24-10-2012 DS: Gastroenteritis akut Kekurangan klien mengatakan diare, ↓ volume cairan BAB 12 kali di rumah dan makanan/zat tidak 10 kali di IRD dapat diserap tubuh ↓ DO: tekanan osmotik - Selama di ruangan rogga usus pasien masih diare meningkat - BJ plasma: 1,033 ↓ - Defisit cairan 1600 cc diare - Turgor kulit menurun. ↓ - Mata cowong. peningkatan - Haus (+) frekuensi defekasi - Input ≠ Output ↓ - Penurunan BB (-) konsistensi feses - Penurunan Na (-) cair - Mukosa mulut ↓ kering(+) kehilangan cairan - Urin memekat atau tubuh sering berkemih (-) ↓ defisit volume cairan 24-10-2012 DS: Gastroenteritis akut Nyeri akut klien mengatakan nyeri ↓ perut hiperperistaltik usus ↓ DO: usus tidak dapat - P: diare menyerap makanan - Q: skala 5 ↓ - R: perut diare - S: seperti diaduk-aduk ↓ - T: sering, saat iritasi usus halus istirahat atau saat ↓ ingin BAB pengeluaran - Ekspresi wajah mediator inflamasi: menyeringai prostaglandin & - Diare atau mencret bradikinin (+) ↓ - Perubahan berikatan dengan kemampuan untuk nociceptor melanjutkan aktivitas ↓ sebelumnya (+) nociceptor nyeri - Agitasi (-) meningkat - Ansietas (-) ↓ - Peka rangsang (-) nyeri akut - Menggosok bagian yang nyeri (+) - Mengorok (-) - Postur tidak biasanya (sedikit membungkuk) (+) - Ketidakaktifan fisik atau mobilitas(+) - Gangguan konsentrasi (-) - Perubahan pada pola tidur (-) - Rasa takut mengalami cedera (+) - Menarik bila disentuh (-) - Mata terbuka lebar atau sangat tajam (-) - Gambaran kurus (+) - Mual dan muntah (-) 24-10-2012 DS: Gastroenteritis akut Intoleransi klien mengatakan ↓ aktivitas badannya lemah Frekuensi defekasi meningkat DO: ↓ - Pasien di bed lubang metabolisme (+) meningkat - Dibantu oleh keluarga ↓ ketika melakukan kerja jantung personal hygiene meningkat - Pusing (+) ↓ - Dispnea (-) tubuh tidak mampu - Keletihan akibat mentoleransi aktifitas (+) ↓ - Pucat (+) kelemahan - Konfusi (+) ↓ - Vertigo (+) intoleransi aktivitas DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan b.d kehilangan sekunder terhadap diare
2. Nyeri akut b.d diare, dispepsia dan muntah sekunder akibat hiperperistaltik 3. Intoleran aktivitas b.d ketidak adekuatan sumber energi sekunder akibat diare RENCANA INTERVENSI
HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN
WAKTU INTERVENSI RASIONAL TANGGAL (Tujuan, Kriteria Hasil) Rabu, 10.00 Diagnosa: 1. Anjurkan klien untuk banyak 1. Mengurangi dehidrasi 24 Oktober WIB Kekurangan volume cairan b.d. minum (35-50 cc/kg BB/ 24 pada klien. 2012 kehilangan sekunder akibat muntah jam). dan diare. 2. Berikan cairan IV untuk 2. Sebagai terapi pengganti rehidrasi sesuai kebutuhan cairan. Tujuan: klien. Setelah diberikan asuhan 3. Kolaborasi pemeriksaan 3. Memantau kehilangan keperawatan 2-4 jam kebutuhan laboratorium darah. elektrolit. volume cairan menjadi adekuat. 4. Hitung balance cairan pada 4. Deteksi dini klien. ketidakseimbangan cairan. KH: 5. Timbang BB klien secara 5. Kehilangan BB 2-5%: 1. Ketidakcukupan asupan cairan berkala. dehidrasi ringan. oral. Kehilangan BB 6-9%: 2. Keseimbangan negatif antara dehidrasi sedang. asupan dan haluaran. 3. Penurunan berat badan. 4. Kulit/ membran mukosa kering. 5. Peningkatan natrium serum. 6. Penurunan haluaran urine atau haluaran urine berlebihan. 7. Urine memekat atau sering berkemih. 8. Penurunan turgor kulit. 9. Haus, mual, anoreksia. Rabu, 10.00 Diagnosa: 1. Berikan posisi yang nyaman 1. Mengurangi nyeri yang 24 Oktober WIB Nyeri akut b.d. diare, dispepsia, dan dan alihkan perhatian klien dirasakan. 2012 muntah sekunder akibat dari rasa nyeri. hiperperistaltik. 2. Berikan HE untuk 2. Makanan berlemak dapat menghindari makanan meningkatkan peristaltik Tujuan: berlemak. usus. Setelah diberikan asuhan 3. Kolaborasi pemberian obat 3. Analgesik mengurangi keperawatan 1x24 jam nyeri analgesik. nyeri. berkurang atau hilang. 4. Evaluasi skala nyeri, tanda- 4. Menilai perkembangan tanda vital. masalah klien. KH: 1. Pengungkapan tentang deskriptor nyeri. 2. Mengatupkan rahang atau mengepalkan tangan. 3. Perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas selanjutnya. 4. Agitasi. 5. Ansietas. 6. Peka rangsang. 7. Menggosok bagian yang nyeri. 8. Mengorok. 9. Postur tidak biasanya (lutut ke abdomen). 10. Ketidakaktifan fisik atau imobilitas. 11. Gangguan konsentrasi. 12. Perubahan pada pola tidur. 13. Rasa takut mengalami cidera ulang. 14. Menarik bila disentuh. 15. Mata terbuka lebar/sangat tajam. 16. Gambaran kurus. 17. Mual dan muntah. Rabu, 10.00 Diagnosa: 1. Berikan HE pentingnya 1. Istirahat mempercepat 24 Oktober WIB Intoleransi aktivitas b.d. istirahat dalam rencana proses penyembuhan. 2012 ketidakadekuatan sumber energi pengobatan. sekunder akibat diare. 2. Bantu aktivitas perawatan diri 2. Klien sedikit demi sedikit klien. dapat beraktivitas mandiri. Tujuan: 3. Ajarkan untuk napas dalam 3. Meningkatkan relaksasi. Klien dapat melakukan aktivitas apabila klien sesak setelah sehari-hari dengan baik. beraktivitas. 4. Evaluasi perubahan TTV dan 4. Menilai perkembangan KH: keadaan umum klien. masalah klien. 1. Kelemahan. 2. Pusing. 3. Dispnea. 4. Keletihan akibat aktivitas. 5. Frekuensi pernapasan >24kali/ menit. 6. Frekuensi nadi > 95 denyut/ menit. 7. Pucat atau sianosis. 8. Konfusi. 9. Vertigo. IMPLEMENTASI Hari/Tgl/Shift No. DK Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi(SOAP) Paraf Rabu, 24 1 15.00 Memberikan rehidrasi pada 20.00 S: Klien mengatakan sudah tidak merasa Oktober 2012 klien 1500cc haus O: - Pasien sudah tidak diare - Turgor kulit baik. - Mata tidak cowong. - Tidak haus - Input ≠ Output - Mukosa mulut lembab A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi dengan maintanance cairan 2 21.00 Memberikan posisi nyaman 22.00 S : Klien mengatakan nyeri sedikit bagi klien berkurang O: - Skala nyeri 2 - Ekspresi wajah relaks - Diare atau mencret (-) - Perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya (+) - Menggosok bagian yang nyeri (+) - Postur tidak biasanya (sedikit membungkuk) (-) - Ketidakaktifan fisik atau mobilitas(+) - Rasa takut mengalami cedera (+) - Gambaran kurus (+) A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 1 21.00 Memberikan cairan infus PZ 22.00 S : Klien mengatakan BAB sudah dan 14tpm tidak diare O: - Pasien sudah tidak diare - Turgor kulit baik. - Mata tidak cowong. - Tidak haus - Input ≠ Output - Mukosa mulut lembab A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi dengan kebutuhan oral klien Kamis, 25 2 16.00 Memberikan HE untuk 17.00 S : klien mengatakan tidak akan makan- Oktober 2012 menghindari makanan makanan berlemak berlemak O: - Peristaltik menurun (13 kali/ menit) - Skala nyeri 2 - Ekspresi wajah relaks - Perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya (+) - Menggosok bagian yang nyeri (-) - Ketidakaktifan fisik atau mobilitas(+) - Rasa takut mengalami cedera (+) - Gambaran kurus (+) A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 1 16.00 Memberikan HE pada klien 17.00 S : klien mengatakan minumnya habis 1 untuk banyak minum air botol air mineral besar selama sehari (+2000cc/hari) O : turgor baik, tidak ada tanda dehidrasi - Pasien sudah tidak diare - Turgor kulit baik. - Mata tidak cowong. - Tidak haus - Input ≠ Output - Mukosa mulut lembab A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi Jum’at, 26 3 10.00 1. membatu klien untuk BAK 11.00 S : klien mengatakan tidak kuat ke kamar Oktober 2012 ke kamar mandi mandi 2. memberikan HE untuk O: istirahat agar dapat - Lemah (+) mempercepat proses - RR 30x/menit setelah melakukan penyembuhan aktivitas - Pasien di bed lubang (-) - Dibantu oleh keluarga ketika melakukan personal hygiene - Pusing (-) - Keletihan akibat aktifitas (+) - Pucat (-) - Konfusi (-) - Vertigo (-) A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi