DISUSUN OLEH :
AHMAD SETIADI HASIR
1629042012
PTIK A
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan paper ini tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar yakni
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Mata Kuliah
Analisis Desain Sistem Informasi secara khususnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………….......…………………...………...…. i
DAFTAR ISI …………………………………………….......…………………...………...... ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………......………………………………..… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….........………..… 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………......………………... 1
2.1 Pengertian Work Breakdown Structure …………….………………………............……. 1
2.2 Manfaat Dan Tujuan Work Breakdown Structure ............................................................. 2
2.3 Model Deskripsi Penjadwalan ............................................................................................ 2
2.4 Struktur Work Breakdown Structure .................................................................................. 3
2.5 Perbedaan Level Dan Tingkat Kedetailan Work Breakdown Structure .............................. 3
WBS merupakan elemen penting, alasan perlunya WBS adalah pengembangan WBS
di awal project life cycle memungkinkan diperolehannya pengertian cakupan proyek yang jelas
dan proses pengembangan WBS membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang
proyek selama tahap awal, WBS membantu dalam pengawasan dan memprediksi biaya,jadwal
dan informasi mengenai produktifitas yang menyakinkan anggota manajemen proyek sebagai
dasar untuk membuat perundingan.
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Work Breakdown Structure
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan
hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiapproses
pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki
tingkat yang lebih baik.WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek
yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi
bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan
yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Wok Breakdown Structure.
Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian
pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya
pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi
mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar
untuk membuat perundingan.
Tujuan WBS :
1. Melengkapi komunikasi antar personal proyek
2. Menjaga konsistensi dalam pengendalian dan pelaporan proyek
3. Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen
WBS mungkin saja disusun mengikuti pembagian atau pentahapan dalam siklus hidup
proyek ( theproject life cycle). Level-level yang lebih tinggi dari struktur umumnya dikerjakan
oleh kelompok-kelompok. Level yang paling rendah dalam hirarki seringkali terdiri dari
aktifitas-aktifitas dilakukan secara individual, kendati demikian sebuah WBS yang
menitikberatkan pada “deliverable” tidak memerlukan aktifitas-aktifitas yang spesifik.
Melakukan rincian sebuah proyek ke dalam bagian-bagian komponen yang lebih kecil
akan memudahkan pembagian alokasi sumber daya dan pemberian tanggung jawab individual.
Perlukiranya memberi perhatian pada penggunaan detail level yang layak ketika hendak
membuat WBS. Dalam kondisi ekstrim, detail level yang sangat tinggi akan menyerupai hasil
dalam manajemen mikro. Sedangkan kondisi ekstrim kebalikannya, tugas-tugas mungkin akan
menjadi demikian lebar untuk bisa di-manage secara efektif. Kendati demikian, menetapkan
tugas-tugas dalam pekerjaan yang berdurasi beberapa hari maupun beberapa bulan merupakan
hal yang baik di hamper kebanyakan proyek.
Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, akan dapat diperkirakan lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut. Perkiraan bisa
dilakukan dengan mempertimbangan beberapa hal, antara lain ketersediaan sumber daya dan
kompleksitas.
Selanjutnya, estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit (misal 8 jam/hari).
Estimasi waktu untuk suatu proyek Intranet (seperti contoh diatas) lebih sulit dari proyek
pengembangan aplikasi lainnya. Hal ini karena masih sedikit proyek yang dapat digunakan
sebagai patokan menghitung waktu pelaksanaan.
Dalam mengestimasi waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, misal
pengalaman teknologi server yang digunakan, keahlian Perl, CGI, Java, HTML, browser, dan
juga bekerja dalam lingkungan TCP/IP. Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama
waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja. pada
dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan,yaitu:
Bar Chart : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterk
aitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi
Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi
saat kritis pada jadwal.