I. PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat,maka
sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah.Masyarakat mulai menuntut
pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu.Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi Puskesmas sebagai
pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan
efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety), yaitu : keselamatan pasien
(patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan
peralatan yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Kelima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap Puskesmas. Namun harus diakui kegiatan
institusi Puskesmas dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien
merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan
citra Puskesmas.
Harus diakui, pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah menyelamatkan pasien
sesuai dengan yang diucapkan Hipocrates 2400 tahun yang lalu yaitu Primum, non nocere
(first, do no harm). Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi
terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
baikdan lebih ramah dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi
masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal
tersebut, maka Puskesmas perlu menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap
Puskesmas.
Di Indonesia data tentang KTD apalagi KNC masih langka, namun di lain pihak
terjadi peningkatan tuduhan malpraktek, yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir.
Dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas, maka dibentuklah Tim Mutu
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatnkan mutu pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kota Wilayah Utara
Utara melalui :
1. Evaluasi indikator mutu layanan klinis
2. Evaluasi indikator keselamatan pasien
3. Evaluasi kepuasan pasien
4. Peningkatan mutu SDM
pelayanan
2. Pembuatan buku bantu pengukuran indikator mutu dan buku bantu
diteruskan
7. Penyampaian hasil analisa dan RTL oleh Tim PMKP pada saat RTM
8. Tim PMKP menindaklanjuti umpan balik dari hasil RTM
D. Evaluasi indikator keselamatanpasien
1. Pembuatan buku bantu identifikasi keselamatan pasien oleh semua poli/
unit pelayanan
2. Tim PMKP merekap hasil identifikasi keselamatan pasien, sehingga
prioritas
5. Membentuk Tim FMEA
6. Tim FMEA melakukan Brain Storming dari kasus yang terjadi sesuai SOP
FMEA
7. Tindak Lanjut(Penyebarluasan Informasi Kebijakan dan Perbaikan) oleh
pelayanan
2. Masing-masing poli/ unit membuat buku bantu pengukuran indikator mutu
mutunya ke Tim PMKP setiap 1 bulan sekali paling lambat tanggal 2 pada bulan
berikutnya
4. Masing-masing poli/ unit mengumpulkan hasil analisa beserta RTL nya
maka Tim PMKP segera melakukan analisa dan membuat RTL nya setiap 3 bulan
sekali
6. Tim PMKP merekap hasil pencapaian indikator mutu semua poli/ unit
pelayanan untuk bahan laporan ke Ketua Tim Mutu dan ditindak lanjuti oleh
Kepala Puskesmas serta menganalisa kembali untuk poli/ unit pelayanan yang
pencapaian indikator mutu nya sudah sesuai dengan standart penetapan (sudah
mencapai target) maka harus diganti dengan indikator mutu baru yang bisa
Sedangkan untuk poli/ unit pelayanan yang masih belum sesuai dengan standart
pasien
2. Tim PMKP merekap hasil identifikasi keselamatan pasien dari masing-
masing poli/ unit sehingga akan diketahui manajemen resiko yang menjadi area
prioritas
3. Semua kasus keselamatan pasien yang terjadi harus segera ditindaklanjuti
Wilayah Utara
4. Untuk kasus keselamatan pasien yang menjadi area prioritas maka harus
yang bersangkutan
6. Tim FMEA melakukan Brain Storming dari kasus yang terjadi sesuai
sesuaikebutuhan
4. Mendorong pelatihan eksternal sesuai kebutuhan
VI. SASARAN
A. Indikator mutu layanan klinis
1. Tercapainya pencatatan dan pelaporan indikator klinis dari setiap ruangan
penetapan)
2. Tercapainya hasil pengukuran data indikator klinis setiap bulan
3. Tercapainya hasil analisis dan RTL dari indikator klinis setiap 3 bulan
4. Terlaksananya pergantian atau meneruskan pengukuran indikator mutu
mungkin oleh poli/ unit terkait, jika perlu kolaborasi dengan Tim PMKP dan
Tim AI
4. Terlaksananya FMEA pada area prioritas minimal 1 kali setahun
C. Kepuasanpelanggan
Terlaksananya pengukuran kepuasan pasien rawat jalan setiap 6 bulan (koordinasi
SKP)
11. Penyampaian hasil analisa dan RTL indikator layanan klinis
RTM
12. Tim PMKP menindaklanjuti dengan memberikanumpan balik
o
I PERSIAPAN
a. Pertemuan rutin tim PMKP Mendapatkan persamaan persepsi upaya Tim PMKP Ketua Tim PMKP
keselamatan pasien
b. Pelatihan tentang Mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan Tim PMKP Kepala Puskesmas
peningkatan mutu layanan dalam upaya peningkatan mutu layanan
kegiatan yang akan peningkatan mutu layanan klinis dan seluruh poli/ unit
pasien
II PELAKSANAAN
a. Mengevaluasi indikator Diketahui indikator hasil pelayanan Hasil pelayanan Tim PMKP Setiap 3
mutu layanan klinis melalui indikator mutu layanan klinis Puskesmas / bulan
laporan rutin
pelayanan
b. Mengevaluasi indikator Diketahui area prioritas yang akhirnya Hasil pelayanan Tim PMKP Setiap ada
pelayanan
c. Mengukur kepuasan pasien Diketahui tingkat kepuasan Pasien/Keluarga/ Koordinasi dengan Tim SKP 6 bulan sekali
peningkatan mutu layanan klinis dan peningkatan mutu layanan klinis dan Puskesmas bulan
dampaknya
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Indikator mutu layanan klinis
1. Setiap 1 bulan masing-masing poli/ unit pelayanan menyerahkan hasil
pelayanan
4. Setiap 6 bulan Tim PMKP membuat laporan pelaksanaan pengukuran
X. LINTAS PROGRAM
Lintas program dalam pelaksanaan kegiatan PMKP adalah
Lintas Program Peran
Tim PMKP
2. Tim PMKP membuat laporan rekapitulasi indikator klinis
3. Tim PMKP melakukan analisis dan membuat RTL yang selanjutnya
keselamatan pasien
3. Tim keselamatan melakukan analisis data
4. Tim mutu membuat hasil audit KTD dan KNC bersama dengan Tim AI
C. Pengukuran Kepuasan
1. Setiap 6 bulan melakukan pengukuran kepuasan pasien terhadap pasien
rawat jalan di semua unit pelayanan dengan koordinasi dari Tim SKP
2. Membuat laporan hasil pengukuran kepuasan pasien dengan koordinasi
dengan kebutuhan
XII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kota
Koordinator PMKP
Wilayah Utara