CBR Kepemimpinan
CBR Kepemimpinan
Kepemimpinan
Dosen Pengampu: DR. Nasirwan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
B Reguleri
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2017
PEMBAHASAN
Identitas buku
Buku leadership adalah sebuah buku terbitan salemba humanika. Buku ini membahas
tentang cara kepemimpinan. Adapun materi yang dibahas pada setiap bab yaitu :
2. Identitas buku
2.1 Identitas Buku
Data Buku
Judul Buku : pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi
Nama Pengarang : prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA, Mayor jenderal TNI
bachtiar, S. IP.,
Brigadir Jenderal pol. Drs. Boy Rafli Amar
Penerbit : PT. RAJA GRAFINDO PERSADA
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 461
ISBN : 978-979-769-482-1
Dimensi Buku : hard book
Harga : gratis lek
Buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah buku terbitan Raja
Grafindo Persada. Buku ini membahas tentang cara kepemimpinan dalam organisasi.
Adapun materi yang dibahas pada setiap bab yaitu :
BAB 1
B. Pengertian Kepemimpinan
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
1. Koontz & O’donnel (1986)
Mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses memengaruhi sekelompok
orang sehingga mau bekerja dengan sungguh sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
2. Thoha (1983)
Kepemimpinan adalah aktifitas untuk memengaruhi prilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu .
3. Robbins (2001)
Kepemimpina adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok
untuk mencapai tujuan.
4. John Pfiffner (1953)
Kepemimpinan adalah kemampuan mengordinasikan dan memotivasi
orang orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
5. George R. Terry (1983)
Dari pengertian di atas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok, antara lain:
C. Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat dipandang sebagai:
1. Kelompok status
2. Tokoh
3. Fungsi
4. Proses
Para direktur, eksekutif, administrator, manajer, bos, kepala, biasanya
dimasukkan sebagai tokoh dalam kategori yang disebut kepemimpinan.
Persinifikasi kepemimpinan menekankan keahlian teknis dan antarpribadi di
samping karisma.
D. Model Model Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Partisipatif dan Pendelegasian
Kepemimpinan partisipatif adalah suatu kepemimpinan yang memberikan
seperangkat aturan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan
keputusan partisipatif dalam situasi situasi yang berlainan.
2. Kepemimpinan Karismatik
Karakteristik utama dari pemimpin karismatik, yaitu :
1. Percaya diri.
2. Suatu visi.
3. Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang.
4. Keyakinan kuat mengenai visi itu.
5. Perilaku yang diluar aturan .
6. Dipahami sebagai seorang agen perubahan.
7. Kepekaan lingkungan.
3. Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah tipe kepemimpinan yang memadu
atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan
memperjelas tuntutan tugas. Pemimpin jenis ini yang memberikan pertimbangan
dan rangsangan intelektual yang di individualkan, dan yang memiliki karisma.
Bab 2
A. Pendahuluan
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu
menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk
yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan (Ana et al).
Oleh karna itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan
Allah Swt
Bab 3
Imamah atau kepemimpinan Islam adalah konsep yang tercantum dalam Al-Qur’an
dan as-Sunnah yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi, berdua, keluarga bahkan
sampai umat manusia atau kelompok. Kepemimpinan bukan keistimewaan, tetapi tanggung
jawab, ia bukan fasilitas, tetapi pengorbanan. Juga bukan leha-leha tetapi kerja keras. Ia juga
bukan kesewenang-wenangan bertindak, tetapi kewenangan melayani. Kepemimpinan adalah
berbuat dan kepeloporan bertindak.
D. TELADAN KEPEMIMPINAN
Rasulullah Saw. Merupakan pemimpin yang mesti dijadikan dan oleh setiap
pemimpin Islam, simak firman Allah Swt. Dalam surah Al-Ahzab [33]:21;
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.
E. KRITERIA PEMIMPIN YANG IDEAL
Untuk masalah persyaratan menjadi pemimpin bagi umat Islam ada petunjuk dalam
Al-Qur’an sebagai berikut :
BAB 4
A. Prinsip Kepemimpinan
Ada beberapa prinsip dasar kepemimpinan dalam islam yang sepatutnya dijadikan
landasan dalam berbagai organisasi, yaitu :
1. Pengertian moral
Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.
Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan, dan kelakuan (akhlak).
Moral dibedakan menjadi 2 yaitu ;
a. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran ilahi
b. Moral terapan, adalah moral yag didapat dari ajaran berbagai ajaran filosofis,
agama, adat yang menguasainpemutaran manusia.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan
kepentingan public atau mereka yan dipimpinnya.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-
orang yang dipimpinnya. Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi,
mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan,
melakukan kegiatan sehari-hari dan mengevaluasi kinerja anak buahnya.
Peemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik
pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dsb.
Sifat dan sikap cinta serta kasih sayang inilah yang hilang dari kalbu para pemimpin
kita.
E. Etika Pemimpin
1. Model kepemimpinan manakah yang kita gunakan saat ini ?
2. Pemimpin yang disukai orang ramai
a. Ikhlas
b. Berkata benar
c. Amanah dn bertanggung jawab
d. Cintakan ilmu
e. Mahir komunikasi
f. Menepati janji
g. Tetap pendirian
h. Memahami waqi’ dan fleksibilitas
i. Berwawasan jauh
j. Berhati- hati
k. Mengutamakan hak rakyat lebih dari kepentingan diri
l. Zuhud
m. Sabar
n. Merendah diri
o. Banyak mengingat mati
: BAB 5
i. Refleksi Kepemimpinan
Pemimpin adalah potensi yang dimiliki seseorang, sedangkan kepemimpinan adalah
sebuah proses yang terbentuk dan terilhami oleh nilai yang diyakini akan membawa
kemaslahatan dan kebenaran di muka bumi.
BAB 6 :
a. Teori kepemimpinan
Teori teori ini mencakup perbedaan dalam pendapat, metodologi, keterangan, dan
kesimpulan.
1. Teori otokratis
2. Teori psikologis
3. Teori sosiologis
4. Teori supportif
5. Teori laisez faire
6. Teori kelakuan pribadi
7. Teori sifat
8. Teori situasi
9. Gaya kepemimpinan
b. Tingkat kematangan pemimpin
Kematangan diartikan sebagai kemauan individu atau kelompok memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri (Gibson el al., 1996).
c. Managerial grid dan kepemimpinan
Managerial grid yaitu sebuah konsepsi dua dimensi menekankan perhatian terhadap
manusia dan terhdap produksi.
Adapun 5 fase yang berhubungan dengan latihan managerial grid yaitu, sbb:
1. Latihan seminar – laboraturium
2. Pengembangan tim
3. Penetapan tujuan secara organisatoris
4. Pencapaian tujuan
5. Satabilisasi
d. Kepemimpinan Visioner
Merupakan kemampuan pemimpin untuk menciptakan suatu visi yang realistik,dapat
dipercaya, antraktif tentaf masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasional
yang terus tumbuh dan meninhkat sampai saat ini (Robbins 2001).
e. Konsep Kepemimpinan
Kita tahu bahwa konsep itu merupakan suatu gambaran. Jadi, konsep kepemimpinan
itu ialah suatu gambaran seseorang yang bisa menguasai ataupun memengaruhi orang
lain atau masyarakat yang berbeda beda untuk mencapai tujuan.
f. Pemimpin dan Kepemimpinan
1. Ciri pemimpin dan kepemimpinan
Pemipin adalah seseorang yang secara formal diberi status tertentu melalui
pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi atau cara cara lain (Schneider).
Sedangkan kepemimpinan adalah mengacu kepada prilaku yang ditunjukkan
seseorang atau lebih dari individu dalam suatu kelompok yang membantu
kelompok mencapai tujuan.
2. Kepemimpinan dan Manajemen
3. Kekuasaan dan Kepemimpinan
4. Gaya Kepemimpinan
g. Nilai Islam dalam Kepemimpinan Efektif
1. Cerdas
2. Visioner
3. Inisiatif
4. Ikhlas berkorban
5. Bertanggung jawab
6. Percaya diri
7. Responsif
8. Empati
9. Inovatif
10. Toleran
11. Sederhana
12. Efektif dan Efesien
13. Keteadanan
14. Terbuka
BAB 7
AKAR KEPEMIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN SUPER
A.PENDAHULUAN
D. MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN
Yang di butuhkan oleh seorang pemimpin adalah strategi dan kesiapan psikologis . srategi
wujud dalam kerangka pikiran, frame of referance, kerangka orientasi, peta kognitif atau
skema yang memberi petunjuk tentang berbagai kemungkinan tindakan kepemimpinan dalam
berbagai situasi
1. Keterbukaan pikiran
2. Kemampuan berpikir kritis
3. Kreativitas
E. SUPERLEADERSHIP
Menurut Alqur-an si butuhkan sumber dayang yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa
oemimpin palin tidak untuk memimpin dirinya sendiri :
“setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggung jawaban
kepemimpinan:.(HR Bukhari muslim)
Peran superleadership
1. Kapten (captain)
2. Dokter (doctor)
3. Eksekutor
4. Ahli strategi
5. Pelatih (coach) dan pembimbing (counselor
6. Group dinamizer
7. Change agent
8. Entrepreneur
9. Corporate steward
10. Mengembangkan karakteristik superleader
Karakter kepemimpinan
Bab 8
A. Pendahuluan
Seorang pemimpin adalah pribadi yang sangat menentukan bagi umat atau bangsa.
Menentukan karena dengannya sebuah negara bisa maju atau mundur. Bila seorang
pemimpin tampil lebih memihak kepada kepentingan dirinya, tidak bisa tidak rakyat
pasti terlantar. Sebaliknya bila seorang pemimpin lebih berpihak kepada rakyatnya ,
maka keadilan pasti ia tegakkan.
Keadilan adalah titik keseimbangan yang menentukan tegak tidaknya alam semesta
ini adalah Allah SWT, berikan dengan penuh keseimbangan. Padanan keseimbangan
adalah keadilan , lawan katanya adalah kezaliman.
B. Bertanggung Jawab
Berbicara masalah “Pemimpin”berarti pula berbicara masalah tanggung jawab , tugas
, dan kewajiban pemimpin. Dalam al-qur’an kata mengenai pemimpin ini memakai
berbagai istilah, kadang memakai “imam” kadang memakai kata “wali” , kadang
memakai “qawamun” dan lainnya. Pemimpin seharusnya memimpin dirinya untuk
tidak mengikuti hawa dan untuk memuaskan keinginan – keinginan sahwat , maupun
kepuasan pribadi ( nafsu) .
Dalam praktiknya sekarang ini ada beberapa kepemimpinan secara realitas
diantaranya :
1. Pemimpin spiritual ke agamaan
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena seseorang mempunyai ilmu dan amaliah
yang lebih dari pada sesama pengikut suatu jenis spiritual keagamaan.
Kepemimpinan ini bersifat karismatik.
2. Pemimpin masyarakat
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena seseorang dengan segala yang dimilikinya
berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat disekelilingnya
3. Pemimpin fomal pemerintahan
Kepemimpinan jenis ini terjadi karena tuntutan administratif pemerintahan baik
itu ketua RT , Ketua RW , Lurah atau Kepala Desa, Bupati , Gubernur, Maupun
Presiden
C. Memiliki Integritas Tinggi
Bab 9
A. Pendahuluan
Kepemimpinan juga dipandang sebagai amanah. Seorang pemimpin bangsa
hakikatnya ia mengemban amanah Allah sekaligus amanah masyarakat. Amanah itu
mengandung konsekuensi mengelola dengan penuh tanggung jawab meningkatkan
produktivitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan pemiliknya . Karenanya
kepemimpinan bukan lah hak milik yang boleh dinikmati dengan cara sesuka hati
orang yang memegangnya.
B. Konsep Kepemimpinan
1. Wilayah Negatif
2. Wilayah Positif
a. Wilayah positif umum
b. Wilayah positif khusus
Wilayah mahabbah
Wilayah imamah
Wilayah Ze’amah
Wilayah tasharuf
C. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan unsur utama dan sangat penting di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Berbicara mengenai pemimpin dengan kepemimpinannya
, selalu dihadapi oleh 2 kata kunci , yaitu “ pemimpin” dan “kepemimpinannya”. Ada
beberapa faktor yang memengaruhi kepribadian yang dinyatakan dalam gaya
kepemimpinan tersebut :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Fisik
4. Pendidikan
5. Kematangan
6. Latar belakang kehidupan
BAB 10
Keutamaan akhlak
Ada 6 dimensi akhlak dalam islam,yaitu:
Akhlak kepada allah swt. Di aplikasikan dengan cara mensyukuri nikmatnya
Akhlak kepada rasulullah saw. Di aplikasikan dengan cara mengenal lebih
jauh
Akhlak kepada alqur’an. Di aplikasikan dengan membacanya penuh perhatian
Akhlak kepda orang-orang disekitar kita. Mulai dari cara memperlakukan diri
sendiri,kemudian orang tua,kerabat,tetangga,hingga saudara seiman
Akhlak kepada orang kafir. Caranya adalah dengan membenci kekafiran
mereka. Namun,tetap berbuat adil kepada mereka
Akhlak terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain. Cara nya dengan
berusaha menjaga keseimbangan alam,menyayangi binatang serta
melestarikan tumbuhan
BAB 11
MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW
Pendahuluan
Permasalahan yang di hadapi masyarakat indonesia dalam pengelolaan sumber daya
alam,selain disebabkan karena kesalahan manajemen justru didominasikan oleh
rendahnya moralitaspemimpin dan sebagaian besar pemimoin tidak memiliki konsep
yang jelas.
Bab 12
Pada prinsipnya setiap manusia adalah seorang pemimpin. Seperti hadis Nabi
Muhammad Saw., bahwa “Semua kita adalah pemimpin. Dan, semua pemimpin punya
tanggung jawab kepemimpinan. Rasulullah Saw., bersabda, “Semua kamu adalah pemimpin
dan bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang suami
pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri
pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan
(pegawai) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas
penggunaan harta ayahnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Kepemimpinan dalam islam tidak hanya mengatur pada masalah-masalah yang terkait
dalam lingkup keagamaan saja, tetapi juga lingkup pendidikan, politik, sosial, termasuk
bisnis. Seperti sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw. yang kurang mendapat sorotan adalah
kariernya sebagai saudagar dan usahawan .
Dikotomi antara agama dan bisnis menyebabkan keduanya ada yang kurang. Agama
tanpa didukung oleh perekonomian yang cukup dapat menyebabkan keterbelakangnya
pelakunya di berbagai bidang karena hampir semua kegiatan hidup membutuhkan dukungan
ekonomi (uang). Sebaliknya, bisnis tanpa nilai-nilai keagamaan menyebabkan ketidakpuasan
yang berlarut-larut dan kebingungan terhadap arah yang akan dituju.
Faktor lain yang mereduksi nilai keteladanan leadership dan manajemen Rasulullah
Saw. secara lengkap dan holistik baik dimensi sosial, politik, militer, edukasi dan legal, dan
kemudian memformulasikan nilai-nilai keteladanan ke dalam suatu model yang dapat
diteladani dengan mudah.
5. Knowledge
Kepribadian Nabi Muhammad Saw. yang sangat menujang dakwah beliau disebutkan
dalam Al-Qur’an, yaitu :
2. Selalu memaafkan kesalahan orang lain betapa pun besar kesalahan tersebut selama
kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.
3. Memintakan ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah Swt., jika kesalahan
tersebut terhadap Allah Swt.
4. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan
beliau selalu konsekuen memegang hasil keputusan musyawarah.
5. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakal kepada Allah Swt.
dalam arti : direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya dan
ditentukan sistem kerjanya.
1. Vision
Memiliki tujuan dan sasaran ke depan sebagai sesuatu (apa) yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Berdasarkan
visi, dan misi serta strategis yang ada.
4. Creativity
Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang
sudah ada.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menganut dan memiliki nilai-nilai :
4. Fathonah, orang yang cerdas, meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan intelektual, dan
kecerdasan spiritual.
Bab 13
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pinjaman antara lain kelangsungan hidup
berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan
hubungan kerja sama dengan stafnya. Hubungan yang dilakukan oleh staf sudah tentu
mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi
untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik.
B. Pengertian Komunikasi
C. Dasar Pemikiran
Menurut Suhaimi, komunikasi ada dan terjadi di mana-mana, seperti di rumah, Mall,
perhelatan, kampus, Masjid, kantor, dan sebagainya. Komunikasi menentukan kualitas hidup
kita, komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat
dikatakan bahwa tidak kepemimpinan tanpa komunikasi. Setiap pemimpin memiliki pengikut
guna merealisasi gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
D. Sifat Komunikasi
1. Komunikasi antarpribadi.
2. Komunikasi Kelompok.
3. Komunikasi Massa.
E. Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Vertikal.
2. Komunikasi Horizontal.
3. Komunikasi Diagonal.
F. Hambatan Komunikasi
1. Berpikir.
2. Pencatatan.
3. Menyalurkan.
4. Merasakan.
5. Menguraikan.
6. Pemahaman.
H. Kesulitan dalam Berkomunikasi
1. Terjadinya kesenjangan sebagai akibat pemancaran komunikasi.
2. Pesan di dalam komunikasi akan cepat dipergunakan penerima pesan apabila dalam
kondisi sangat membutuhkan informasi, tanpa terlebih dahulu menganalisis kebenarann dan
kesahihan dari fakta atau pesan tersebut.
3. Orang lebih percaya kepada informasi yang diberikan orang yang dianggap sebagai
pemimpin dan biasanya akan kurang percaya kepada orang lain yang dianggap bukan
pemimpin.
4. Kesulitan berkomunikasi juga dapat dipengaruhi iklim dalam berkomunikasi.
5. Terjadinya hambatan di tengah jalan di dalam berkomunikasi.
M. Musyawarah Fleksibel
Dalam masyarakat muslim musyawarah memperoleh nilai dari petunjuk islam yang
lurus, yang tidak menjadikannya sebagai debat kusir, dan para politikus gadungan.
Bab 14
Tetapkan masalah
Indetifikasi kriterja keputusan
Alokasikan bobot pada criteria
Kembangkan alternative
Evaluasi altermatif
Pilih alternative terbaik
2. Gaya pengambilan keputusan
Gaya adalah lear habbit atau kebiasaan yang di pelajari. Riset tentang gaya
pengambilan keputusan telah mengidentifikasi empat pendekatan gaya individu
yang berbeda terhadap pengambil keputusan. Seperti terlihat pada gambar berikut
ini :
Tinggi
Analisis Konseptual
Direktif Behavioral
Cerna masalah
Indentifikasi alternative
Tentukan prioritas
Ambil langkah
D. Dibutuhkan kecerdasan emosional dalam pengambilan keputusan
Sekelompok anak kecil sedang bermain didekat dua jalur kereta api. Jalur pertama
adalah jalur aktif ( masih sering dilewati KA ), sementara jalur kedua sudah tidak
aktif ( tidak pernah lagi dilewati KA ). Sementara yang lainnya bermain dijalur KA
yang masih aktif.
Menghindar Akomodasi
Tidak tegas
Tidak kooperatif Kooperatif
Gambar 14.3. Gaya pengendalian konflik
Bab 15
Kepemimpinan abad ini
A. PENDAHULUAN
Dengan memperhatikan perbedaan fundamemental antara kepemimpinan manajemen
terdahulu dapat diidentifikasi asas-asaskepemimpinan yang perlu kita acu dalam
pengembangan kepemimpinan.
B. Faktor penunjang kepemimpinan abad ini
Menurut Chowdury ( 2000 ) manajemen pada abad ini akan tergantumg pada tiga
factor yang menompang nya, yakni kepemimpinan, proses, dan organisasi. Factor
pertama, pemimpin abad ini adalah pemimpin yang memiliki kompetesi berupa
kemampuan mengembangkan peoplistic commuocation, emotion and belief, multi
skill dan juga memiliki next mentality.
C. Pandangan pakar tentang kepemimpinan dan pemimpin
Kotter (1998), mengemukan bahwa kemampuan seorang pemimpin masa depan
meliputi kemampuan intelekltual dan interpersonal untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
D. Model kepemimpinan abad ini
Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transformasional menunjukan pada proses membangun
komitmen
terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut.
1. Attributed charisma. Bahwa charisma secara tradisional dipandang sebagai hal
yg bersifat inheren dan hanya dimiliki oleh pemimpin-pemimpin kelas dunia.
2. Intellectual stimulation. Bahwa pemimpin mendorongbawahan untuk
memikirkan kembali cara kerja dan mencari cara-cara kerja baru dalam
menyelesaikan tugasnya.
E. Fokus memimpin sebagai kunci menuju sukses
1. Focus dalam memahami pemimpin
2. Focus dalam memahami para pengikut
3. Focus memahami dalam situasi
BUKU UTAMA
BAB I
Kepemimpinan adalah fenomena kompleks yang melibatkan pemimpin, para pengikut, dan
situasi.
Pemimpin
Aspek penting dari seorang pemimpin adalah cara ia mencapai status pemimpin, pemimpin
yang ditunjuk oleh para prtinggi kemungkinan akan memiliki kredibilitas yang rendah di
mata bawahannya dan mendapatkan loyalitas yang kurang dibandingkan pemimpin yang
dipilih atau muncul dari para pengikutnya.bagaimanapun para pemimpin ini harus peka
dengan keadaan para pemilihnya jika mereka ingin tetap berkuasa.
Para pengikut
Para pengikut adalah aspek penting dari sebuah’persamaan’ kepemimpinan, tetapi peran
mereka tidak selalu di apresiasi, setidaknya dalam peran empirisn dari waktu ke waktu,
trutama di satu abad terakhir ini perubahan social telah mengubah pandangan masyarakat
tentang para pengikut,dan teori kepemimpinan secara bertaha menyaadari peran aktif fan
penting yang dimainkan oleh seorang pengikut dalam proses kepemimpinan.
Motivasi asli para pengikut untuk mengerjakan pekerjaan mereka juga penting. Para pekerja
yang memiliki tujuan dan nilai yang sama dengan pemimpin nya, dan yang merasa mendapat
kepuasan batin bila melakukan sebuah pekerjaan dengan baik,akan lebih mau untuk
menyelesaikan proyek yang sudah akan habis tenggang waktunya,dibandingkan dengan para
pekerja yang motivasinya semata mata uang.
Situasi
Situasi merupakan hal ketiga dari formula kepemimpinan ,bahkan apabila kita mengetahui
semua yang dapat kita ketahui tentang kecenderungan pemimpin dan kecenderungan
pengikut,kepemimpinan sering kali dapat dipahami dalam konteks cara pemimpin dan
pengikut berinteraksi dalam situasi tertentu
Kesimpulan
Kepemimpinan adlah proses ketika pemimpin dan pengikut berinteraksi secara dinamis
dalam lingkunagn atau situasi tertentu. Kepemimpinan adlah proses yang lebih luas dari
pemimpin,dan studi kepemimpinan harus melibatkan lebih dari sekedra studi atas pemimpin
sebagai individu.sebagai tambahan interaksi antara ketiga domain tersebut menjadi sangat
penting belakangan ini dan dapat membantu kita untuk lebih memahami perubahan dari dasar
hubunagn antara pemimpin denagn pengikut dan peningkatan kompleksitas situasi yang
dihadapi keduanya
BAB II
Pengembangan pemimpin
Merencanakan pengembangan adalah sebuah proses untuk menentukan kebutuhan
pengembangan yang tepat,membuat rencana pengembangan,mengimplementasikan dan
mereflesikan serta merevisi rencana secara berkala.
Morgan mcchall telah merangkup beberapa hal penting yang kita pelajari tentang
pengembangan pemimpin pada beberapa decade terakhir dalam hal berikut
Rencana pengembangan yang baik focus pada satu atau dua kebutuhan pengembangan, yang
berperan besar dalam pengalaman kerja langsung di lapangan, dan menentukan sumber
umpan balik
Keduanya berhubungan dengan kejadian yang berlaku di sekitar kita kedanya seperti
mengambil secara spontan tanpa usaha, sehingga mudah untuk mengatakan merekasebagai
proses yang pasif.kerangka perssepi dapat mempengaruhi semua panca indra kita, dan ada
tendensi atau prasangka untuk menerima sebuah hal dan menolak yang lainnya banyak factor
yang dapat memicu kerangka persepsi seperti perasaan, keinginan, pengalaman terdahulu,dan
ekspektasi.
Persepsi juga mempengaruhi tindakan yang kita ambill, variable persepsi lainnya yang dapat
mempengaruhi tindakan kita adalah pemenuhan diri, yamg terjadi ketika ekspekstasi atau
prediksi kita memainkan pran yang berhubungan dengan kejadian yang kita ramalkan
Sangat sulit bagi seorang pemimpin ntuk mengubah gaya kepemimpinan secara fundamental
tanpa melakukan suatu refleksi.pembelajaran satu putaranmenjelaskan bentuk
pembelajaran antara individu dengan lingkungan tempat si pembelajar relative mencari
sedikit umpan balik yang dapat secara signifikan menghadapi dasar pemikiran atau tindakan
mereka. Pembelajaran dua putaran melibatkan kemauan untuk mempertentangkan sudut
pandang suatu orang dan ajakan kepada orang lain untuk melaukan hal yang sama, hal
tersebut tumbuh dari apresiasi terhadap keterbukaan informasi dan pembagian kekuasaan
kepada orang lainyang dapat memberikan pengenalan dan mendefinisikan masalah yang lebih
baik,meningkatkan komunikasi dan meningkatkan evektifitas pengambilan keputusan.
Beberapa komponen kunci dari program studi kepemimpinan berbasis kampus termasuk
kursus menguji teori mendasar dan konsep dalam kepemimpinan.sebagai tambahan tugas
kuliah dalam hal etika menjadi vital dalam studdi kepemimpinan. Pembelajaran melayani dan
kesempatan belajar berbasis pengalaman lainnya harus disediaakan dan diintegrasikan
dengan elemen ruang kelas dan program
Metode pengembangan pemimpin dalam organisasi bukan hanya berskala individu tetapi juga
untuk kepentingan organisasi walaupun semua metode pengembangan yang relative pendek
hanya disebutkan untuk digunakan secara rutin dalam program orgnaisasi,beberapa metode
pengembangan pemimpi berbasis kerjayang potensial seseungguhnya bersifatb jangka
panjang
Pembelajaran melalui tindakan,di sisi lain,pada kegiatan pelatihan meggunakan isu dan
tantangan seperti dunia kerja yang sesungguhnya.filosofi dasar dari pembelajaran melalui
tindakan bahwa,pada orang dewasa tentunya,pembelajaran terbaik ialah belajar sambil
melakukannya.pembelajaran melalui tindakan sering disusun dalam kerja tim yang
menyelesaikan tantangan perusahaan seseungguhnya anggota kelompok belajar ditempatkan
dalam peran pemecaahan masalah dan kelompok tersebut diarapkan menghasilkan suatu
keputusan terkait masalah tersebut atau tantangan tersebut
Perencanaan pengembangan
Berapa kali kita telah memutuskan untuk mengubah kebiasaan, hanya untuk menyadari
bahwa dua bulan kemudian kita masih memiliki perilaku yang sama,hal ini sering menjadi
takdir dari resolusi tahun baru yang sudah ditujukan dengan baik.sebagian besar orang
bahkan tidak membuat resolusi apa pun karna tingkat kegagalan yang sangat tinggi.maka kita
akaan menjadi ragu apakah mungkn untuk mengubah perilaku seseorang ,khususnya jika pola
perilaku yang ada semakin dikuatkan seiirng berjalannya waktu dan terjadi hampir
otomatis,maka pengembangan seorang pemimpin di sini dalam perilaku harus lah sudah di
rencanakan.pemimpin yang meluangkan waktu untuk menukis dan mengeksekusi rencana
pengembnagan yang terbukti baik biasanya melaporkan pengembnagn yang paling pesat
dalam nilai skala umpai balik 360 derajat,rencana pengambnagan menyediakan metodologi
bagi pemimpin untuk meningkatkan perilaku mereka,dan banyak dari pengembangan ini
dapat terjadi ketika mereka melakukan aktivitas sehari hari
Pendampingan
Membangun kemitraan
Inspirsikan komitmen
Menumbuhkan keahlian
Mempromosikan ketekunan
Membentuk lingkungan
Pembimbingan
Sama seperti pendampingan, pembimbingan juga memiliki jenis nya yaitu informal dan
formal, pembimbingan informal terjadi ketika peserta bimbingan dan pembimbing
membangunhubungan yang panjang berdasarkan pertemanan,kesamaan minat, atau saling
menghormati satu sama lain. Hubungan tersebut sering dimulai ketika peserta bimbingan
bekerja pada beberapa bagian organisasi dalam beberapa proyek si pembimbing
Kesimpulan
Bab ini mengulas beberapa point utama terkait cara kepemimpinan dapat dibangun melalui
pendidikan formal dan pengalaman salah satu cara untuk mendapatkan lebih banyak manfaat
dari kuliah kepemimpinan dan pengalaman yaitu dengan mereapkan model tindakan
pengamatan refleksi.model ini memberikan kerangka berpikir untuk memahami situasi
kepemimpinan lebih baik
BAB 3
Berikut adalah kecakapan kecakapan kepemimpinan yang akan di bahas di bab ini :
Orang yang ingin menduduki posisi seorang pemimpin si sebuah organisasi telah melakukan
persiapan besar untuk menjalani proses wawancara.setelah para kandidat menduduki proses
kepemimpinan yang baru, mereka harus mencari informasi tambahan mengenai pekerjaan
baru mereka sertamenyiapkan beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam dua minggu
pertama di tempat kerja
Hari pertama: anda hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat kesan pertama
Para pemimpin baru memiliki duatugas penting di hari pertama mereka bekerja: bertemu
dengan atasanbaru dan tim baru mereka.rapat pertama harus dilakukan di kantor atasan dan
berlangsung sekitar satu jam. Para pemimpin baru harus mengakhiri diskusi dengan mengatur
rapat lanjutan dengan atasan mereka untuk meninjau kemajuan dan bertanya apakah rapat
minggusn dan bulanan akan sangat membantu
Para pemimpin baru harus menggunakan dua minggu pertama untuk rapat dengan banyak
orang baik di dalam maupun di luar tim sasaran utama dari rapat itu adlah. (1) belajar
sebanyak mungkin(2) mengembangkan hubungan(3) menentukan rekan atau sekutu di masa
mendatang. Dalam dua minggu pertama para pemimpin akan bertemu anggota kunci dari tim
secara individual
Beberapa tugas yang akan dilaukan dalam kurun waktu ini meliputi pengumpulan informasi
pembanding dari organisasi lain, rapat dengan pelanggan dan pemasok eksternal utama. Pada
titik ini para pemimpin akan membuat sebuah visi dan misi dalam sebuah
organisasi.pemimpin baru harus mampu menunjukkan di mana posisi tim selama ini dan
kemana tim harus dibawa dalam jangka waktu hingga tiga tahun kedepan,apa yang harus
dilakukan, perubahan apa yang harus dilakukan, dan harapan anggota tim
Pada titik ini, dalam kedudukannya yang baru, seorang pemimpin telah mengembangkan visi
masa depan dan dapat menjelaskan bagaimana tim akan berhasil; mengidentifikasi apa,
mengapa dan bagaimana perubhan diperlukan, serta mendefinisikan harapan perusahaan yang
inigin dicapai. Setelah menyelesaikan struktur tim dan penempatan staff, kartu skor tim,dan
membentuk ritme kerja yang baru,harusnya pemimpin baru sudah berada di jalur besar
menuju kesuksesan
mungkin sulit bagi para pemimpin untuk mendapatkan umpan balik yang relevan, khusunya
jika mereka menempati posisi yang kuat dalam organisasi. Namun para pemimpin sering kali
membutuhkan umpan balik lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh karyawan
ungkapan “pegangan 10 persen” menggambarkan sebuah upaya sukarela tapi penuh tekad
demi meningkatkan kecakapan kepemimpinan. Hal ini dianalogiskan dengan latihan
fisik,meskipun dalam konteks ini meregangkan berarti memperluas perilaku seseorang,bukan
otot, sehingga sedikit keluar dari zona aman
pemimpin belajar dari orang lain, pertama dengan mengakui bahwa mereka dapat belajar dari
orang lain dan yang penting, dari siapapaun juga. Hal ini mungkin tampak amat jelas tapi
kenyataannya orang sering membatasi apa dan kepada siapa mereka memberikan
perhatian,sehingga memengaruhi apa yang dapat mereka pelajari dari orang lain
menulis jurnal
jurnal mirip dengan buku harian tapi jurnal tidak hanya untuk mencatat pristiwa dalam satu
hari. Sebuah jurnal harus mencakup hal hal yang terkait dengan aspek pemimpin atau
kepemimpinan. Entri jurnal dapat berupa komentar tentang kutipan,anekdot, kutipan
Koran,atau bahkan kartun lucu dan meraik seputar kepemimpinan
ada sejumlah cara ketika individu dapat menjadi ahli di bidang mereka, dan ini termasuk
pegneyam pendidikan formal dan program program pelatihan, mengamati orang lain,
bertanya,dan mengajar orang lain
individu dapat meningkatkan kompetensi teknis mereka dengan mencari peluang untuk
memperluas pengalaman mereka, seseorang juga haurs melakukan berbagai tugas yang
terkait dengan posisi lain dalam kelompok kerjanya agar lebih menghargai bagaimana
pekerjaan tersebut dapat memberikan sumbangsih untuk keberhasilan organisasi
pertama, mereka harus coba mengerti sasaran pribadi atasan mereka dan saran
organisasi.loyalitas dan dukungan adlah hal yang bersifat dua arah, dan seperti atasan yang
dapat membantu para bawahannya mencapai tujuan pribadi mereka dengan mengetahui
kemampuan bawahannya seperti itu pula para bwahan dapat mendukung atasan mereka jika
memerak memahami tujuan dan sasaran yang hendak diaraih
Salah satu cara untuk membangun hubunagn yang kuat adalah dengan menawarkan bantuan
setiap kali rekan kerja menghadapi masalah pribadi dan masaalah organisaisonal. Sangat lah
penting untuk diingat bahwa orang cenderung mengulangi perilaku yang kurang dihargai,oleh
karna itu setiap rekan hendaklah saling bekerja sama baik dalam memehami tugas dan
masalah dan saling bekerja sama dalam mencapai rencana yang ditentukan perusahaan
Mempraktikkan teori y tidak berarti memandang dunia dari hal hal yang baikk saja tetapi
berarti mengakui secara seimbang kekuatan sekaligus kelemahan orang lain.seseorang
haruslah mempraktikkan teori y, ketika seseorang memandang bahwa rekan rekan kerjanya
memiliki kompetensi, dapat dipercaya bersedia untuk bekerja sama jika mereka bisa dan
bangga terhadap hasil pekerjaan mereka, maka rekan rekan kerjanya tesebut akan melihat
orang tersebut denagn pandangan yang sama pula
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Atribut Kepemimpinan
Bab 7
Perilaku kepemimpinan
Orang-orang dalam posisi kepemimpinan menunjukkan berbagai macam perilaku,dan
para peniliti telah melihat apakah ada seperangkat perilaku universal yanh membedakan
pemimpin efektif dan tidak efektif atau apakah ada faktor situasional atau pengikut yang
memengaruhi tipe-tipe perilaku yang dibutuhkan untuk membangun tim atau mendapatkan
hasil dari orang lain.untuk menjawab pertanyaan,tidak tampak adanya seperangkat perilaku
universal yang menjamin kesuksesan di semua situasi.walaupun beberapa tipe kepemimpinan
yang berorientasi pada tugas dan hubungan akan menambah kemungkinan sukses,sifat
pekerjaan yang akan dilakukan,situasi,dan jumlah serta tipe pengikut akan memengaruhi jenis
perilaku tugas dan hubungan spesifik yang harus ditunjukkan oleh pemimpin agar menjadi
efektif.
Praktisi kepemimpinan perlu menyadari bahwa mereka pada akhirnya akan dinilai
dari hasil yang mereka dapatkan dan perilaku yang merekatunjukkan.tetapi,pengalaman
sebelumnya,nilai,dan karakter memainkan peran penting dalam cara seorang pemimpin
membangun tim dan mendapatkan hasil dari orang lain.contohnya,pemimpin yang masuk
dalam peran yang meliputi pemecahan permasalahan bisnis yang rumit tetapi kurang
memiliki pengalaman yang relavan,kemampuan analisi,dan nilai komersial yang kuat akan
sangat sulit untuk sukses,dan mereka dengan karakteristik sebaliknya akan lebih mungkin
sukses.
Bab ini menawarkan beberapa saran yang penting tetapi halus tentang cara menjadi
efektif sebagai pemimpin.pertama,orang yang masuk ke dalam peran kepemimpinan harus
mengerti ekspetasi performa bagi posisinya.ekspetasi ini tidak hanya mencakup hasil yang
harus dicapai;termasuk juga perilaku yang harus ditunjukkan.tingkat organisasional dan
model kompetisi dapat membantu pemimpin menentukantipe perilaku spesifik yang
diperlukan untuk membangun tim dan mendapatkan hasil dari orang lain dalam posisi
tersebut
Ketiga,mendapatkan umpan balik dari orang lain itu sendiri mungkin tidak akan
menghasilkan perubahan perilaku.contohnya,banyak orang tahu mereka perlu mengurangi
berat badan,tetapi,mereka tidak melakukan apa pun untuk hal tersebut.tetapi,bila mereka
membuat sebuah rencana yang meliputi diet dan olahragateratur dan mendapatkan umpan
balik terus-menerus dan semangat dari orang lain,mereka akan lebih mungkin mengurangi
berat badan.
Bab 8
Mambangun kredibilitas
Wawancara denga ribuan responden serta hasil lebih dari setengah juta laporan umpan
balik 360 derajat menunjukkan kredibilitas dapat menjadi salah satu komponen paling
penting dari keberhasilan dan efektifitas kepemimpinan.karyawan yang bekerja untuk
pemimpin yang mereka angga kredibel bersedia bekerja lebih lama,lebih memiliki rasa
kepemilikan pada perusahaan,merasa lebih terlibat secara personal dalam pekerjaan,dan lebih
tidak mungkin meninggalkan perusahaan pada dua tahun berikutnya.
1. Membangun keahlian
Keahlian terdiri atas jompetisis teknis serta pengetahuan organisasi
danindustri,sehingga membangun keahlian berarti meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan di tiga bidang.membangun konpetisi teknis,dijelaskan di awal bagian
ini,berkaitan dengan meningkatkan pengetahuan dan reporter perilaku yang dapat
anda gunakan agar berhasil menyelesaikan suatu tugas.
2. Membangun kepercayaan
Kompone kedau dari kredibilitas adalah membangun kepercayaan yang dapat
dipecah menjadi mengklarifikasi dan mengomunakasi nilai-nilai anda,serta
membangun hubungan dengan orang lain.
Komunikasi
Bass4 telah mendefinisikan efektivitas komunikasi sebagai tingkatan ketika seseorang
memberitahu orang lain tentang sesuatu dan mamastikan mereka memahami yang
dikatakan.dalam pengertian yang lebih umum,komunikasi yang efektif melibatkan
kemampuan mengirim dan menerima informasi dengan probabilitas tinggi bahwa pesan yang
dimaksud sampai dari pengirim ke penerima.
Mendengarkan
Sistem pendengaran kita mengenai komunikasi menekankan efektifitas bergantung
pada pengiriman dan penerimaan informasi.hal ini mungkim tampak tidak
konsisten,karenanya,topik mendengarkan perlu dibedakan dari topik komunikasi yang lebih
umum.bukankah mendengarkan bagian dari komunikasi?tentu,penjelasan terpisah yang
dilakukan tentang mendengarkanhanya untuk penekanan.kita melihat kebanyakan diskusi
tentang komunikasi menekankan sisi pengirim dan mengabaikan sisi penerima.pemimpin dan
pengikut yang baik mengenali nilai komunikasi dua arah.mendengarkan orang lain sama
pentingnya dengan mengekspresikan diri secara jelas kepada mereka.
Keasertifan
Apa perilaku asertif,dan apa keterampilan asertif?individu yang menunjukkan
perilaku asertif dapat membela hak-hak mereka sendiri(atau hak-hak kelompok
mereka)dengan cara yang juga mengakui hak orang lain yang sejalan untuk melakukan hal
yang sama.
Melaksanakan rapat
Rapat adalah fakta kehidupan organisasi.sulit membayangkan seorang pemimpin yang
dapat(atau harus)menghindari rapat,khususnya ketika kelompok-kelompok,komite,atau tim
memiliki tingkat saling ketergantungan tugas atau lateral yang tinggi.rapat yang terencana
dengan baik dan dipimpin dengan baik adalah mekanisme yan berharga untuk mencapai
tujuan yang beragam dan merupakan cara penting untuk bertukar infirmasu dan menjaga jalur
komunikasi tetap terbuka dalam dan di antara kelompok kerja atau organisasi sukarela.
Pemecahan masalah
Mengidentifikasi persoalan atau peluang untuk perbaikan
Meningkatkan kreatifitas
Melihat dari sudut pandang baru
Pemimpin dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kreativitas meraka dan
pengikut mereka.beberapa faktor yang memfasilitasi telah dibahas dan termasuk memastikan
cukupnya tingkat keahlian teknis,menunda dan menimbulkan evaluasiatau penilaian
solusi,fokus pada motivasi instriksik tugas,menghapus kendala yang tidak perlu pada
pengikut,serta lebih memberikan keleluasaan kepada pengikut dalam membuat keputusan.
Bab 9
Motivasi,Kepuasan,dan Kinerja
Bab ini telah mengulas penelitian mengenai motivasi,kepuasan,dan kinerja.Motivasi
didefinisikan sebagai apa pun yang meneyediakan arah,intensitas,dan kegigihan pada
perilaku.meski motivasi merupakan aspek penting dari kinerja,dan motivasi bukan hal yang
sama.kinerja merupakan konsep yang lebih luas dari pada
motivasi,kemampuan,keahlian,norma kelompok,dan ketersediaan sumber daya,semuanya
dapat memengaruhi tingkat kinerja pengikut.kepuasan kerja adalah serangkaian sikap orang
mengenai pekerjaan.meski banyak orang pada umumnya puas dengan pekerjaan
mereka,seringkali mereka memiliki tingkat kepuasan yang beragam terhadap berbagai aspek
pekerjaan mereka,seperti gaji,kondisi kerja,atasan,dan rekan kerja.
Beberapa teori lain tampaknya lebih berguna untuk menjelaskan sikap pengikut
terhadap pekerjaan. Beberapa penelitian menunjukkan karakter afektivitas setiap individu
berbeda; sebagian orang umumnya memiliki sikap positif terhadap pekerjaan dan kehidupan,
sementara lainnya tidak berbahagia terhadap pekerjaan dan kehidupan perbedaan demikian
memiliki komponen genetik dan membatasi sejauh mana inisiatif pemimpin dapat mengubah
kepuasan pengikut. Pemimpin dapat meningkatkan kepuasan dengan memberi pengikut
pekerjaan yang lebih berarti dan dengan memperlakukan mereka dengan adil. Pengikut (
dalam pemimpin ) cenderung memiliki sikap positif terhadap pekerjaan jika mereka yakini
yang mereka lakukan adalah penting dan bahwa imbalan dan sistem disiplin adalah adil.
A.Pertama,anggota tim biasanya memiliki perasaan identifikasi yang lebih kuat antara satu
sama lain jika dibandingkan dengan kelompok.Identifikasi anggota kelompok mungkin akan
lebih sulit.
B.Kedua,tim memilliki tujuan atau tugas yang sama,hal tersebut dapat bervariasi dari
pengembangan produk baru sampai memenangkan kejuaraan olahraga.Anggota kelompok,di
sisi lain,mungkin tidak memiliki tingkat konsesus yang sama mengenai tujuan yang
dilakukan anggota tim.Anggota kelompok mungkin milik sekumpulan individu dengan tujuan
pridabdi,dan hal ini mungkin bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah dinyatakan
C.Ketiga,ketergantungan tugas biasanya lebih besar dalam tim dibandingkan dalam
kelompok.Di lain pihak,anggota kelompok sering berkontribusi kepada tujuan yang dicapai
dengan bekerja secara independen.
D.Keempat,anggota tim sering memiliki peran yang berbeda dan spesial dibandingkan
anggota kelompok.Anggota kelompok sering memainkan peran yang bervariasi dalam
kelompok;bagaimanapun juga,anggota tim sering memainkan peranan tunggal,atau utama
dalam tim.
B.Memberikan umpan balik yang membantu:Dapat dalam bentuk memberi umpan balik
secara spesifik mengenai kerja seseorang atau kesan mengenai pengaruh aspek-aspek
perilaku antarpribadi seseorang dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain,dengan
tujuan memberi orang lain informasi yang dapat mereka gunakan untuk mengubah perilaku
mereka.
C.Membangun Tim untuk tim kerja:alasan aktivitas ini dilakukan adalah peralihan yang
terjadi di tempat kerja dari fokus utama pada kerja individu ke kerja yang berpusat pada tim.
Bab.12.Situasi
Keputusan Normatif
Pemimpin tentu dapat mendelegasikan keputusan pada bawahannya atau harus meminta
informasi yang relevan dari bawahannya sebelum membuat keputusan. Dikarenakan model
keputusan normatif ini terbatas hanya pada pembuatan keputusan dan bukan teori yang besar
dan meliputi semua masalah, ini merupakan model yang baik untuk diperiksa berikutnya.
Model Keterkaitan
Model Keterkaitan menyadari bahwa pemimpin memiliki kecenderungan sikap umum dan
situasi spesifik ketika secara jelas pemimpin mungkin lebih efektif dari yang lain.
Teori Rute-Tujuan
Mungkin teori yang paling modern diantara lima model keterkaitan adalah teori rute-tujuan.
Mekanisme dasar teori-tujuan berkaitan dengan harapan-pendekatan kognitif untuk
memahami motivasi ketika orang orang memperhatikan kemungkinan upaya menuju
performa dan kemungkinan performa menuju hasil dan menentukan dari hasil akhir.
Ringkasan:
Bab ini telah menyediakan penjelasan mengenai lima teori keterkaitan kepemimpinan yang
cukup dikenal, termasuk di dalamnya teori pertukaran pemimpin-anggota, Keputusan
Normatif, Model Kepemimpinan Situasional, Model Keterkaitan, Teori Rute-Tujuan. Kelima
model mirip dalam hal mereka menentukan pemimpin harus menciptakan sikap terkait aspek
tertentu dari pengikut atau situasi untuk meningkatkan keefektifan kepemimpinan.
Meskipun pendekatan rasional menydiakan model yang gamblang tentang perubahan dalam
organisasi, tampaknya banyak perubahan berskala besar di dunia politik, sosial, atau dalam
organisasi yang tidak mengikuti rumus tersebut.
Pemimpin yang karismatik adalah individu yang penuh gairah dan bertekad kuat yang dapat
menciptakan visi masa depan yang luar biasa. Melalui Visi Ini, Mereka dapat memunculkan
semangat tinggi di kalangan pengikutnya dan membangun ikatan emosional yang kuat
dengan mereka.
Kepemimpinan Transformasional
Sifat Pengikut
Jika kepemimpinan Karismatik didefinisikan hanya dari sifat sang pemimpin, akan relatif
mudah untuk mengidentifikasi individu dengan visi yang baik,keahlian retorika, dan
pengelolaan kesan, serta menempatkan mereka pada posisi pemimpin. Seoromg walti
senagoam nesar pengikut akan menerima dan bertindak sesuai visi pemimpin tersebut.
Sifat Situasional
Banyak peneliti meyakini faktor situasional juga memainkan peran penting dalam
menentukan apakah seorang pemimpin akan dipandang sebagai pemimpin karismatik.
Mungkin Individu-individu dengan kualitas pemimpin karismatik dipandang karismaik hanya
saat berhadapan dengan situasi-situasi tertentu, karena situasi dapat memainkan peran penting
dalam penyandangan karisma, akan berguna untuk meninjau beberapa faktor yang diyakini
dapat memengaruhi kepemimpinan karismatik.
Ringkasan:
Bab ini telah membahas dua pendekatan besar terhadap perubahan dalam organisasi.
Meskipun lini penelitian berbeda digunakan dalam mengembangkan pendekatan rasional dan
emosial terhadap perubahan, nyatanya kedua pendekatan ini memilki kesamaan penting.
Kepemimpinan yang buruk tidak terbatas pada pemerintah atau pemimpin politik. Ini juga
bisa terjadi hampir di semua keadaan lainnya. Meskipun begitu, pada akhirnya, penilaian
baik dan buruknya seorang pemimpin ada di mata orang-orang yang mengawasinya.
Ketidakmampuan Manajerial
Ketika kepemimpinan yang buruk sering kali diasosiaikan dengan individu yang membentuk
tim yang berujung dengan akhir yang buruk dan korup, maka ketidakmampuan manajerial
lebih sering dihubungkan dengan individu yang tidak mampu membentuk suatu tim yang
kompeten dan mencapai hasil dari tim tersebut. Karena itulah, sulit untuk mengumpulkan
pengikut yang loyal dan mnengejar tujuan dari pengikut tersebut.
Penurunan Manajerial
Kepemimpinan yang buruk biasa dikaitkan dengan individu yang memiliki kemampuan
membangun tim yang baik, tetapi sulit untuk mencapai tujuan atau hasil. Manajer yang hanya
memajang nama memiliki kesulitan dalam membangun tim dan mencapai hasil karena
mereka tidak tahu yang harus dilakukan,tidak peduli, atau terjebak dalam situasi yang
membuat mereka semakin sulit untuk mencapai kesuksesan.
Ringkasan:
Bab ini dimulai dengan diskusi tentang kepemimpinan yang buruk. Pemimpin yang buruk
ialah mereka yang dapat membangun tim tetapi hasil yang dicapai secara moral atau etis
tercela. Sebagaimana dinyatakan di awal bab ini, kepemimpinan dapat dibilang konsep paling
penting di dunia saat ini.
Sebelum membahas empat komponen visi kepemimpinan, perlu dicatat bahwa kebanyakan
orang tidak senang dengan visi seorang pemimpin meskipun caranya adalah duduk dan
melakukan presentasi dengan menggunakan powerpoint yang lama ataupin pidato formal.
Orang cenderung lebih tertarik ketika para pemimpin menggunakan ceirta,analogi, dan
pengalaman pribadi untuk melukiskan gambar gambaran menarik di masa depan. Dengan
Demikian, visi seorang pemimpin hars menjadi pernyataan pribadi yang akan membantu
pendengar menjawab pertanyaan.
Mengatasi Konflik
Konflik tidak akan terelakkan dari kehidupan dan dari kepemimpinan. Peneliti telah
menemukan supervisor lini pertama dan manajer tingkat menengah dapat menghabiskan lebih
dari 25 persen waktu mereka untuk menghadapi konflik, dan menyelesaikan konflik telah
menjadi faktor penting dalam efektivitas kepemimpinan. Bahkan, Berhasil menyelesaikan
konflik sangan penting karena itu tema utama dalam beberapa leteratur tentang organisasi.
Selain itu berhasil menyelesaikan konfilk akan menjadi keterampilan yang semakin penting
dalam praktik kepemimpinan dan manajemen bergerak menjauh dari arahan yang ototriter
dan justru ke arah pendekatan yang kooperatif yang menekankan soal rasional, kolaborasi,
kompromi, dan solusi keuntungan bersama.
Pemimpin yang dengan benar menentukan alasan seorang pengikut atau tim menunjukkan
kinerja optimal jauh lebih mungkin untuk menerapkan intervensi yang tepat guna
memperbaiki masalah. Sayangnya, banyak pemimpin tidak memliki model atau kerangka
kerja untuk mendiagnosis masalh kinerja ditempat kerja, dan sebagai hasilnya banyak yang
melakukan pekrjaan yang buruk dalam menangani masalah pemain.
Hukuman
Pemimpin kadang harus berurusan dengan pengikut yang secara terang-terangan memusuhi
ataupun menciptakan konflik di antara rekan kerja, tidak bekerja sesuai standar, atau secara
terbuka melanggar aturan atau kebijakan penting. dDalam kasus tersebut, para pemimpin
mungkin perlu mengatur hukuman untuk mengubah perliiika para pengikut.
Ringkasan:
Dalam Bab ini menjelaskan tentang seorang pemimpin yang harus bisa mengoptimalkan
kepemimpinan nya seiring berubahnya situasi.
Pada bab pertama buku yang dituliskan oleh hughest membahas tentang maksud dari
kepemimpinan sedangkan pada buku karya veithzalrivai menjelaskan pengertian
pemimpin dan kepemimpinan jadi pada bab pertama kedua buku tersebut terdapat
kecocokan
Pada buku Richard L.hughes dijelaskan hanya bentuk umum dari kepemimpinan
sedangkan buku veithzal rivai dijelaskan pngertian kepemimpinan disertai dengan
pendapat para ahli, juga disertai teori kepemimpinan fungsi kepemimpinan unsur
kepemimpinan yang membuat buku karangan veithzal rivai lebih mudah dipahami
Penggunaan kata pada buku karangan Richard L. hughes masih menggunakan
padanan kata yang agak sulit dipahami sedangkan buku karangan veithzal rivai
menggunakan kata yang mudah di pahami dan tidak menggunakan kata yang
bermakna ambigu
Di dalam bab pertama buku karangan Richard L. hughes dilengkapi dengan artikel
artikel di setiap materi sehingga mempermudah pembaca memahami materi
sedangkan buku veithzal rivai tidak dilengkapi dengan artikel pada setiap materi
Kritikan Bab III Buku Leadership oleh Richard L. Hughes dan Buku Pemimpin dan
kepemimpinan dalam organisasi oleh Prof.Dr.H.Veithal Rivai,S.E.,M.M.,
-Pada bab IIIbuku leadership oleh Richard L. Hughes membahas tentang kecakapan untuk
mengembangkan diri anda sebagai pemimpin.Sedangkan buku Pemimoin dan Kepemimpinan
Dalam Organisasi oleh Prof.DR.H.Veithal Rivai,S.E.,M.M., membahas tentang kriteria
kepemimpinan islam dalam organisasi.Jadi tidak dapat menemukan titik kecocokan
pembahasan pada kedua buku.
-Pada bab IIIbuku leadership oleh Richard L. Hughes menjelaskan secara contoh tentang
kecakapan untuk mengembangkan diri anda sebagai pemimpin dimana hari pertama anda
sebagai pemimpin,Dua minggu pertama; meletakkan fondasi,Dua bulan pertama;
strategy,struktur,dan penempatan staf,Bulan ketiga; mengomunikasikan dan mendorong
perubahan.Dan buku ini juga menjabarkan tentang memiliki rencana pengembangan.
-Pada bab IIIbuku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi oleh Prof.Dr.H. Veithal
Rivai ,S.E.,M.M., menjelaskan tentang kriteria kepemimpinan islam dalam organisasi para
pemimpin harus memahami hakikat kepemimpinan dalam pandangan islam yaitu 1.Tanggung
jawab,Bukan keistimewaan,2.Pengorbanan,Bukan fasilitas,3.Kerja keras,Bukan
santai,4.Kewenangan melayani,Bukan sewenang-wenang,5.Keteladanan dan
kepeloporan,Bukan pengekor.Bab ini juga memberitahu tentang persyaratan pemimpin
menurut al-qur’an.
Kritikan Bab IV buku leadership pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan
Robbert C.ginnet dan buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi
- Penjelasan materi pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan Robbert C.ginnet
berdasarkan aspek kekuasaan dan pengaruh dalam pemimpin dan memberikan ide
untuk pemimpin meningkatkan efektivitasnya
- Penjelasan materi pada buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi oleh prof
Dr.H.Veithzal rivai, S.E, M.M, dan Drs Boy Rafli Aman tentang prinsip dan moral
kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri prinsip dan moral kepemimpinan
- Penjelasan materi pada buku leadership oleh Richard L.Hughes dan Robbert C.ginnet
di akhir bab di berikan soal-soal dapat latihan sehingga dapat melatih pembaca
mengenai materi yang telah dibahas. Namun pada buku pemimpin dan kepemimpinan
dalam organisasi oleh Dr.H.Veithzal rivai, S.E, M.M tidak ada
Kritikan Bab 5 Buku Hughes, Ginnett, & Curphy dan Buku Prof. Dr. Veithzal Rivai,
S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy
Rafli Ama
Pada Bab 5 yang dituliskan oleh Hughes, Ginnett, & Curphy membahas
tentang kepemimpinan, etikan dan nilai sedangkan pada buku Prof. Dr.
Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama membahas tentang nilai nilai sikap
kepemimpinan.
Pada Bab 5 yang dijelaskan oleh Hughes, Ginnett, & Curphy menganalisis
tentang penalaran serta tindakan moral dan etis, sedangkan pada buku Prof.
Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama menjelaskan tentang karakter
pemimpin, metode kepemimpinan serta perilaku kepemimpinan.
Buku yang dijelaskan Hughes, Ginnett, & Curphy hanya menjelaskan tentag
kepemimpinan melalui teladan: yang baik, yang buruk, dan yang jelek,
sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor
Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama
menjelaskan tentang akhlak kepemimpinan rasul, gaya kepemimpinan serta
makna kepemimpinan.
Kritiakan Bab 6 Buku Hughes, Ginnett, & Curphy dan Buku Prof. Dr. Veithzal Rivai,
S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy
Rafli Ama
Pada Bab 6 buku karangan Hughes, Ginnett, & Curphy menjelaskan tentang
atribut kepemimpinan sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E.,
M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Ama menjelaskan tentang nilai islam dalam kepemimpinan efektif.
Pada Bab 6 buku Hughes, Ginnett, & Curphy menganalisis tentang Model
OCEAN atau model kepribadian lima faktor sedangkan pada buku Prof. Dr.
Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP,
Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama menganalisis tentang teori
kepemimpinan, tingkat kematangan pemimpin dan kepemimpinan visioner.
Buku yang ditulis oleh Hughes, Ginnett, & Curphy lebih mendalami tentang
arti kecerdasan, kepemimpinan serta tipe kepribadian kepemimpinan
sedangkan pada buku Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA , Mayor
Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Ama lebih
mendalami tentang konsep kepemimpinan, teori kepemimpinan, perbedaan
pemimpin dan kepemimpinan setra tentang nilai islam dalam kepemimpinan
efektif.
Kritikan Bab 7 buku 1 dan buku 2
Pada bab 7 buku 1 membahas tentang perilaku kepemimpinan,kepribadian yang
berpengaruh kepada bawahannya,sedangkan pada buku 2 membahas tentang akar
kepemimpinan dan kepemimpinan super yang mendapat visi dan misi kepemimpinan
yang terkait dengan latar belakang filosofit atau pandangan hidup seseorang.
Pada bab 7 buku 1 membahas tentang saluran kepemimpinan yang didalamnya
terdapat level organisasional,kompetensi yang dibutuhkan aplikasi waktu dan nilai
kerja,sedangkan pada buku 2 membahas tentang musyawarah-musyarawah yang
membangun tradisi keterbukaan persamaan dan persaudaraan.
Pada bab 7 buku 1 membahas tentang pemimpin yang efektif misalnya tentang
melaksanakan rapat dan sebagainya.
Kritikan Bab 8
Pada bab 8 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar menjelaskan tentang system kepemimpinan menurut Islam. Dimana
pemimpin siharuskan untuk bertanggung jawab, memiliki integritas yang tinggi,
bertakwa dan memiliki keteladan untuk memimpin pengikutnya.
Pada bab 8 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar ini juga menjelaskan bagaiman system kepemimpinan dalam islam.
Yang ditunjukkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas
Kritikan Bab 9
Pada bab 9 pada buku yang dituliskan oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,
S.E.,M.M.,MBA, Mayor Jendral TNI Bachtiar, S.IP. dan Brigadir Jenderal Pol. Drs.
Boy Rafli Amar menjelaskan tentang konsep kepemimpinan, gaya kepemimpinan dan
jenis-jenisnya yang dilengkapi dengan ciri-ciri dari gaya dan jenis kepemimpinan itu
sendiri secara rinci.
Kritikan Bab 10
Oleh:
Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar Menjelaskan
dengan rinci mengenai kepemimpinan, Kriteria, Prinsip, dan Peran pemimpin dalam
mengambil keputusan yang tidak ada di buku utama
Pada BAB V yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan
tentang profil kepemimpinan Rasulullah SAW yang tidak ada dijelaskan pada buku
utama.
Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar menjelaskan
tentang kepemimpinan yang disertai dengan ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas.
Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar bahasa yang
digunakan mudah dipahami dan menjelaskan tentang meneladani kepemimpinan
bisnis Rasulullah SAW.
Pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA, Mayor
Jendral TNI Bachtiar, S.IP & Brigadir Jendral Pol. Drs. Boy Rafli Amar hanya
menjelaskan tentang kepemimpinan menurut Islam.
Pada BAB XII menjelaskan tentang Meneladani kepemimpinan bisnis Rasulullah
SAW namun tidak dengan terperinci dengan jelas.
Pada BAB XV menjelaskan tentang kepemimpinan abad ini, namun hanya sedikit
yang ditulis pada buku tersebut.
Adanya ringkasan Per-Bab, sehingga pembaca lebih mudah membacanya dari sebuah
ringkasan tersebut.
Penjabaran yang panjang beserta beberapa terdapat contoh didalam nya sehingga
pembaca mudah untuk memahaminya.
Terdapat kata-kata yang mudah dimengerti walaupun tidak semuanya dapat
dimengerti
KELEMAHAN BUKU UTAMA
Kata-kata yang terdapat di buku ini ada beberapa istilah yang sulit untuk dipahami.
Penjabaran terlalu panjang dan banyak sehingga pembaca terlalu memakan waktu
yang cukup lama untuk memahaminya.