Pedoman Asesmen Pasien
Pedoman Asesmen Pasien
PEDOMAN
ASSESSMENT of PATIENTS (AOP) / ASESMEN PASIEN (AP)
RUMAH SAKIT TK. III 07.06.01 R.W MONGISIDI
1. PENDAHULUAN
b. Tata Urut. Tata urut pedoman asesmen pasien disusun sebagai berikut :
1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Asesmen Pasien
2) Bab III Asesmen Ulang
3) Bab IV Kualifikasi pelaksanaan asesmen pasien
4) Bab V Catatan Perkembangan Terintegrasi
5) Bab VI Pelayanan Laboratorium
6) Bab VII Pelayanan Radiologi
4. Landasan.
5. Standar
a. AOP 1 : Semua pasien yang dirawat oleh Rumah Sakit diidentifikasi
kebutuhan perawatan kesehatannya melalui suatu proses asesmen yang telah
ditetapkan.
3
BAB I
ASESMEN PASIEN
AOP 1.1 : Semua pasien yang dirawat oleh Rumah Sakit diidentifikasi kebutuhan
medis dan perawatan kesehatannya melalui suatu proses assesmen yang telah
ditetapkan.
4) Penilaian ulang dilakukan setiap hari setiap visite dan bila sewaktu
waktu terjadi perubahan kondisi pasien, maupun kondisi kritis saat pasien
akan menjelang ajal, yang ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
5) Dokumentasikan penilaian awal medis rawat inap dengan baik
menggunakan tulisan yang bisa dibaca minimal oleh 2 orang.
3. Kebijakan :
7
1. Pengertian :
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat perencanaan pemulangan segera
setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap
2. Tujuan : Melakukan identifikasi kebutuhan pasien saat pemulanganya dari Rumah
Sakit.saat Memberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pasien saat keluar
Rumah Sakit
3. Kebijakan :
a. Semua pasien rawat inap harus dibuatkan perencanaan pemulangan segera
setelah rawat inap.
b. Apabila ada perubahan sejak initial assesment yang dilakuakan dicatat
perubahan yang harus disiapkan pada saat pemulangan pasien
4. Prosedur :
a. Siapkan form rencana pemulangan(discharge planing) , lengkapi dan
digabungkan dengan form pengkajian awal
b. Tulis identitas pasien pada kolom yang tersedia
c. Tulis diagnose medis pasien dan ruangan dimana pasien pertama kali
dirawat inap
d. Buat tanggal dan jam MRS pasien di Rumah Sakit serta alasan MRS
Tulis jam dan tanggal initial assesment perencanaan pemulangan pasien dilakukan
1) Tulis tanggal estimasi pemulangan pasien
2) Tulis nama perawat yang mengkaji dan nama dr DPJP yang merawat
pasien
3) Centang pada kolom yang tersedia sesuai daftar pertanyaan yang
ada bila ya, jelaskan secara detail
4) Apabila ada perubahan tulis perubahan yang harus dipersiapkan
pada saat pemulangan pasien pada kolom yang tersedia dan dilengkapi
paraf dan nama terang perawat
BAB II
12
ASESMEN ULANG
Kebijakan AOP 2 : Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu
untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan
pengobatan lanjutan atau untuk rencana pemulangan dari Rumah Sakit.( SPO
Penilaian Medis dan keperawatan)
1. Penilaian ulang Perawat dilakukan setiap hari setiap akhir shift dan bila sewaktu-
waktu terjadi perubahan kondisi pasien serta pada saat pasien menjelang ajal yang
ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
2. Penilaian ulang medis dilakukan setiap hari setiap visite dan bila sewaktu waktu
terjadi perubahan kondisi pasien, maupun kondisi kritis saat pasien akan menjelang ajal,
yang ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
BAB III
KUALIFIKASI STAF
BAB IV
CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI
AOP 4 : Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan. (SOP
Form Catatan perkembangan terintegrasi)
BAB V
13
PELAYANAN LABORATORIUM
2. Pemadaman Kebakaran
Setiap staf Laboratorium harus mengerti, memahami dan bisa mempraktekkan
prosedur pemadaman kebakaran. Setiap staf harus bisa menggunakan alat pemadam api
ringan (APAR)
Bila terjadi kebakaran, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a. APAR di Laboratorium Patologi klinik digerakkan ke titik api oleh petugas
yang sudah ditetapkan (bila berhalangan bisa diganti oleh petugas yang lain)
b. Hubungi pesawat ……. untuk melaporkan adanya red code agar mendapat
bantuan dari petugas Rumah Sakit yang terkait
c. Lakukan evakuasi pasien, serta barang berharga sesuai kode yang telah
ditetapkan (stiker kotak warna putih untuk dokumen berharga, stiker kotak warna
16
AP 5.2 Pengujian dan interpretasi hasil dilakukan oleh individu dengan kulifikasi
dan pengalaman yang tepat
1. Laboratorium Patologi klinik : oleh seorang dokter spesialis patologi klinik
3) Elektrolit Abnormal :
-Na < 125 mmol/l atau > 160 mmol/L
-K < 2,5 mmol/l atau > 6,0 mmol/L
Calcium < 7 g/dl atau > 12 g/dl
4) Hb < 8 g/dl atau > 18 g/dl
5) Trombosit < 100.000/µl atau > 800.000/µl (khusus untuk pasien yang
bukan dengan diagnosis DHF)
6) WBC < 1000/µl atau > 50.000/µl
7) APTT > 100 detik dan APTT khusus pasien yang sedang
diheparinisasi.
8. Hindarkan dari tertusuk jarum atau pecahan tabung/pipet selama bekerja yang
dapat menyebabkan luka tusuk.
9. Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat atau membuang sisa
spesimen.
10. Menyediakan wadah untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi
dengan bakteri.
11. Menyediakan tempat pembuangan jarum suntik dan tissue atau kapas bekas
pengambilan spesimen dan pasien.
12. Semua pegawai atau pengunjung di laboratorium mikrobiologi harus memakai jas
laboratorium dan sepatu laboratorium.
13. Harus menggunakan sarung tangan disaat bekerja.
14. Pakaian jas laboratorium dan sepatu kerja laboratorium mikrobiologi sebaiknya
tidak dipakai diluar daerah kerjanya.
AOP 5. 7 : Digunakan norma dan rentang yang telah berlaku umum untuk norma
menginterpretrasi dan melaporkan hasil laboratorium patologi klinik
AOP 5.10 : Rumah Sakit menilai ulang hasil pengendalian mutu secara berkala
untuk semua sumber luar laboratorium
AOP 5. 11 : Rumah Sakit memiliki akses ke pakar dibidang diagnostik khusus bila
diperlukan.
Untuk layanan Laboratorium yang tidak dapat dilakukan di Laboratorium Rumah
Sakit Tk.III 07.06.01 R.W Mongisidi dapat dirujuk ke Laboratorium di luar Rumah Sakit
19
BAB VI
PELAYANAN RADIOLOGI
PENUTUP
Demikian pedoman asesmen pasien ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
asesmen pasien di Rumah Sakit Tk.III 07.06.01 R.W Mongisidi.
22