Anda di halaman 1dari 22

TUGAS BESAR I

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Dosen Pengampu :

Lily Kholida, ST, MT

Penyusun :

Galvien Krisna Sumarga (41120010042)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga Tugas Besar ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Lily Kholida, ST, MT selaku dosen dari mata
kuliah Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Tugas Besar ini membahas tentang Proyek
Bangunan Rumah Tinggal 2 Lantai yang berisikan WBS serta OBS, organisasi proyek berdasarkan
WBS dan OBS, penjadwalan proyek dengan metode CPM serta jalur kritisnya dan penjadwalan
proyek konstruksi dengan Bar Chart, dan Resource Allocation dan Resource Leveling.

Saya berharap semoga Tugas Besar ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
karya ilmiah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 25 April 2021

Penyusun

i
ABSTRAK
WBS merupakan proses hierarki yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen pekerjaan yang
lebih kecil. Penggunaan WBS akan membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan
elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi . OBS merupakan peruses hierarki yang melukiskan
bagaimana perusahaan diorganisasi untuk menentukan tanggung jawab kerja. Tujuannya untuk
menyediakan suatu kerangka untuk meringkas kerja unit organisasi, mengidentifikasi unit organisasi
yang bertanggung jawab untuk paket kerja. Penjadwalan proyek membantu menunjukan hubungan setiap
aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang
harus dilakukan diantara aktivitas, serta menunjukan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap
aktivitas. CPM membuat asumsi bahwa waktu aktivitas yang diketahui dengan pasti sehingga hanya
diperlukan satu factor waktu untuk setiap aktivitas. Salah satu keuntungan dari metode CPM yaitu cocok
untuk formulasi, penjadwalan, dan mengelola berbagai kegiatan disemua pekerjaan konstruksi, karena
menyediakan jadwal yang dibangun secara empiris. Bar Chart merupakan sekumpulan daftar kegiatan
yang disusun dalam kolom arah vertical dan kolom arah horizontal yang menunjukan skala waktu.
Keuntungan dengan menggunakan Bar Chart yaitu bersifat informatif, mudah dibaca dan efektif untuk
komunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Resource Allocation merupakan
penempatan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas dalam suatu proyek konstruksi dalam
bentuk jumlah dan waktu. Resource Levelling merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk
menghindari fluktuasi yang tajam. Penerapan Resource Allocation dan Resource Levelling dalam proyek
pembangunan rumah tinggal 2 lantai agar penjadwalan dapat terpenuhi. Untuk menerapkannya
diperlukan mengumpulkan data berupa penjadwalan dari proyek dengan hubungan antar aktivitas,
volume pekerjaan, dan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Kata Kunci : WBS dan OBS, Penjadwalan Proyek, Metode CPM, Bar Chart, Resource Allocation dan
Resource Levelling.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i

ABSTRAK……………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………... 1

BAB II METODE PENULISAN………………………………………………………. 2

2.1 Jenis Penulisan……………………………………………………………………… 2

2.2 Lokasi dan Waktu Penulisan………………………………………………………. 2

2.3 Pemilihan Subjek Penulisan……………………………………………………….. 2

2.4 Tahap Penulisan……………………………………………………………………. 2

2.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………… 2

BAB III REVIEW LITERATUR……………………………………………………… 3

3.1 Manajemen Proyek………………………………………………………………… 3

3.2 Penjadwalan Proyek……………………………………………………………….. 3

3.3 Metode CPM……………………………………………………………………….. 3

3.4 WBS (Work Breakdown Structure) dan…………………………………………. 3

OBS (Organization Breakdown Structure)

3.5 Penjadwalan Proyek Konstruksi dengan CPM………………………………….. 3

3.6 Perhitungan Float dan Jalur Kritis………………………………………………. 3

3.7 Barchart …………………………………………………………………………… 3

BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………………. 4

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan
sumber daya seminimal mungkin (efisien). Manajemen adalah aktivitas yang meliputi
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan
terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah di tetapkan.

Sementara itu, proyek adalah rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian
tertentu yang diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Proyek merupakan suatu kegiatan
sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi
sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang
kriterianya telah digariskan dengan jelas.

Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk


mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat
untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek, misalnya proyek
konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi biaya, waktu, atau
bahkan kualitasnya.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari pembahasan pada karya ilmiah ini, yaitu :

• Mampu mengetahui arti dari penjadwalan proyek.


• Mampu mengetahui solusi jika terjadi keterlambatan pada proyek konstruksi.
• Mampu memahami metode CPM (Critical Path Method) pada manajemen proyek.
• Mampu memahami jalur kritis serta perhitungan float dengan menggunakan metode
CPM (Critical Path Method).
• Mampu memahami penjadwalan proyek konstruksi dengan menggunakan Bar Chart.
• Mampu menerapkan Resource Allocation dan Resource Levelling pada proyek
konstruksi.

1
BAB II METODE
PENULISAN

2.1 Jenis Penulisan

Jenis penulisan yang digunakan yaitu penulisan yang sesuai dengan apa yang di
amati. Jenis penulisan ini dilakukan untuk mengetahui data-data dan hasil yang kita
kerjakan dan kita amati. Dalam pendekatan penulisan ini berbentuk kualitatif. Yang artinya
data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi
lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penulisan kualitatif ini adalah ingin
menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas.

2.2 Lokasi dan Waktu Penulisan

Adapun mengenai lokasi penulisan dan waktu Penulisan :

2.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penulisan ini disesuaikan dengan lokasi yang terdapat pada denah
bangunan rumah tinggal 2 lantai yang kami teliti di Graha Raya Bintaro Jaya,
Cluster Valencia Blok K15 No.19, Paku Jaya, Tanggerang Selatan.

Alasan dipilihnya lokasi tersebut karena disesuaikan dengan lokasi pada


denah yang digunakan.

2.2.2 Waktu Penulisan

Waktu Penulisan dilaksanakan selama 1(satu) bulan, dimulai pada bulan


Maret 2021 sampai dengan bulan April 2021. Alasan waktu tersebut dipilih
karena disesuaikan dengan tenggat waktu pengumpulan tugas.

2.3 Pemilihan Subjek Penulisan

Subjek dan informan dalam penulisan ini adalah seseorang yang meneliti atau
mengerjakaan suatu penelitian bangunan rumah tinggal 2 lantai yang berada di Graha
Raya Bintaro Jaya, sebagai profesi mahasiswa.

Subjek penulisan yang dipilih oleh penulis sebagai informan guna melengkapi data-data
lapangan sebagai berikut.
No Nama Profesi
1 Hafisa Mahasiswa
2 Roro Gusti Mahasiswa
3 Masdahrul Mahasiswa
2
2.4 Tahap Penulisan

Tahap penulisan secara umum terdiri dari tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan,
dan tahap analisis data, sebagai berikut: a. Tahap Pra-Lapangan
Ada tujuh tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini, yaitu:
menyusun rancangan penulisan, memilih lapangan penulisan, mengurus perizinan,
menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan
perlengkapan penulisan, persoalan etika penulisan.
b. Tahap Pekerjaan Lapangan
Di tahap pekerjaan lapangan di bagi atas tiga bagian, yaitu: memahami latar penulisan
dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperan serta sambil mengumpulkan
data.
c. Tahap Analisa Data
Setelah mengumpulkan seluruh data yang diperlukan maka pada tahap berikutnya
adalah mengatur urutan data dan mengorganisasikan kedalam suatu pola didasarkan
pada aspek ideologi, aspek pekerjaan, aspek sosial dan aspek budaya.

2
2.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulisan kualitatif manusia menjadi instrumen dalam penulisan. Ciri khas penulisan
ini tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta. Maka penulis dalam menggali
sejumlah data penulisan ini menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data.

1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau
wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan,
Teknik penguimpulan data dengan observasi digunakan bila, penulisan
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta) dan non participant observation, selanjutnya dari segi
instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennhya sedikit/kecil.
3. Dokumentasi
Yakni pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Setelah
dokumen itu diperoleh maka penulis akan melakukan kajian isi terhadap
dokumendokumen tersebut. Kajian isi yang dimaksudkan disini, sebagaimana
pendapat Weber, adalah metodologi penulisan yang memanfaatkan seperangkat
prosedur untuk menarik kesimpulan yang dari sebuah buku atau dokumen

2
BAB III REVIEW
LITERATUR

3.1 Manajemen Proyek

3.1.1 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,


pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek.
Project Management adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya
kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini
adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan
sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain- lainnya. Sedangkan
efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat
yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab
itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang
tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi
akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun
kualitas. Adapun pengertian Manajemen Proyek menurut ahli:
Pengertian Manajemen Proyek menurut Budi santoso (2003;3),
Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada
tugas tertentu dalam proyek.
Pengertian Manajemen Proyek menurut Ervianto (2005:21), Manajemen
Proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi
suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
Pengertian Manajemen Proyek menurut Nicholas (2001;9), Manajemen
Proyek adalah manajemen yang lebih sederhana, yang operasi-operasinya berulang
dimana pasar dan teknologinya dapat diprediksi, ada kepastian tentang antisipasi
hasil, lebih sedikit organisasi yang dilibatkan.

3
3.1.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen Proyek

a. Fungsi Manajemen Proyek

Terdapat 3 fungsi utama dalam manajemen proyek, diantaranya meliputi :


1. Perencanaan Proyek (Project Planning) (Scheduling of Project) Fungsi
perencanaan bertujuan agar perusahaan dapat memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan dalam batasan biaya, waktu, mutu, dan
keselamatan kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi
kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area dari manajemen proyek
(meliputi: biaya, waktu, mutu, sumber daya, lingkungan, kesehatan, resiko,
sistem informasi dan keselamatan kerja).
2. Penjadwalan Proyek
Implementasi dari perencanaan yang memberikan informasi mengenai
jadwal rencana dan progres dari proyek yaitu meliputi sumber daya (tenaga
kerja, biaya, material dan peralatan), durasi dan juga progres waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
3. Pengendalian Proyek (Project Controlling)
Fungsi pengendalian bertujuan untuk meminimalisasi segala risiko
penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek.
Tujuan dari pengendalian proyek adalah optimasi waktu, kinerja biaya,
mutu dan juga keselamatan kerja juga menjadi kriteria sebagai tolak ukur.
Pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi pengawasan,
pemeriksaan, dan koreksi yang dilakukan selama proses implementasi
proyek.

b. Tujuan Manajemen Proyek

Selain fungsi, manajemen proyek juga memiliki tujuan penting bagi


perusahaan. Tujuan manajemen proyek, diantaranya sebagai berikut:
1. Mengelola Risiko
Kesuksesan dari suatu proyek tak lepas dari percobaan ’trial and error’
selama menjalani prosesnya. Risiko yang dihadapi bisa mengganggu
keberlangsungan suatu proyek. Dengan menerapkan manajemen proyek
yang tepat, kamu dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
2. Memaksimalkan Kinerja SDM
Kualitas SDM juga berperan penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Manajemen proyek menggerakkan setiap individu untuk maksimal
perannya, mampu membuat perencanaan yang baik serta memiliki
kemampuan dalam mengelola proyek.
3. Menciptakan Perencanaan yang Tepat
Manajemen proyek mengarahkan pada perencanaan yang mencakup
seluruh proses dari awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan
kapabilitas.
3
4. Memanfaatkan Peluang
Manajemen proyek sebagai media untuk mengelola sebuah peluang dan
dimanfaatkan bagi pertumbuhan perusahaan tanpa harus mengurangi nilai
utama yang perusahaan ingin dicapai.
5. Mengelola Integrasi
Menciptakan sistem agar setiap proyek tetap konsisten dan tetap pada
jalurnya. Dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi.
Kesinambungan antara 3 variabel menjadi kunci dari nilai sebuah proyek
tetap terjaga, sehingga tujuan dapat tercapai. Manajemen proyek berfungsi
sebagai alat untuk mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi terseb

1.1.3 Tahapan Manajemen Proyek

Tahapan manajemen proyek yang harus diketahui oleh Project Manager, yaitu : a.

Inisiasi Proyek

Ini merupakan fase awal dari manajemen proyek, di mana dalam fase
ini Project Manager akan menganalisis secara luas terkait proyek tersebut dan
mencari tahu apakah proyek ini layak untuk ditindak lanjuti atau tidak. Di tahap
ini setidaknya ada dua alat evaluasi yang digunakan oleh Project Manager
mencakup:
- Dokumen kasus bisnis, di dalam dokumen ini berisi tentang kebutuhan proyek
dan mencakup potensi manfaat finansial yang bisa didapatkan dari proyek itu.
- Studi kelayakan, isinya seputar tentang evaluasi tujuan proyek, jadwal waktu
proyek dan biaya proyek. Semua isi studi kelayakan ini dilakukan untuk
mencari tahu apakah proyek itu layak atau tidak.

b. Perencanaan Proyek
Bila proyek itu sudah memperoleh lampu hijau untuk dikerjakan, maka
ini waktunya bagi tim untuk membuat perencanaan proyek. Tak hanya seputar
rencana proyek, terkadang dalam beberapa hal seperti tujuan proyek juga turut
disempurnakan. Di tahapan manajemen proyek inilah diperlukan rencana yang
kuat agar bisa memandu tim menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai dengan
anggaran yang ada. Berikut beberapa isi poin lainnya yang terdapat dalam
rencana proyek :
- Ruang lingkup berisi tentang kebutuhan bisnis, tujuan, hasil, manfaat
proyek. Ruang lingkup ini bisa berubah seiring proyek itu berjalan, tetapi
harus berdasarkan persetujuan dari Project Manager

3
- Rincian jadwal pekerjaan, adalah representasi ruang lingkup proyek yang
dikelola oleh tim
- Milestones, mengidentifikasi sasaran yang harus dipenuhi di seluruh proyek
dan dituliskan dalam bagan Gantt
- Bagan Gantt, adalah alat yang digunakan untuk memvisualisasikan waktu
pengerjaan dari proyek
- Communication plan digunakan bila proyek itu melibatkan pemangku
kepentingan yang datangnya dari luar
c. Eksekusi Proyek
Tahapan manajemen proyek selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah
eksekusi proyek. Ini menjadi tonggak pertama proyek mulai dikerjakan oleh
tim. Di mana ketua tim memandu tim agar fokus pada tugas dan peran mereka.
Pastikan pula dari awal bahwa tim kamu memahami persis seperti apa proyek
itu dan mengapa mereka harus peduli serta antusias dalam mengerjakan proyek
tersebut.
Oleh sebab itu, penting bagi ketua tim untuk memberikan tanggung
jawab dari proyek tersebut kepada orang yang tepat dan mengevaluasi
kinerjanya sehingga goals dari proyek tersebut dapat tercapai.
1.1.4 Proses Manajemen Proyek
Proses Manajemen Proyek adalah serangkaian tindakan dan aktivitas yang
saling terkait untuk membuat suatu spesifikasi produk, layanan, atau hasil. Setiap
proses ditandai dengan input, alat dan teknik yang dapat diterapkan, dan output
yang dihasilkan. Pada Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling
berkaitan. Masing-masing proses mencerminkan suatu aktivitas mulai dari proyek
dimulai sampai dengan proyek berakhir.
Proses Manajemen Proyek ini memberikan pedoman dan kriteria untuk
menyesuaikan proses organisasi dengan kebutuhan spesifik proyek. Menurut
PMBOK proses yang terjadi dalam aktivitas proyek dibagi menjadi lima tahapan
utama atau yang dikenal dengan istilah Project Management Process Groups
(Process Groups) : a. Initiating
Tahap permulaan ketika sponsor memberikan mandat kerja kepada PM. b.
Planning
Tahap perencanaan yang berisi Project Scope dan pendefinisian aktivitas untuk
menyelesaikan suatu proyek.
c. Execution
Tahap pelaksanaan proyek dimana pengendalian jadwal, anggaran, dan
pengawasan mutu menjadi tugas utama yang harus dilakukan oleh manajer
proyek.
d. Monitoring & Controlling
Tahap pengendalian sejak tahap perencanaan hingga proses eksekusi selesai
dilaksanakan.
e. Closing
Tahap untuk mengakhiri sebuah proyek dimana Project Manager secara resmi
mendokumentasikan seluruh arsip proyek dan catatan hasil pembelajaran
proyek (lessons learned).

3.2 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen penting, karena penjadwalan


memberikan informasi tentang kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya, biaya,
tenaga kerja, peralatan, material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk
penyelesaian proyek. Dengan waktu yang ditampilkan dalam jadwal proyek merupakan
salah satu hal penting. Karena dengan mengetahui progres rencana dana aktual satu
proyek, maka kita dapat mengetahui seberapa jauh proyek tersebut terlambat atau lebih
cepat.
Keterlambatan dalam menyelesaikan suatu proyek merupakan masalah yang sering
muncul dan dapat berdampak kepada seluruh pekerjaan dalam suatu proyek. Sebagai
antisipasi terhadap keterlambatan tersebut, maka perlu dilakukan perencanaan dengan
beberapa alat pengendalian.
Dengan melakukan penjadwalan pada suatu proyek, maka akan membantu
perusahaan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dalam proyek dan hubungan
aktivitas terhadap keseluruhan proyek. Perusahaan juga dapat mengidentifikasi setiap
hubungan aktivitas dalam suatu proyek yang harus didahulukan, serta perusahaan dapat
mengetahui perkiraan waktu yang realistis dalam menjalankan setiap aktivitas yang ada
dalam suatu proyek.

3
3.3 Metode CPM

Critical Path Method (CPM) adalah metode analisis perancangan alur proyek
dengan menggunakan perkiraan waktu tetap untuk setiap kegiatannya. CPM merupakan
model manajemen proyek yang mengutamakan biaya sebagai objek yang dianalisis, alias
tidak mempertimbangkan variasi waktu yang dapat terjadi dan dapat memiliki dampak
yang besar terhadap target waktu penyelesaian sebuah proyek. Penggunaan metode CPM
dapat menghemat waktu dalam menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek.
Metode ini banyak digunakan oleh kalangan industri atau proyek konstruksi. Cara
ini dapat digunakan jika durasi pekerjaan dapat diketahui dan tidak terlalu berfluktuasi.
Berikut ini cara atau langka-langkah dalam menentukan CPM adalah:
- Menentukan kegiatan individu.
- Menentukan urutan kegiatan.
- Menggambarkan diagram jaringan.
- Memperkirakan waktu penyelesaian aktivitas.
- Mengidentifikasi jalur kritis.
- Memperbarui diagram CPM.
Metode CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang
sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu, dan biaya setiap unsur kegiatan telah di
ketahui oleh evaluator. Keuntungan CPM menurut Iwawo, Tjakra, & Pratasis (2016), yaitu
CPM cocok untuk penjadwalan, formulasi, dan mengelola berbagai kegiatan di semua
pekerjaan konstruksi, karena menyediakan jadwal yang dibangun berdasarkan pengalaman,
serta pengamatan yang telah dilakukan. Sedangkan menurut Retnowati(2017), penggunaan
metode CPM dalam penjadwalan urutan aktivitas menjadi lebih cepat, efektif dan efisien
dari segi waktu.

3
3.4 WBS (Work Breakdown Structure) dan OBS (Organization Breakdown Structure)
3.5 Penjadwalan Proyek Konstruksi dengan CPM
3.5.1 Uraian Pekerjaan
3.5.2 Keterkaitan Antar Kegiatan

3.5.3 Perhitungan Maju (EET)


3.5.4 Perhitungan Mundur (LET)

3.6 Perhitungan Float dan Jalur Kritis

3.6.1 Perhitungan Float

3
3.6.2 Jalur Kritis

3.7 Bar Chart


BAB IV

KESIMPULAN

Dari kesimpulan dari makalah ini yaitu :

1. Dari data yang kita peroleh di dapatkan untuk mengerjakan suatu bangunan rumah tinggal 2
lantai mempunyai durasi selama 139 hari, dari durasi tersebut kita dapat membuat
perhitungan maju, perhitungan mundur, perhitungan float dan jalur kritis
2. Dari data yang di kita amati, dapat dibuatkan barchart yang dapat menghasilkan nilai 100%
dari durasi selama 139 hari tersebut.

4
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/235-Article%20Text-613-1-10-20190213.pdf

https://kotakpintar.com/fungsi-dan-tujuan-manajemen-proyek/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-proyek-
projectmanagementkarakteristikmanajemen-proyek/

https://ipqi.org/manajemen-proyek-project-management/

https://adikristanto.net/proses-manajemen-proyek/

https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-proyek-adalah/

https://www.ekrut.com/media/tahapan-dalam-manajemen-proyek pdf-
makalahmanajemenproyek_compress/

https://mail.google.com/mail/u/0/#inbox?projector=1

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publi
cations/142410IDkajianpenyebabketerlambatanpelaksanaa.pdf&ved=2ahUKEwiO7batjqDvAhV
WSX0KHZV1AJ4QFjADegQIDxAP&usg=AOvVaw1s7QIrAwHschgM_2PS-M7

https://www.ruang-sipil.com/2019/09/metode-perencanaan-bangunan.html

http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Journal/The%20Winne
rs/Vol%206%20No%202%20September%202005/06_Anggara.pdf

https://www.pengadaan.web.id/2020/08/konsep-cpm-dan-pert-dalam-manajemen-proyek.html

http://repository.unpkediri.ac.id/1456/1/RAMA_6121_16102020069.pdf

https://accurate.id/marketing-manajemen/gantt-chart-adalah/

https://studylibid.com/doc/104230/2.4-perencanaan-dan-penjadwalan-proyek

Modul Planning Method https://kumparan.com/berita-update/teknik-pengumpulan-data-dan-jenis-jenisnya-


untuk-penelitian-
1usMO2uuF4O/full

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKE
wiKw-
G2mpzwAhVWaCsKHbc_CuoQFjACegQIAhAD&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsby.ac.id%2F18663%2F6%
2FBab%25203.pdf&usg=AOvVaw133H_dR-54jiKhI6epkcDS

Anda mungkin juga menyukai