Anda di halaman 1dari 4

Teknik Penulisan Berita Investigasi Benar dan Menarik

Sponsors Link

Memahami teknik penulisan berita investigasi akan sangat memudahkan kita dalam membuat

sebuah berita dengan sifat “menyelidiki”. Berita investigasi merupakan sebuah jenis pemberitaan

yang memuat tentang bagaimana suatu kasus diselidiki. Berita ini termasuk dalam

bentuk komunikasi jurnalistik. Ini biasanya akan menggugah minat pembaca untuk timbul rasa

berpikir kritis dan seakan terlibat dalam proses perjalanan kasus tersebut. Tidak hanya dalam

bentuk tulisan, kadang ini juga bisa dalam bentuk jurnalistik televisi. Tentunya ini menjadi

sebuah tantangan bagi siapa saja yang akan mencoba membuat berita dengan sifat investigatif.

ads

Mengapa hal tersebut menjadi sebuah tantangan? Hal ini tidak lain karena dalam berita

investigasi, kita tidak boleh menggiring asumsi atau opini publik. Keobjektifan tetap

dipertahankan dengan menunjukkan paparan fakta dan data yang konkret. Pada akhirnya,

keputusan mengenai kesimpulan pada berita akan diserahkan kepada pembaca. Setidaknya

memang seperti itulah fungsi pers seharusnya. Berikut ini adalah beberapa teknik penulisan

beritabersifat investigasi yang bisa dicoba:

1. Pencarian bahan berupa fakta

Seorang penulis berita investigasi biasa disebut juga sebagai reporter. Dalam hal ini, teknik awal

yang perlu dilakukan adalah pencarian bahan berupa fakta-fakta yang akan menjadi data dalam

berita. Tentunya ini berdasarkan temuan-temuan yang ada dari berbagai macam sumber, entah

itu melalui wawancara, penelusuran lapangan hingga literatur-literatur tertentu atau bahkan
berita-berita sebelumnya. Pada fase ini, pengumpulan fakta penting dilakukan sebanyak-

banyaknya untuk mendukung keakuratan data. Reporter mungkin perlu mempelajari

tentang jenis-jenis informasi terlebih dahulu.

2. Pengumpulan dan penggolongan data

Setelah semua fakta dikumpulkan menjadi data, teknik yang dilakukan selanjutnya adalah

mengumpulkan dan menggolongkan data. Data-data yang kurang relevan ada baiknya disortir

dan dikesampingkan terlebih dahulu. Nantinya, benang merah dari sebuah berita investigasi akan

didapatkan melalui rangkaian penggolongan data-data ini. Tugas reporter adalah menyusun

bagaimana data-data tersebut saling terkait.

3. Pelaporan berita dari sudut pandang reporter

Penulisan berita kemudian dimulai setelah data yang dikumpulkan ditemukan benang merahnya.

Pelaporan akan diawali dengan memaparkan data-data yang ada secara sistematis. Bagian awal

berita ini sifatnya adalah objektif dan hanya memaparkan berbagai macam rangkaian informasi

tanpa ada sentuhan penilaian pribadi. Baru selanjutnya, dilakukan penulisan dengan

menggunakan sudut pandang reporter. Posisi reporter dimana dan analisisnya seperti apa akan

mulai ditulis di sini.

4. Pembuatan interpretasi berita

Pembuatan interpretasi dari berita investigasi adalah lapisan paling akhir dari sebuah berita

investigasi tersebut. Reporter akan memberikan interpretasi dari data yang telah ada supaya

dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat argumen tertentu. Namun demikian, sifatnya tetap
objektif karena berdasarkan data yang ada. Di sinilah berita investigas dipakai untuk membangun

proses berpikir kritis.

5. Pembuatan riset original

Riset original dari reporter menjadi teknik yang tidak boleh terlewatkan. Ada pandangan yang

asli dan dikemukakan oleh reporter, tanpa mencatut atau mengutip pandangan lain dari sebuah

pemberitaan. Bagian ini memang menjadi tantangan tersendiri. Nilai berita yang asli bisa terlihat

dari teknik ini.

6. Penambalan celah berita

Manakala berita sudah tersusun semua, maka reporter bisa mulai memperhatikan kembali berita

yang sudah ia tulis. Sususan dari berita tersebut perlu dicari apakah masih ada celah yang perlu

ditambal atau tidak. Hal ini penting dilakukan agar tidak ada double interpretasi dalam

pemberitaan.

7. Evaluasi berita

Setelah semuanya selesai dilakukan, teknik penulisan berita investigasi yang terakhir adalah

evaluasi dari isi berita itu sendiri. Penulisan, sudut pandang dan semua unsur dari berita tersebut

dilihat kembali. Apabila masih ada yang kurang, maka bisa ditambahkan dan diperbaiki.

8. Publikasi

Teknik terakhir adalah publikasi dari berita yang telah dibuat. Mengingat sifat berita ini biasanya

sensitif, maka tak heran bila kemudian reporter harus benar-benar jeli dalam memandang
peristiwa yang akan diselidiki. Keobjektifan tetap menjadi prioritas dalam penulisan jenis berita

ini.

Tantangan dalam menulis berita dengan sifat investigatif memang cukup berat. Namun

demikian, dengan mengetahui teknik penulisan berita investigasi yang tepat kita bisa membuat

sebuah berita dengan isi yang bermutu dan tentu saja menarik.

Anda mungkin juga menyukai