2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan
program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar
tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita
dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan
pelatihan di lembaga pelatihan kerja .
Direktur
Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……….............................................................................................. 2
LAMPIRAN
1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja
Pelaksana Bangunan Irigasi yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan, sehingga untuk kualifikasi
jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan
dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini
adalah “Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan”.
setiap minggu
3.4. Permintaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan
diajukan
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja perorangan
1.2 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
1.3. Saran-saran dari pihak lain yang 1.3.1. Dapat menjelaskan saran- • Ceramah
bersifat konstruktif diterima saran yang diterima daripihak • Diskusi
lain • Demonstrasi
1.3.2. Dapat menginterpretasi
saran-saran dari pihak lain
yang bersifat konstruktif
1.3.3. Mampu menerima saran-
saran dari pihak lain yang
bersifat konstruktif
1.3.4. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam menerima
saran-saran dari pihak lain
yang bersifat konstruktif
Pengarahan dan
2. Mengadakan pengarahan dan bimbingan terhadap mandor dan sub Bimbingan Terhadap
90 45 135
kontraktor. Mandor dan Sub
Kontraktor
2.1. Maksud dan tujuan pekerjaan 2.1.1. Dapat menjelaskan maksud Tugas mandor dan sub • Ceramah 30 15 45
dijelaskan kepada mandor dan sub dan tujuan setiap item kontraktor • Diskusi
kontraktor pekerjaan kepada mandor • Demonstrasi
dan sub kontraktor
2.1.2. Mampu mengidentifikasi
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan
2.1.3. Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
mengidentifikasi jenis
INA 5223.213.02.03.16
2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
BAB II
MELAKUKAN KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR
1. Koordinasi Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, atau
dikerjakan oleh beberapa orang bersama-sama dalam bentuk kerjasama (team
work), memerlukan adanya koordinasi agar kerjasama dapat dipertahankan
tetap baik. Dengan koordinasi dapat dilakukan beberapa hal penting dengan
lebih mudah dan hasil yang lebih baik, seperti misalnya monitoring kemajuan
pekerjaan, keselarasan kerja, pemecahan masalah, dan lain sebagainya.
▪ Menyiapkan dan merevisi rencana mutu dan kendali mutu sesuai dengan
dengan prosedur kerja (perusahaan)
Koordinasi di tempat kerja diadakan melalui rapat secara berkala dimana perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
Koordinasi merupakan suatu hal yang mudah dikatakan, akan tetapi tidak
demikian pada pelaksanaannya.
Oleh karena itu setiap anggota kelompok kerja harus berusaha proaktif
mendapatkan informasi agenda pertemuan koordinasi di lapangan, agar dapat
mempersiapkan diri untuk hadir dan aktif dalam setiap pertemuan yang telah
diagendakan.
Disamping itu rapat atau pertemuan ini dapat dipakai sebagai sarana untuk
berinteraktif antar anggota kelompok kerja dalam forum yang lebih terarah
karena telah ditetapkan agenda pertemuannya.
Secara garis besar bahan masukan atau masalah yang akan disampaikan
antara lain harus memiliki kondisi:
• Usulan atas suatu perubahan sistem, prosedur atau hal lain lagi
(menambah, menghilangkan, memindah/merubah) sesuatu yang dapat
memberikan hasil lebih baik bagi tujuan kelompok, tanpa merugikan
salah satu pihak, ataupun individu.
Menurut para ahli komunikasi, Prinsip dasar komuniukasi yang efektif dapat
tercakup dalam satu kata, yaitu REACH, terdiri dari respect, empathy, audible,
clarity dan humble, dengan pengertiannya sebagai berikut :
Respect
Adalah sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara.
Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara
kita, karena pada dasarnya manusia itu ingin dihormati dan dihargai dan
diangggap penting. Jika masukan merupakan suatu kritik terhadap seseorang,
lakukan dengan penuh respect terhadap harga diri dan kebanggaan orang yang
bersangkutan.
Empathy
Yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang
dihadapi oleh orang lain yang bersangkutan.
Empati bisa juga diartikan sebagai kemampuan untuk mendengar dan bersikap
perspektif, yaitu sikap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan
sikap yang positif.
Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feed
back) yang merupakan arus balik dari penerima pesan
Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Clarity
Adalah kejelasan pesan yang ingin disampaikan.
Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity ini juga sangat
tergantung dari kualitas suara dan bahasa yang dipergunakan. Penggunaan
bahasa yang tidak dimengerti membuat isi dari pesan tidak dapat mencapai
tujuannya. Sering orang menganggap remeh pentingnya clarity, sehingga tidak
menaruh perhatian pada suara dan kata-kata yang dipilih untuk berkomunikasi.
Humble
Merupakan sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
prinsip yang pertama, membangun rasa menghargai orang lain. Kerendahan hati
juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap dirinya penting ketika
berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah orang dapat menangkap perhatian
dan respons yang positif dari sipenerima pesan.
positif, yang pada gilirannya akan tercapai hubungan yang harmonis dan saling
menunjang (sinergi)
b. Hindarkan hasil-hasil yang belum tuntas atau masih ngambang, tidak jelas
statusnya.
1) Mandor
Mandor adalah orang yang memimpin beberapa tukang sekaligus
mengawasi mereka. Mandor Bertugas Memimpin Dan Mengatur Kegiatan
para tukang dan Pekrja pada pelaksanaan pekerjaan proyek irigasi, serta
mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan target Fisik, waktu dan mutu seperti yang ditentukan dalam
rencana. Mandor adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan
menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Bagian
terbesar masalah-masalah produktivitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi
yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini.
Sehingga untuk dapat mengwujudkan cakupan fungsi dan tugas yang
semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan
pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam
rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor
diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja
untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan
pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana
2) Kepala Tukang
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan irigasi, dibutuhkan banyak
tukang dengan spesialisasi masing-masing sehingga dapat bekerjasama
dalam mewujudkan bangunan irigasi yang sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknik. Pada proyek bangunan irigasi, dibutuhkan banyak
tukang, sehingga pelaksana akan mengalami kesulitan dalam mengatur dan
3) Tukang
Tukang adalah sebuah profesi pekerjaan di bidang rancang bangun yang
memiliki keahlian, skill yang berbeda – beda. Untuk itu di dalam sebuah
pekerjaan proyek, ada banyak tukang bangunan disana. Masing – masing
memiliki peran dan kerja yang berbeda–beda. Tukang bangunan yang
bekerja dalam 1 bidang pekerjaan saja dalam waktu cukup lama, maka
biasa disebut tukang ahli , misalnya tukang spesialis pasang batu, maka
dia ahli memasang batu kali maupun batu bata.
Tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi antara lain adalah:
tukang gali, tukang batu, tukang besi, dan tukang kayu.
• Laporan Harian
Laporan harian merupakan progres pekerjaan harian yang harus dilaporkan dan
dicatat oleh pelaksana. Laporan harian berisi catatan pekerjaan yang
dilaksanakan pada hari itu, jenis dan volume material yang digunakan, jumlah
dan jenis alat yang digunakan, serta volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
Contoh laporan harian pada Gambar 1 dan 2.
• Laporan Mingguan
Dari kuantitas pekerjaan per hari, dapat dibuat kurva kemajuan pekerjaan
setiaphari dengan menjumlahkan/komulatif pekerjaan pengurugan pada hari itu
(Gambar 6).
BAB III
MENGADAKAN PENGARAHAN DAN BIMBINGAN TERHADAP MANDOR DAN
SUB KONTRAKTOR
2. Pekerjaan Permanen
a. Penampang Saluran
b. Volume Galian
c. Jalan Inspeksi di mercu tanggul kiri
d. Jalan Inspeksi di mercu tanggul kanan
e. Saluran Utama
f. Bangunan Penguras berpintu
g. Bangunan Penguras tanpa Pintu
h. Bangunan Terjunan
i. Bangunan Outlet
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan
asbes gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding, yang
dilengkapi meubel dan alat-alat kantor termasuk …..set telepon, ……set AC dan
fasilitas kamar Mandi sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
BAB IV
PERMINTAAN MOBILISASI SUMBER DAYA SESUAI RENCANA KEBUTUHAN
Ukuran dari pada direksi keet, tergantung dari pada besarnya pekerjaan, yang
terpenting dari direksi keet adalah ada ruang untuk pengawas lapangan,
pelaksana lapangan dan meja rapat untuk mengadakan pertemuan apabila ada
pekerjaab yang tidak di mengerti oleh pelaksana.
1) Mandor
Mandor adalah orang yang memimpin beberapa tukang sekaligus
mengawasi mereka. Mandor Bertugas Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekrja pada pelaksanaan pekerjaan proyek
irigasi, serta mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan target Fisik, waktu dan mutu seperti yang
ditentukan dalam rencana. Mandor adalah selaku manajer pada line
terdepan yang akan menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari
suatu kegiatan. Bagian terbesar masalah-masalah produktivitas dan
efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan
terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mengwujudkan
cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan
kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat profesional dalam rangka meningkatkan hasil
karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk
patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian
pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada
kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana layaknya
yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan subkontrak
Adapun Uraian Tugas Mandor dalam pekerjaan irigasi antara lain:
1. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke
dalam langkah-langkah operasional
2. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)
3. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan alat
4. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja
5. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan
6. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja
7. Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan
Pekerja
2) Kepala Tukang
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan irigasi, dibutuhkan
banyak tukang dengan spesialisasi masing-masing sehingga dapat
bekerjasama dalam mewujudkan bangunan irigasi yang sesuai gambar
kerja dan spesifikasi teknik. Pada proyek bangunan irigasi, dibutuhkan
banyak tukang, sehingga pelaksana akan mengalami kesulitan dalam
mengatur dan mengarahkan pekerjaan. Oleh karena itu, perlu ditunjuk
beberapa kepala tukang untuk mempermudah dalam mengelola
tukang.
Beberapa kepala tukang yang terlibat dalam pekerjaan bangunan irigasi
adalah:
• Kepala tukang batu
• Kepala tukang besi
• Kepala tukang kayu
• Kepala tukang cor
• Kepala tukang bekisting
• Kepala tukang mekanikal dan elektrikal ( ME )
Adapun tugas kepala tukang secara umum adalah :
1. Memimpin para tukang bangunan agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana.
2. Sebagai tempat penitipan gaji tukang secara keseluruhan untuk
kemudian membagikanya kembali kepada para tukang sesuai
dengan pendapatan masing-masing.
3) Tukang
Tukang adalah sebuah profesi pekerjaan di bidang rancang bangun
yang memiliki keahlian, skill yang berbeda – beda. Untuk itu di dalam
sebuah pekerjaan proyek, ada banyak tukang bangunan disana.
Masing – masing memiliki peran dan kerja yang berbeda–beda.
Tukang bangunan yang bekerja dalam 1 bidang pekerjaan saja dalam
waktu cukup lama, maka biasa disebut tukang ahli , misalnya tukang
spesialis pasang batu, maka dia ahli memasang batu kali maupun
batu bata.
• pahat
• molen
• vibrator
• gergajai mesin, dll
Sedangkan Jenis peralatan yang digunakan untuk pekerjaan
bangunan air secara mekanis adalah :
• Crane
• Jack hammer
• Bulldozer
• Exavator
• Genset, dll
Companting Equipment
➢ Tandem Roller
➢ Pedesterian Roller
➢ Vibrating Tamper
➢ Vibrating Rammer
➢ Three Wheel Roller
➢ Tyre (Pneumatic Roller)
➢ Combination Roller
➢ Sheepfood Roller
Hauting Equipment
➢ Motor Scraper
➢ Dump Truck
Plant Equipment
➢ Stone Crushing Plant
➢ Asphalt Mixing Plant
➢ Concrete Plant/Mixer
Drilling/Boring Equipment
➢ Percusion Drill
➢ Bore Pile
➢ Hammer Drill
Pilling Equipment
➢ Pile Hammer (Diesel, Vibro)
Lifting Equipment
➢ Crane
➢ Lift Platform
➢ Forklift
Transportation Equipment
➢ Trucker
➢ Trailer
➢ Jeep
➢ Pick Up
➢ Bus
Supporting Equipment
➢ Water Tank Truck
➢ Fule Tank Truck
➢ Generating Set
➢ Air Compressor
➢ Water Pump
Dalam manajemen penyelenggaraan proyek Sumber Daya Air,
penyediaan peralatan (Kontraktor) harus sesuai dengan
kebutuhannya ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu
yang tersedir. Cara menggunakannya harus mengikuti prosedur
pengoperasian, sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan,
setelah itu peralatan harus disimpan ditempat yang bisa
melindunginya dari kemungkinan hilang atau rusak.
Peralatan Laboratorium
Peralatan laboratorium diperlukan dalam rangka melakukan
pengawasan dan pengendalian mutu atas pekerjaan konstruksi yang
dilakukan oleh Kontraktor.
Peralatan-peralatan laboratorium untuk pengujian-pengujian
merupakan keomponen dari sumber daya yang difungsikan dalam
rangka pengendalian mutu. Jenis, jumlah dan waktu diperlukannya
peralatan-peralatan laboratorium tersebut tentunya tergantung pada
ruang lingkup kegiatan pengawasan atas pekerjaan konstruksi yang
akan dilaksanakan.
konstruksi atau lama (hari) pemakaian, sebagai biaya K3 per hari atau
juga biaya K3 per-jam.
• Biaya upah tenaga per hari atau per jam adalah upah (e) di tambah
dengan biaya K3 (g)
a. Semen
b. Air
tekan mortal dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum
90 % kuat tekan mortal dengan air suling atau air air minum pada periode
perawatan yang sama.
d. Sifat-sifat Agregat
1) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih,
keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau
berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu)
dari kerikil dan pasir sungai.
2) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya
yang diberikan dalam Tabel C. 2 (2) bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur SNI/ AASHTO yang berhubungan.
Batu untuk beton siklop harus terdiri dari batu yang disetujui mutunya, keras
dan awet bebas dari retak dan rongga serta tidak rusak oleh pengaruh cuaca.
Batu harus bersudut runcing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan-bahan
lain yang mempengaruhi ikatan dengan beton.
2. Peralatan Pekerjaan Bangunan Irigasi
Siring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hampir semua
proyek menengah sampai besar merupakan proyek padat modal dan padat
alat. Dengan menggunakan peralatan berat maka sasaran pekerjaan dapat
dicapai dalam waktu relatife cepat.
DAFTAR PUSTAKA
6. Ilmu Bahan, Ir. Bagio Sutadi, Dipl. HE, Proyek PPMI – Direktorat Irigasi,
Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum
1. Peralatan Pertukangan