya pengambilan keputusan
Gaya adalah lear habbit atau kebiasaan yang di pelajari. Riset tentang gaya
pengambilan keputusan telah mengidentifikasi empat pendekatan gaya individu
yang berbeda terhadap pengambil keputusan. Seperti terlihat pada gambar berikut
ini :
Tinggi
Analisis Konseptual

Direktif Behavioral

Rendah Gambar 14.1 cara berfikir

Gaya pengambil keputusan merupakan kuadrat yang di batasi oleh:


- Cara berfikir, terdiri dari :
 Logis dan rasional, mengolah informasi secara serial
 Intuitif dan kreatif, memahami sesuatu secara keseluruan
Langkah-langkah yang perlu ditempuh:

 Cerna masalah
 Indentifikasi alternative
 Tentukan prioritas
 Ambil langkah
D. Dibutuhkan kecerdasan emosional dalam pengambilan keputusan
Sekelompok anak kecil sedang bermain didekat dua jalur kereta api. Jalur pertama
adalah jalur aktif ( masih sering dilewati KA ), sementara jalur kedua sudah tidak
aktif ( tidak pernah lagi dilewati KA ). Sementara yang lainnya bermain dijalur KA
yang masih aktif.

E. Peran pemimpin dalam mengendalikan konflik


1. Pengertian konflik
Konflik pada hakikatnya adalah segala sesuatu interaksi pertentangan atau
antagonistic antara dua belah pihak atau lebih. Konflik organisasi ( organizational
conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua lebih anggota-anggota atau
kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa
mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-
kegiatan kerja dan/atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
statis, tujuan , nilai atau persepsi.
2. Komponen konflik
Secara umum konflik itu terdiri atas tiga kelompok, yaitu:
 Interest( kepentingan )
 Emotion ( emosi )
 Value ( nilai )
3. Sumber konflik
Sumber-sumber konflik dapat dibagi menjadi lima yaitu :
 Biososial
 Kepribadian dan interaksi
 Structural
 Konvergensi ( gabungan )
4. Proses pengendalian konflik
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa konflik merupakan
pertentanganhubungan kemanusiaan, baik secara intrapesional ataupun
interpersonal yang dapat diibaratkan seperti api yang dapat membakar dan
menjalar kemana-mana.
5. Cara-cara mengendalikan konflik
 Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk
mengemukakan pendapat.
 Cara lainnya yang sering ditembuh untuk mengatasin masalah situasi
konflik adalah dengan meminta satu pihak menetapkan diri pada posisi
orang lain, dan memberikan argumentasi kuat mengenai posisi tersebut.
 Kewenangan sebagai sumber kekuasaan kelompok.
6. Gaya-gaya pengendalian konflik
Gareth morgan dalam bukunya Images of Organiztion menyatakan bahwa
pemimpin dalam sebuah organisasi dihadapkan pada beberapa pilihan gaya
pengendalian konflik, sebagaimana digambarkan berikut ini :

Tegas Kompetisi Kolaborasi


Kompromi

Menghindar Akomodasi
Tidak tegas
Tidak kooperatif Kooperatif
Gambar 14.3. Gaya pengendalian konflik

F. Peran kepemimpinan dalam membangun tim


1. Prose pembentukan
Membangun tim bertujuan agar terjadi kerja sama yang terindentifikasi dalam unit
kerja yang saling berhubungan. Terdapat beberapa pedoman umum dalam
membangun tim, yaitu :
a. Menanamkan pada kepentingan bersama
b. Menggunakan seremoni dan ritual-ritual
c. Menggunakan symbol-simbol untuk mengembangkan identifikasi dengan unit
kerja.
d. Mendorong dan memudahkan interaksi social yang memuaskan
e. Mengadakan pertemuan-pertemuan membangun tim.
f. Menggunakan konsultan bila diperlukan
2. Anggota tim
Anggota tim yang baik memiliki :
a. Mengerti tujuan yang baik
b. Memiliki rasa saling ketergantungan dan saling memiliki
c. Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim
d. Dapat bekerja secara terbuka
e. Menguasai materi ( termasuk materi ajar ) secara baik
f. Dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan
g. Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain
h. Mengembangkan keterampilan dan menerapkan pada pekerjaan
i. Mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal
j. Berpartisipasi dalam keputusan tim

Bab 15
Kepemimpinan abad ini
A. PENDAHULUAN
Dengan memperhatikan perbedaan fundamemental antara kepemimpinan manajemen
terdahulu dapat diidentifikasi asas-asaskepemimpinan yang perlu kita acu dalam
pengembangan kepemimpinan.
B. Faktor penunjang kepemimpinan abad ini
Menurut Chowdury ( 2000 ) manajemen pada abad ini akan tergantumg pada tiga
factor yang menompang nya, yakni kepemimpinan, proses, dan organisasi. Factor
pertama, pemimpin abad ini adalah pemimpin yang memiliki kompetesi berupa
kemampuan mengembangkan peoplistic commuocation, emotion and belief, multi
skill dan juga memiliki next mentality.
C. Pandangan pakar tentang kepemimpinan dan pemimpin
Kotter (1998), mengemukan bahwa kemampuan seorang pemimpin masa depan
meliputi kemampuan intelekltual dan interpersonal untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
D. Model kepemimpinan abad ini
 Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transformasional menunjukan pada proses membangun
komitmen
terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut.
1. Attributed charisma. Bahwa charisma secara tradisional dipandang sebagai hal
yg bersifat inheren dan hanya dimiliki oleh pemimpin-pemimpin kelas dunia.
2. Intellectual stimulation. Bahwa pemimpin mendorongbawahan untuk
memikirkan kembali cara kerja dan mencari cara-cara kerja baru dalam
menyelesaikan tugasnya.
E. Fokus memimpin sebagai kunci menuju sukses
1. Focus dalam memahami pemimpin
2. Focus dalam memahami para pengikut
3. Focus memahami dalam situasi

BUKU UTAMA

BAB I

Apakah yang dimaksud dengan kepemimpinan


Apakah kepemimpinan

Kepemimpinan adalah fenomena kompleks yang melibatkan pemimpin, para pengikut, dan
situasi.

 Kepemimpinan adlah proses ketika seseorang atasan mendorong bawahannya untuk


berperilaku sesuai keinginannya.
 Mengarahkan dan mengoordiasi kerja anggotaa kelompok.
 Hubungan antar-persona yang didalamnya setiap anggota patuh karna memang
mereka ingin patuh, bukan karna mereka harus patuh.
 Sebuah proses memengaruhi sebuah kelompok yang terorganisasi untuk mencapai
tujuan kelompok
 Menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelompok agar dapat menjadi kelompok
yang efektif.
 Bentuk yang kompleks dari pemecahan masalah soial

Kepemimpinan adalah ilmu pengetahuan dan seni


Kepemimpinan sebagai ilmu pengetahuan sekaligus seni menegaskan bahwa
persoalan kepemimpinan kepemimpinan dapat ditilik baik dari segi teoritis maupun
dari segi praktisnya

Kepemimpinan adalah rasional dan emosional


Kepemimpinan melibatkan sisi rasional dan emosional dalam pengalaman hidup
mausia. Kepemimpinan meliputi sejumlah tindakan dan pengaruh yang didasari oleh
alasaKepemimpinan melibatkan sisi rasional dan emosional dalam pengalaman hidup
mausia. Kepemimpinan meliputi sejumlah tindakan dan pengaruh yang didasari oleh
alasan dan logika serta inspirasi dan panggilan jiwa.

Kepemimpinan dan manajemen

Kepemimpinan pada dasarnya adlah pemilihan nilai,sedangkan manahemen tidak


demikian.para pemimpin dituntut untuk melakukan hal hal yang tepat,sedangkan manajer
dituntut melakukan hal hal secara tepat.

Berikut ini perbedaan manajer dan pemimpin :

 Manajer melaksanakan,pemipin berinovasi


 Manajer memlihara, pemimpin mengembangkan
 Manajer mengontrol, pemipin menginspirasi
 Manajer berpikir jangka pendek, pemimpin berpikir jangka panjang
 Manajer meniru, pemipin melakukan sesuatu yang original
Pemimpin dan manajer adlah jenis orang yang berbeda, manajer adlah orang yang
alami sedangkan manajer orang yang terbentuk

Pemimpin

Aspek penting dari seorang pemimpin adalah cara ia mencapai status pemimpin, pemimpin
yang ditunjuk oleh para prtinggi kemungkinan akan memiliki kredibilitas yang rendah di
mata bawahannya dan mendapatkan loyalitas yang kurang dibandingkan pemimpin yang
dipilih atau muncul dari para pengikutnya.bagaimanapun para pemimpin ini harus peka
dengan keadaan para pemilihnya jika mereka ingin tetap berkuasa.
Para pengikut

Para pengikut adalah aspek penting dari sebuah’persamaan’ kepemimpinan, tetapi peran
mereka tidak selalu di apresiasi, setidaknya dalam peran empirisn dari waktu ke waktu,
trutama di satu abad terakhir ini perubahan social telah mengubah pandangan masyarakat
tentang para pengikut,dan teori kepemimpinan secara bertaha menyaadari peran aktif fan
penting yang dimainkan oleh seorang pengikut dalam proses kepemimpinan.

Motivasi asli para pengikut untuk mengerjakan pekerjaan mereka juga penting. Para pekerja
yang memiliki tujuan dan nilai yang sama dengan pemimpin nya, dan yang merasa mendapat
kepuasan batin bila melakukan sebuah pekerjaan dengan baik,akan lebih mau untuk
menyelesaikan proyek yang sudah akan habis tenggang waktunya,dibandingkan dengan para
pekerja yang motivasinya semata mata uang.

Situasi

Situasi merupakan hal ketiga dari formula kepemimpinan ,bahkan apabila kita mengetahui
semua yang dapat kita ketahui tentang kecenderungan pemimpin dan kecenderungan
pengikut,kepemimpinan sering kali dapat dipahami dalam konteks cara pemimpin dan
pengikut berinteraksi dalam situasi tertentu

Kesimpulan

Kepemimpinan adlah proses ketika pemimpin dan pengikut berinteraksi secara dinamis
dalam lingkunagn atau situasi tertentu. Kepemimpinan adlah proses yang lebih luas dari
pemimpin,dan studi kepemimpinan harus melibatkan lebih dari sekedra studi atas pemimpin
sebagai individu.sebagai tambahan interaksi antara ketiga domain tersebut menjadi sangat
penting belakangan ini dan dapat membantu kita untuk lebih memahami perubahan dari dasar
hubunagn antara pemimpin denagn pengikut dan peningkatan kompleksitas situasi yang
dihadapi keduanya

BAB II

Pengembangan pemimpin
Merencanakan pengembangan adalah sebuah proses untuk menentukan kebutuhan
pengembangan yang tepat,membuat rencana pengembangan,mengimplementasikan dan
mereflesikan serta merevisi rencana secara berkala.

Morgan mcchall telah merangkup beberapa hal penting yang kita pelajari tentang
pengembangan pemimpin pada beberapa decade terakhir dalam hal berikut

 Sebagai lanjutan bahwa kepemimpinan seluruhnya dipelajari, ia dipelajari dari


pengalaman
 Hal yang membuat pengalaman mnjadi berharga adlah tentangan yang mereka
berikan kepada seseorang
 Jenis pengalaman yang berbeda akan mengajarkan pelajaran kepemimpinan yang
berbeda juga
 Pengalaman yang paling berguna dari belajar kepemimpinan justru datang dari
pekerjaan yang diberikan kepada kita,dan pekerjaan tersebut dapat dirancang
untuk meningkatkan pengayaan proses pengembangan itu sendiri
 Pembelajaran menjadi pemimpin yang lebih baik merupakan tujuan yang dikejar
seumur hidup dengan segala tantangan dan hambatannya

Rencana pengembangan yang baik focus pada satu atau dua kebutuhan pengembangan, yang
berperan besar dalam pengalaman kerja langsung di lapangan, dan menentukan sumber
umpan balik

Persepsi dan pengalaman

Keduanya berhubungan dengan kejadian yang berlaku di sekitar kita kedanya seperti
mengambil secara spontan tanpa usaha, sehingga mudah untuk mengatakan merekasebagai
proses yang pasif.kerangka perssepi dapat mempengaruhi semua panca indra kita, dan ada
tendensi atau prasangka untuk menerima sebuah hal dan menolak yang lainnya banyak factor
yang dapat memicu kerangka persepsi seperti perasaan, keinginan, pengalaman terdahulu,dan
ekspektasi.

Persepsi dan reklesi

Persepsi juga mempengaruhi proses selanjutnya dari spiral pengalaman- refleksi-karna


refleksi adalah cara kita menginterpretasikan pengamatan kita.persepsi pada dasarnya adalah
sebuah interpretasi,atau pembuat makna,kegiatan.salah satu aspek penting dalam kegiatan ini
adalah atribusi.Atribusi adalah penjelasan yang kita kembangkan untuk perilaku atau
tindakan yang kita inginkan

Persepsi dan tindakan

Persepsi juga mempengaruhi tindakan yang kita ambill, variable persepsi lainnya yang dapat
mempengaruhi tindakan kita adalah pemenuhan diri, yamg terjadi ketika ekspekstasi atau
prediksi kita memainkan pran yang berhubungan dengan kejadian yang kita ramalkan

Pembelajaran satu putaran dan dua putaran

Sangat sulit bagi seorang pemimpin ntuk mengubah gaya kepemimpinan secara fundamental
tanpa melakukan suatu refleksi.pembelajaran satu putaranmenjelaskan bentuk
pembelajaran antara individu dengan lingkungan tempat si pembelajar relative mencari
sedikit umpan balik yang dapat secara signifikan menghadapi dasar pemikiran atau tindakan
mereka. Pembelajaran dua putaran melibatkan kemauan untuk mempertentangkan sudut
pandang suatu orang dan ajakan kepada orang lain untuk melaukan hal yang sama, hal
tersebut tumbuh dari apresiasi terhadap keterbukaan informasi dan pembagian kekuasaan
kepada orang lainyang dapat memberikan pengenalan dan mendefinisikan masalah yang lebih
baik,meningkatkan komunikasi dan meningkatkan evektifitas pengambilan keputusan.

Pengembangan pemimpin di kampus

Beberapa komponen kunci dari program studi kepemimpinan berbasis kampus termasuk
kursus menguji teori mendasar dan konsep dalam kepemimpinan.sebagai tambahan tugas
kuliah dalam hal etika menjadi vital dalam studdi kepemimpinan. Pembelajaran melayani dan
kesempatan belajar berbasis pengalaman lainnya harus disediaakan dan diintegrasikan
dengan elemen ruang kelas dan program

Dalam prodi kepemimpinan, variasi metode pengembangan pemimpin dapat digunakan di


luar pembelajaran melayani.umpan balik individu,studi kasus dan bermain peran merupakan
salah satu metode popular. Simulasi dan permainan merupakan metode lain dari
pengembanagn pemimpin

Pengembangan pemimpin dalam ruang lingkup organisasi

Metode pengembangan pemimpin dalam organisasi bukan hanya berskala individu tetapi juga
untuk kepentingan organisasi walaupun semua metode pengembangan yang relative pendek
hanya disebutkan untuk digunakan secara rutin dalam program orgnaisasi,beberapa metode
pengembangan pemimpi berbasis kerjayang potensial seseungguhnya bersifatb jangka
panjang

Beberapa pendekatan terhadap pengembangan kepemimpinan menekankan kepada umpan


balik individu terhadap kekuatan dan kelemahan setiap orang, biasanya berdasarkan metode
penilaina yang standar.pendekatan berdasarkan umpan balik dapat membantu identifikasi
kelemahan yang seseorang tidak sadari,sama baiknya dengan membantu dalam prioritasi
focus pengembangan.ada juga program jenis pengembangan kepemimpinan dengan
menekankan komponen konseptual dan intelektualitasnya

Pembelajaran melalui tindakan

Pembelajaran melalui tindakan,di sisi lain,pada kegiatan pelatihan meggunakan isu dan
tantangan seperti dunia kerja yang sesungguhnya.filosofi dasar dari pembelajaran melalui
tindakan bahwa,pada orang dewasa tentunya,pembelajaran terbaik ialah belajar sambil
melakukannya.pembelajaran melalui tindakan sering disusun dalam kerja tim yang
menyelesaikan tantangan perusahaan seseungguhnya anggota kelompok belajar ditempatkan
dalam peran pemecaahan masalah dan kelompok tersebut diarapkan menghasilkan suatu
keputusan terkait masalah tersebut atau tantangan tersebut

Perencanaan pengembangan

Berapa kali kita telah memutuskan untuk mengubah kebiasaan, hanya untuk menyadari
bahwa dua bulan kemudian kita masih memiliki perilaku yang sama,hal ini sering menjadi
takdir dari resolusi tahun baru yang sudah ditujukan dengan baik.sebagian besar orang
bahkan tidak membuat resolusi apa pun karna tingkat kegagalan yang sangat tinggi.maka kita
akaan menjadi ragu apakah mungkn untuk mengubah perilaku seseorang ,khususnya jika pola
perilaku yang ada semakin dikuatkan seiirng berjalannya waktu dan terjadi hampir
otomatis,maka pengembangan seorang pemimpin di sini dalam perilaku harus lah sudah di
rencanakan.pemimpin yang meluangkan waktu untuk menukis dan mengeksekusi rencana
pengembnagan yang terbukti baik biasanya melaporkan pengembnagn yang paling pesat
dalam nilai skala umpai balik 360 derajat,rencana pengambnagan menyediakan metodologi
bagi pemimpin untuk meningkatkan perilaku mereka,dan banyak dari pengembangan ini
dapat terjadi ketika mereka melakukan aktivitas sehari hari

Pendampingan

Pendampingan adalah proses untuk melengkapi seseorang dengan peralatan


pengetahuan,kesempatan yang merka buthkan berkembang dan menjadi berhasil.secara
umum ada dua tipe pendampingan informal dan formal. Kalau informal mengambil tempat
dimanapun si pemimipin menolong pengikutnya untuk mengubah perilakunya

Lima langkah dalam pendampinagn informal

 Membangun kemitraan
 Inspirsikan komitmen
 Menumbuhkan keahlian
 Mempromosikan ketekunan
 Membentuk lingkungan

Tahap selanjutnya dalam proses pendampingan membutuhkan pengembangan keahlian.


Pengikut menggunakan kebutuhan pengembangan prioritas mereka untuk menciptakan
rencana pengembangan,dan sebaliknya pemimpin menciptakan rencana pendampinagn yang
menyebutkan secara tepat apa yang akan mereka lakukan untuk mendukung rencana
pengembnagan dari si pengikut.pemimpin dan pengikutnya lalu meninjau dan mendiskusikan
rencana pengembangan dan pendampinagn.membuat penyesuaian yang dibutuhkan,lalu
melaksanakan rencana tersebut

Pembimbingan

Pembimbingan adalah hubunagn personal ketika pembimbing yang lebih berpengalaman


bertindak sebagai pengarah,panutan, dan sponsor bagi peserta bimbingan yang lebih sedikit
pengalaamannya. Pembimbiing menyediakan pengetahuan,saran, tentanagan, dorongan, dan
dukungan bagi peserta pembimbing mengenaik kesempatan karier,strategi, ddan kenijakan
organisasi,ruma politik, dan sebagainya.meskipun komponen pengembangan yang kuat, ia
tidak sama dengan pendampingan, salah satu perbedaaan ialah pembimbingan tidak
menargetkan kebutuhan pengembangan yang spesifik

Sama seperti pendampingan, pembimbingan juga memiliki jenis nya yaitu informal dan
formal, pembimbingan informal terjadi ketika peserta bimbingan dan pembimbing
membangunhubungan yang panjang berdasarkan pertemanan,kesamaan minat, atau saling
menghormati satu sama lain. Hubungan tersebut sering dimulai ketika peserta bimbingan
bekerja pada beberapa bagian organisasi dalam beberapa proyek si pembimbing
Kesimpulan

Bab ini mengulas beberapa point utama terkait cara kepemimpinan dapat dibangun melalui
pendidikan formal dan pengalaman salah satu cara untuk mendapatkan lebih banyak manfaat
dari kuliah kepemimpinan dan pengalaman yaitu dengan mereapkan model tindakan
pengamatan refleksi.model ini memberikan kerangka berpikir untuk memahami situasi
kepemimpinan lebih baik

BAB 3

Kecakapan untuk mengembangkan diri anda sebagai pemimpin


Umumnya,perencanaan pengembangan dianggap sebagai kecakapan tingkat lanjut karna
kecakapan ini meliputi proses ketika seorang pemimpin mengembangkan bawahan atau
pengikut ny. Kecakapan ini dibahas bersama dengan kecakapan kecakapan lain.

Berikut adalah kecakapan kecakapan kepemimpinan yang akan di bahas di bab ini :

 90 hari pertamabagia anda sebagai pemimpin


 Belajar dari pengalaman
 Membangun kompetensi teknis
 Membanguan hubungan yang efektif dengan atasan
 Membangun hubungan yang efektif dengan rekan kerja
 Perencanaan pengembangan

90 hari pertama anda sebagai pemimpin

Sebelum anda mulai : kerjakan pr anda

Orang yang ingin menduduki posisi seorang pemimpin si sebuah organisasi telah melakukan
persiapan besar untuk menjalani proses wawancara.setelah para kandidat menduduki proses
kepemimpinan yang baru, mereka harus mencari informasi tambahan mengenai pekerjaan
baru mereka sertamenyiapkan beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam dua minggu
pertama di tempat kerja

Hari pertama: anda hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat kesan pertama

Para pemimpin baru memiliki duatugas penting di hari pertama mereka bekerja: bertemu
dengan atasanbaru dan tim baru mereka.rapat pertama harus dilakukan di kantor atasan dan
berlangsung sekitar satu jam. Para pemimpin baru harus mengakhiri diskusi dengan mengatur
rapat lanjutan dengan atasan mereka untuk meninjau kemajuan dan bertanya apakah rapat
minggusn dan bulanan akan sangat membantu

Dua minggu pertama: meletakkan formasi

Para pemimpin baru harus menggunakan dua minggu pertama untuk rapat dengan banyak
orang baik di dalam maupun di luar tim sasaran utama dari rapat itu adlah. (1) belajar
sebanyak mungkin(2) mengembangkan hubungan(3) menentukan rekan atau sekutu di masa
mendatang. Dalam dua minggu pertama para pemimpin akan bertemu anggota kunci dari tim
secara individual

Dua bulan pertama: strategi, struktur, penempatan staff

Beberapa tugas yang akan dilaukan dalam kurun waktu ini meliputi pengumpulan informasi
pembanding dari organisasi lain, rapat dengan pelanggan dan pemasok eksternal utama. Pada
titik ini para pemimpin akan membuat sebuah visi dan misi dalam sebuah
organisasi.pemimpin baru harus mampu menunjukkan di mana posisi tim selama ini dan
kemana tim harus dibawa dalam jangka waktu hingga tiga tahun kedepan,apa yang harus
dilakukan, perubahan apa yang harus dilakukan, dan harapan anggota tim

Bulan ketiga: mengkomunikasikan dan mendorong perubahan

Pada titik ini, dalam kedudukannya yang baru, seorang pemimpin telah mengembangkan visi
masa depan dan dapat menjelaskan bagaimana tim akan berhasil; mengidentifikasi apa,
mengapa dan bagaimana perubhan diperlukan, serta mendefinisikan harapan perusahaan yang
inigin dicapai. Setelah menyelesaikan struktur tim dan penempatan staff, kartu skor tim,dan
membentuk ritme kerja yang baru,harusnya pemimpin baru sudah berada di jalur besar
menuju kesuksesan

Belajar dari pengalaman

Menciptakan peluang untuk mendapatkan umpan balik

mungkin sulit bagi para pemimpin untuk mendapatkan umpan balik yang relevan, khusunya
jika mereka menempati posisi yang kuat dalam organisasi. Namun para pemimpin sering kali
membutuhkan umpan balik lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh karyawan

melakukan pegangan 10 persen

ungkapan “pegangan 10 persen” menggambarkan sebuah upaya sukarela tapi penuh tekad
demi meningkatkan kecakapan kepemimpinan. Hal ini dianalogiskan dengan latihan
fisik,meskipun dalam konteks ini meregangkan berarti memperluas perilaku seseorang,bukan
otot, sehingga sedikit keluar dari zona aman

belajar dari orang lain

pemimpin belajar dari orang lain, pertama dengan mengakui bahwa mereka dapat belajar dari
orang lain dan yang penting, dari siapapaun juga. Hal ini mungkin tampak amat jelas tapi
kenyataannya orang sering membatasi apa dan kepada siapa mereka memberikan
perhatian,sehingga memengaruhi apa yang dapat mereka pelajari dari orang lain

menulis jurnal
jurnal mirip dengan buku harian tapi jurnal tidak hanya untuk mencatat pristiwa dalam satu
hari. Sebuah jurnal harus mencakup hal hal yang terkait dengan aspek pemimpin atau
kepemimpinan. Entri jurnal dapat berupa komentar tentang kutipan,anekdot, kutipan
Koran,atau bahkan kartun lucu dan meraik seputar kepemimpinan

memiliki rencana pengembangan

langkah pertama seorang pemimpin memegang kendali atas pengembangan pribadinya


adalah dengan mengidentifikasi beberapa tujuan nyata. Seperrti dijelaskan sbelumnya, para
pemimpin harus mengumpulkan informasi yang sistematis dari beberapa seumber yang
berbeda

membangun kompetensi teknis

menentukan bagaimana pekerjaan dapat berkontribusi bagi misi secara keseluruhan

lankah pertama adlah menentukan bagaimana pekerjaan seseorang dapat memberikan


sumbang sih bagi keberhasilan organisasi secara umum. Dengan mengambil langkah ini
individu dapat menentukan dengan lebih baik,pengetahuan seperti apa dan perilaku mana
yang paling terkait dengan pekerjaan dan keberhasilan organisasi

menjadi ahli di bidangnya

ada sejumlah cara ketika individu dapat menjadi ahli di bidang mereka, dan ini termasuk
pegneyam pendidikan formal dan program program pelatihan, mengamati orang lain,
bertanya,dan mengajar orang lain

mencari peluang untuk memperluas pengalaman

individu dapat meningkatkan kompetensi teknis mereka dengan mencari peluang untuk
memperluas pengalaman mereka, seseorang juga haurs melakukan berbagai tugas yang
terkait dengan posisi lain dalam kelompok kerjanya agar lebih menghargai bagaimana
pekerjaan tersebut dapat memberikan sumbangsih untuk keberhasilan organisasi

membangun hubunagan yang efektif dengan atasan

memahami dunia atasan

pertama, mereka harus coba mengerti sasaran pribadi atasan mereka dan saran
organisasi.loyalitas dan dukungan adlah hal yang bersifat dua arah, dan seperti atasan yang
dapat membantu para bawahannya mencapai tujuan pribadi mereka dengan mengetahui
kemampuan bawahannya seperti itu pula para bwahan dapat mendukung atasan mereka jika
memerak memahami tujuan dan sasaran yang hendak diaraih

beradaptasi dengan gaya atasan


para pengikut perlu ingat bahwa sudah menjadi tangung jawabnya untuk beradaptasi dengan
atasan, bukan sebaliknya para pengikut harus fleksibel dalam beradaptasi dengan gaya
pengambilan keputusan, strategi pemecahan masalh,model komunikasi gaya interaksi dari
atasan mereka

membangun hubungan yang efektif dengan rekan kerja

menyadari kesamaan dan kepentingan dan tujuan

untuk mengetahui aspirasi dan kepentinganbersama seseorang harus mengetahui


tujuan,nilai,dan kepentingan dari rekan kerjanya. Membangun hubunagn komnikasi informal
adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui kepentingan dan nilai nilai bersama tersebut.

Memahami tugas , masalah, dan penghargaan rekan kerja

Salah satu cara untuk membangun hubunagn yang kuat adalah dengan menawarkan bantuan
setiap kali rekan kerja menghadapi masalah pribadi dan masaalah organisaisonal. Sangat lah
penting untuk diingat bahwa orang cenderung mengulangi perilaku yang kurang dihargai,oleh
karna itu setiap rekan hendaklah saling bekerja sama baik dalam memehami tugas dan
masalah dan saling bekerja sama dalam mencapai rencana yang ditentukan perusahaan

Mempraktikkan sikap teori y

Mempraktikkan teori y tidak berarti memandang dunia dari hal hal yang baikk saja tetapi
berarti mengakui secara seimbang kekuatan sekaligus kelemahan orang lain.seseorang
haruslah mempraktikkan teori y, ketika seseorang memandang bahwa rekan rekan kerjanya
memiliki kompetensi, dapat dipercaya bersedia untuk bekerja sama jika mereka bisa dan
bangga terhadap hasil pekerjaan mereka, maka rekan rekan kerjanya tesebut akan melihat
orang tersebut denagn pandangan yang sama pula

BAB 4

Kekuasaan dan Pengaruh


Bab ini telah mendefinisikan kekuasaan sebagai kapasitas atau potensi untuk
menggunakan pengaruh,taktik memengaruhi sebagai perilaku yang digunakan oleh seseorang
untuk membentuk sikap dan perilaku orang lain,dan pengaruh sebagai tingkatan pengaruh
dalam,sikap,nilai,atau perilaku seseorang sebagai hasil dan taktik memengaruhi memainkan
peran penting dalam proses kepemimpinan,bab ini memberikan ide untuk membantu
pemimpin meningkatkan efektivitasnya.dengan merefleksikan dasar kepemimpinan mereka
yg berbeda,pemimpin dapat memahami dengan lebih baik cara mereka memengaruhi
pengikutnya dan bahkan memperbesar kekuasaannya.lima dasar kepemimpinan juga
menawarkan petunjuk terhadap alasan bawahan dapat memengaruhi pemimpin dan sukses
bertahan dari upaya memengaruhi si pemimpin.
Pemimpin juga mendapat pengetahuan tentang alasan mereka tidak menikmati
beberapa aspek dari tanggung jawabnya dengan menrefleksikan kebutuhan akan kekuasaan
atau motivasi untuk mengelola mereka;mereka juga dapat lebih memahami alasan beberapa
pemimpin melatih kekuasaan secara egois dengan mempertimbangkan konsep McCelland
tentang kekuasaan personal dan aktivitas pencegahan.pemimpin dapat meningkatkan
efektivitasnya dengan mencari cara untuk meningkatkan kredit istimewa dan tidak
mengizinkan persaingan di dalam dan di luar kelompok dalam mengembangkan unit kerja.

Meskipun kekuasaan merupakan konsep yang sangat penting,memiliki kekuasaan


relative tidak berarti kecuali pemimpin bersedia untuk melatihnnya.latihan kekuasaan
utamanya terjadi melalui taktik mempengaruhi yang si pemimpin dan pengikut gunakan
untuk membentuk sikap dan perilaku orang lain.jenis taktik mempengaruhi yang digunakan
nampaknya bergantung kepada jumlah jenis kekuasaan yang dimiliki,tingkat resistensi yang
diharapkan ,rasionalitas di balik taktik memengaruhi yang berbeda.karena taktik
memengaruhi didesain untuk membuat orang lain agar lebih sukses daripada mereka yang
membuat orang lain menangis,praktisi kepemimpinan harus selalu mempertimbangkan alasan
mereka menggunakan suatu upaya memengaruhi tertentu sebelum mereka benar-benar
melakukannya.dengan mempertimbangkan secara hati-hati rasionalitas dibalik suatu
taktik,pemimpin mungkin dapat menghindari penggunaan taktik tekanan dan legitimasi serta
mencari jalan yang lebih baik untuk memengaruhi pengikutnya.mampu menggunakan taktik
memengaruhi yang dapat mengubah sikap dan perilaku orang lain dalam arahan yang
diharapkan sementara mereka membangun kepercayaan diri pengikutnya merupakan keahlian
yang harus dikuasai semua pemimpin.

BAB 5

Kepemimpinan ,Etika,dan Nilai


bab ini membahas bukti-bukti menyangkut hubungan antara etika ,nilai-nilai,dan
kepemimpinan.etika adalah cabang filsafat yang berurusan dengan tindakan benar.Nilai-nilai
adalah konstruk yang mewakili perilaku atau keadaan umum yang dianggap penting oleh
individu,dan nilai merupakan bagian penting dari karakter psikologis seorang pemimpin.Nilai
memengaruhi kepemimpinan melalui konteks budaya ketika berbagai atribut dan perilaku
dinilai berbeda-secara positif dan negative

Tindakan beretika,tentu saja,melibatkan lebih dari sekadar proses kognitif penalaran


moral.itulah alasan perilaku orang tidak selalu sesuai dengan dugaan mereka terhadap
tindakan mereka sendiri,atau dengan nilai-nilai yang mereka yakini.lebih jauh,dilema etika
terberat yang dihadapi orang-orang cenderung tidak mengharuskan mereka memilih antara
yang benar dan yang salah,melainkan antara dua pilihan “benar” yang berbeda.Dalam kasus
demikian,dianjurkan menerapkan beberapa prinsip berbeda untuk menyelesaikan dilema
moral.

Akhir-akhir ini,banyak pendekatan yang dengan jelas membahas saling


ketergantungan antara kepemimpinan sejati dengan kepemimpinan abdi merupakan beberapa
diantaranya.Adapula peningkatan minat dalam tahun-tahun belakangan ini terhadap bentuk-
bentuk praktik yang dapat dilembagakan dalam organisasi untuk meningkatkan kemungkinan
terciptanya iklim beretika di organisasi tersebut.

BAB 6

Atribut Kepemimpinan

Bab ini telah meneliti hubungan kepribadian,kecerdasan,dan kecerdasan emosional


dengan munculnya atau efektivitas kepemimpinan.Secara umum,semua atribut ini dapat
membantu seorang pemimpin untuk memengaruhi kelompok menuju pencapaian
tujuan,tetapi mereka tidak dengan sendirinya menjamin keberhasilan kepemimpinan.sering
kali situasi yang akan menentukan sifat atau tipe kepribadian atau,komponen kecerdasan
,atau atribut kecerdasan emosional akan memengaruhi kemampuan seorang pemimpin secara
positif untuk membangun sebuah tim atau mendapatkan hasil melalui orang lain.

Tipe kepribadian juga dapat digunakan untuk mengategorikan pola-pola perilaku


stereotip.Dimensi kepribadian ekstraversi-introversi,penginderaan-intuisi,pikiran
perasaan,dan penilaian-pemahaman dan dapat dikombinasikan untuk membentuk 16 tipe
yang berbeda,dan mayoritas pemimpin dapat ditemukan di 4 dari 16 tipe.Meskipun hubungan
antara 16 tipe dan efektivitas kepemimpinan tidak sekuat seperti dengan dimensi kepribadian
OCEAN,16 tipe kepribadian dan dimensi yang terkait memberikan pemimpinan wawasan
berharga tentang perilaku manusia.

Peran kecerdasan praktis dan kreatif dalam kepemimpinan adalah menerima


peningkatan perhatian.Kecerdasan praktis, adalah pengetahuan atau pengalaman yang relevan
dengan pekerjaan seseorang,terbukti sangat penting bagi para pemimpin.Pemimpin dengan
tingkat kecerdasan praktis yang lebih tinggi tampaknya lebih dalam memecahkan masalah
saat dibawah tekanan.selain itu, kecerdasaan praktis tampaknya menjadi hal yang paling
mudah untuk berubah dari tiga komponen.kecerdasan kreatif melibatkan pengembangan
produk yang baru dan berguna,dan kreatifitas sangat penting bagi keberhasilan banyak bisnis
saat ini.Penting bagi para pemimpin untuk belajar cara merangsang dan mengelola
kreatifitas,bahkan lebih dari menjadi kreatifitas sendiri.

Bab 7

Perilaku kepemimpinan
Orang-orang dalam posisi kepemimpinan menunjukkan berbagai macam perilaku,dan
para peniliti telah melihat apakah ada seperangkat perilaku universal yanh membedakan
pemimpin efektif dan tidak efektif atau apakah ada faktor situasional atau pengikut yang
memengaruhi tipe-tipe perilaku yang dibutuhkan untuk membangun tim atau mendapatkan
hasil dari orang lain.untuk menjawab pertanyaan,tidak tampak adanya seperangkat perilaku
universal yang menjamin kesuksesan di semua situasi.walaupun beberapa tipe kepemimpinan
yang berorientasi pada tugas dan hubungan akan menambah kemungkinan sukses,sifat
pekerjaan yang akan dilakukan,situasi,dan jumlah serta tipe pengikut akan memengaruhi jenis
perilaku tugas dan hubungan spesifik yang harus ditunjukkan oleh pemimpin agar menjadi
efektif.

Praktisi kepemimpinan perlu menyadari bahwa mereka pada akhirnya akan dinilai
dari hasil yang mereka dapatkan dan perilaku yang merekatunjukkan.tetapi,pengalaman
sebelumnya,nilai,dan karakter memainkan peran penting dalam cara seorang pemimpin
membangun tim dan mendapatkan hasil dari orang lain.contohnya,pemimpin yang masuk
dalam peran yang meliputi pemecahan permasalahan bisnis yang rumit tetapi kurang
memiliki pengalaman yang relavan,kemampuan analisi,dan nilai komersial yang kuat akan
sangat sulit untuk sukses,dan mereka dengan karakteristik sebaliknya akan lebih mungkin
sukses.

Bab ini menawarkan beberapa saran yang penting tetapi halus tentang cara menjadi
efektif sebagai pemimpin.pertama,orang yang masuk ke dalam peran kepemimpinan harus
mengerti ekspetasi performa bagi posisinya.ekspetasi ini tidak hanya mencakup hasil yang
harus dicapai;termasuk juga perilaku yang harus ditunjukkan.tingkat organisasional dan
model kompetisi dapat membantu pemimpin menentukantipe perilaku spesifik yang
diperlukan untuk membangun tim dan mendapatkan hasil dari orang lain dalam posisi
tersebut

Kedua,pengertian terhadap kebutuhan perilaku dari macam-macam posisi


kepemimpinan dan menunjukkan perilaku yang dibutuhkan dapay menjadi dua hal yang
berbeda.dengan begitu,umpan balik 360-derajat dapat memberikan pandangan bagi
pemimpin mengenai apakah mereka butuh melakukan sesuatu secara berbeda untuk
membangun tim yang lebih kuat atau mendapatkan hasil yang lebih baik dari orang
lain.walaupun mendapatkan umpan balik dari orang lain bisa menjadi pengalaman yang
kurang menyenangkan,tetapi infirmasi ini penting jika seseorang ingin sukses sebagai
pemimpin.

Ketiga,mendapatkan umpan balik dari orang lain itu sendiri mungkin tidak akan
menghasilkan perubahan perilaku.contohnya,banyak orang tahu mereka perlu mengurangi
berat badan,tetapi,mereka tidak melakukan apa pun untuk hal tersebut.tetapi,bila mereka
membuat sebuah rencana yang meliputi diet dan olahragateratur dan mendapatkan umpan
balik terus-menerus dan semangat dari orang lain,mereka akan lebih mungkin mengurangi
berat badan.

Bab 8

Kecakapan untuk Membangun Kredibilitas Personal dan Memengaruhi Orang Lain

Mambangun kredibilitas
Wawancara denga ribuan responden serta hasil lebih dari setengah juta laporan umpan
balik 360 derajat menunjukkan kredibilitas dapat menjadi salah satu komponen paling
penting dari keberhasilan dan efektifitas kepemimpinan.karyawan yang bekerja untuk
pemimpin yang mereka angga kredibel bersedia bekerja lebih lama,lebih memiliki rasa
kepemilikan pada perusahaan,merasa lebih terlibat secara personal dalam pekerjaan,dan lebih
tidak mungkin meninggalkan perusahaan pada dua tahun berikutnya.

Dua komponen kredibilitas


Kredibilitas terdiri dari dua komponen:keahlian dan kepercayaan

1. Membangun keahlian
Keahlian terdiri atas jompetisis teknis serta pengetahuan organisasi
danindustri,sehingga membangun keahlian berarti meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan di tiga bidang.membangun konpetisi teknis,dijelaskan di awal bagian
ini,berkaitan dengan meningkatkan pengetahuan dan reporter perilaku yang dapat
anda gunakan agar berhasil menyelesaikan suatu tugas.
2. Membangun kepercayaan
Kompone kedau dari kredibilitas adalah membangun kepercayaan yang dapat
dipecah menjadi mengklarifikasi dan mengomunakasi nilai-nilai anda,serta
membangun hubungan dengan orang lain.

Komunikasi
Bass4 telah mendefinisikan efektivitas komunikasi sebagai tingkatan ketika seseorang
memberitahu orang lain tentang sesuatu dan mamastikan mereka memahami yang
dikatakan.dalam pengertian yang lebih umum,komunikasi yang efektif melibatkan
kemampuan mengirim dan menerima informasi dengan probabilitas tinggi bahwa pesan yang
dimaksud sampai dari pengirim ke penerima.

Mendengarkan
Sistem pendengaran kita mengenai komunikasi menekankan efektifitas bergantung
pada pengiriman dan penerimaan informasi.hal ini mungkim tampak tidak
konsisten,karenanya,topik mendengarkan perlu dibedakan dari topik komunikasi yang lebih
umum.bukankah mendengarkan bagian dari komunikasi?tentu,penjelasan terpisah yang
dilakukan tentang mendengarkanhanya untuk penekanan.kita melihat kebanyakan diskusi
tentang komunikasi menekankan sisi pengirim dan mengabaikan sisi penerima.pemimpin dan
pengikut yang baik mengenali nilai komunikasi dua arah.mendengarkan orang lain sama
pentingnya dengan mengekspresikan diri secara jelas kepada mereka.

Keasertifan
Apa perilaku asertif,dan apa keterampilan asertif?individu yang menunjukkan
perilaku asertif dapat membela hak-hak mereka sendiri(atau hak-hak kelompok
mereka)dengan cara yang juga mengakui hak orang lain yang sejalan untuk melakukan hal
yang sama.
Melaksanakan rapat
Rapat adalah fakta kehidupan organisasi.sulit membayangkan seorang pemimpin yang
dapat(atau harus)menghindari rapat,khususnya ketika kelompok-kelompok,komite,atau tim
memiliki tingkat saling ketergantungan tugas atau lateral yang tinggi.rapat yang terencana
dengan baik dan dipimpin dengan baik adalah mekanisme yan berharga untuk mencapai
tujuan yang beragam dan merupakan cara penting untuk bertukar infirmasu dan menjaga jalur
komunikasi tetap terbuka dalam dan di antara kelompok kerja atau organisasi sukarela.

Pemecahan masalah
Mengidentifikasi persoalan atau peluang untuk perbaikan

Langkah pertama dalam memecahkan masalah adalah dengan menyatakan masalah


tersebut,sehingga setiap orang yang terlibat untuk membuat solusi mendapatkan informasi
dan pemahaman serta pengertian yang sama tentang tugasnya.halini merupakan langkah yang
penting dalam memecahkan masalah dan akan memakan waktu serta mungkin membutuhkan
diskusi kelompok.sangat berbahaya bila kita mengasumsika setiap orang (atau siapapun)telah
mengetahui masalah sebenarnya.definisi yang terburu-buru atau terlalu dini tentang masalah
(mungkin hasil dari pemikiran kelompok) dapat menyebabkan frustasi dan usaha yang sia-sia.

Menganalisa penyebab masalah


Ketika masalah telah diindetifikasikan,langkah selanjutnya adalah menganalisis
penyebabnya.analisis penyebab masalah seharusnya mendahukui pencarian solusi.dua alat
yang sangat membantu untuk mengindentifikasi elemen kunci yang memengaruhi situasi
masalah adalah diagram sebab dan akibat(juga dikenal dengan diagtam “fishbone” karena
bentuknya ishikawa,sama dengan nama orang yang mengembangkan diagram tersebut)dan
analisi medan kekuatan.

Meningkatkan kreatifitas
Melihat dari sudut pandang baru

Pemimpin dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kreativitas meraka dan
pengikut mereka.beberapa faktor yang memfasilitasi telah dibahas dan termasuk memastikan
cukupnya tingkat keahlian teknis,menunda dan menimbulkan evaluasiatau penilaian
solusi,fokus pada motivasi instriksik tugas,menghapus kendala yang tidak perlu pada
pengikut,serta lebih memberikan keleluasaan kepada pengikut dalam membuat keputusan.

Bab 9

Motivasi,Kepuasan,dan Kinerja
Bab ini telah mengulas penelitian mengenai motivasi,kepuasan,dan kinerja.Motivasi
didefinisikan sebagai apa pun yang meneyediakan arah,intensitas,dan kegigihan pada
perilaku.meski motivasi merupakan aspek penting dari kinerja,dan motivasi bukan hal yang
sama.kinerja merupakan konsep yang lebih luas dari pada
motivasi,kemampuan,keahlian,norma kelompok,dan ketersediaan sumber daya,semuanya
dapat memengaruhi tingkat kinerja pengikut.kepuasan kerja adalah serangkaian sikap orang
mengenai pekerjaan.meski banyak orang pada umumnya puas dengan pekerjaan
mereka,seringkali mereka memiliki tingkat kepuasan yang beragam terhadap berbagai aspek
pekerjaan mereka,seperti gaji,kondisi kerja,atasan,dan rekan kerja.

Banyak pendekatan untuk memahami motivasi memiliki implikasi tertentu dalam


meningkatkan kinerja dan kepuasan.karenanya,beberapa teori motivasi yang berbeda diulas
dalam bab ini.Hierarki kebutuhan Maslow mangasumsikan orang memandang motivasi
sebagai sifat pribadi dan mengasumsikan sebagian orang tercipta untuk lebih termotivasi dari
pada yang lainnya.penetapan tujuan meninjau motivasi dari prespektif kognitif.pendekatan ini
mengasumsikan orang-orang membuat pilihan sadar dan rasional mengenai
arah,intensitas,serta kegigihan perilaku mereka,dan umunya terlibat dalam perilaku yang
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.Dua teori terkhir,pendekatan
pemberdayaan dan instrumental,meninjau motivasi dari perspektif situasional.praktisi
kepemimpinan kemungkina akan menjadi lebih efektif jika mereka belajar mengenali situasi
ketika berbagai pendekatan, atau gagasan-gagasan tertentu didalamnya, dapat berguna.

Beberapa teori lain tampaknya lebih berguna untuk menjelaskan sikap pengikut
terhadap pekerjaan. Beberapa penelitian menunjukkan karakter afektivitas setiap individu
berbeda; sebagian orang umumnya memiliki sikap positif terhadap pekerjaan dan kehidupan,
sementara lainnya tidak berbahagia terhadap pekerjaan dan kehidupan perbedaan demikian
memiliki komponen genetik dan membatasi sejauh mana inisiatif pemimpin dapat mengubah
kepuasan pengikut. Pemimpin dapat meningkatkan kepuasan dengan memberi pengikut
pekerjaan yang lebih berarti dan dengan memperlakukan mereka dengan adil. Pengikut (
dalam pemimpin ) cenderung memiliki sikap positif terhadap pekerjaan jika mereka yakini
yang mereka lakukan adalah penting dan bahwa imbalan dan sistem disiplin adalah adil.

Bab 10 Kelompok,Tim,dan kepemimpinannya

A.Pertama,anggota tim biasanya memiliki perasaan identifikasi yang lebih kuat antara satu
sama lain jika dibandingkan dengan kelompok.Identifikasi anggota kelompok mungkin akan
lebih sulit.

B.Kedua,tim memilliki tujuan atau tugas yang sama,hal tersebut dapat bervariasi dari
pengembangan produk baru sampai memenangkan kejuaraan olahraga.Anggota kelompok,di
sisi lain,mungkin tidak memiliki tingkat konsesus yang sama mengenai tujuan yang
dilakukan anggota tim.Anggota kelompok mungkin milik sekumpulan individu dengan tujuan
pridabdi,dan hal ini mungkin bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah dinyatakan
C.Ketiga,ketergantungan tugas biasanya lebih besar dalam tim dibandingkan dalam
kelompok.Di lain pihak,anggota kelompok sering berkontribusi kepada tujuan yang dicapai
dengan bekerja secara independen.

D.Keempat,anggota tim sering memiliki peran yang berbeda dan spesial dibandingkan
anggota kelompok.Anggota kelompok sering memainkan peran yang bervariasi dalam
kelompok;bagaimanapun juga,anggota tim sering memainkan peranan tunggal,atau utama
dalam tim.

Bab 11 Kecakapan Memimpin orang lain

Kecakapan yang dibahas meliputi

A.Menetapkan tujuan:menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana aksi untuk


mencapainya adalah penting bagi individu dan bagi kelompok.Sebagai contoh,tujuan atau
target biasanya adalah norma yang menonjol dalam kelompok.Saat tujuan kelompok telah
disepakati ,akan timbul kepatuhan anggota ,dan tujuan tadi akan menjadi kriteria dalam
mengevaluasi kinerja kelompok.

B.Memberikan umpan balik yang membantu:Dapat dalam bentuk memberi umpan balik
secara spesifik mengenai kerja seseorang atau kesan mengenai pengaruh aspek-aspek
perilaku antarpribadi seseorang dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain,dengan
tujuan memberi orang lain informasi yang dapat mereka gunakan untuk mengubah perilaku
mereka.

C.Membangun Tim untuk tim kerja:alasan aktivitas ini dilakukan adalah peralihan yang
terjadi di tempat kerja dari fokus utama pada kerja individu ke kerja yang berpusat pada tim.

Bab.12.Situasi

Pemimpin harus dapat menggunakan pengetahuannya tentang pengaruh situasui terhadap


kepemimpinan untuk mengubah situasi secara proaktif demi meningkatkan kemungkinan
kesuksesan.Sering kali,para pemimpin dan pengikut gagal melihat kemungkinan mengubah
situasi dapat membantu mereka mengubah perilakunya.ini yang disebut pengaturan
situasi.Strategi yang lebih baik bisa jadi untuk memeriksa tugas tugasnya dan
mendelegasikan beberapa bawahan.Ini akan memberikan waktu luang bagi pemimpin dan
menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan bawahan melalui berbagai cara seperti
bersama-sama menetapkan sasaran performa dan bertemu secara teratur untuk membahas
kemajuan mereka.

BAB 13: Teori Teori Keterkaitan Kepemimpinan

Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota (LMX)


Dalam bentuk ini, LMX Merupakan salah satu model teori keterkaitan yang paling sederhana.
Melihat pada model pemimpin-pengikut-situasi kita, mudah untuk dilihat bahwa
LMX,bahkan saat ini, Sebagian besar merupakan proses pembangunan hubungan antara
pemimpin dan pengikut.

Keputusan Normatif

Pemimpin tentu dapat mendelegasikan keputusan pada bawahannya atau harus meminta
informasi yang relevan dari bawahannya sebelum membuat keputusan. Dikarenakan model
keputusan normatif ini terbatas hanya pada pembuatan keputusan dan bukan teori yang besar
dan meliputi semua masalah, ini merupakan model yang baik untuk diperiksa berikutnya.

Model Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan Situasional biasanya diperkanalkan kepada mahasiswa dan praktisi karena


memiliki pendekatan yang umum dan mudah dimengerti. Namun hanya sedikit riset yang
dipublikasikan untuk mendukung hasil prediksi dari kepemimpinan tersebut.

Model Keterkaitan

Model Keterkaitan menyadari bahwa pemimpin memiliki kecenderungan sikap umum dan
situasi spesifik ketika secara jelas pemimpin mungkin lebih efektif dari yang lain.

Teori Rute-Tujuan

Mungkin teori yang paling modern diantara lima model keterkaitan adalah teori rute-tujuan.
Mekanisme dasar teori-tujuan berkaitan dengan harapan-pendekatan kognitif untuk
memahami motivasi ketika orang orang memperhatikan kemungkinan upaya menuju
performa dan kemungkinan performa menuju hasil dan menentukan dari hasil akhir.

Ringkasan:

Bab ini telah menyediakan penjelasan mengenai lima teori keterkaitan kepemimpinan yang
cukup dikenal, termasuk di dalamnya teori pertukaran pemimpin-anggota, Keputusan
Normatif, Model Kepemimpinan Situasional, Model Keterkaitan, Teori Rute-Tujuan. Kelima
model mirip dalam hal mereka menentukan pemimpin harus menciptakan sikap terkait aspek
tertentu dari pengikut atau situasi untuk meningkatkan keefektifan kepemimpinan.

BAB 14; KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN

Pendekatan Rasional Terhadap Perubahan Dalam Organisasi

Pemimpin dapat meningkatkan jumlah perubahan dengan mengingkatkan level


ketidakpuasan, meningkatkan kejelasan visi, mengembangkan rencana perubahan yang
matang, atau dengan menurunkan jumlah penolakan pengikut. Kesimpulan diatas dimiliki
oleh Beer dalam sebuah rumus sebagai berikut : C = D X M P X R. D mewakili
ketidakpuasan, M mewakili Model, P mewakili Proses, R mewakili Perlawanan, C mewakili
jumlah perubahan.

Pendekatan Emosional terhadap Perubahan dalam Organisasi: Kepemimpinan


Karismatik dan Transformasional

Meskipun pendekatan rasional menydiakan model yang gamblang tentang perubahan dalam
organisasi, tampaknya banyak perubahan berskala besar di dunia politik, sosial, atau dalam
organisasi yang tidak mengikuti rumus tersebut.

Kepemimpinan Karismatik: Tinjauan Historis

Pemimpin yang karismatik adalah individu yang penuh gairah dan bertekad kuat yang dapat
menciptakan visi masa depan yang luar biasa. Melalui Visi Ini, Mereka dapat memunculkan
semangat tinggi di kalangan pengikutnya dan membangun ikatan emosional yang kuat
dengan mereka.

Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin Transformasional mengartikulasikan permasalahan mereka dalam sistem yang ada


dan memiliki visi luar biasa mengenai bentuk masyarakat aua organisasi baru. Pemimpin
transformasional juga tangkas dalam pembikaian ulang. Mereka menunjukkan bahwa
masalah atau isu yang dihadapi pengikut dapat diatasi jika mereka memenuhi visi masa depan
sang pemimpin. Semua pemimpin Transformasional bersifat Karismatik, tetapi tidak semua
pemimpin karismatik bersifat Transformasional.

Sifat Pengikut

Jika kepemimpinan Karismatik didefinisikan hanya dari sifat sang pemimpin, akan relatif
mudah untuk mengidentifikasi individu dengan visi yang baik,keahlian retorika, dan
pengelolaan kesan, serta menempatkan mereka pada posisi pemimpin. Seoromg walti
senagoam nesar pengikut akan menerima dan bertindak sesuai visi pemimpin tersebut.

Sifat Situasional

Banyak peneliti meyakini faktor situasional juga memainkan peran penting dalam
menentukan apakah seorang pemimpin akan dipandang sebagai pemimpin karismatik.
Mungkin Individu-individu dengan kualitas pemimpin karismatik dipandang karismaik hanya
saat berhadapan dengan situasi-situasi tertentu, karena situasi dapat memainkan peran penting
dalam penyandangan karisma, akan berguna untuk meninjau beberapa faktor yang diyakini
dapat memengaruhi kepemimpinan karismatik.

Teori Kepemimpinan Transformasi dan Transaksional Bass

Bass meyakini pemimpin transformasional memiliki sifat pemimpin yang dijelaskan


sebelumnya dan menggunakan persepso atau reaksi bawahan untuk menentukan apakah
pemimpin tersebut transformasional. Karenanya, pemimpin transformasional memiliki
visi,keahlian retorika, dan pengelolaan kesan yang baik dan menggunakannya untuk
mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan pengikutnya. Pemimpin
transformasional diyakini lebih berhasil dalam mendorong perubahan organisasi karena
tergugahnya emosi pengikut pengikut serta kesediaan mereka untuk bekerja mewujudkan visi
sang pemimpin. Sementara pemimpin transaksional tidak memiliki sifat pemimpin tadi,
maupun mampu mengembangkan ikatan emosi yang kuat dengan pengikutnya atau pun
menginspirasi pengikut untuk melakukan lebih dari yang mereka pikir bisa.

Ringkasan:

Bab ini telah membahas dua pendekatan besar terhadap perubahan dalam organisasi.
Meskipun lini penelitian berbeda digunakan dalam mengembangkan pendekatan rasional dan
emosial terhadap perubahan, nyatanya kedua pendekatan ini memilki kesamaan penting.

Bab 15: Sisi Gelap Kepemimpinan

Kepemimpinan Yang Buruk

Kepemimpinan yang buruk tidak terbatas pada pemerintah atau pemimpin politik. Ini juga
bisa terjadi hampir di semua keadaan lainnya. Meskipun begitu, pada akhirnya, penilaian
baik dan buruknya seorang pemimpin ada di mata orang-orang yang mengawasinya.

Ketidakmampuan Manajerial

Ketika kepemimpinan yang buruk sering kali diasosiaikan dengan individu yang membentuk
tim yang berujung dengan akhir yang buruk dan korup, maka ketidakmampuan manajerial
lebih sering dihubungkan dengan individu yang tidak mampu membentuk suatu tim yang
kompeten dan mencapai hasil dari tim tersebut. Karena itulah, sulit untuk mengumpulkan
pengikut yang loyal dan mnengejar tujuan dari pengikut tersebut.

Penurunan Manajerial
Kepemimpinan yang buruk biasa dikaitkan dengan individu yang memiliki kemampuan
membangun tim yang baik, tetapi sulit untuk mencapai tujuan atau hasil. Manajer yang hanya
memajang nama memiliki kesulitan dalam membangun tim dan mencapai hasil karena
mereka tidak tahu yang harus dilakukan,tidak peduli, atau terjebak dalam situasi yang
membuat mereka semakin sulit untuk mencapai kesuksesan.

Enam Akar Penyebab Ketidakmampuan dan penurunan Manajerial

Riset yang dilakukan untuk menyelidiki penurunan manajerial telah menghasilkan


kesimpulan bagus yang menyatakan alasan0alasan seseorang yang memegang kekuasaan
malah berkembang menjadi manajer yang hanya mementingkan hasil, menjadi pemandu
sorak, memajang namanya,ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan situasi baru, tidak
mampu membangun tim, atau ketidakmampuan mengubah situasi adalah faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan seorang pemimpin.

Ringkasan:

Bab ini dimulai dengan diskusi tentang kepemimpinan yang buruk. Pemimpin yang buruk
ialah mereka yang dapat membangun tim tetapi hasil yang dicapai secara moral atau etis
tercela. Sebagaimana dinyatakan di awal bab ini, kepemimpinan dapat dibilang konsep paling
penting di dunia saat ini.

BAB 16 : Keterampilan untuk Mengoptimalkan Kepemimpinan Seiring Berubahnya


Situasi

Menciptakan Visi Yang Menarik

Sebelum membahas empat komponen visi kepemimpinan, perlu dicatat bahwa kebanyakan
orang tidak senang dengan visi seorang pemimpin meskipun caranya adalah duduk dan
melakukan presentasi dengan menggunakan powerpoint yang lama ataupin pidato formal.
Orang cenderung lebih tertarik ketika para pemimpin menggunakan ceirta,analogi, dan
pengalaman pribadi untuk melukiskan gambar gambaran menarik di masa depan. Dengan
Demikian, visi seorang pemimpin hars menjadi pernyataan pribadi yang akan membantu
pendengar menjawab pertanyaan.

Mengatasi Konflik

Konflik tidak akan terelakkan dari kehidupan dan dari kepemimpinan. Peneliti telah
menemukan supervisor lini pertama dan manajer tingkat menengah dapat menghabiskan lebih
dari 25 persen waktu mereka untuk menghadapi konflik, dan menyelesaikan konflik telah
menjadi faktor penting dalam efektivitas kepemimpinan. Bahkan, Berhasil menyelesaikan
konflik sangan penting karena itu tema utama dalam beberapa leteratur tentang organisasi.
Selain itu berhasil menyelesaikan konfilk akan menjadi keterampilan yang semakin penting
dalam praktik kepemimpinan dan manajemen bergerak menjauh dari arahan yang ototriter
dan justru ke arah pendekatan yang kooperatif yang menekankan soal rasional, kolaborasi,
kompromi, dan solusi keuntungan bersama.

Mendiagnosis Masalah Performa Pada Individu, Kelompok, dan Organisasi

Pemimpin yang dengan benar menentukan alasan seorang pengikut atau tim menunjukkan
kinerja optimal jauh lebih mungkin untuk menerapkan intervensi yang tepat guna
memperbaiki masalah. Sayangnya, banyak pemimpin tidak memliki model atau kerangka
kerja untuk mendiagnosis masalh kinerja ditempat kerja, dan sebagai hasilnya banyak yang
melakukan pekrjaan yang buruk dalam menangani masalah pemain.

Pembangunan Tim di Posisi Puncak


Hampir semua kelompok eksekutif senior yang telah menghadapi krisis ang mengerikan dan
selamat akan mencatat bahwa kerja tim merupakan hal pentinguntuk kelangsungan hidupnya.
Lebih khusus lagi, untuk benar-benar mendapatkan keuntungan dari intervensi
pengembangan tim, anggota individu harus merasa nyaman dengan kekuatan dan kelemahan
mereka sendiri serta kekuatan dan kelemahan rekan-rekan mereka.

Hukuman

Pemimpin kadang harus berurusan dengan pengikut yang secara terang-terangan memusuhi
ataupun menciptakan konflik di antara rekan kerja, tidak bekerja sesuai standar, atau secara
terbuka melanggar aturan atau kebijakan penting. dDalam kasus tersebut, para pemimpin
mungkin perlu mengatur hukuman untuk mengubah perliiika para pengikut.

Ringkasan:

Dalam Bab ini menjelaskan tentang seorang pemimpin yang harus bisa mengoptimalkan
kepemimpinan nya seiring berubahnya situasi.

Kritikan bab I buku Richard L. Hughesdanbukuveithzalrivai

 Pada bab pertama buku yang dituliskan oleh hughest membahas tentang maksud dari
kepemimpinan sedangkan pada buku karya veithzalrivai menjelaskan pengertian
pemimpin dan kepemimpinan jadi pada bab pertama kedua buku tersebut terdapat
kecocokan
 Pada buku Richard L.hughes dijelaskan hanya bentuk umum dari kepemimpinan
sedangkan buku veithzal rivai dijelaskan pngertian kepemimpinan disertai dengan
pendapat para ahli, juga disertai teori kepemimpinan fungsi kepemimpinan unsur
kepemimpinan yang membuat buku karangan veithzal rivai lebih mudah dipahami
 Penggunaan kata pada buku karangan Richard L. hughes masih menggunakan
padanan kata yang agak sulit dipahami sedangkan buku karangan veithzal rivai
menggunakan kata yang mudah di pahami dan tidak menggunakan kata yang
bermakna ambigu
 Di dalam bab pertama buku karangan Richard L. hughes dilengkapi dengan artikel
artikel di setiap materi sehingga mempermudah pembaca memahami materi
sedangkan buku veithzal rivai tidak dilengkapi dengan artikel pada setiap materi

Kritikan bab II buku Richard L. hughes dan buku veithzal rivai

 Pada bab kedua ini padabukuRichard L.


Hughesmembahaspengembanganpemimpinsedangkanbukuveithzalrivaimembahasma
nusiadanperanannyadalamislamsehinggatidakterdapatkecocokanpadababtersebut
 Pembahasan pada buku veithzalrivai menjelaskan bahwa di dalam al quran manusia
sudah memiliki jiwa pemimpin sedangkan pada buku karangan Richard L. hughes
pemimpin yang baik haruslah pemimpin yang memiliki refleksi dan persepsi agar bias
membangun rencana di organisasi
 Pembahasan yang lebih mendalam pada buku karangan veithzalrivai menjelaskan arti
dari manusia dan lebih mendalam membahas mengenai manusia saja dan lebih sedikit
menghubungkannya dengan pemimpin sedangkan buku Richard L. hughes mengulas
terkait cara kepemimpinan dapat dibangun melalui pendidikan formal dan
pengalaman dan lebih mengkhususkan kepembentukan pemimpin

Kritikan Bab III Buku Leadership oleh Richard L. Hughes dan Buku Pemimpin dan
kepemimpinan dalam organisasi oleh Prof.Dr.H.Veithal Rivai,S.E.,M.M.,
-Pada bab IIIbuku leadership oleh Richard L. Hughes membahas tentang kecakapan untuk
mengembangkan diri anda sebagai pemimpin.Sedangkan buku Pemimoin dan Kepemimpinan
Dalam Organisasi oleh Prof.DR.H.Veithal Rivai,S.E.,M.M., membahas tentang kriteria
kepemimpinan islam dalam organisasi.Jadi tidak dapat menemukan titik kecocokan
pembahasan pada kedua buku.

-Pada bab IIIbuku leadership oleh Richard L. Hughes menjelaskan secara contoh tentang
kecakapan untuk mengembangkan diri anda sebagai pemimpin dimana hari pertama anda
sebagai pemimpin,Dua minggu pertama; meletakkan fondasi,Dua bulan pertama;
strategy,struktur,dan penempatan staf,Bulan ketiga; mengomunikasikan dan mendorong
perubahan.Dan buku ini juga menjabarkan tentang memiliki rencana pengembangan.

-Pada bab IIIbuku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi oleh Prof.Dr.H. Veithal
Rivai ,S.E.,M.M., menjelaskan tentang kriteria kepemimpinan islam dalam organisasi para
pemimpin harus memahami hakikat kepemimpinan dalam pandangan islam yaitu 1.Tanggung
jawab,Bukan keistimewaan,2.Pengorbanan,Bukan fasilitas,3.Kerja keras,Bukan
santai,4.Kewenangan melayani,Bukan sewenang-wenang,5.Keteladanan dan
kepeloporan,Bukan pengekor.Bab ini juga memberitahu tentang persyaratan pemimpin
menurut al-qur’an.

Kritikan Bab IV buku leadership pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan
Robbert C.ginnet dan buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi
- Penjelasan materi pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan Robbert C.ginnet
berdasarkan aspek kekuasaan dan pengaruh dalam pemimpin dan memberikan ide
untuk pemimpin meningkatkan efektivitasnya
- Penjelasan materi pada buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi oleh prof
Dr.H.Veithzal rivai, S.E, M.M, dan Drs Boy Rafli Aman tentang prinsip dan moral
kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri prinsip dan moral kepemimpinan
- Penjelasan materi pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan Robbert C.ginnet
di akhir bab di berikan soal-soal dapat latihan sehingga dapat melatih pembaca
mengenai materi yang telah dibahas. Namun pada buku pemimpin dan kepemimpinan
dalam organisasi oleh Dr.H.Veithzal rivai, S.E, M.M tidak ada
Kritikan Bab 5 Buku Hughes, Ginnett, & Curphy dan Buku Prof. Dr. Veithzal Rivai,
S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy
Rafli Ama
 Pada Bab 5 yang dituliskan oleh Hughes, Ginnett, & Curphy membahas
tentang kepemimpinan, etikan dan nilai sedangkan pada buku Prof. Dr.
Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama membahas tentang nilai nilai sikap
kepemimpinan.
 Pada Bab 5 yang dijelaskan oleh Hughes, Ginnett, & Curphy menganalisis
tentang penalaran serta tindakan moral dan etis, sedangkan pada buku Prof.
Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama menjelaskan tentang karakter
pemimpin, metode kepemimpinan serta perilaku kepemimpinan.
 Buku yang dijelaskan Hughes, Ginnett, & Curphy hanya menjelaskan tentag
kepemimpinan melalui teladan: yang baik, yang buruk, dan yang jelek,
sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor
Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama
menjelaskan tentang akhlak kepemimpinan rasul, gaya kepemimpinan serta
makna kepemimpinan.

Kritiakan Bab 6 Buku Hughes, Ginnett, & Curphy dan Buku Prof. Dr. Veithzal Rivai,
S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy
Rafli Ama
 Pada Bab 6 buku karangan Hughes, Ginnett, & Curphy menjelaskan tentang
atribut kepemimpinan sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E.,
M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Ama menjelaskan tentang nilai islam dalam kepemimpinan efektif.
 Pada Bab 6 buku Hughes, Ginnett, & Curphy menganalisis tentang Model
OCEAN atau model kepribadian lima faktor sedangkan pada buku Prof. Dr.
Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama menganalisis tentang teori
kepemimpinan, tingkat kematangan pemimpin dan kepemimpinan visioner.
 Buku yang ditulis oleh Hughes, Ginnett, & Curphy lebih mendalami tentang
arti kecerdasan, kepemimpinan serta tipe kepribadian kepemimpinan
sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor
Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama lebih
mendalami tentang konsep kepemimpinan, teori kepemimpinan, perbedaan
pemimpin dan kepemimpinan setra tentang nilai islam dalam kepemimpinan
efektif.
Kritikan Bab 7 buku 1 dan buku 2
 Pada bab 7 buku 1 membahas tentang perilaku kepemimpinan,kepribadian yang
berpengaruh kepada bawahannya,sedangkan pada buku 2 membahas tentang akar
kepemimpinan dan kepemimpinan super yang mendapat visi dan misi kepemimpinan
yang terkait dengan latar belakang filosofit atau pandangan hidup seseorang.
 Pada bab 7 buku 1 membahas tentang saluran kepemimpinan yang didalamnya
terdapat level organisasional,kompetensi yang dibutuhkan aplikasi waktu dan nilai
kerja,sedangkan pada buku 2 membahas tentang musyawarah-musyarawah yang
membangun tradisi keterbukaan persamaan dan persaudaraan.
 Pada bab 7 buku 1 membahas tentang pemimpin yang efektif misalnya tentang
melaksanakan rapat dan sebagainya.

Kritikan Bab 8
 Pada bab 8 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar menjelaskan tentang system kepemimpinan menurut Islam. Dimana
pemimpin siharuskan untuk bertanggung jawab, memiliki integritas yang tinggi,
bertakwa dan memiliki keteladan untuk memimpin pengikutnya.

 Pada bab 8 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar ini juga menjelaskan bagaiman system kepemimpinan dalam islam.
Yang ditunjukkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas

Kritikan Bab 9
 Pada bab 9 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar menjelaskan tentang konsep kepemimpinan, gaya kepemimpinan dan
jenis-jenisnya yang dilengkapi dengan ciri-ciri dari gaya dan jenis kepemimpinan itu
sendiri secara rinci.

Kritikan Bab 10

 A. Perbandingan Isi Buku


 Kritikan Bab 10 Buku leadership oleh Richard L. Hughes, Robert C. Ginnet, Gordon
J. Curphy dan Buku Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi dari Prof.Dr.
H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA, Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP. Brigadir
Jenderal Pol.Drs. Boy Rafli Amar.
 - Pada Bab 10 buku Richar L.Hughes pada bab buku ini mempelajari tentang para
pemimpin yang perlu memahami beberapa hal tentang diri mereka sendiri seperti
keahlian,kemampuan menilai motif dan Keinginan mereka merupakan pertimbangan
penting dalam menentukan kecenderungan dan gaya kepemimpinan mereka
Pemimpin juga perlu memahami sebanyak mungkin persamaan sifat dengan
pengikutnya, Sedangkan pada buku Veithzal Rivai dalam buku ini para pemimpin
harus memiliki karena Ahlak merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya
hubungan baik antara pemimpin dengan pengikutnya dan antara Tuhan dengan
hambanya. Ahlak yang mulia tidak lahir begitu saja sebagai kodrat manusia atau
terjadi secara tiba-tiba akan tetapi membutuhkan proses panjang secara manifestasi
seumur hidup Melalui pembelajaran atau pendidikan akhlak yang sistematis bersifat
menyeluruh meliputi tiga dimensi kehidupan.
 - Pada Bab 10 Buku Richar L. Hughes Buku ini hanya menjelaskan tentang bagian-
bagian dalam memimpin sebuah kelompok dan tim, Sedangkan Buku Veithzal Rivai
Lebih memfokuskan tentang pemimpin yang harus mempunyai ahlak yang mulia
dalam memimpin kelompok dan tim nya.
 -Pada buku Richard L. Hughes menjelaskanBab ini menjelaskan tentang Keahlian-
keahlian yang harus dimiliki oleh para pemimpin untuk memimpin tim dan
kelompoknya sedangkan bab pada buku Veithzal Rivai menjelaskan tentang sifat-sifat
atau ahlak yang harus dimiliki oleh para pemimpin dalam memimpin Kelompok dan
timnya.

A. Pembandingan isi buku


Kritikal bab 14 Hugnes, Ginnett dan Curphy dan buku Prof. Dr. H. Veithzal
Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol.
Drs. Boy Rafli Amar.
 Pada bab 14 yang di tuliskan oleh Hugnes, Ginnett dan Curphy membahas
tentang kepemimpinan dan perubahan. Sedangkan pada buku Prof. Dr. H.
Veithzal Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir
Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Amar membuat tentang peran pemimpin dalam
pengambilan keputusan.
 Pada bab 14 yang menjelaskan pada Hugnes, Ginnett dan Curphy
menganalisasi tentang pendekatan Rasional terhadap perubahan dalam
organisasi. Sedangkan pada buku Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, E.E.,
M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar menjelaskan tentang proses pengambilan keputusan, gaya
pengambilan keputusan.
 Buku yang dijelaskan Hugnes, Ginnett dan Curphy hanya menjelaskan tentang
ketidak puasan , model dan proses. Sedangkan buku Prof. Dr. H. Veithzal
Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal
Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan tentang proses pembentukan, anggota
tim dalam kepemimpinan.
B. Pembandingan
Kritikal bab 15 Hugnes, Ginnett dan Curphy dan buku Prof. Dr. H. Veithzal
Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol.
Drs. Boy Rafli Amar.
 Pada bab 15 yang di tuliskan oleh Hugnes, Ginnett dan Curphy membahas
tentang sisi gelap kepemimpinan. Sedangkan pada buku Prof. Dr. H. Veithzal
Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal
Pol. Drs. Boy Rafli Amar membuat kepemimpinan abad ini.
 Pada bab 15 yang menjelaskan pada Hugnes, Ginnett dan Curphy
menganalisasi tentang kepemimpinan yang buruk. Sedangkan pada buku Prof.
Dr. H. Veithzal Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan tentang pandangan
pakar tentang kepemimpinan dan pemimpin.
 Buku yang dijelaskan Hugnes, Ginnett dan Curphy hanya menjelaskan tentang
ketidak mampuan dan penurunan manajerial. Sedangkan buku Prof. Dr. H.
Veithzal Rivai, E.E., M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir
Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan tentang model kepemimpinan
abad ini.

KELEBIHAN BUKU PEMBANDING

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Oleh:

Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA

Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP.

Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar

 Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar Menjelaskan
dengan rinci mengenai kepemimpinan, Kriteria, Prinsip, dan Peran pemimpin dalam
mengambil keputusan yang tidak ada di buku utama
 Pada BAB V yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan
tentang profil kepemimpinan Rasulullah SAW yang tidak ada dijelaskan pada buku
utama.
 Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan
tentang kepemimpinan yang disertai dengan ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas.
 Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar bahasa yang
digunakan mudah dipahami dan menjelaskan tentang meneladani kepemimpinan
bisnis Rasulullah SAW.

KEKURANGAN BUKU PEMBANDING

 Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar hanya
menjelaskan tentang kepemimpinan menurut Islam.
 Pada BAB XII menjelaskan tentang Meneladani kepemimpinan bisnis Rasulullah
SAW namun tidak dengan terperinci dengan jelas.
 Pada BAB XV menjelaskan tentang kepemimpinan abad ini, namun hanya sedikit
yang ditulis pada buku tersebut.

KELEBIHAN BUKU UTAMA

 Adanya ringkasan Per-Bab, sehingga pembaca lebih mudah membacanya dari sebuah
ringkasan tersebut.
 Penjabaran yang panjang beserta beberapa terdapat contoh didalam nya sehingga
pembaca mudah untuk memahaminya.
 Terdapat kata-kata yang mudah dimengerti walaupun tidak semuanya dapat
dimengerti
KELEMAHAN BUKU UTAMA
 Kata-kata yang terdapat di buku ini ada beberapa istilah yang sulit untuk dipahami.
 Penjabaran terlalu panjang dan banyak sehingga pembaca terlalu memakan waktu
yang cukup lama untuk memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai