Anda di halaman 1dari 66

MODUL

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI


SEKTOR KONTRUKSI GOLONGAN POKOK
PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI

MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN


PELAKSANAAN
INA 5223.213.02.03.16

2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Jl. Sapta Taruna Raya – Komplek PU Pasar Jumat – Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

KATA PENGANTAR

Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan
program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.

Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence


Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja
dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya
sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur,
agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pelatihan
berbasis kompetensi dengan judul “Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Pelaksanaan“.

Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar
tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.

Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita
dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan
pelatihan di lembaga pelatihan kerja .

Jakarta, ........................ 2016

Direktur
Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Dr. Ir. H. Masrianto, MT.


NIP.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 1 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI……….............................................................................................. 2

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN ............. 3

A. Acuan Standar Kompetensi Kerja .............................................................. 3

B. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) .............................................. 9

LAMPIRAN

1. BUKU INFORMASI

2. BUKU KERJA

3. BUKU PENILAIAN

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 2 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


DAN SILABUS PELATIHAN

A. Acuan Standar Kompetensi Kerja

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja
Pelaksana Bangunan Irigasi yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan, sehingga untuk kualifikasi
jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan
dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

2.1.1. Menganalisis gambar desain, spesifikasi, rencana mutu, metode kerja,


schedulle, dan mempelajari lingkungan untuk bangunan irgasi
2.1.2. Membuat Program kerja mingguan, berdasarkan program proyek
2.1.3. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Irigasi Sesuai Gambar Deesain,
Spesifikasi, Metode Dan Schedulle
2.1.4. Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Harian, Mingguan
2.1.5. Melakukan Pemantauan Dan Evaluasi Hasil Pekerjaan

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

2.2.1. Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan


yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit
komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu
jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit Kompetensi Yang Akan Dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini
adalah “Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan”.

2.2.3. Durasi / Waktu Pelatihan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 3 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian


kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam
melakukan tugas tertentu.

2.2.4. Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan


pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih
yang bersangkutan.
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga)
kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• Menyakinkan, bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal K3-LH,
komunikasi dan kerjasama di tempat kerja.

2.3.2 Judul Unit : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan

2.3.3 Kode Unit : INA. 5223.213.02.03.16

2.3.4 Deskripsi Unit


Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan untuk meyiapkan base camp, barak-barak, gudang
penyimpanan bahan dan peralatan, mengatur dan menjelaskan cara

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 4 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

pelaksanaan pekerjaan kepada mandor dan sub kontraktor serta


mengajukan permintaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan.

2.3.5 Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP
perusahaan, komunikasi dan struktur organisasi perusahaan.

2.3.6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan koordinasi 1.1 Merinci, mengatur dan membagi tugas kepada


ke dalam dan ke luar. bawahan dan pelaksanaannya dimonitor
1.2 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan masalah-
masalah yang terjadi dilaporkan kepada kepala
lapangan serta memberi usul penyelesaian
1.3 Saran-saran dari pihak lain yang bersifat
konstruktif diterima
2. Mengadakan 2.1. Maksud dan tujuan pekerjaan dijelaskan kepada
pengarahan dan mandor dan sub kontraktor
bimbingan terhadap 2.2. Mengenai gambar-gambar kerja, posisi koordinat
mandor dan sub bangunan (X, Y), spesifik dan metode kerja
kontraktor dijelaskan serta diberi petunjuk cara
pelaksanaannya
2.3. Notulen rapat atas penjelasan, pengarahan dan
bimbingan kepada mandor dan sub kontraktor
dibuat dan disimpan dalam arsip
3. Permintaan mobilisasi 3.1. Lokasi base camp dan jalan masuk ditentukan
sumber daya sesuai 3.2. Gudang penyimpanan bahan dan peralatan,
rencana kebutuhan barak dan bangunan direksi dibuat
3.3. Jumlah kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga
kerja yang diperlukan dihitung setiap hari atau

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 5 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

setiap minggu
3.4. Permintaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan
diajukan

2.3.7 Batasan Variabel

1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja perorangan
1.2 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).

2. Tugas-tugas yang harus dilakukan


2.1 Melakukan koordinasi ke dalam dan ke luar
2.2 Memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap mandor dan sub
kontraktor
2.3 Melakukan mobilisasi sumber daya sesuai rencana kebutuhan
3. Peraturan-peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-undang Jasa Konstruksi
3.2 Undang-undang Ketenagakerjaan
3.3 Spesifikasi teknis dari proyek yang terkait dengan pekerjaan
pelaksana bangunan irigasi
3.4 Standar mutu yang dirumuskan perusahaan
3.5 Kebijakan perusahaan dan SOP yang terkait.
2.3.8 Panduan Penilaian
1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan


secara konsisten pada seluruh elemen. Pengujian dilaksanakan pada
situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi
pada kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 6 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

kombinasi metoda uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja sesuai standar.
1.1 Ujian lisan
1.2 Ujian tertulis
1.3 Ujian praktek
1.4 Observasi
1.5 Portofolio atau metoda lain yang relevan.

2. Keterkaitan dengan unit lain

2.1. Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan, Dan Kode Etik


Profesi

2.2. Menganalisis Gambar Desain, Spesifikasi, Rencana Mutu, Metode


Kerja, Schedulle, dan Mempelajari Lingkungan Untuk Pekerjaan
Bangunan Irigasi

2.3. Membuat Program Kerja Mingguan Berdasarkan Program Proyek

2.4. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Irigasi Sesuai Gambar Deesain,


Spesifikasi, Metode dan Schedulle

2.5. Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Harian, Mingguan

2.6. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pekerjaan

3. Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1 Pemahaman tentang pedoman pelaksanaan pekerjaan bangunan


irigasi
3.2 Pemahaman tentang mekanisme koordinasi dan konsultasi ke dalam
dan ke luar
3.3 Pengetahuan tentang mobilisasi sumber daya sesuai rencana
kebutuhan
4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Kecermatan dalam melakukan koordinasi ke dalam dan ke luar,

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 7 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

4.2 Ketepatan dalam memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap


mandor dan sub kontraktor
4.3 Ketelitian dan kecermatan dalam melakukan mobilisasi sumber
daya sesuai rencana kebutuhan
4. Aspek Kritis yang harus diperhatikan

5.1 Kemampuan berkoordinasi ke dalam dan ke luar.


5.2 Kemampuan dalam memberikan pengarahan dan bimbingan
terhadap mandor dan sub kontraktor
5.3 Kemampuan dalam melakukan mobilisasi sumber daya sesuai
rencana kebutuhan

2.3.9 Kompetensi kunci

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan


1. 3
informasi

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 8 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

B. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi

Judul Unit Kompetensi : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Kode Unit Kompetensi : INA 5223.213.02.02.16
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
untuk meyiapkan base camp, barak-barak, gudang penyimpanan bahan dan peralatan,
mengatur dan menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan kepada mandor dan sub kontraktor
serta mengajukan permintaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan.
Perkiraaan Waktu Pelatihan : 450 menit terdiri dari teori 200 menit, praktek 250 menit

Tabel Silabus Unit Kompetensi :

Metode/ Media Waktu


Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
Koordinasi Pekerjaan
1. Melakukan koordinasi kedalam dan keluar 90 45 135
Kedalam dan Keluar
1.1. Merinci, mengatur dan membagi 1.1.1 Dapat menjelaskan dan Pengaturan dan • Ceramah 15 15 30
tugas kepada bawahan dan membagi kepada bawahan Pembagian tugas • Diskusi
pelaksanaannya dimonitor tugas-tugas yang akan pelaksanaan pekerjaan • Demonstrasi
dilaksanakan bangunan iriasi
1.1.2 Dapat menjelaskan cara
memonitor hasil pekerjaan
bawahan
1.1.3 Mampu merinci, mengatur,
membagi, dan memonitor
tugas bawahan
1.1.4 Harus mampu dengan cermat

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 9 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
dan tepat dalam mengatur,
membagi, dan memonitor
tugas bawahan
1.2. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan 1.2.1 Dapat menjelaskan kemajuan Laporan Kemajuan • Ceramah 15 15 30
masalah-masalah yang terjadi pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan • Diskusi
dilaporkan kepada kepala lapangan • Demonstrasi
serta memberi usul penyelesaian 1.2.2 Dapat menjelaskan masalah
yang terjadi dan bagaimana
cara penyelesaiannya

1.2.3 Dapat menjelaskan cara


menghitung volume
pekerjaan yang telah dicapai

1.2.4 Dapat mengidentifikasi


masalah yang terjadi dan
bagaimana cara
penyelesaiannya

1.2.5 Mampu menghitung volume


pekerjaan yang telah dicapai
dan mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi
dan bagaimana cara
penyelesaiannya

1.2.6 Harus mampu dengan cermat


dan tepat dalam menghitung
volume pekerjaan yang telah
dicapai dan mengidentifikasi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 10 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
permasalahan yang terjadi
dan bagaimana cara
penyelesaiannya

1.3. Saran-saran dari pihak lain yang 1.3.1. Dapat menjelaskan saran- • Ceramah
bersifat konstruktif diterima saran yang diterima daripihak • Diskusi
lain • Demonstrasi
1.3.2. Dapat menginterpretasi
saran-saran dari pihak lain
yang bersifat konstruktif
1.3.3. Mampu menerima saran-
saran dari pihak lain yang
bersifat konstruktif
1.3.4. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam menerima
saran-saran dari pihak lain
yang bersifat konstruktif
Pengarahan dan
2. Mengadakan pengarahan dan bimbingan terhadap mandor dan sub Bimbingan Terhadap
90 45 135
kontraktor. Mandor dan Sub
Kontraktor
2.1. Maksud dan tujuan pekerjaan 2.1.1. Dapat menjelaskan maksud Tugas mandor dan sub • Ceramah 30 15 45
dijelaskan kepada mandor dan sub dan tujuan setiap item kontraktor • Diskusi
kontraktor pekerjaan kepada mandor • Demonstrasi
dan sub kontraktor
2.1.2. Mampu mengidentifikasi
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan
2.1.3. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
mengidentifikasi jenis

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 11 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
pekerjaan yang akan
dilaksanakan
2.2. Mengenai gambar-gambar kerja, 2.2.1. Dapat menjelaskan gambar- • Gambar kerja • Ceramah 30 15 45
posisi koordinat bangunan (X, Y), gambar kerja, posisi • Cara pelaksanaan • Diskusi
spesifik dan metode kerja dijelaskan koordinat bangunan (X, Y), pekerjaan bangunan • Demonstrasi
serta diberi petunjuk cara dan elevasi (Z) spesifik serta irigasi
pelaksanaannya metode kerja
2.2.2. Mampu mengidentifikasi
/menjelaskan gambar-
gambar kerja, posisi
koordinat bangunan (X, Y),
), dan elevasi (Z) spesifik
serta metode kerja
2.2.3. Mampu memberikan
petunjuk pelaksanaan
mengenai gambar-gambar
kerja, posisi koordinat
bangunan (X, Y), ), dan
elevasi (Z) spesifik serta
metode kerja
2.2.4. Harus mampu dengan
cermat dan tepat dalam
mengidentifikasi gambar-
gambar kerja, posisi
koordinat bangunan (X, Y),
), dan elevasi (Z) spesifik
serta metode kerja
2.3. Notulen rapat atas penjelasan, 2.2.1. Dapat menjelaskan cara • Ceramah 30 15 45
pengarahan dan bimbingan kepada membuat notulen rapat • Diskusi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 12 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
mandor dan sub kontraktor dibuat 2.2.2. Dapatmenjelaskan cara • Demonstrasi
dan disimpan dalam arsip menyimpan arsip
2.2.3. Mampu membuat dan
menyimpan arsip notulen
rapat
2.2.4. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam membuat
dan menyimpan arsip
notulen rapat
Mobilisasi Sumber
3. Permintaan mobilisasi sumber daya sesuai rencana kebutuhan
Daya 45 45 90
3.1. Lokasi base camp dan jalan masuk 3.1.1. Dapat menjelaskan fungsi • Ceramah 30 15 45
ditentukan base camp • Diskusi
3.1.2. Dapat menjelaskan fungsi • Demonstrasi
jalan masuk
3.1.3. Dapat menjelaskan kriteria
cara menentukan base camp
dan jalan masuk
3.1.4. Dapat menjelaskan cara
menentukan base camp dan
jalan masuk
3.1.5. Mampu menentukan lokasi
base camp dan jalan masuk
3.1.6. Harus mampu dengan cermat
dan tepat dalammenentukan
lokasi base camp dan jalan
masuk
3.2. Gudang penyimpanan bahan dan 3.2.1. Dapat menjelaskan fungsi Pembuatan gudang, barak • Ceramah 30 15 45
peralatan, barak dan bangunan gudang, barak dan bangunan dan bangunan direksi • Diskusi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 13 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
direksi dibuat direksi • Demonstrasi
3.2.2. Mampu melaksanakan
pekerjaan pembuatan
gudang, barak dan bangunan
direksi
3.2.3. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
melaksanakan pekerjaan
pembuatan gudang, barak
dan bangunan direksi
3.3. Jumlah kebutuhan bahan, peralatan 3.2.1. Dapat menjelaskan cara Kebutuhan bahan, • Ceramah 30 15 45
dan tenaga kerja yang diperlukan menghitung jumlah bahan peralatan dan tenaga • Diskusi
dihitung setiap hari atau setiap sesuai kebutuhan harian atau kerja • Demonstrasi
minggu
mingguan
3.2.2. Dapat menjelaskan cara
memilih Jenis dan jumlah
peralatan sesuai kebutuhan
3.2.3. Mampu menghitung kebutuhan
bahan, peralatan dan tenaga
kerja berdasarkan klasifikasi
dan kualifikasi jenis pekerjaan
3.2.4. Harus mampu secara cermat
dan tepatdalam menghitung
jumlah bahan, jumlah
peralatan dan kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan
klasifikasi dan kualifikasi jenis
pekerjaan
3.4. Permintaan mobilisasi tenaga kerja 3.2.1. Dapat menjelaskan klasifikasi Mobilisasi tenaga kerja • Ceramah 30 15 45

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 14 dari 15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16
Metode/ Media Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus
Pembelajaran Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi
T P Jml
dan peralatan diajukan dan jumlah tenaga kerja dan peralatan • Diskusi
3.2.2. Dapat menjelaskan jenis dan • Demonstrasi
volume pekerjaan dan
peralatan yang digunakan
3.2.3. Mampu mengidentifikasi
tenaga kerja dan peralatan
yang digunakan
3.2.4. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
mengidentifikasi tenaga kerja
dan peralatan yang digunakan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 15 dari 15
BUKU INFORMASI

MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN


PELAKSANAAN

INA 5223.213.02.03.16

2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Jl. Sapta Taruna Raya – Komplek PU Pasar Jumat – Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3
A. Tujuan Umum ............................................................................ 3
B. Tujuan Khusus ........................................................................... 3
BAB II MELAKUKAN KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR .................. 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan
keluar ......................................................................................... 4
1. Koordinasi Pekerjaan ............................................................. 4
2. Pengaturan dan Pembagian tugas pelaksanaan pekerjaan bangunan
irigasi .................................................................................... 11
3. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan .............. 15
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan
keluar ......................................................................................... 23
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan
keluar ......................................................................................... 23
BAB III MENGADAKAN PENGARAHAN DAN BIMBINGAN TERHADAP
MANDOR DAN SUB KONTRAKTOR ................................................ 24
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan
bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor ........................... 24
1. Tugas Mandor dan sub kontraktor .......................................... 24
2. Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi ................................ 26
3. Pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi ................... 28
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan
bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor ........................... 29
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan
bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor ........................... 29
BAB IV PERMINTAAN MOBILISASI SUMBER DAYA SESUAI RENCANA
KEBUTUHAN ................................................................................... 30

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 1 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya


sesuai rencana kebutuhan ........................................................... 30
1. Pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi ...................... 30
2. Kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja .......................... 31
3. Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia Pada Pekerjaan Bangunan
Irigasi .................................................................................... 41
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya
sesuai rencana kebutuhan ........................................................... 46
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya
sesuai rencana kebutuhan ........................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN .................................................. 49
A. Peralatan Yang Digunakan ........................................................... 49
B. Bahan-Bahan .............................................................................. 49

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 2 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melaksanakan


Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan.

B. TUJUAN KHUSUS

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melaksanakan


Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga
pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Merinci, mengatur, membagi, dan memonitor tugas bawahan


2. Menghitung volume pekerjaan yang telah dicapai dan mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya
3. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Mengidentifikasi /menjelaskan gambar-gambar kerja, posisi koordinat bangunan
5. Membuat dan menyimpan arsip notulen rapat
6. Menentukan lokasi base camp dan jalan masuk
7. Melaksanakan pekerjaan pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi
8. Menghitung kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja berdasarkan klasifikasi
dan kualifikasi jenis pekerjaan
9. mengidentifikasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 3 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

BAB II
MELAKUKAN KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan


keluar

1. Koordinasi Pekerjaan

Salah satu tugas pelaksana bangunan irigasi adalah melakukan koordinasi.


Koordinasi dilakukan dengan tim kerja pelaksanaan pekerjaan irigasi. Koordinasi
dapat dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi dengan tim kerja maupun
dengan pihak luar yang berhubungan dengan pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan
bangunan irigasi tidak akan mungkin bila dilakukan oleh hanya seorang diri,
apalagi untuk pekerjaan yang cukup besar maupun bersifat kompleks. Dengan
demikian maka pada pelaksanaan hampir pada semua pekerjaan tersebut
diperlukan adanya koordinasi.

Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, atau
dikerjakan oleh beberapa orang bersama-sama dalam bentuk kerjasama (team
work), memerlukan adanya koordinasi agar kerjasama dapat dipertahankan
tetap baik. Dengan koordinasi dapat dilakukan beberapa hal penting dengan
lebih mudah dan hasil yang lebih baik, seperti misalnya monitoring kemajuan
pekerjaan, keselarasan kerja, pemecahan masalah, dan lain sebagainya.

▪ Koordinasi adalah wujud nyata dari komunikasi dengan sarana pembicaraan


langsung, telepon, faks, surat dan media lainnya

▪ Untuk memastikan bahwa kepentingan proyek bisa dimengerti dan


mendapat dukungan perusahaan maka data komunikasi harus lengkap, jelas
dan informatif serta menyakinkan. Dalam hal tertentu data bisa membantu
perusahaan untuk kepentingan’kolega’ sehingga peran positif terhadap misi
(tugas) yang diberikan

▪ Koordinasi harus meningkatkan usaha kerja keras, memperlancar atau


menghilangkan hambatan maupun ketergantungan pekerjaan.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 4 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

➢ Fungsi koordinasi proyek memberi manfaat maksimal dalam hal:

▪ Membuat rencana kerja yang lebih mendekati kenyataan dari


pelaksanaannya (data mengenai kondisi medan kerja, situasi dan
lingkungan kerja bisa langsung diobservasi)

▪ Membuat laopran tentang realisasi aktivitas dengan membandingkan


dengan rencana awalnya

▪ Menanggulangi setiap ketergantungan pekerjaan dan kesulitan proyek

▪ Menindaklanjuti setiap perubahan dengan melakukan perbaikan dan


pencegahan yang diperlukan

▪ Menyiapkan dan merevisi rencana mutu dan kendali mutu sesuai dengan
dengan prosedur kerja (perusahaan)

▪ Melakukan tindakan antisipasif dengan melakukan pencegahan (preventive


action) terhadap masalah atau hambatan yang diperkirakan timbul dan
menggangu upaya untuk mencapai sasaran kerja

▪ Sarana pertemuan dan kordinasi langsung bagi setiap petugas proyek

➢ Sasaran dan ‚ keydate’ pekerjaan harus dikoordinasikan memberi manfaat


untuk :

▪ Menggugah semangat kerja dan motivasi

▪ Memberikan data tentang kemajuan pekerjaan secara lebih jelas kepada


manajer senior yang memeriksa

▪ Merupakan sarana/ data komunikasi dengan pihak luar yang terkait


dengan tim proyek

▪ Merupakan sasaran (pusat perhatian) pada hasil kerja proyek

▪ Merupakan tahapan kerja yang jelas, tegas dan bisa dilaksanakan

▪ Menjadikan tonggak tantangan dan tanggung jawab tersebut lebih jelas


untuk dibagikan/ di berikan kepada level tertentu dalam jajaran
manajemen proyek

Koordinasi di tempat kerja diadakan melalui rapat secara berkala dimana perlu
diperhatikan hal-hal berikut :

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 5 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

a) Informasi agenda pertemuan

Koordinasi merupakan suatu hal yang mudah dikatakan, akan tetapi tidak
demikian pada pelaksanaannya.

Koordinasi dapat dilakukan dengan lebih efisien melalui pertemuan atau


rapat-rapat secara berkala, dengan tujuan untuk evaluasi kemajuan hasil
pekerjaan, memelihara keselarasan kerja kelompok sehingga kondisi sinergi
tetap dapat dipertahankan, pemecahan masalah, menampung dan
mengunakan berbagai masukan yang baik dan bermanfaat bagi kelompok,
dan sebagainya.

Oleh karena itu setiap anggota kelompok kerja harus berusaha proaktif
mendapatkan informasi agenda pertemuan koordinasi di lapangan, agar dapat
mempersiapkan diri untuk hadir dan aktif dalam setiap pertemuan yang telah
diagendakan.

b) Kehadiran dalam pertemuan harian atau berkala di tempat kerja

Berdasarkan agenda rapat atau pertemuan yang telah diinformasikan kepada


semua anggota kelompok kerja, maka kepada setiap anggota kelompok
diwajibkan untuk selalu hadir dalam rapat atau pertemuan kordinasi, agar
dapat menyampaikan pemasalahan yang dihadapi untuk bantuan
pemecahanya, memberikan masukan-masukan yang relevan dengan tugas
kelompok, dan lain sebagainya.

Disamping itu rapat atau pertemuan ini dapat dipakai sebagai sarana untuk
berinteraktif antar anggota kelompok kerja dalam forum yang lebih terarah
karena telah ditetapkan agenda pertemuannya.

Setiap anggota kelompok wajib mentaati dan melaksanakan secara konsisten


semua keputusan kelompok yang telah disetujui bersama.

a) Penyiapan materi pertemuan.

Berdasarkan agenda pertemuan, setiap anggota kelompok telah dapat


memahami tujuan pertemuan tersebut, sehingga diharapkn dapat
menyiapkan bahan masukan atau masalah yang memerlukan pemecahan
bersama daam pertemuan.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 6 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Secara garis besar bahan masukan atau masalah yang akan disampaikan
antara lain harus memiliki kondisi:

1. Bahan harus dirancang sedemikan rupa sehingga dapat menarik


perhatian anggota pertemuan

2. Bahan yang disusun harus menggunakan bahasa atau lambang-


lambang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara anggota
pertemuan, sehingga secara bersama akan mengerti atas bahan yang
akan disampaikan tersebut.

3. Bahan yang akan disampaikan harus diusahakan dapat membangkitkan


pemenuhan kebutuhan tugas anggota dan kelompok kerja

Masukan rapat dapat terdiri dari berbagai masalah, misalnya :

• Buah pikiran yang telah disaring dan dipertimbangkan dengan baik

• Pengalaman, yang telah dilakukan dan ternyata dapat memberikan


kemajuan pada pelaksanaan tugas

• Usulan atas suatu perubahan sistem, prosedur atau hal lain lagi
(menambah, menghilangkan, memindah/merubah) sesuatu yang dapat
memberikan hasil lebih baik bagi tujuan kelompok, tanpa merugikan
salah satu pihak, ataupun individu.

• Masalah yang ditemukan, untuk mendapatkan bantuan pemecahannya

• Dan lain sebagainya.

b) Cara penyampaian masukan

Di dalam rapat atau pertemuan koordinasi, diharapkan kepada semua


peserta rapat untuk dapat memberikan masukan yang relevan dengan
kepentingan dan tujuan rapat, yang pada gilirannya dapat memberikan
keuntungan bagi kelompok, keuntungan bersama ataupun keuntungan
semua pihak.

Dalam memberikan ataupun menanggapi masukan, seyogianya selalu


perpe-gang pada prinsip dasar komunikasi yang efektif, sehingga dapat
meperoleh hasil yang baik, tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak
diingkinkan atau friksi di dalam kelompok.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 7 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Selain itu beberapa faktor perlu dipertimbangkan dalam penyampaian


masukan ini, antara lain:

a. Timing yang tepat untuk penyampaiannya

b. Bahasa yang digunakan, agar masukan dapat dimengerti

c. Sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif

d. Jenis kelompok dimana masukan tersebut akan dilaksanakan

Menurut para ahli komunikasi, Prinsip dasar komuniukasi yang efektif dapat
tercakup dalam satu kata, yaitu REACH, terdiri dari respect, empathy, audible,
clarity dan humble, dengan pengertiannya sebagai berikut :
Respect
Adalah sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara.

Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara
kita, karena pada dasarnya manusia itu ingin dihormati dan dihargai dan
diangggap penting. Jika masukan merupakan suatu kritik terhadap seseorang,
lakukan dengan penuh respect terhadap harga diri dan kebanggaan orang yang
bersangkutan.

Empathy
Yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang
dihadapi oleh orang lain yang bersangkutan.

Rasa empathy akan membuat kita mampu untuk menyampaikan masukan


(pesan) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan komunikan
(communicatee) menerima pesan yang kita sampaikan. Prinsik dasar ini adalah
memperlakukan orang lain seperti halnya kita ingin diperlakukan.

Empati bisa juga diartikan sebagai kemampuan untuk mendengar dan bersikap
perspektif, yaitu sikap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan
sikap yang positif.

Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feed
back) yang merupakan arus balik dari penerima pesan
Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 8 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Kunci utama untuk menerapkan prinsip ini dalam mengirimkan / menyampaikan


pesan adalah :

• Buatlah pesan/masukan yang akan disampaikan mudah dimengerti

• Fokus pada informasi yang penting

• Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan yang


disampaikan

• Berilah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar

• Antisipasi kemungkinan muncul suatu masalah

• Selalu siapkan rencana atau pesan cadangan (back up)

Clarity
Adalah kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity ini juga sangat
tergantung dari kualitas suara dan bahasa yang dipergunakan. Penggunaan
bahasa yang tidak dimengerti membuat isi dari pesan tidak dapat mencapai
tujuannya. Sering orang menganggap remeh pentingnya clarity, sehingga tidak
menaruh perhatian pada suara dan kata-kata yang dipilih untuk berkomunikasi.

Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas, antara lain :

• Tentukan goal yang jelas

• Luangkan waktu untuk menyiapkan ide

• Penuhi tuntutan kebutuhan format bahsa yang dipakai

Humble
Merupakan sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
prinsip yang pertama, membangun rasa menghargai orang lain. Kerendahan hati
juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap dirinya penting ketika
berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah orang dapat menangkap perhatian
dan respons yang positif dari sipenerima pesan.

Dengan menerapkan prinsip dasar komunikasi tersebut, diharapkan penyampaian


pesan kepada semua peserta akan berjalan baik dan mendapatkan respon yang

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 9 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

positif, yang pada gilirannya akan tercapai hubungan yang harmonis dan saling
menunjang (sinergi)

Keputusan/ Hasil Pertemuan Dilaksanakan Secara Konsisten

• Pelaksanaan keputusan hasil pertemuan

a. Setiap pertemuan atau rapat koordinasi, harus dapat menghasilkan suatu


kesimpulan rapat yang telah disetujui bersama. Hasil rapat ini merupakan
keputusan yang ditentukan secara konsesus sehingga merupakan suatu
keputusan bersama yang bersifat mengikat, oleh karenanya semua pihak
harus mau dan mampu melaksanakan hasil rapat sesuai dengan bidang
masing-masing. Hasil kesepakatan rapat yang tidak dilaksanakan, atau
tidak ada respon/umpan balik, adalah suatu hal yang mubadir, dan ini
harus dihindari.

b. Hindarkan hasil-hasil yang belum tuntas atau masih ngambang, tidak jelas
statusnya.

c. Hasil keputusan rapat tersebut harus dilaksanakan dengan konsisten, baik


oleh kelompok maupun anggota kelompok yang terkait

• Umpan balik dari pelaksanaan setiap keputusan berdasarkan penerapan-nya


di lapangan.

Pelaksanaan setiap keputusan sebagai hasil pertemuan oleh setiap anggota


kelompok kerja, diusahkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dalam
kelompok kerja. Secara sadar setiap anggota kelompok kerja akan merasakan
dampak dari pelaksanaan keputusan tersebut setelah diterapkan sesuai
dengan tugas individunya dalam melaksanakan tugas sebagai karyawan
perusahaan.

Setiap keberhasilan dari penerapan keputusan di lapangan, dicatat sebagai


bahan masukan untuk peningkatan kinerja kelompok atau individu. Dan
setiap ketidak tepatan penerapan kuputusan dengan kondisi lapangan juga
dicatat sebagai bahan masukan untuk perbaikan kinerja kelompok atau
individu.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 10 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Diharapkan setiap anggota kelompok kerja dapat mengembangkan hasil


pengamatan lapangan berdasarkan pengalamannya masing-masing, dan
dapat memberikan umpan balik kepada pimpinan kelompok atau atasannya
untuk perbaikan kinerja kelompok untuk dibahas dalam pertemuan
berikutnya.

2. Pengaturan dan Pembagian tugas pelaksanaan pekerjaan bangunan


irigasi

Selain melaksanakan koordinasi, tugas pelaksana adalah melakukan pengaturan


dan pembagian tugas pada pelaksanaan pekerjaan bangunan irigasi. Adapun
tenaga kerja yang menjadi tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut:

1) Mandor
Mandor adalah orang yang memimpin beberapa tukang sekaligus
mengawasi mereka. Mandor Bertugas Memimpin Dan Mengatur Kegiatan
para tukang dan Pekrja pada pelaksanaan pekerjaan proyek irigasi, serta
mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan target Fisik, waktu dan mutu seperti yang ditentukan dalam
rencana. Mandor adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan
menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Bagian
terbesar masalah-masalah produktivitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi
yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini.
Sehingga untuk dapat mengwujudkan cakupan fungsi dan tugas yang
semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan
pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam
rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor
diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja
untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan
pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 11 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan


subkontrak
Adapun Uraian Tugas Mandor dalam pekerjaan irigasi antara lain:

1. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam


langkah-langkah operasional

2. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)

3. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,


bahan dan alat

4. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja

5. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan

6. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja

7. Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan Pekerja

8. Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan


pekerjaan

9. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan


pekerjaan

10. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

11. Mengukur dan Menghitung hasil kerja/opname

12. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih


pembayaran

13. Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja.

2) Kepala Tukang
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan irigasi, dibutuhkan banyak
tukang dengan spesialisasi masing-masing sehingga dapat bekerjasama
dalam mewujudkan bangunan irigasi yang sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknik. Pada proyek bangunan irigasi, dibutuhkan banyak
tukang, sehingga pelaksana akan mengalami kesulitan dalam mengatur dan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 12 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

mengarahkan pekerjaan. Oleh karena itu, perlu ditunjuk beberapa kepala


tukang untuk mempermudah dalam mengelola tukang.
Beberapa kepala tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi
adalah:
• Kepala tukang batu
• Kepala tukang besi
• Kepala tukang kayu
• Kepala tukang cor
• Kepala tukang bekisting
• Kepala tukang mekanikal dan elektrikal ( ME )
Adapun tugas kepala tukang secara umum adalah :
1. Memimpin para tukang bangunan agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana.
2. Sebagai tempat penitipan gaji tukang secara keseluruhan untuk
kemudian membagikanya kembali kepada para tukang sesuai dengan
pendapatan masing-masing.
3. Merupakan tukang senior yang telah ahli dibidangnya, sehingga bisa
menjadi tempat bertanya dan belajar bagi tukang dengan kemampuan
dibawahnya, apabila kepala tukang tidak bisa menjawab maka dapat
disampaikan kepada pelaksana untuk diberikan penjelasan.
4. Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan yang
baik dan cepat.
5. Melaporkan kepada pelaksana mengenai kesulitan atau kendala dalam
pelaksanaan untuk diberikan jalan keluar.
6. Memegang keuangan harian untuk operasional tukang seperti uang
makan, pembelian minuman, dan lainya sesuai dengan kebijakan
manajemen kontraktor.
7. Memberitahukan daftar alat yang dibutuhkan oleh tukang dalam
melaksanakan pekerjaan.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 13 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

3) Tukang
Tukang adalah sebuah profesi pekerjaan di bidang rancang bangun yang
memiliki keahlian, skill yang berbeda – beda. Untuk itu di dalam sebuah
pekerjaan proyek, ada banyak tukang bangunan disana. Masing – masing
memiliki peran dan kerja yang berbeda–beda. Tukang bangunan yang
bekerja dalam 1 bidang pekerjaan saja dalam waktu cukup lama, maka
biasa disebut tukang ahli , misalnya tukang spesialis pasang batu, maka
dia ahli memasang batu kali maupun batu bata.

Ada beberapa orang yang berprofesi sebagai tukang bangunan yang


memiliki beberapa keahlian, ahli pasang batu, ahli pasang keramik
sekaligus ahli pasang lampu atau listrik misalnya, hal ini bisa saja terjadi
karena jam terbangnya sudah tinggi dan setiap bekerja dalam bidang
tersebut selalu fokus dan serius menimba ilmu. Tukang-tukang ini dalam
bekerja biasanya dibantu oleh pembantu tukang yang biasa disebut
kenek.

Posisi tukang bangunan akan naik statusnya menjadi Mandor Bangunan


apabila dia bisa bekerja dengan beberapa skill, memiliki keahlian dana
delegasi kerja ke beberapa kenek , bisa mengatur dan komunikasi dengan
sesama tukang bangunan , bisa membangun teamwork dan memiliki jiwa
leadership untuk maju memimpin para tukang – tukang dalam kegiatan
kerja, maka karir dan posisinya bisa cepat naik menjadi asisten mandor /
mandor.

Tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi antara lain adalah:
tukang gali, tukang batu, tukang besi, dan tukang kayu.

• Tukang gali, tukang ini bertugas menggali tanah untuk pekerjaan


pondasi, saluran, atau galian pada bangunan-bangunan irigasi.
• Tukang batu bertugas melaksanakan semua pekerjaan batu pada
bangunan-bangunan irigasi.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 14 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

• Tukang besi bertugas melaksanakan pekerjaan pembesian dan


bekerjasama dengan tukang batu melaksanakan pengecoran beton
untuk bangunan-bangunan irigasi.
• Tukang kayu konstruksi bertugas melaksanakan pekerjaan kayu,
seperti pembuatan bekisting, dll dalam membuat bangunan-bangunan
irigasi.
Tukang-tukang ini dalam bekerja biasanya dibantu oleh pembantu tukang
yang biasa disebut kenek. Pembantu tukang ini bertugas membuat
adukan untuk pasangan batu kali, pasangan batu bata, membuat adukan
beton, menyiapkan dan mengangkut material yang dibutuhkan tukang.
Seorang pelaksana bangunan irigasi harus mampu mengelola dan
mengarahkan para pekerja di bawahnya seperti mandor, kepala tukang,
tukang-tukang agar dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi yang ditentukan.

3. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan


Laporan kemajuan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam
bentuk tertulis mengenai kegiatan yang sudah dijalankan untuk kemudian
dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan ini dibuat oleh kontraktor atau
konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek.
Dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat
diarsipkan.

Ada beberapa bentuk laporan kemajuan pelaksanaan antara lain laporan


mingguan dan laporan bulanan. Sebelum membuat laporan mingguan proyek
maka terlebih dahulu dibuat laporan harian proyek yang merupakan laporan
per hari mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dari 7 laporan harian
proyek tersebut maka dapat dibuat rekap selama satu minggu kerja dalam
bentuk laporan mingguan.

• Laporan Harian

Laporan harian merupakan progres pekerjaan harian yang harus dilaporkan dan
dicatat oleh pelaksana. Laporan harian berisi catatan pekerjaan yang

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 15 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

dilaksanakan pada hari itu, jenis dan volume material yang digunakan, jumlah
dan jenis alat yang digunakan, serta volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
Contoh laporan harian pada Gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Laporan Harian Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 16 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Gambar 2. Laporan Harian Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 17 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

• Laporan Mingguan

Laporan mingguan proyek kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang


antara lain sebagai berikut:

1. Nomor laporan mingguan


2. Nama kontraktor dan nama konsultan
3. Judul laporan
4. Nama proyek yang dibuat laporan.
5. Periode tanggal dan waktu laporan
6. Jumlah tenaga kerja dan keahlian masing-masing tenaga kerja
selama satu minggu bekerja di proyek, dapat dibuat dalam bentuk
tabel untuk mengisi jumlah absen harian.
7. Pekerjaan yang dilaksanakan dibuat sejelas mungkin mengenai lokasi
pekerjaan, nama pekerjaan dan besarnya volume progres yang sudah
diselesaikan selama satu minggu penuh.
8. Bahan atau material yang telah digunakan
9. Alat kerja yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan.
10. laporan curah hujan atau cuaca selama proses pelaksanaan proyek
berlangsung satu minggu.
laporan ini cuaca ini dapat digunakan kontraktor sebagai alasan
keterlambatan kerja untuk menghindari denda keterlambatan
pekerjaan dikemudian hari.
11. Form persetujuan konsultan pengawas atau managemen konstruksi.
12. Form pengajuan kontraktor atau yang membuat laporan mingguan
proyek.
13. Lampiran -lampiran foto pelaksanaan proyek maupun hasil akhir
kegiatan.
14. serta data-data lain menyesuaikan kebutuhan dan permintaan pemilik
proyek.
Masing-masing perusahaan kontraktor atau konsultan pengawas biasanya
mempunyai starandar formulir laporan minggunan tersendiri untuk
digunakan disetiap pekerjaan proyek. dari laporan mingguan proyek ini

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 18 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

kemudian dibuat rekap dalam bentuk bulan selama 1 bulan penuh.


Seorang pelaksana bangunan irigasi harus mampu membuat laporan
kemajuan pekerjaan, berupa laporan harian, laporan mingguan, maupun
laporan bulanan.

Membuat laporan mingguan ada kalanya dinyatakan dalam bentuk bobot


(%) ada juga dalam bentuk volume terpasang atau kedua-duanya bobot
(%) dan volume terpasang. Membuat laporan dalam bentuk bobot (%)
tidak terlalu sulit, hanya menampilkan nilai bobot (%) yang akan diajukan
misalnya 10%, 20% , 30% dalam laporan mingguan hingga akumulasinya
100% untuk setiap item pekerjaan.

Lain halnya dengan laporan dalam bentuk volume terpasang, memang


harus menghitung volume ril dari kondisi lapangan. Banyaknya item
pekerjaan yang sedang dilaksanakan sering membuat tertundanya dalam
membut laporan. Kadang menumpuk hingga 2-3 minggu. Adapun cara
untuk membuat laporan kemajuan dalam bentuk volume terpasanga
adalah:

1) Hitung volume secara parsial, maksudnya kita menghitung volume


dalam bagian-bagian kecil, misalnya :
• Volume 1 buah kolom, 1 buah balok dengan type yang sama
• Volume pasangan dinding, plesteran, cat dengan bidang yang
sama
• Volume pasangan batu kali, pasangan plesterank, acian menurut
jenis bangunan irigasi
• Volume pondasi batu kali hitung kubikasinya per meter, dll
• Persiapkan semuanya diawal poyek.
2) Tandai pekerjaan yang dilaksanakan setiap minggunya dan kalikan
dengan volume parsial, sebagai contoh :
• Pondasi terpasang 20 m kalikan volume 1 m = ……m3
• Kolom A 10 bh kalikan volume 1 Kolom A = ……m3
• Dan item pekerjaan lainnya

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 19 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

3) Masukkan hasil hitungan (point 2) kedalam form laporan mingguan.


Untuk laporan mingguan dengan volume terpasang dan bobot(%)
adalah menambahkan bobot(%) pada volume terpasang.

Contoh laporan mingguan pelaksanaan pekerjaan bangunan irigasi


disajikan pada Gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Contoh Laporan Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 20 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Gambar 4. Contoh Laporan Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi

Kurva Kemajuan Pekerjaan


Laporan kemajuan pekerjaan biasanya disajikan dalam bentuk kurva kemajuan
pekerjaan (kurva S). Prinsip umum Kurva Kemajuan Pekerjan yang juga disebut
Kurva S, secara grafis menyajikan beberapa ukuran kemqiu,an komulatif pada
suatu sumbu tegak terhadap waktu dan terhadap waktu pada sumbu mendatar.
Kemajuan itu dapat diukur menurut jumlah nilai uang yang telah dikeluarkan,
survei kuantitas dari pekerjaan di tempat itu, jam orang yang telah dijalani atau
setiap ukuran lainnya yang memberikan suatu manfaat.
Bentuk kurva S yang khas itu berasal dari pemaduan setiap satuan dari waktu
(hari, minggu, bulan dan lain - lain) untuk mendapatkan suatu kemajuan
komulatif. Pada sebagian besar proyek, pengeluaran dari sumber daya untuk
setiap satuan waktu cenderung dimulai dengan lambat, berkembang ke puncak
dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur bila telah mendekati pada
ujung akhir.
Sebagai contoh, untuk mengukur kemajuan pekerjan urugan tanah dengan
volume pekerjaan 10.000 M3 dilaksanakan dalam waktu 10 hari. Produktifitas
pengurugan tanah setiap harinya diperlihatkan pada Gambar 5.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 21 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Gambar 5. Kuantitas Pengurugan Tanah Per hari

Dari kuantitas pekerjaan per hari, dapat dibuat kurva kemajuan pekerjaan
setiaphari dengan menjumlahkan/komulatif pekerjaan pengurugan pada hari itu
(Gambar 6).

Gambar 6. Contoh Kurva Kemajuan Pekerjaan Pengurugan Tanah (Kurva S)

Berikut ini adalah contoh kurva S untuk menggambarkan kemajuan pelaksaaan


pekerjaan bangunan irigasi (Gambar 7).

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 22 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Gambar 7. Contoh Kurva S Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan


keluar
1. Merinci, mengatur, membagi, dan memonitor tugas bawahan
2. Menghitung volume pekerjaan yang telah dicapai dan mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya
3. Menerima saran-saran dari pihak lain yang bersifat konstruktif
4. Melakukan pendekatan kepada masyarakat disekitar lingkungan proyek untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melakukan koordinasi kedalam dan


keluar
1. Cermat dan teliti dalam merinci, mengatur, membagi, dan memonitor tugas
bawahan
2. Cermat dan teliti dalam menghitung volume pekerjaan yang telah dicapai dan
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya
3. Cermat dan teliti dalam menerima saran-saran dari pihak lain yang bersifat
konstruktif

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 23 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

BAB III
MENGADAKAN PENGARAHAN DAN BIMBINGAN TERHADAP MANDOR DAN
SUB KONTRAKTOR

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan


bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor

1. Tugas Mandor dan sub kontraktor


Subkontraktor merupakan sebuah pihak yang ikut dalam pelaksana proyek di
bawah kendali Main Kontraktor. Subkontraktor bekerja dan mengikat kontrak
dengan Main Kontraktor.
Pada tahap pelaksanaan fisik di lapangan, seringkali Main Kontraktor
dipusingkan dengan adanya banyak paket pekerjaan. Oleh sebab itu, biasanya
Main Kontraktor merekrut Subkontraktor untuk mengerjakan paket-paket
pekerjaan tersebut. Selain alasan tersebut, ada alasan lain yang membuat
sebuah proyek menggunakan jasa subkontraktor, antara lain :
1. Jenis pekerjaan yang bersifat khusus dan spesialis. Sebagai contoh
pekerjaan baja akan lebih efisien diserahkan kepada perusahaan yang
memang spesialis dibidang baja sebagai subkontraktor daripada dikerjakan
sendiri oleh Main Kontraktor.
2. Tersedianya Perusahaan Subkontraktor yang mampu dan bonafide.
Perusahaan yang mampu secara teknis dan finansial adalah faktor utama
dalam mempertimbangkan penyerahan bagian lingkup proyek kepada
subkontraktor, disamping harga yang wajar.
3. Kebijakan Pemerintah. Untuk jenis pekerjaan tertentu, Pemerintah
menginginkan dikerjakan oleh perusahaan setempat yang dianggap
mampu. Hal ini mendorong adanya subkontraktor.

Subkontraktor dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :


1. Subkontraktor yang menyediakan pekerja saja, yaitu subkontraktor yang
dalam melaksanakan pekerjaan bangunan/konstruksi hanya menyediakan
tenaga kerja dan alat kerja konstruksi (traktor, mesin pancang, dan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 24 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

sebagainya), sedangkan bahan bangunan disediakan oleh perusahaan yang


mensubkontrakkan.
2. Subkontraktor yang menyediakan pekerja dan material konstruksi, yaitu
subkontraktor yang menerima dan melaksanakan sebagian/seluruh
pekerjaan/proyek konstruksi yang disubkontrakkan secara penuh oleh
perusahaan kontraktor, artinya penyediaan bahan bangunan dan tenaga
kerja seluruhnya adalah tanggung jawab subkontraktor.

Pada dasarnya dalam mengelola pekerjaan subkontraktor sama dengan


pekerjaan main kontraktor. Hanya ada beberapa hal yang menuntut perhatian
yang lebih besar, karena disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Volume pekerjaan tidak begitu besar.
2. Spesialisasi pada jenis pekerjaan tertentu.
3. Tidak melengkapi diri dengan prosedur atau sistem pengendalian yang
lengkap.
4. Perkiraan biaya untuk pembanding.

Untuk cara pemilihan subkontraktor sebaiknya didadakan tender fight sehingga


dari sub ada kompetitif yang positif baik harga maupun metode kerja yang
efisien.
Untuk menghasilkan kerja sama yang baik dengan subkontraktor, ada beberapa
cara yang harus dilakukan, antara lain :
1. Sebelum pekerjaan dimulai harus dibuat Surat-Surat Kerja Sama yang
isinya Lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan oleh sub kontraktor, Nilai
Pekerjaan, Spesifikasi dan pasal-pasal lain yang perlu dicantumkan.
2. Kesanggupan menempatkan seorang pelaksana yang selalu berada
dilapangan dan
3. diberi wewenang oleh Sub Kontraktor yang bersangkutan sehingga
memudahkan
4. komunikasi antara Sub Kontraktor dengan Main Kontraktor.
5. Supaya membuat Time Schedule penyelesaian Proyek, disesuaikan dengan
Time Schedule Main Kontraktor.
6. Jadwal Pendatangan Material.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 25 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

7. Jadwal pendatangan Man Power.


8. Segera menyelesaikan Opname pekerjaan, sebelum pekerjaan berakhir.
9. Sub Kontraktor diwajibkan membuat gambar perencanaan dan gambar
kerja saat
10. pelaksanaan, serta As Built Drawing.
11. Sub kontraktor harus membuat metode pekerjaan sebelum memulai
pekerjaan.
12. Dibuatkan contoh material dan mock-up dan brosur.
13. Memberikan kartu garansi / jaminan serta buku manual operating.

Adapun Uraian Tugas Mandor dalam pekerjaan irigasi antara lain:


1. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam
langkah-langkah operasional
2. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)
3. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan
dan alat
4. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja
5. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan
6. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja
7. Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan Pekerja
8. Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan pekerjaan
9. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaan
10. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
11. Mengukur dan Menghitung hasil kerja/opname
12. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih
pembayaran
13. Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Irigasi


Bagian ini berisi mengenai ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan antara
lain:

1. Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Sementara

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 26 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Pekerjaan Persiapan terdiri dari, penyediaan semua material, tenaga


peralatan, peralatan konstruksi dan barang-barang lain yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan Pekerjaan Sementara
dan Pekerjaan Permanen yang berhubungan erat dengan Kontrak dan sesuai
petunjuk Direksi dan memuaskan Pemberi Kerja.

Sebagai akibatnya, Pekerjaan Persiapan juga akan termasuk, kecuali


ditetapkan lain di dalam Kontrak, mobilisasi, pembongkaran dan
pembuangan material, barang-barang, tenaga di atas, bila ditentukan di
dalam Kontrak.

Pekerjaan Sementara terdiri dari, kecuali ditetapkan lain didalam Kontrak,


pembentukan, pendirian, pemasangan, pembangunan, pengaturan, operasi,
perbaikan, pemeliharaan dan pekerjaan lain dari bangunan sementara,
peralatan konstruksi, jalan angkut dan jalan masuk, pemindahan fasilitas
umum seperti pipa air, kabel telepon, kabel listrik dan sebagainya.

Pekerjaan Sementara juga terdiri dari penghancuran, pembongkaran,


penggantian Pekerjaan Sementara setelah penyelesaian dan/atau
penghentian Pekerjaan sesuai dengan ditentukan di dalam Kontrak.

2. Pekerjaan Permanen

Pekerjaan Permanen akan diselesaikan dan dipelihara oleh Kontraktor sesuai


dengan Kontrak, secara garis besar diuraikan, tetapi tidak terbatas, sebagai
berikut:

a. Penampang Saluran
b. Volume Galian
c. Jalan Inspeksi di mercu tanggul kiri
d. Jalan Inspeksi di mercu tanggul kanan
e. Saluran Utama
f. Bangunan Penguras berpintu
g. Bangunan Penguras tanpa Pintu
h. Bangunan Terjunan
i. Bangunan Outlet

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 27 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

j. Pembangunan sebuah Bendung


k. Pemasangan Stasiun Pengukur Permukaan Air
l. Jembatan, Jalan yang memotong saluran
m. Jalan Masuk ke Lapangan

3. Pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi


Peleksanaan pekerjaan dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi waktu
dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Diantara sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah gudang,barak dan direksi keet.
Tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi
keet, untuk :
• Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua
administrasi proyek.

• Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara


pemilik, pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.

Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan
asbes gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding, yang
dilengkapi meubel dan alat-alat kantor termasuk …..set telepon, ……set AC dan
fasilitas kamar Mandi sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.

Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang


untuk menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang
mudah hilang seperti : bor listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat,
kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang menggunakan rangka kayu
kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan
asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi keet lapangan dan
gudang didirikan pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan. Contoh direksi keet disajikan pada Gambar 1.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 28 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Gambar 1. Pembuatan Gudang dan Direksi Keet.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan


bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor
1. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
2. Mengidentifikasi /menjelaskan gambar-gambar kerja, posisi koordinat bangunan
3. Membuat dan menyimpan arsip notulen rapat

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Mengadakan pengarahan dan


bimbingan terhadap mandor dan sub kontraktor
1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
2. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi /menjelaskan gambar-gambar kerja,
posisi koordinat bangunan
3. Cermat dan teliti dalam membuat dan menyimpan arsip notulen rapat

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 29 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

BAB IV
PERMINTAAN MOBILISASI SUMBER DAYA SESUAI RENCANA KEBUTUHAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya


sesuai rencana kebutuhan

1. Pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi


Pembuatan direksi keet yang merupakan bangunan sementara dalam pekerjaan
suatu proyek konstruksi sangatlah penting, karena akan berfungsi sebagai
tempat untuk pengendali suatu proyek, apa jadinya apabila suatu kendaraan
bermotor tidak mempunyai kendali seperti stir, begitu juga dalam suatu proyek
konstruksi tetap ada kendali, yaitu berupa Kurva "S" dan grafik "NWP" (Net Work
Planning) dan juga yang sangat penting tapi kelihatannya sepele adalah buku
direksi, buku material, buku tenaga kerja, buku cuaca dan buku tamu.
Buku direksi : adalah buku untuk mencatat tegoran yang dilaksanakan oleh
kontraktor yang di tanda tangani oleh pengawas dan yang akan dilaporkan
kepada Direksi lapangan yang akhirnya nanti akan di putuskan oleh Kalakyek.
Buku material : adalah buku yang mencatat jumlah material dan mutu material
yang masuk ke lokasi proyek yang di setujui oleh pengawas lapangan.
Buku tenaga kerja : adalah buku yang mencatat jumlah tenaga kerja yang
bekerja setiap hari mulai dari mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja.
Buku cuaca : adalah buku yang mencatat semua kejadian yang berupa alam,
seperti hujan, mendung, gerimis dan cerah, yang nantinya akan di gunakan
sebagai acuan apabila pekerjaan terjadi keterlambatan.
Buku tamu : adalah buku yang mencatat apabila ada kunjungan dari tamu untuk
melihat kondisi proyek yang akhirnya nanti akan sebagai bahan evaluasi bagi
kontraktor.
Selain itu juga Direksi keet juga berisi gambar-gambar teknis dan contoh-contoh
material yang digunakan dalam proyek pekerjaan konstruksi. diantaranya seperti
kayu, seng, semen, paku, engsel dll.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 30 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Ukuran dari pada direksi keet, tergantung dari pada besarnya pekerjaan, yang
terpenting dari direksi keet adalah ada ruang untuk pengawas lapangan,
pelaksana lapangan dan meja rapat untuk mengadakan pertemuan apabila ada
pekerjaab yang tidak di mengerti oleh pelaksana.

2. Kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja


2.1 Sumber Daya Manusia
Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi proyek Sumber Daya Air,
manusia sebagai sumber daya utama diartikan sebagai tenaga kerja baik
yang terlibat langsung dengan proyek maupun yang tidak terlibat langsung
dengan proyek. Yang terlibat langsung dengan proyek adalah tenaga kerja
yang berada dikelompok pemberi pekerjaan (pengguna jasa), dikelompok
Kontraktor (penyedia jasa) dan dikelompok Konsultan (penyedia jasa).
Dari kualifikasinya para tenaga kerja tersebut dapat dikelompokkan ke
dalam tenaga ahli dan “tenaga terampil”. Berikut ini adalah sebutan yang
lazim diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dengan
penyelenggaraan proyek (Contoh pada proyek pemerintah):
Kelompok Pemberi Kelompok Kontraktor Kelompok Konsultan
Pekerjaan
Pim-Pro Kepala Proyek Team Leader
Pim-Bag-Pro Kepala Lapangan Co-Team Leader
Asisten Pim-Pro Manajer Teknik Irrigation Engineer
Asisten Pim-Bag-Pro Manajer Administrasi/ Dam Engineer
Keuangan
Bendahara Proyek Manajer Peralatan Quality Engineer
Bendahara Bag. Proyek Manajer Logistik Quantity Engineer
Urusan Tata Usaha Quality Controller Inspector
Urusan Pergudangan Pelaksana Laboratory Technician
Dan sebagainya Draftman Draftman

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 31 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

1) Mandor
Mandor adalah orang yang memimpin beberapa tukang sekaligus
mengawasi mereka. Mandor Bertugas Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekrja pada pelaksanaan pekerjaan proyek
irigasi, serta mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan target Fisik, waktu dan mutu seperti yang
ditentukan dalam rencana. Mandor adalah selaku manajer pada line
terdepan yang akan menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari
suatu kegiatan. Bagian terbesar masalah-masalah produktivitas dan
efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan
terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mengwujudkan
cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan
kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat profesional dalam rangka meningkatkan hasil
karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk
patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian
pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada
kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana layaknya
yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan subkontrak
Adapun Uraian Tugas Mandor dalam pekerjaan irigasi antara lain:
1. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke
dalam langkah-langkah operasional
2. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)
3. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan alat
4. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja
5. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan
6. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja
7. Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan
Pekerja

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 32 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

8. Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan


pekerjaan
9. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaan
10. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
11. Mengukur dan Menghitung hasil kerja/opname
12. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih
pembayaran
13. Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja.

2) Kepala Tukang
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan irigasi, dibutuhkan
banyak tukang dengan spesialisasi masing-masing sehingga dapat
bekerjasama dalam mewujudkan bangunan irigasi yang sesuai gambar
kerja dan spesifikasi teknik. Pada proyek bangunan irigasi, dibutuhkan
banyak tukang, sehingga pelaksana akan mengalami kesulitan dalam
mengatur dan mengarahkan pekerjaan. Oleh karena itu, perlu ditunjuk
beberapa kepala tukang untuk mempermudah dalam mengelola
tukang.
Beberapa kepala tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi
adalah:
• Kepala tukang batu
• Kepala tukang besi
• Kepala tukang kayu
• Kepala tukang cor
• Kepala tukang bekisting
• Kepala tukang mekanikal dan elektrikal ( ME )
Adapun tugas kepala tukang secara umum adalah :
1. Memimpin para tukang bangunan agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana.
2. Sebagai tempat penitipan gaji tukang secara keseluruhan untuk
kemudian membagikanya kembali kepada para tukang sesuai
dengan pendapatan masing-masing.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 33 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

3. Merupakan tukang senior yang telah ahli dibidangnya, sehingga bisa


menjadi tempat bertanya dan belajar bagi tukang dengan
kemampuan dibawahnya, apabila kepala tukang tidak bisa
menjawab maka dapat disampaikan kepada pelaksana untuk
diberikan penjelasan.
4. Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan
yang baik dan cepat.
5. Melaporkan kepada pelaksana mengenai kesulitan atau kendala
dalam pelaksanaan untuk diberikan jalan keluar.
6. Memegang keuangan harian untuk operasional tukang seperti uang
makan, pembelian minuman, dan lainya sesuai dengan kebijakan
manajemen kontraktor.
7. Memberitahukan daftar alat yang dibutuhkan oleh tukang dalam
melaksanakan pekerjaan.

3) Tukang
Tukang adalah sebuah profesi pekerjaan di bidang rancang bangun
yang memiliki keahlian, skill yang berbeda – beda. Untuk itu di dalam
sebuah pekerjaan proyek, ada banyak tukang bangunan disana.
Masing – masing memiliki peran dan kerja yang berbeda–beda.
Tukang bangunan yang bekerja dalam 1 bidang pekerjaan saja dalam
waktu cukup lama, maka biasa disebut tukang ahli , misalnya tukang
spesialis pasang batu, maka dia ahli memasang batu kali maupun
batu bata.

Ada beberapa orang yang berprofesi sebagai tukang bangunan yang


memiliki beberapa keahlian, ahli pasang batu, ahli pasang keramik
sekaligus ahli pasang lampu atau listrik misalnya, hal ini bisa saja
terjadi karena jam terbangnya sudah tinggi dan setiap bekerja dalam
bidang tersebut selalu fokus dan serius menimba ilmu. Tukang-
tukang ini dalam bekerja biasanya dibantu oleh pembantu tukang
yang biasa disebut kenek.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 34 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Posisi tukang bangunan akan naik statusnya menjadi Mandor


Bangunan apabila dia bisa bekerja dengan beberapa skill, memiliki
keahlian dana delegasi kerja ke beberapa kenek , bisa mengatur dan
komunikasi dengan sesama tukang bangunan , bisa membangun
teamwork dan memiliki jiwa leadership untuk maju memimpin para
tukang – tukang dalam kegiatan kerja, maka karir dan posisinya bisa
cepat naik menjadi asisten mandor / mandor

Tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi antara lain


adalah: tukang gali, tukang batu, tukang besi, dan tukang kayu.

▪ Tukang gali, tukang ini bertugas menggali tanah untuk pekerjaan


pondasi, saluran, atau galian pada bangunan-bangunan irigasi.

▪ Tukang batu bertugas melaksanakan semua pekerjaan batu pada


bangunan-bangunan irigasi.

▪ Tukang besi bertugas melaksanakan pekerjaan pembesian dan


bekerjasama dengan tukang batu melaksanakan pengecoran
beton untuk bangunan-bangunan irigasi.

▪ Tukang kayu konstruksi bertugas melaksanakan pekerjaan kayu,


seperti pembuatan bekisting, dll dalam membuat bangunan-
bangunan irigasi.

Tukang-tukang ini dalam bekerja biasanya dibantu oleh pembantu


tukang yang biasa disebut kenek. Pembantu tukang ini bertugas
membuat adukan untuk pasangan batu kali, pasangan batu bata,
membuat adukan beton, menyiapkan dan mengangkut material yang
dibutuhkan tukang. Seorang pelaksana bangunan irigasi harus
mampu mengelola dan mengarahkan para pekerja di bawahnya
seperti mandor, kepala tukang, tukang-tukang agar dapat
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi yang ditentukan.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 35 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

2.2 Cara Menghitung Kebutuhan Bahan Bangunan Irigasi


Sebelum dilakukan perhitungan kebutuhan bahan, perlu dilakukan
perhitungan volume pekerjaan bangunan irigasi. Perhitungan volume
pekerjaan sangat tergantung dari jenis-jenis bangunan irigasi dan
bentuknya sesuai dengan gambar kerja. Perhitungan kebutuhan bahan
bangunan irigasi sangat tergantung dari kebutuhan mutu yang
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan dan berbagai aspek
lainnya seperti K3 dan dampak lingkungan yang harus dicapai. Hal ini
akan berimbas pada harga satuan bahan.
Untuk pekerjaan irigasi, pada umumnya bahan atau material dihitung
berdasarkan harga pasar bahan per satuan ukuran baku (misal volume
dalam m³). Analisis Harga Satuan Dasar (HSD) bahan memerlukan data
harga bahan baku (dari toko material dan/atau quarry/borrow area) serta
biaya transportasi dan biaya produksi bahan baku menjadi bahan olahan
atau bahan jadi.
Kegiatan pembangunan SDA pada umumnya menggunakan material/bahan
jadi, tetapi untuk volume yang besar seperti pembangunan bendungan
diperlukan proses bahan olahan. Untuk bahan olahan, produksi bahan
memerlukan peralatan yang mungkin lebih dari satu peralatan yang dihitung
berdasarkan kapasitas produksinya dalam satuan pengukuran per jam atau
per hari, dengan caramemasukkandata kapasitas peralatan, faktor efisiensi
peralatan, faktor lain dan waktu siklus masing-masing.
HSD bahan sesuai kebutuhannya dapat berupa HSD bahan baku, HSD
bahan olahan, dan HSD bahan jadi. HSD bahan yang diambil dari quarry
antara lain berupa:
• Bahan jadi (batu kali/gunung, pasir sungai/gunung dll).
• Bahan olahan (misalnya agregat kasar dan halus hasil produksi mesin
pemecah batu dan lain sebagainya) Harga bahan di quarry berbeda
dengan harga bahan jadi yang dikirim sampai kebase camp atau ke
tempat/lokasi pekerjaan, karena perlu biaya tambahan berupa biaya
pengangkutan material dari quarry ke base camp atau tempat pekerjaan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 36 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

dan biaya-biaya lainnya seperti retribusi penambangan Galian C dan


biaya operasional peralatan/alat berat.
a. Langkah perhitungan HSD bahan jadi
• Tentukan tempat dan harga setempat bahan tersebut di borrow
area/quarry, pabrik atau di toko material atau juga di pelabuhan.
• Hitung biaya memuat bahan jadi, transportasi dan membongkar
bahan jadi, per satuan baku bahan jadi. Tabelkan dan beri kode setiap
bahan jadi yang sudah dicatat harganya, harga di terima di lokasi
pekerjaan atau di base camp.
b. Langkah perhitungan HSD bahan olahan
• Tentukan tempat dan harga setempat bahan tersebut di quarry,
di pabrik atau di pelabuhan,di toko material ataupun di
tempat/lokasi pekerjaan Penyediaan bahan baku
• Tabelkan dan beri kode setiap bahan baku yang sudah dicatat
harga dan jarak dari quarrynya.

2.3 Peralatan Pekerjaan Bangunan Irigasi


2.3.1 Jenis Peralatan Pekerjaan Bangunan Irigasi
Pekerjaan bangunan irigasi terdiri dari pekerjaan secara manual dan
pekerjaan secara mekanis. Jenis pekerjaan ini sangat tergantung dari
peralatan yang digunakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
waktu pelaksanaan pekerjaan bangunan irigasi adalah jenis peralatan
yang digunakan, produktifitas peralatan, jumlah dan kondisi peralatan
tersebut.
Adapun jenis-jenis peralatan yang digunakan untuk pekerjaan manual
adalah:
• Cangkul
• Linggis
• Sendok semen
• Sekop
• Gerobak
• gergaji

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 37 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

• pahat
• molen
• vibrator
• gergajai mesin, dll
Sedangkan Jenis peralatan yang digunakan untuk pekerjaan
bangunan air secara mekanis adalah :
• Crane
• Jack hammer
• Bulldozer
• Exavator
• Genset, dll

Peralatan yang terdiri dari alat-alat berat, peralatan laboratorium,


peralatan kantor (computer, kalkulator), dan peralatan jenis-jenis
lainnya merupakan penunjang utama dalam penyelenggaraan proyek.
oleh karena itu, peralatan tersebut merupakan bagian dari sumber
daya proyek. Dengan menggunakan peralatan maka sasaran
pekerjaan dapat dicapai dalam waktu yang relative lebih cepat serta
dapat memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan.
Alat-alat berat
Berabgai macam jenis peralatan dengan kapasitas yang berbeda-
beda telah banyak diproduksi untuk digunakan dalam pekerjaan
konstruksi jalan maupun jembatan sesuai dengan fungsinya. Dari
berbagai macam jenis peralatan dan fungsinya tersebut, dikaitkan
dengan jenis-jenis pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan,
dapat disusun pengelompokan peralatan untuk setiap jenis
penanganan pekerjaan sebagai berikut:
Earth moving Equipment
➢ Bulldozer (crawler, wheel)
➢ Loader (crawler, wheel)
➢ Motor Grader
➢ Excavator (crawler, wheel)

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 38 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Companting Equipment
➢ Tandem Roller
➢ Pedesterian Roller
➢ Vibrating Tamper
➢ Vibrating Rammer
➢ Three Wheel Roller
➢ Tyre (Pneumatic Roller)
➢ Combination Roller
➢ Sheepfood Roller
Hauting Equipment
➢ Motor Scraper
➢ Dump Truck
Plant Equipment
➢ Stone Crushing Plant
➢ Asphalt Mixing Plant
➢ Concrete Plant/Mixer
Drilling/Boring Equipment
➢ Percusion Drill
➢ Bore Pile
➢ Hammer Drill
Pilling Equipment
➢ Pile Hammer (Diesel, Vibro)
Lifting Equipment
➢ Crane
➢ Lift Platform
➢ Forklift
Transportation Equipment
➢ Trucker
➢ Trailer
➢ Jeep
➢ Pick Up
➢ Bus

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 39 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Supporting Equipment
➢ Water Tank Truck
➢ Fule Tank Truck
➢ Generating Set
➢ Air Compressor
➢ Water Pump
Dalam manajemen penyelenggaraan proyek Sumber Daya Air,
penyediaan peralatan (Kontraktor) harus sesuai dengan
kebutuhannya ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu
yang tersedir. Cara menggunakannya harus mengikuti prosedur
pengoperasian, sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan,
setelah itu peralatan harus disimpan ditempat yang bisa
melindunginya dari kemungkinan hilang atau rusak.
Peralatan Laboratorium
Peralatan laboratorium diperlukan dalam rangka melakukan
pengawasan dan pengendalian mutu atas pekerjaan konstruksi yang
dilakukan oleh Kontraktor.
Peralatan-peralatan laboratorium untuk pengujian-pengujian
merupakan keomponen dari sumber daya yang difungsikan dalam
rangka pengendalian mutu. Jenis, jumlah dan waktu diperlukannya
peralatan-peralatan laboratorium tersebut tentunya tergantung pada
ruang lingkup kegiatan pengawasan atas pekerjaan konstruksi yang
akan dilaksanakan.

2.3.2 Cara perhitungan Kebutuhan peralatan


• Pekerjaan Manual
Untuk pekerjaan SDA yang manual, komponen peralatan
penunjang yang kecil seperti: sendok tembok, linggis, gergaji,
pahat biasa dan pengki diasumsikan sebagai peralatan wajib yang
harus dipunyai oleh setiap pekerja/tukang sehingga tidak dihitung,
sedangkan peralatan seperti beton mollen, vibrator, gergaji mesin,
crane, Jack Hammer dan lainnya dihitung sebagai sewa harian

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 40 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

dengan unit sewa-hari. HSD peralatan ini merupakan HSD


peralatan siap pakai di lokasi pekerjaan yaitu harga satuan sewa
alat berserta lainya seperti Jack Hammer termasuk dengan genset
beserta bahan bakar dan operatornya, sehingga untuk peralatan
lainnya pun seperti demikian.
• Pekerjaan Mekanis
Telah disepakati bahwa peralatan untuk pekerjaan secara mekanis
di bidang SDA diantaranya seperti Bulldozer dan Excavator atau
juga pada proses pembuatan bahan olahan (seperti stone crusher,
dll). HSD peralatan ini dapat dihitung sebagai rental basis
(umumnya sewa-jam) ataupun hitungan berbasis kinerja
(performance based) yaitu dengan cara menghitung biaya operasi
peralatan per-jam dan produktivitas alat per-jam. Perhitungan
kebutuhan peralatan mekanis ini berdasarkan produktifitas alat
tersebut.

3. Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia Pada Pekerjaan Bangunan Irigasi


3.1 Tenaga Kerja
Dalam penyelenggaraan pekerjaan bangunan irigasi, manusia sebagai
sumber daya utama diartikan sebagai tenaga kerja baik yang terlibat
langsung dengan proyek maupun yang tidak terlibat langsung dengan
proyek. Yang terlibat langsung dengan proyek adalah tenaga kerja yang
berada dikelompok pemberi pekerjaan (pengguna jasa), dikelompok
Kontraktor (penyedia jasa) dan dikelompok Konsultan (penyedia jasa).
Dari kualifikasinya para tenaga kerja tersebut dapat dikelompokkan ke
dalam tenaga hali dan “tenaga terampil”.
Tenaga kerja yang terlibat langsung dengan penyelenggaraan proyek
disajikan pada Tabel 2 :
Tabel 2. Tenaga Kerja Pada Proyek Bangunan Irigasi
Kelompok Pemberi Kelompok Kelompok
Pekerjaan Kontraktor Konsultan
Pim-Pro Kepala Proyek Team Leader

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 41 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Kelompok Pemberi Kelompok Kelompok


Pekerjaan Kontraktor Konsultan
Pim-Bag-Pro Kepala Lapangan Co-Team Leader
Asisten Pim-Pro Manajer Teknik Irrigation Engineer
Asisten Pim-Bag-Pro Manajer Administrasi/ Dam Engineer
Keuangan
Bendahara Proyek Manajer Peralatan Quality Engineer
Bendahara Bag. Manajer Logistik Quantity Engineer
Proyek
Urusan Tata Usaha Quality Controller Inspector
Urusan Pergudangan Pelaksana Laboratory Technician
Dan sebagainya Draftman Draftman

3.2 Cara Perhitungan tenaga kerja pada pekerjaan bangunan irigasi


• Tentukan jenis keterampilan tenaga kerja, misal pekerja (L01), tukang
(L02), kepala tukang (L03) atau mandor (L04).
• Kumpulkan data upah hasil survai serta peraturan upah setempat yang
ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota yang berlaku di lokasi yang
berdekatan untuk daerah tempat lokasi pelaksanaan pekerjaan
• Pertimbangkan tenaga kerja yang didatangkan dari luar daerah dengan
memperhitungkan biaya akomodasi seperti: makan, menginap dan
transport.
• Jumlah jam kerja perhari selama 8 jam per hari dan diperhitungkan
efektif selama 7 jam dengan waktu istirahat maksimum 1 jam.
• Tentukan masing-masing biaya upah per orang-hari (OH) atau per
orang-jam (OJ) sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan.
• Hitung biaya untuk keperluan K3 dengan menyusun peralatan yang
diperlukan seperti helm, rompi, sepatu, masker, jas hujan, topi, sarung
tangan, kaca mata pelindung dan lain-lain sesuai dengan harga yang
berlaku untuk setiap jenis tenaga kerja yang digunakan.
• Jumlahkan biaya K3 dalam satuan rupiah, dan hitung biaya pemakaian
peralatan K3 per hari, dengan membagi biaya K3 dengan lama periode

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 42 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

konstruksi atau lama (hari) pemakaian, sebagai biaya K3 per hari atau
juga biaya K3 per-jam.
• Biaya upah tenaga per hari atau per jam adalah upah (e) di tambah
dengan biaya K3 (g)

1. Bahan Bangunan Irigasi

a. Semen

1) Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai


mutu setara Semen Portland, atau type lain yang disetujui oleh Direksi.
Semen yang dipakai harus produksi dalam negeri dan sesuai dengan
SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara atau lebih tinggi.

2) Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk


semen portland yang dapat dipergunakan didalam Proyek.

b. Air

Air yang digunakan dalam campuran, dalam peralatan atau pemakaian


lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa gula atau organik. Air akan diuji sesuai
dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana
timbul keragu-raguraguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti diatas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
pengujian kuat tekan mortal semen + pasir dengan memakai air yang
diusulkan dan dengan memakai air suling atau minum. Air yang diusulkan
dapat digunakan bilamana kuat

tekan mortal dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum
90 % kuat tekan mortal dengan air suling atau air air minum pada periode
perawatan yang sama.

c. Ketentuan Gradasi Agregat

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 43 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

1) Gradasi agregat kasar dan halus memenuhi ketentuan yang diberikan


dala tabel C. 2 (1), tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan
gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila Kontraktor dapat menunjukan
dengan pengujian bahwa beton yang dihasilkan memenuhi sifat-sifat
campuran yang disyaratkan dalam pasal C. 3 (3).

2) Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar


tidak lebih dari ¾ jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja
tulangan dengan acuan atau celah-celah lainnya dimana beton harus
dicor.

d. Sifat-sifat Agregat

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 44 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

1) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih,
keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau
berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu)
dari kerikil dan pasir sungai.

2) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya
yang diberikan dalam Tabel C. 2 (2) bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur SNI/ AASHTO yang berhubungan.

e. Batu Untuk Beton Siklop

Batu untuk beton siklop harus terdiri dari batu yang disetujui mutunya, keras
dan awet bebas dari retak dan rongga serta tidak rusak oleh pengaruh cuaca.
Batu harus bersudut runcing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan-bahan
lain yang mempengaruhi ikatan dengan beton.
2. Peralatan Pekerjaan Bangunan Irigasi
Siring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hampir semua
proyek menengah sampai besar merupakan proyek padat modal dan padat
alat. Dengan menggunakan peralatan berat maka sasaran pekerjaan dapat
dicapai dalam waktu relatife cepat.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 45 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

Didalam pembuatan Dokumen Metode Konstruksi, pertama kali kita harus


menetapkan dan menghitung Construction Plan atas kebutuhan peralatan
berat yang dipakai pada suatu item pekerjaan berdasarkan jangka waktu
tertentu sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, tentu saja sesuai dengan
metode konstruksi yang paling efisien dan efektif.
Untuk menghitung kebutuhan peralatan proyek adalah sebagai berikut:
1. Menghitung produksi alat per jam (Hourly Production of Equipment)
Contoh perhitungan:
Work Item No. :
Work : Embankment with hauling more than 50 m
to 1000 m
Equipment : M3 0,70
Bucket Capacity : Excavator (loading)
Bucket Factor : 0,90
Standar Cycle Time : Sec 19,00
Convertion factor : 0,90
Cycle Time : Sec 17,10
Earth Volume Concvac : 0,80
Job Efficiency : 0,67
Produc per cycle : M3 0,63
Normally Product/hr : M3/hr 71,10
Assumed for Calucation m3/hr : 59,25 (61,50/1,2)

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya


sesuai rencana kebutuhan
1. Menentukan lokasi base camp dan jalan masuk
2. Melaksanakan pekerjaan pembuatan gudang, barak dan bangunan direksi
3. Menghitung kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja berdasarkan
klasifikasi dan kualifikasi jenis pekerjaan
4. mengidentifikasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 46 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Permintaan mobilisasi sumber daya


sesuai rencana kebutuhan
1. Cermat dan teliti dalam menentukan lokasi base camp dan jalan masuk
2. Cermat dan teliti dalam melaksanakan pekerjaan pembuatan gudang, barak dan
bangunan direksi
3. Cermat dan teliti dalam menghitung kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga
kerja berdasarkan klasifikasi dan kualifikasi jenis pekerjaan
4. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi tenaga kerja dan peralatan yang
digunakan

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 47 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

DAFTAR PUSTAKA

1. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (KP-


02), Desember 1986. Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan
Umum

2. Standar Perencanaan Irigasi

3. Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan (KP-04), Desember 1986.

4. Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum

5. Standar Perencanaan Irigasi, Tipe Bangunan Irigasi (BI-02), Desember 1986.


Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum

6. Ilmu Bahan, Ir. Bagio Sutadi, Dipl. HE, Proyek PPMI – Direktorat Irigasi,
Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum

7. Pelatihan Pengendalian Mutu Pekerjaan (Quality Controller of Road Construction),


serie Judul: QCE 06/Sifat dan Karakteristik Material Jalan dan Jembatan, Proyek
Pengembangan dan Pembinaan Konstruksi Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi
(Puslajakons), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah.

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 48 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Pelaksana Bangunan Irigasi INA.5223.213.02.03.16

DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN

A. Peralatan Yang Digunakan :

1. Peralatan Pertukangan

2. Peralatan dan Perlengkapan K3


B. Bahan-bahan :

Kertas, Tinta, Bahan-bahan P3K

Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan


Buku Informasi Edisi : 2016 Halaman: 49 dari 49

Anda mungkin juga menyukai