Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI (PEMINATAN)


KELAS/SEMESTER : XI/ GENAP
MATERI POKOK : KONFLIK SOSIAL

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMAN 4 Yogyakarta


Mata pelajaran : Sosiologi (Peminatan)
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Konflik Sosial
Alokasi Waktu : 20 menit
Pertemuan : Ke-2

A. Kompetensi Inti,
Kompetensi sikap Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.4. Menganalisis konflik sosial 4.4 Memetakan konflik untuk
dan cara memberikan respons . dapat melakukan resolusi
untuk melakukan resolusi konflik dan
konflik demi terciptanya menumbuhkembangkan
kehidupan yang damai di perdamaian di masyarakat.
masyarakat.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4.3 Menganalisis bentuk-bentuk 4.4.3 Memainkan peran dalam
konflik sosial drama mini tentang bentuk-
bentuk konflik sosial

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model simulasi dengan
sociodrama, peserta didik dapat memahami tentang bentuk-bentuk konflik sosial
sehingga peserta didik dapat memposisikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran dan bersikap jujur, santun, peduli dan dapat berinteraksi positif
dalam lingkungan sosialnya.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Bentuk – bentuk konflik sosial yang terjadi di masyarakat
2. Materi Konseptual
Bentuk-bentuk konflik sosial

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Sociodrama
Teknik : Tanya jawab, Diskusi, Ceramah, Penugasan, Sociodrama

F. Media Pembelajaran
1. Naskah sociodrama

G. Sumber Belajar
1. K.J. Veeger M.A., 1985. Buku realitas sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
2. Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: dari Sosiologi Klasik sampai
Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogykarata: Pustaka Pelajar.
3. Ritzer, George. 2014. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
4. Subadi, Tjipto. 2008. Sosiologi. Surakarta: BP-FKIP UMS.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2 (1x15 menit)
Aktivitas
Langkah- 4 C dan Alokasi
No. Kegiatan
langkah Pembelajara Waktu
n HOTS
1 Kegiatan 5 menit
Awal
1. Memberi salam; Komunikasi
2. Guru menanyakan Menggali
kehadiran peserta didik; informasi dari
3. Guru mengkondisikan peserta didik
suasana belajar yang tentang materi
menyenangkan; yang akan
4. Melalui tanya jawab dibahas pada
membahas tentang pertemuan
materi sebelumnya hari ini.
5. Menyampaikan model
pembelajaran dan Memberikan
tujuan materi yang akan gambaran
dibahas agar Peserta
6. Menyampaikan garis didik
besar cakupan materi konsentrasi
bentuk-bentuk konflik dengan alur
sosial serta kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan; pada materi
2 Kegiatan 16 menit
Inti
Persiapan Simulasi Komunikasi
1. Guru menjelaskan Memberikan
tentang bentuk-bentuk gambaran
konflik sosial melalui tentang
power point bentuk-bentuk
2. Peserta didik konflik sosial
memperhatikan kepada
penjelasan dari guru peserta didik
3. Peserta didik
mengelompok,
menjadi 4 kelompok Mengamati
yang telah dibagi pada Siswa
pertemuan sebelumnya. mengamati
4. Guru memberikan penjelasan
skenario yang akan guru
Aktivitas
Langkah- 4 C dan Alokasi
No. Kegiatan
langkah Pembelajara Waktu
n HOTS
diperankan oleh peserta
didik.
5. Peserta didik
memahami skenario
yang diberikan oleh
guru.
Kolaborasi
Pelaksanaan Simulasi Berkelompok
1. Satu kelompok dan
memainkan drama mini berdiskusi,
sesuai skenario yang serta
diberikan oleh guru. menyimak
2. Peserta didik lainnya drama yang
diminta untuk sedang
memperhatikan dan dimainkan
menyimak. oleh peserta
didik lainnya
Tindak Lanjut
1. Guru meminta peserta Berfikir
didik untuk memberi Kritis
tanggapan Siswa berfikir
2. Peserta didik memberi kritis dan
tanggapan kreatif
3. Guru menyelaraskan mengenai
pemahaman konsep bentuk-bentuk
dengan media power sosial yang
point yang dijelaskan ada di
dalam pemecahan masyarakat
masalah/soal yang
berkaitan dengan materi
pembelajaran
4. Guru memberikan
komentar kesimpulan,
atau catatan mengenai
topik yang diangkat
dalam sosiodrama dan
tanggapan mengenai
penampilan siswa
Aktivitas
Langkah- 4 C dan Alokasi
No. Kegiatan
langkah Pembelajara Waktu
n HOTS
3 Penutup 4 menit
1. Guru menyampaikan Berfikir
tes lisan sebagai Kritis
evaluasi dari kegiatan Peserta didik
yang telah dilakukan. dapat
2. Guru memfasilitasi menyimpulkan
dalam menemukan bentuk-betuk
konflik sosial
kesimpulan tentang
yang ada di
bentuk-bentuk konflik
masyarakat
sosial melalui proses
pembelajaran
3. Guru meminta
Komunikasi
perwakilan peserta
Peserta didik
didik untuk dapat
menyampaikan menanggapi
kesimpulan memahami dan
bentuk-bentuk konflik menyampaikan
sosial melalui proses manfaat
pembelajaran yang pembelajaran
telah berangsung mengenai
4. Peserta didik bentuk-bentuk
menyampaikan konflik sosial
kesimpulan serta yang ada di
manfaat dari materi masyarakat
pembelajaran.
5. Guru memberikan
motivasi kepada peserta
didik.
6. Memberi salam.

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Penugasan

b. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta
didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Penugasan : lembar kerja

c. Instrumen Penilaian (terlampir)

d. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang belum tuntas
pencapaian Kompetensi Dasarnya
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas lain dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan jika masih belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.

e. Pengayaan
- Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
 Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
 Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan Kompetensi Dasar dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

Yogyakarta, 10 Maret 2019


Mengetahui
Kepala SMAN 4 Yogyakarta, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Mardi Santosa Dhieta Orchitta


NIP. 19641110 199403 1 004 NIM 16413241048
Lembar Penilaian

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SOCIODRAMA DI KELAS


Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 2
KD :

4.4 Memetakan konflik untuk dapat melakukan resolusi konflik dan


menumbuhkembangkan perdamaian di masyarakat.
Indikator :

4.4.3 Memainkan peran dalam drama mini tentang bentuk-bentuk konflik sosial.
Aspek Penilaian Jumlah Nilai

No Nama 1 2 3 4 5 Skor

Jumlah rata-rata
persentase

Keterangan :
3 = sangat baik, , 2 = cukup, dan 1 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai = × 100
skor maksimal

No Aspek Skor Kriteria Penilaian

1 Kreatifitas 3 Dapat memaikan peran dengan sangat


kreatif

2 Dapat memaikan peran dengan cukup


kreatif

1 Dapat memaikan peran dengan kurang


kreatif

2 Kerjasama 3 Sangat mampu bekerjasama secara team

2 Mampu bekerjasama secara team

1 Kurang mampu bekerjasama secara team


3 Penghayatan 3 Sangat menunjukkan sikap penjiwaan
Peran dalam memainkan peran

2 Cukup menunjukkan sikap penjiwaan


dalam memainkan peran

1 Kurang menunjukkan sikap penjiwaan


dalam memainkan peran

4 Tanggung Jawab 3 Sangat bertanggung jawab dalam


memainkan peran di kelompok

2 Cukup bertanggung jawab dalam


memainkan peran di kelompok

1 Kurang bertanggung jawab dalam


memainkan peran di kelompok

5 Antusias 3 Menununjukkan sikap antusias dalam


bermain peran

2 Menununjukkan sikap cukup antusias


dalam bermain peran

1 Menununjukkan sikap kurang antusias


dalam bermain peran

Evaluasi Tes Lisan


Sebutkan bentuk-bentuk konflik sosial yang ada dimasyarakat dan berikan contoh!

Rubrik Penilaian No 1
Rentang Skor Kriteria Penskoran
81 – 90 Jika jawaban peserta didik berisikan penjelasan tentang
penyebab konflik sesuai dan menjelaskan 4 faktor penyebab
konflik
71 – 80 Jika jawaban peserta didik berisikan penjelasan tentang
penyebab konflik sesuai dan menjelaskan 2 faktor penyebab
konflik
61 – 70 Jika jawaban peserta didik berisikan penjelasan tentang
penyebab konflik namun tidak sesuai dan menjelaskan 4 faktor
penyebab konflik
<61 Jika jawaban peserta didik berisikan penjelasan tentang
penyebab konflik namun tidak sesuai dan menjelaskan 2 faktor
penyebab konflik
Lembar Penilaian Audience
No Indikator 1 2 3 4

1 Penampilan

2 Suara dan Intonasi

3 Gesture tubuh

4 Pembawaan

5 Penghayatan peran

6 Kreatifitas

7 Kerjasama
BAHAN AJAR

Gambar disamping
menunjukkan demo
para buruh karena
konflik antar kelas
antara buruh &
pengusaha

 Bentuk Konflik Sosial Secara Umum

Terjadinya konflik sosial sejatinya karena adanya perbedaan pandangan, tujuan, latar
belakang kesukuan, idealisme, dan lain sebagainya yang tidak terakomodir dengan
baik.Secara umum, bentuk konflik sosial yang ada di masyarakat terdiri dari 7 bentuk,
mulai dari konflik pribadi, antar kelas, politik, rasial, internasional, serta antar suku
bangsa. Nah berikut ini penjelasan lebih lanjut.

1. Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada dua individu yang mana sedang mengalami
sebuah masalah pribadi dan saling tidak ingin menyadari kesalahan masing-masing.
Masalah ini lah yang menjadi dasar dari konflik yang terjadi. Tak jarang, konflik
pribadi ini terjadi diantara dua orang yang baru saja berkenalan, meskipun
kebanyakan terjadi pada orang-orang yang sudah lama berkenalan.Dalam konflik
pribadi, biasanya masing-masing orang akan berusaha untuk mengalahkan lawannya.
Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah perselisihan paham, tawuran pelajar,
dan lainnya.

2. Konflik Antar Kelas


Konflik yang mana terjadi antar kelompok ataupun individu yang memiliki masalah
dengan individu lainnya yang berada di kelompok (kelas) lainnya. Yang dimaksud
kelas disini dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang ataupun kelompok di dalam
lingkungan masyarakat secara vertikal (kelas atas atau kelas bawah). Contoh yang
sering terjadi misalnya saja ketika buruh mengadakan unjuk rasa kepada pimpinan
perusahaan untuk bisa menaikkan gaji. Yang mana buruh disini dapat diartikan kelas
bawah sedangkan pimpinan perusahaan merupakan kelas atas.

3. Konflik Politik
Konflik sosial yang mana terjadi pada 2 kelompok atau individu yang satu sama
lainnya memiliki perbedaan serta pandangan berbeda mengenai prinsip dari masalah
ketatanegaraan yang akhirnya berdampak pada perselisihan pandangan. Masalah
politik sendiri memang menjadi masalah yang cukup mudah untuk memicu terjadinya
ketidaknyamanan serta ketidaktenangan di dalam lingkungan masyarakat. Konflik
politik ini bisa mengaitkan beberapa golongan-golongan tertentu dalam masyarakat
hingga negara. Contoh konflik politik misalnya terjadi perselisihan antara partai
politik dengan partai politik lainnya saat merumuskan undang-undang.

4. Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi diantara kelompok ras yang berbeda
dikarenakan adanya kepentingan serta kebudayaan yang bertabrakan satu sama
lainnya. Konflik rasial ini memang sudah berlangsung bahkan masuk ke dalam
sejarah kehidupan manusia. Konflik ini biasanya terjadi dikarenakan salah satu ras
yang merasa lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya. Salah satu contoh yang
cukup populer dari konflik rasial ini adalah yang terjadi di Afrika Selatan, yaitu
Politik Apartheid. Konflik ini terjadi pada ras kulit putih yang merupakan penguasan
dengan ras kulit hitam yang menjadi golongan mayoritas yang ingin dikuasai.

5. Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan konflik yang terjadi dengan melibatkan beberapa
kelompok negara dikarenakan adanya perbedaan kepentingan di dalamnya. Banyak
sekali kasus konflik internasional yang terjadi berawal dari konflik dua negara yang
mana dikarenakan adanya masalah ekonomi dan politik. Lambat laun, konflik yang
terjadi diantara kedua negara ini berkembang dan menjadi konflik internasional. Hal
ini dikarenakan masing-masing negara mencari kawan (sekutu) yang memiliki visi
serta tujuan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi. Sehingga hal ini lah
yang menyebabkan konflik ini menjadi konflik internasional. Contoh dari konflik
internasional misalnya saja pada Negara Indonesia dan Malaysia yang
memperebutkan perbatasn wilayah diantara kedua negara.
6. Konflik Antar Suku Bangsa
Konflik yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan di dalam kehidupan masyarakat,
antara suku bangsa yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang dimaksud adalah
mulai dari abhasa daerah, adat istiadat, kesenian daerah, seni bangunan rumah, serta
tata susunan kekerabatan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan-perbedaan
tersebut terjadi, antara lain adalah:

 Wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau


 Latar Belakang dari sejarah yang berbeda
 Ketidaksamaan kondisi geografis
 Lingkungan hukum adat serta garis kekerabatan yang beda.

Contohnya saja, adat pernikahan suku Jawa dengan Suku Minang yang berbeda satu
sama lainnya. Sehingga ketika dua orang yang berasal dari suku yang berbeda
menikah, tentu saja terkadang terjadi perdebatan mengenai adat yang akan digunakan.

7. Konflik Antar Agama


Bentuk-bentuk konflik sosial antara agama ini merupakan konflik yang terjadi pada
pemeluk agama satu sama lainnya. Seperti yang anda ketahui sendiri, Indonesia
memiliki beberapa agama yang dianut oleh masyarakat. Sehingga tak heran jika
konflik ini dapat terjadi di Indonesia. Perbedaan agama ini nantinya dapat membawa
perbedaan ke dalam kehidupan sehari harinya. Contohnya saja cara berpakaian, cara
bersosialisasi, corak kesenian, penerapan hukum warisan, dan lainnya.

Perbedaan-perbedaan tersebut jika dibawa menjadi sebuah masalah tentu saja akan
menimbulkan konflik diantara pemeluk agama satu sama lainnya. Yang awalnya
merupakan masalah kecil, namun jika dibiarkan akan menjadi besar tergantung dari
situasi serta kondisi yang sedang terjadi masing-masing.
Naskah Drama Sociodrama

Naskah Drama Sociodrama

SALAH PAHAM ; konflik pribadi

Narator : Di suatu pagi Bela memanggil Bela yang sedang berjalan, tetapi Nela tidak
menjawabnya karena dia sedang memakai headset. Lalu Bela salah paham dengan Nela
karena mengira Nela sangat sombong.

Pagi Hari

Bela : Nel... Nelaaaa... Nelaaaa... (Panggilan ketiga mulai agak keras)

Keesokan harinya pada saat istirahat di sekolah Nela memanggil Bela, tetapi Bela hanya
menengok dan mengabaikan Nela begitu saja.

Nela : Bel, Bela (dengan suara agak lantang)

Bela : (hanya menengok)

Nela : (merasa heran)

Dikelas

Narator : Nela menceritakan permasalahannya ini kepada Shela tentang masalah pada
istirahat tadi. Lalu sela mempunyai solusi untuk mempertemukan mereka tanpa
sepengetahuan mereka. Dengan mengajak Nela dan Bela main kerumah Shela.

Dirumah Shela:

Bela : (merasa bingung)

Nela : (merasa heran)

Shela : Udah gausah tatap-tatapan begitu. Kalian ada masalah? Cerita dong..

Nela : Iya Shel, aku bingung dengan Bela tadi waktu istirahat aku panggil dia, dia Cuma
nengok aja. Ga ngejawab aku coba

Bela : Gimana mau jawab, kemarin aja waktu aku panggil kamu lewat depan rumahku kamu
ga jawab. Kenapa aku harus jawab kamu waktu kamu manggil aku (muka jutek)

Nela : oh itu (sambil ketawa) aku kemarin lagi pake headset dan lagi buru-buru jadi ga ngeh
kalo ada yang manggil aku hahahah

Shela : okey aku paham sekarang, kalian berdua salah paham disini. Baikan dongg...

Narator: Akhirnya diantara mereka sudah tidak ada salah paham lagi. Yeayyyy 

Anda mungkin juga menyukai