Anda di halaman 1dari 2

5. Jelaskan mekanisme umpan balik hipotalamus-hipofisis-testis!

LH dan FSH dari hipofisis anterior mengontrol sekresi testosteron dan spermatogenesis

Testis dikontrol oleh dua hormon gonadotropik yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior, luteinizing
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) yang keduanya diproduksi oleh jenis sel yang
sama, yaitu gonadotrop. Kedua hormon pada kedua jenis kelamin bekerja pada gonad dengan
mengaktifkan cAMP.

Kontrol Umpan-Balik Fungsi Testis

LH dan FSH bekerja pada komponen-komponen testis yang berbeda.

 LH bekerja pada sel Leydig untuk mengatur sekresi testosteron.


 FSH bekerja pada sel Sertoli untuk meningkatkan spermatogenesis.

Sekresi LH dan FSH dari hipofisis anterior dirangsang oleh satu hormon hipotalamus, gonadotropin-
releasing hormone (GnRH). GnRH dilepaskan secara serentak setiap 2-3 jam sekali, dan tidak terjadi
sekresi di antaranya. Konsentrasi GnRH darah bergantung pada frekuensi ledakan sekresi ini. Sekresi
GnRH yang terjadi secara pulsatil ini merangsang sekresi FSH dan LH yang sedang terjadi. Namun, FSH
dan LH sebagian besar disegregasikan ke vesikel sekretorik yang terpisah di gonadotrop dan tidak
disekresi dalam jumlah yang sama karena faktor regulasi lain juga memengaruhi seberapa banyak
gonadotropin yang disekresi.

Dua faktor-testosteron dan inhibin-memengaruhi laju sekresi FSH dan LH secara berbeda.

 Testosteron, produk stimulasi LH pada sel Leydig, bekerja secara umpan-balik negatif untuk
menghambat sekresi LH melalui dua jalan. Efek umpan-balik negatif utama testosteron adalah
mengurangi pelepasan GnRH dengan bekerja pada hipotalamus sehingga secara tak-langsung
mengurangi pengeluaran FSH dan LH oleh hipofisis anterior. Selain itu, testosteron bekerja
secara Iangsung pada hipofisis anterior untuk menurunkan sekresi LH secara selektif. Efek yang
terakhir ini menjelaskan mengapa efek inhibisi testosteron terhadap sekresi LH lebih besar
daripada terhadap sekresi FSH.
 Sinyal inhibisi dari testis yang secara spesifik ditujukan untuk mengontrol sekresi FSH adalah
hormon peptida inhibin, yang dikeluarkan oleh sel Sertoli. Inhibin bekerja secara langsung pada
hipofisis anterior untuk menghambat sekresi FSH secara selektif. Inhibisi umpan-balik FSH oleh
produk sel Sertoli ini merupakan hal yang sesuai karena FSH merangsang spermatogenesis
dengan bekerja pada sel Sertoli.

Studi terkini mengindikasikan bahwa kontrol fungsi testis dimulai lebih jauh sebelum GnRH. Neuron
kiss1 pada nukleus arkuatus (ARC) di hipotalamus melepaskan kisspeptin, yang merupakan
neurotransmiter peptida yang merangsang sekresi GnRH. (para peneliti menggunakan nama "Kiss"
sesuai dengan lokasi tempat mereka menemukannya di Hershey, Pennsylvania, yang terkenal akan
cokelat Hershey Kisses.) Neuron yang menyekresi GnRH juga berlokasi di nukleus arkuatus. Testosteron
melakukan efek umpan balik negatifnya di hipotalamus pada neuron kiss1, tidak secara langsung melalui
neuron penyekresi GnRH. Neuron yang menyekresi GnRH tidak memiliki reseptor androgen (atau
reseptor estrogen dan progesteron pada wanita), tetapi neuron kiss1 memiiliki reseptor ini. Dengan
menghambat neuron kissl secara langsung, testosteron secara tidak langsung menghambat neuron yang
menyekresi GnRH dengan menghambat aksi eksitatorik neuron kissl pada neuron penyekresi GnRH.
Sinyal kisspeptin tampaknya sangat penting dalam mengintegrasikan masukan sentral dan perifer untuk
mengatur keluaran GnRH (dan karena itu, FSH dan LH serta hormon seks steroid), dalam memacu
pubertas, dan dalam mempertahankan fungsi reproduksi yang normal.

Anda mungkin juga menyukai