0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manusia pertama menurut ajaran Buddha, proses terbentuknya manusia, dan hakikat serta martabat manusia yang sebenarnya tidak ditentukan oleh faktor kelahiran melainkan perbuatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manusia pertama menurut ajaran Buddha, proses terbentuknya manusia, dan hakikat serta martabat manusia yang sebenarnya tidak ditentukan oleh faktor kelahiran melainkan perbuatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manusia pertama menurut ajaran Buddha, proses terbentuknya manusia, dan hakikat serta martabat manusia yang sebenarnya tidak ditentukan oleh faktor kelahiran melainkan perbuatan.
❑ Mengapa harus terlahir? ❑ Siapa manusia pertama di bumi ini? ❑ Bagaimana pandangan agama-agama tentang manusia pertama di bumi ini? ❑ Bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan? ❑ Apakah manusia itu? Makhluk Pertama A. Manusia Pertama Di Bumi Ini. Dalam Dīghanikāya, Agañña Sutta diceritakan tentang manusia pertama di bumi ini, yaitu yang berasal dari Alam Abhassara. Jadi setelah mati di alam Abhassara, mereka terlahir lagi di bumi ini yang pada waktu itu baru mulai terbentuk. Manusia-manusia pertama itu memiliki jasmani berupa cahaya yang sangat terang dan jumlah mereka banyak sekali, bukan hanya satu atau dua orang saja. Kehidupan manusia sekarang di bumi ini merupakan kelanjutan kehidupan Apa yang disebut manusia adalah 5 kelompok kehidupan (panca-kkhanda), yang terdiri atas : (1) unsur jasmani (rupakkhanda), (2) perasaan (vedanakkhanda), (3) pencerapan (sannakkhanda), (4) bentuk-bentuk pikiran (sankharakkhanda), (5) kesadaran (vinnanakkhanda) B. Makhluk Pertama Di Alam Semesta. Sangat sulit diceritakan (karena tercipta dari kondisi-kondisi). Dalam Samyuttanikāya II. “Tidak dapat dipikirkan akhir roda tumimbal-lahir; tidak dapat dipikirkan asal mula makhluk-makhluk yang karena diliputi oleh ketidaktahuan dan terbelenggu oleh keinginan rendah (Tanha) mengembara ke sana ke mari”. Kelompok jasmani terbentuk karena empat unsur utama yaitu: 1. unsur padat/tanah (pathavi-dhatu), berfungsi sebagai penyokong dan memberi sifat keras-lunak; 2. unsur cair/air (apo-dhatu), berfungsi sebagai pengikat dan memberi sifat kohesi arus; 3. unsur panas/api (tejodhatu), berfungsi sebagai pematurasi dan memberi sifat panas-dingin; 4. unsur gerak/angina (vayo-dhatu), berfungsi dalam pergerakan dan memberi sifat ekspansi-kontraksi. Kelompok perasaan adalah kelompok yang meliputi semua perasaan yang menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral yang muncul karena: 1. kesan-kesan penglihatan oleh mata; 2. kesan-kesan pendengaran oleh telinga; 3. kesan-kesan penciuman oleh hidung; 4. kesan-kesan pengecapan oleh badan; 5. kesan-kesan batin. Kelompok pencerapan adalah kelompok yang meliputi semua pencerapan yang menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral yang terdiri atas: 1. pencerapan bentuk-bentuk oleh mata; 2. pencerapan suara-suara oleh telinga; 3. pencerapan bau-bauan oleh hidng; 4. pencerapan rasa-rasa oleh lidah; 5. pencerapan sentuhan oleh badan; 6. pencerapan objek batin oleh pikiran. Kelompok bentuk pikiran adalah kelompok yang meliputi semua keadaan batin yang menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral: 1. terhadap bentuk yang dilihat; 2. terhadap suara yang didengar; 3. terhadap bau-bauan yang dicium; 4. terhadap rasa-rasa yang dikecap; 5. terhadap sentuhan-sentuhan yang disentuh; 6. terhadap kesan-kesan objek batin oleh pikiran. Kelompok kesadaran adalah kelompok yang meliputi semua kesadaran yang menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral, terbagi dalam enam golongan yaitu: 1. kesadaran mata; 2. kesadaran telinga; 3. kesadaran hidung; 4. kesadaran lidah; 5. kesadaran jasmani; 6. kesadaran batin. ⮚ Proses terjadinya manusia yaitu adanya pertemuan unsur laki-laki dan perempuan, perumpuan dalam kondisi masa subur, dan ada gandhabba yang siap terlahir kembali ⮚ Martabat Manusia diuraikan Buddha dalam Sutta Nipata, Vasala Sutta, sebagai berikut: “Bukan karena kelahiran seseorang disebut sampah masyarakat (vasala). Bukan karena kelahiran seseorang disebut Brahmana. Hanya karena perbuatan seseorang disebut vasala. Hanya karena perbuatan seseorang disebut Brahmana. • Pendalaman Materi III • Jelaskan hakikat dan martabat manusia ditinjau dari agama Buddha! • Jelaskan persamaan dan perbedaan proses terjadinya kehidupan manusia dalam agama Buddha dengan ilmu kedokteran! • Apakah harkat dan martabat manusia ditentukan oleh keturunan, jenis kelamin, kekayaan dan jabatannya? Jelaskan! • Jelaskan mengapa ada sebutan ‘manusia setan, neraka, binatang, dewa, dan manusia suci! • Uraikan peran dan tanggung jawab manusia dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat! BAHAN PERENUNGAN • Setiap manusia memiliki kondisi fisik yang sama, Bagaimana agar tidak dianggap sampah dalam masyarakat? • Mengapa ada manusia yang bermartabat? • Apakah Budaya dapat mengangkat martabat seseorang? • Bagaimana peran manusia dalam bersimbiosis dengan alam? Referensi: • Mukti, Krishanda W. 2003. Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan • Piyadassi, Mahathera. 2003. Spektrum Ajaran Buddha. Diterjemahkan oleh Hetih Rusli, Vivi, dan Titin Negsi. Jakarta: Yayasan Pendidikan Buddhis Tri Ratna Uji kompetensi 1. Jelaskan hakikat dan martabat manusia ditinjau dari agama Buddha! 2. Jelaskan persamaan dan perbedaan proses terjadinya kehidupan manusia dalam agama Buddha dengan ilmu kedokteran! 3. Apakah harkat dan martabat manusia ditentukan oleh keturunan, jenis kelamin, kekayaan dan jabatannya? Jelaskan! 4. Jelaskan mengapa ada sebutan ‘manusia setan, neraka, binatang, dewa, dan manusia suci! 5. Uraikan peran dan tanggung jawab manusia dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat!