Pedoman Museum
Pedoman Museum
TATA PAMERAN
DI MUSEUM
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB IV PENUTUP . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
KATA PENGANTAR
Selamat membaca.
Drs. Agus
NIP 130517287
iii
,.
DAFTARISI
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB IV PENUTUP . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
BABI
PENDAHULUAN:
dunia pendidikan.
2
BAB II
PAMERAN DI MUSEUM
Pameran,
Audiovisual,
Kegiatan Edukatif,
Ceramah,
Penerbitan,
I . Pameran tetap
2. Pameran temporer
3. Pameran keliling
3
I. Pamera11 Tetap
2. Pameran Temporer
3. Pameran Keliling
4
KATA PENGANTAR
Selamat membaca.
Drs. Agus
NIP 130517287
iii
Pameran keliling bertujuan untuk memperkenalkan koleksi
yang dimiliki oleh suatu museum kepada masyarakat jauh di luar
lokasi museum pemilik koleksi. Pameran keliling umumnya merupakan
sesuatu paket, yang dirancang dalam suatu program pameran keliling,
mencakup keseluruhan sarana-sarana pamerannya, dibantu oleh
koleksi museum daerah tempat tujuan, yang disusun berdasarkan
suatu pokok khasanah budaya, yang barang-barangnya berasal dari
seluruh atau dari hampir seluruh pelosok Tanah Air Indonesia. Dalam
hal tersebut kepada pengunjung diperlihatkan sifat Bhineka Tunggal
Ika harta budaya bangsa kita.
B. Pelalcsana Pameran
1. Kepala Museum
7
2. Bagian Tata Usaha
9
Ruang Pameran Tetap di Tokyo National Museum, Jepang.
(Foto : Aris lbnu D.)
10
,.
Karena museum di Indonesia berfungsi juga sebagai alat untuk
mencerdaskan bangsa dalam mewujudkan manusia yang utuh, maka
semua informasi yang dikemukakan oleh museum haruslah benar
obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Religi,
Sejarah.
12
SAMBUTAN DJREKTUR PERMUSEUMAN
Direktur Permuseuman
NIP 130352848
v
Sistimatika dalam setiap museum negeri provinsi adalah
penggambaran utuh mengenai semua aspek warisan sejarah alam dan
warisan sejarah budaya dari daerah atau provinsi dimana museum
tersebut berada, dan saat ini sedang digarap satu ruangan pameran
untuk setiap museum provinsi yang memamerkan dan menjelaskan
falsafah dan koleksi Wawasan Nusantara.
2. Faktor Koleksi
14
Pameran evokatif dengan teknik baru di National Museum of
Ethnology, Osaka, Jepang. (Foto: Aris lbnu D.)
15
Dari faktor di atas dapat kita lihat bahwa faktor pe'hgadaan
koleksi tidak asal beli saja, dan memang pada banyak daerah pada
permulaan Pelita pengadaan koleksinya karena dianggap merupakan
faktor utama jadi apa j'ang dianggap antik terns dibeli.
a) Teknik Penyajian
Standard tertentu dari tehnik penyajian ini terutama yang
meliputi :
2) Tata Cahaya
Pengaturan cahaya tidak boleh mengganggu koleksi atau
menyilaukan pengunjung. Cahaya yang menyilaukan akan menyulitkan
16
l
2,10
1.2.0
,.I
t ) , ...
o1f m
"O'
0 t. J 4
s�ale •••
� 1,1.S ---tf
Ukuran Bentuk Vitrin dan Panil yang Ideal seta Lehar Gang antara
Vitrin Yang baik
17
BABI
PENDAHULUAN:
6) Labelling
a) Label Judul
Label judul ini harus menonjol. Biasanya hurufnya paling
besar diantara huruf label yang digunakan dalam pameran,
label ini harus memberikan informasi yang cukup untuk
memungkinkan penunjung memutuskan apakah mereka
tertarik pada pokok masalah. Hal yang perlu untuk diketahui
label judul dapat juga berupaya membangkitkan minat dan
keingintahuan pengunjung berisi kurang dari 10 kata. Sering kali
hanya 1-5 kata.
20
Dalam Setiap Penataan Kemampuan Fisik Pengunjung Harus
diperhatikan.
21
b) Label subjudul
Label ini isinya menjelaskan sebagian besar peran dari
pameran. Sedangkan ukuran hurufnya cukup besar, cberisi 1-1 O
kata atau lebih, tergantung pada banyaknya pesan.
c) Label pengantar
d) Label kelompok
e) Label individu
Menginformasikan benda yang dipamerkan secara umum.
22
Pameran KIAS "Beyond the Java Sea" di Belanda.
(Foto : Luthfi Asiarto)
23
Pada umumnya mereka menyimpan semua benda ini dalam
sebuah "trophy room" (ruang khazanah) dan memamerkannya pada
lemari-lemari khusus.
dunia pendidikan.
2
Pameran "Manik-manik" se Kalimantan di Museum Kalimantan
Tengah "Balanga" (Foto: Aris lbnu. D).
25
untuk meliltat keindahan benda-benda yang dipamerkan;
b) Metode penyajian
26
..
27
BAB II
PAMERAN DI MUSEUM
Pameran,
Audiovisual,
Kegiatan Edukatif,
Ceramah,
Penerbitan,
I . Pameran tetap
2. Pameran temporer
3. Pameran keliling
3
BAB III
Tahap prakarsa
Tahap pembuatan konsep
Tahap pembuatan desain
Tahap pelaksanaan
Tahap evaluasi
A. Tahap prakarsa
29
TAHAP EVALUASI
- Evaluasi
formatif
TAHAP PELAK sebelum
SANAAN di buka
- Pengadaan - Perawatan
Sarana Pa - Evaluasi
meran sumatif
- Mempersiap (Penelitian
TAHAP DESAIN kan Ruangan terhadap
- Jaringan
Kerja
30
Pengenalan tentang haJ-haJ yang berasal dari luar (eksotik),
dan sebagainya.
Ternporer
Keliling
31
LAPORANTAHAPPRAKA RSA
1. Kata Pengantar
- Kelompok Sasaran:
(Pengunjung)
T ujuan
Kegiatan Extra
Metode Penyajian
Evaluasi Hasil Angket & Saresehan
32
I. Pamera11 Tetap
2. Pameran Temporer
3. Pameran Keliling
4
w
.j::.
RENCANA BIAYA PAMERAN
MUSEUM ....................................................
KODE· BI A YA PH
I AK
MATA JENIS KEGIATAN
KETIGA TOTAL
ANGGARAN MATERI UPAH
• Perencanaan
- Pembuatan Konscp Verbal
- Pembuatan Desain & Bestek
- Pembuatan Makel
• Pembukaan.
Ruang Pameran Temporer di Suita Citv Museum, Osaka, Jepang.
(Foto: Aris Ibnu. D)
5
37
2. Rumusan tentang metode pameran yang dipilih
Intelektual
Romantik/Evokatif
Artistik
Campuran
38
Pameran Keliling "/kat Kepala Nusantara" di Taman Budaya
Kalimantan Selatan, Banjarmasin. (Foto : Aris lbnu. D)
6
yaitu sub-tahap persiapan, sub-tahap penataran dan sub-tahap
penyempumaan.
Sebagaimana telah disebutkan di depan dalam tahap ini hampir
semua unit kerja dalam organisasi pameran dapat bekerja
simultan.
Pada sub-tahap persiapan ruangan pameran sudah harus mulai
dikerjakan, sementara koleksi dipersiapkan, pembuatan sarana
pokok dan sarana penunjang serta pekerjaan cetakan sudah dapat
mulai dikerjakan.
Pada sub-tahap penataan, unit kerja yang mengurusi pembinaan
pemandu dan penjaga pameran,. publikasi tentang pameran,
urusan transportasi dan administrasi koleksi, termasuk
pengansuransian koleksi dilaksanakan, disamping penyelesaian
pembuatan sarana-sarana penunjang pameran dan penataan
koleksi pameran.
Pada sub-tahap penyempumaan yang perlu diperhatikan adalah
terpenuhinya semua pekerjaan pada saat sebelum waktu pembukaan.
Hal ini dapat tercapai kalau selal_u dilakukan pengontrolan
(supervisi) yang terekam dalam garis keadaan pada setiap saat.
Dengan cara ini dapat dilakukan tindakan bila terjadi kendala
pada waktu dini.
Sehingga pada akhir sub-tahap penyempumaan semua aktivitas
organisasi pelaksanaan dapat berakhir dan terbentuk pameran
yang lengkap sesuai perencanaan, termasuk barang cetakan dan
lain-lain yang telah direncanakan.
Hasil akhir proses ini siap untuk diserahkan kepada pimpinan
organisasi disertai skenario pembukaan dan pedoman
pemungsiannya.
E. Tahap Evaluasi
40
pameran dalam menyampaikan pesannya kepada masyarakat.
41
Pameran keliling bertujuan untuk memperkenalkan koleksi
yang dimiliki oleh suatu museum kepada masyarakat jauh di luar
lokasi museum pemilik koleksi. Pameran keliling umumnya merupakan
sesuatu paket, yang dirancang dalam suatu program pameran keliling,
mencakup keseluruhan sarana-sarana pamerannya, dibantu oleh
koleksi museum daerah tempat tujuan, yang disusun berdasarkan
suatu pokok khasanah budaya, yang barang-barangnya berasal dari
seluruh atau dari hampir seluruh pelosok Tanah Air Indonesia. Dalam
hal tersebut kepada pengunjung diperlihatkan sifat Bhineka Tunggal
Ika harta budaya bangsa kita.
B. Pelalcsana Pameran
1. Kepala Museum
7
BABIV
PENUTUP
43
Kepustakaan
44
2. Bagian Tata Usaha
9
4. Dengan apakah Saudara sampai di sini ?
Kendaraan pribadi
D
Kendaraan Umum
D
Iatan kaki
D
Kendaraan Khusus
(rombongan)
D
5. Dengan siapakah Saudara kemari ?
Sendiri
D
Bersama kurang 3 orang
D
Bersama lebih 3 orang
D
6. Setingkat manakah pendidikan terakhir Saudara ?
Setingkat SD
D
Setingkat SMTP
D
Setingkat SMTA
D
Setingkat Perguruan
'Iinggi (PT) D
7. Berapa usia Saudara ?
Dan Sekolah
D Dari Keluarga
Teman D
Dari Radio/fV
D Dari Spanduk/Poster
D
Dari Surat kabar 0
47
10. Apakah menurut Saudara judul pameran ini cukup sesuai dengan isi dari
pameran yang ada ?
Ya D
Kurang D
Tidak D
11. Bagaimana menurut penilaian Saudara tentang pengaturan cahaya dalam
pameran ini ?
Baik
D
Sedang
D
Kurang
D
12. Apakah menurut penilaian Saudara keterangan yang ada pada pameran
ini berurutan secara balk dan jelas ?
Baik
D
Sedang
D
Kurang
D
13. Setelah melihat pameran, apakah Saudara merasa bahwa keberadaan
museum sangat diperlukan untuk kemajuan masyarakat ?
Sangat Diperlukan D
Kurang Diperlukan D
Tidak diperlukan D
14. Apakah setelah melihat pameran Saudara merasa penilaian Saudara
terhadap kerajinan batik dan tapis meningkat ?
Ya
D
Tidak
D
15. Apakah ada bagian-bagian pameran yang menurut Saudara tidak perlu
dipamerkan.
Ada D
Tidak
D
48
Bila ada, bagian pameran yang mana ?
16. Bagian pameran yang manakah yang paling menarik? mengapa demikian?
18. Apakah menurut Saudara ada hal yang masih perlu ditambahkan dalam
pameran ini ?
Ada
D
Bila ada, hat apa ?
Tidak
D
49
Lampiran 1
dengan ................................ .
I. Nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
NIP ................................................. .
Pangkat/Golongan
Jab atan
2. Nama ................................................. .
NIP ................................................. .
Pangkat/Golongan
Jabat an
Yang selanjutnya disebut pihak kedua telah melakukan serah terima
koleksi secara fisik, diatur sebagai berikut :
Pasal l
Pihak pertama menyerahkan kepada pihak kedua menerima dari pihak
pertama koleksi.Koleksi,jumlah kondisi dan persyaratan lainnya secara terperinci
tercantum dalam lampiran berita.BeritaacaraPemeriksaan No ..................... .
Beserta Lampiran.
Pihak2
Berita acara ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap ...... ( . . . . . . . . . . . . . . . )
dengan dibubuhkan materai secukupnya pada lembar I dan 2 yang masing
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
.................................... 19 · · · · · ·
( .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) ( .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
NIP NIP NIP.
50
Ruang Pameran Tetap di Tokyo National Museum, Jepang.
(Foto : Aris lbnu D.)
10
BON PERMINTAAN BARANG
j
Banyaknya
No. Urut Nama Barang Jenis/ Jumlah Dengan Keterangan
ukuran Huruf
........................ 19 ..... .
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . ) ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
NIP. NIP.
52
.....
i ·c;;
i�
:o
: :..e
�:'
� a i
: (i :
!� i
!: � 1
J�
I .
I J
-�
u
.....
...
=:.
I I
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut di atas Direktorat
Permuseuman khususnya untuk pembinaan serta pengembangan
museum-museum yang ada di bawah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, menggunakan beberapa prinsip terbaru yang harus ada
dalam pengorganisasian pameran di museum.
11
t
i 2 j 4 3 6 7 8 9 IQ
.................................................... 19 ..... .
·eagian .............................................. .
Muscwn ............................................ .
( . . . . ....
.. .... ..... ..... . . . . .. ..
...... ... ... . .... .)
NIP.
VI
VI
Mueum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . .. . . .
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · 19 ..... .
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . )
NIP. NIP.
56
Karena museum di Indonesia berfungsi juga sebagai alat untuk
mencerdaskan bangsa dalam mewujudkan manusia yang utuh, maka
semua informasi yang dikemukakan oleh museum haruslah benar
obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Religi,
Sejarah.
12
PANITIA PENYUSUNAN BUKU
4. Hendrarto H, BA.
,,.
58