Anda di halaman 1dari 6

No Data Etiologi Masalah keperawatan

1 Ds : Gagal ginjal kronis Mual


Klien mengeluh mual dan
muntah sudah 4 hari Penurunan GFR dan
Muntah dengan konsistensi kerusakan nefron
cair warna agak
kecoklatan Sekresi protein terganggu
Klien mengatakan tidak

nafsu makan
Peningkatan BUN, kreatinin,
ureum dan ammonia dalam
DO
plasma
Klien hanya menghabiskan

porsi makan yang
azotemia
diberikan di RS dan

keluarga
Merangsang nervus vagus
Ureum = 255 mg/dl
Kreatinin = 14,74 mg/dl
Rangsangan di hipotalamus

Mual dan muntah

Analisa Data

Prioritas Diagnosa Keperawatan

No Prioritas Diagnosa Keperawatan


1 Mual berhubungan dengan gangguan biokimia (uremia) ditandai dengan
keengganan terhadap makanan, mual, sensasi muntah
Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan No 1 : Mual berhubungan dengan gangguan biokimia (uremia) ditandai


dengan keengganan terhadap makanan, mual, sensasi muntah

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24jam, rasa mual klien berkurang
dan klien bisa makan

Kriteria Hasil : skala 5 dari NOC

NOC : Nausea and vomiting severity

No Indikator 1 2 3 4 5 Ket :
1. Frekuensi mual
1 = parah
2. Intensitas mual
2 = berat
3. Frekuensi muntah
4. Intensitas muntah 3 = sedang

4 = ringan

5 = tidak ada
NIC : Nausea management

1. Lakukan pengkajian terkait mual dan muntah (frekuensi, keparahan, faktor pencetus)
2. Evaluasi dampak mual terhadap kehidupan (nafsu makan, aktivitas)
3. Identifikasi faktor yang menyebabkan mual
4. Identifikasi strategi untuk mengurangi mual (menjauhkan dari makanan yang berbau
menyengat)
5. Ajarkan teknin non-farmakologi (distraksi, mengobrol dengan anak istri)
6. Ajarkan pemberian makan sedikit-sedikit namun sering
7. Berikan makanan tinggi karbo rendah lemak
8. Monitor catatan asupan nutrisi
9. Kolaborasi dengan dokter pemberian anti-emetik
I. Implementasi

Dx. Tgl/Jam Implementasi Respon Pasien TTD


Kep
1 Rabu, 13 Melakukan pengkajian terkait mual dan muntah Klien mengatakan sering mual, muntah 2x dari
April 2016 kemarin. Mual datang tiba-tiba tanpa
(frekuensi, keparahan, faktor pencetus)
rangsangan bau maupun makanan
Mengevaluasi dampak mual terhadap
11.30-
12.00 kehidupan (nafsu makan, aktivitas) Klien mengatakan tidak ingin makan apapun
karena merasa mual
Mengajarkan strategi untuk mengurangi mual
(menjauhkan dari makanan yang berbau
Klien mengatakan nyaman jika tidak ada bau-
menyengat) bau makanan yang menyengat

Mengajarkan teknin non-farmakologi (distraksi,


mengobrol dengan anak istri)
Klien mengatakan jika diajak ngobrol mual
Mengajarkan keluarga dan klien untuk
tidak terasa
memberikan makan sedikit-sedikit namun sering

Menganjurkan pemberian makanan yang tinggi


Keluarga memberikan makan sedikit dan
karbo namun rendah lemak, atau apa yang
diberikan lagi dengan selang waktu setengah
diinginkan klien jam

Monitor catatan asupan nutrisi Keluarga memberikan makanan yang


disediakan oleh RS dan memberikan roti
Kolaborasi dengan dokter pemberian anti-
emetik

Klien habis porsi makanan yang disediakan


RS saat makan pagi

Klien mengatakan mualnya berkurang dari


kemarin semenjak diberikan obat
II. Evaluasi

Dx. Tgl/Ja Evaluasi TTD


Kep m
1 Rabu, S:
13 April klien mengatakan mual masih terasa sedikit
2016
O:
(13.00) klien makan 1/2 porsi makanan dari RS dan
menghabiskan sepotong roti yang diberikan
anaknya
keluarga klien memberikan makan sedikit-sedikit
tetapi sering

A:
No Indikator 1 2 3 4
1. Frekuensi mual
2. Intensitas mual
3. Frekuensi muntah
4. Intensitas muntah

Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Dx. Tgl/Ja Evaluasi TTD


Kep m
1 Kamis, S:
14 April klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak ada
2016 muntah

(09.00) O:
klien menghabiskan 1 porsi makanan dari RS
dengan porsi sedikit tetapi sering
klien sudah tidak ada muntah

A:
No Indikator 1 2 3 4
1. Frekuensi mual
2. Intensitas mual
3. Frekuensi muntah
4. Intensitas muntah

Masalah sudah teratasi

P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai