Anda di halaman 1dari 41

BAB II

PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Setiap wilayah di Indonesia memiliki budaya-budaya masing-masing.
Setiap individu memiliki cara mereka sendiri untuk mempercayai apa yang telah
di ajarkan kepada mereka secara turun-temurun. Begitu pula dengan cara mereka
untuk menjaga kesehatan individu. Bagaimana cara mereka untuk memandang
suatu penyakit dari ajaran yang telah mereka percayai sejak dulu. Dan bagaimana
pula cara mereka mempertahankan kesehatan itu sendiri menurut cara masing-
masing. Sebagai contoh kami mengambil permasalahan yang terjadi di pulau
Jawa. Dari pulau Jawa terdapat berbagai jenis dan macam budaya akan kesehatan
yang berbeda-beda.

B. Rumusan masalah
Memahami bagaimana bentuk dari macam-macam budaya kesehatan yang
terdapat di pulau Jawa itu sendiri.

C. Tujuan
Mengetahui apa saja budaya kesehatan di pulau Jawa yang mungkin bisa
di perbaiki atau tidak

Page 1
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya di wariskan secara genetis.
Budaya juga adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif.
B. DEFINISI KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan. Seseorang bisa dikatakan sehat bukan hanya
berdasarkan secara fisik, melainkan secara mental juga. Orang yang pemikirannya
belum terbuka, mengira bahwa kese hatan terkait dengan sakit atau tidaknya
badan, padahal hal itu adalah salah kaprah.
C. DEFINISI TRANSKULTURAL NURSING
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger,2002).
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. Leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatn yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nila-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
D. KONSEP DALAM TRANSKULTURAL NURSING
1) Budaya

Page 2
Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berpikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
2) Nilai Budaya
Keinginan indiviu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3) Perbedaan Budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mangacu pada kemungkinan variasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan
budaya yang mengharai nilai budaya individu, kepercayaan dan
tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang
datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger,1985)
4) Etnosentris
Persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki
oleh orang lain.
5) Etnis
Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu/kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6) Ras
Perbedaan macm-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia.
7) Etnografi
Ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu,
menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-
orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
8) Care
Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik actual meupun potensial
untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9) Caring
Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada
keadaan yang nyata/antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
10) Cultural care

Page 3
Berkenaan dengan kemampuan kignitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing,
mendukung/memberi kesempatan individu, keluarga/ kelompok untuk
mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11) Culturtar imposition
Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai di atas budaya orang lain
yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.

Page 4
BAB IV
PEMBAHASAN
Setiap pulau di Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan
keyakinannya masing-masing. Begitu pula yang menyangkut kesehatan. Masing-
masing dari individu memiliki keyakinan bagaimana cara mereka untuk menjaga
kesehatan dan pengobatan tradisional apa saja yang menurut masing-masing bisa
menyembuhkan suatu penyakit. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil dan anak-
anak.
A. KONSEP SEHAT-SAKIT MENURUT ORANG JAWA
Menurut orang Jawa, sehat adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan
batin. Bahkan, semua itu berakar pada batin. Jika “batin karep ragu nuntuti” yang
artinya batin berkehendak, raga / badan akan megikuti. Sehat dalam konteks raga
berarti “waras”. Apabila seseorang tetap mampu menjalankan peranan sosialnya
sehari-hari, seperti bekerja di ladang, sawah, selalu gairah bekerja, gairah hidup,
kondisi inilah yang dikatakan sehat. Dan ukuran sehat untuk anak-anak adalah
apabila kemauannya untuk makan tetap banyak dan selalu bergairah untuk
bermain.
Untuk menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada 2 konsep:
1. Konsep personalistik : disebabkan oleh makhluk supernatural (makhluk
gaib, dewa), makhluk bukan manusia (hantu, roh leluhur, roh jahat), dan
manusia (tukang sihir, tukang tenung)
2. Konsep naluralistik : penyebab penyakit bersifat natural dan
mempengaruhi kesehatan tubuh, misalnya karena cuaca, iklim, makanan
racun, bisa, kuman atau kecelakaan.
Penyakit dengan konsep personalistik biasa disebut “ora lumrah” atau
“ora sabaene” (tidak wajar / tidak biasa). Penyembuhannya adalah berdasarkan
pengetahuan secara gaib atau supernatural, misalnya melakukan upacara dan
sesaji. Dilihat dari segi personalistik jenis penyakit ini terdiri dari kesiku,
kebendhu, kewalat, kebisulan, keluban, keguna-guna, atau digawe wong,
kampiran bangsa lelembut dan lain sebagainya. Penyembuhannya dapat melalui
seorang dukun atau “wong tuo”
Pengetian dukun bagi masyarakat Jawa adalah yang pandai atau ahli dalam
mengobati penyakit melalui “Japa Mantera”, yakni doa yang diberikan oleh dukun
pada masyarakat Jawa yang mempunyai nama dan fungsi masing-masing:
1) Dukun bayi : khusus menangani penyembuhan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan bayi, dan orang yang hendak melahirkan
2) Dukun pijat / tulang (sangkal putung) : khusus menangani orang yang
sakit terkilir, patah tulang, jatuh atau salah urat
3) Dukun klenik : khusus menangani orang yang terkena guna-guna atau
“digawa uwong”

Page 5
4) Dukun mantra : khusus menangani orang yang terkena penyakit karena
kemasukan roh halus
5) Dukun hewan : khusus mengbati hewan
Disamping unsur-unsur di atas, ada unsur lain yang mengakibatkan
ketidakseimbangan dalam tubuh, misalnya dingin, panas, angin atau udara
lembab. Hal-hal tersebut di sebut dengan penyakit “Lumrah” atau biasa. Adapun
penyembuhannya dengan model keseimbangan dan keselarasan, artinya
dikembalikan pada keadaan semula sehingga orang sehat kembali.
Di salah satu daerah di Jawa Barat, ibu hamil yang memasuki kehamilan
8-9 bulan, sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya
kecil dan mudah dilahirkan. Pantangan lainnya:
a. Tidak boleh keluar rumah sembarangan, terutama sore hari
b. Hanya memakan sayuran (dianggap baik), sedangkan ikan, daging, dan
buah-buahan dianggap tidak baik untuk bayi
c. Tidak boleh melilitkan anduk/ kain di leher ibu hamil, agar bayi tidak
terlilit tali pusat
d. Tidak boleh minum air terlalu banyak karena bila melahirkan nantinya
akan terlalu banyak air atau anak kembar
e. Pantang makan gula merah/ tebu serta nanas karena dapat membuat perut
ibu hamil sakit
f. Dianjurkan minum air kelapa muda
g. Dianjurkan untuk minum minyak kelapa seiring dengan semakin besarnya
usia kehamilan, terutama usia 9 bulan
h. Dilarang menucapkan beberapa kata-kata pantangan

B. PENGOBATAN TRADISIONAL
Beberapa contoh pengobatan tradisional masyarakat Jawa yang tersebar di
setiap bagian di pulau Jawa, hal itu tidak terlepas dari tumbuhan dan buah-buahan
yang bersifat alami adalah:

1. SURABAYA

Kota Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus
menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat
bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jwa Timur serta wilayah
Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 kmn sebelah timur Jakarta, atau 415
km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabay terletak di tepi pantai utara Pulau
Jawa dan berhadapan dengan selat madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekita 350,54 km2 dengan penduduknya
berjumlah 2.765.487 jiwa (2010). Daerah metropolitan Surabaya yaitu

Page 6
Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan
metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani
oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua
pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang
sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda
Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.
Sebenarnya banyak sekali pengobatana tradisional yang menggunakan
berbagai macama jenis tumbuhan yang tersebar di kota Surabaya. Salah satunya
adalah Daun Dewa.
Daun Dewa memiliki nama latin gynura divaricata marupakan sejenis
tanama herbal yang bisa tumbuh pada ketinggian 200-800 mdpl. Tanaman ini
masuk kedalam keluarga Compositae. Ciri-ciri tanaman daun dewa :
 Memiliki tinggi antara 30-40 cm
 Memiliki batang yang tegak
 Batang daun pendek, lunak dan berbentuk segi lima, penampang
berbentuk lonjong, dan berambut pada sisi luar
 Daunnya memiliki panjang hingga 20cm dengan lebar 10 cm. Berbentuk
bulat lonjong, berbulu halus, ujung daun lancip. Tepian daun berwarna
hijau keunguan
 Memiliki tangkai daun yang pendek
 Memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, kelopak bunga
berbentuk cawan warna hijau, dengan benang sari berbentuk jarum warna
kuning
 Dapat berkembang biak dengan stek batang maupun umbi
Karena banyaknya kandungan zat yang terkandung didalamnya, daun ini
dapat menyembuhkan berbagain penyakit, diantaranya :
2. Mengobati stroke
Manfaat daun dewa bisa menjadi salah satu cara pengobatan alternatif
untuk mengatasi gangguan stroke, caranya:
 Dengan minum ramuan yang terbuat dari tumbukan umbi-umbi tanaman
daun dewa yang telah di campur dengan beberapa butiran biji ginko dan
sedikit madu. Atau bisa juga memasukkan hasil tumbukan umbi dan biji
ginko tersebut kedalam kapsul, lalu mengkonsumsinya secara rutin selama
1-2 bulan
 Bisa juga dengan minum ramuan dari hasil rebusan bagian daun tanaman
ini secara teratur sebanyak 2xsehari
3. Mengobati diabetes
Caranya adalah dengan mengkonsumsi ramuan yang berasal dari rebusan
daun tanaman daun dewa minimal 1xsehari
4. Mengobati rematik

Page 7
Untuk pengobatan ini dapat dilakukan dengan rutin mengkonsumsi
ramuan yang berasal dari rebusan bagian daun tanaman daun dewa. Atau bisa juga
rebusan daun tanaman ini yang dicampur dengan manfaat jahe merah serta akar
sawi langit.
5. Pengobatan sakit jantung
Salah satu cara alami untuk menurunkan resiko penyakit ini adalah dengan
rutin mengkonsumsi ramuan umbi daun dewa yang telah ditumbuk dan diseduh
dengan air setiap sore hari.

2. SERANG

Kota Serang adalah ibu kota provinsi Banten, Indonesia, kota ini berada di
bagian utara provinsi Banten, serta dikelilingi oleh kabupaten Serang di sebelah
selatan, barat dan timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Kota Serang dilintasi
jalan tol lintas Jakarta-Merak.
Sebagian penduduk di Serang masih memanfaatkan ramuan-ramuan
tradisional yang berasal dari hewan, seperti :
Berikut adalah beberapa contoh tanaman atau tumbuhan liar dan
hewan yang dapat dijadikan sebagai obat :

 Jambu biji,bisa dijadikan sebagai obat anti diare dan juga obat
demam berdarah.

 Sirih,meredaka gejala keputihn dan mimisan.sedangkan sirih


merah bisa untuk digunakan penyakit kanker.
Caranya direbus lalu diminiumuntuk keputihan dan digulung
lalu dimasukan kehidung untuk mimisan.

Page 8
 Kemangi,mengatasi hipertensi dan bau keringat.caranya
makan mentah-mentah atau dibuat lalapan.

 Cicak bakar atau panggang untuk penyakit gatal.


 Cacing tanah ( cacing kalung ) untuk penyakit tipes
 Daun kelor yang direbus untuk ibu yang melahirkan.

 Kumis kucing,mengatasi kencing batu.caranya,rebus daunnya


kemudian minum.

 Lengkuas/loas, merupakan obat panu dan obat encok caranya,


dioles atau diparut

Selain dari hewan, ramuan tradisional pun bisa berasal dari tumbuhan
(etnhofarmakologi), yaitu daun kelor yang di rebus untuk ibu melahirkan.
Masyarakat Bojonegara terkenal dengan dukunnya namun masyarakat
kampung kubang kepuh tetap berobat ke tenaga medis dan percaya pada
tenaga medis.

Page 9
3. BALI

Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah
Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal
kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam provinsi sunda kecil. Yang
beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, NTT, dan
NTB. Secara geografis, Bali terletak di antara pulau Jawa dan pulau Lombok.
Bagi masyarakat Bali adapun mitos-mitos yang berhubungan dengan
kesehatan, seperti berikut :
o Mitos gigi tanggal pada anak-anak : Gigi pada masa anak-anak sangat
rentan. Jika gigi yang tanggal pada bagian atas maka harus diletakkan di
kolong tempat tidur, jika gigi yang tanggal pada bagian bawah maka harus
diletakkan di atap rumah. Harapannya agar nanti gigi pengganti dapat
tumbuh dengan sempurna.
o Mitos tahi tikus sebagai obat penumbuh gigi : pada anak-anak yang
giginya ompong dan tumbuh lama maka obat yang ampuh adalah
menggosokkan tahi tikus pada gigi yang ompong tersebut. Harapannya
adalah gigi akan tumbuh sekuat gigi tikus.
o Mitos bahwa darah tringgiling bisa membuat gigi menjadi kuat dan
bertahan hingga umur tua. Dahulu banyak para tetua yang berkumur
dengan menggunakan darah tringgiling.
o Mitos bahwa memakan ulat yang ada pada buah salak bisa membuat kita
anti racun cetik (salah satu jenis ilmu hitam khas Bali)
o Mitos pengobatan penyakit epilepsi yaitu dengan meminum air kencing
ibu. Hal ini masih dilakukan oleh sebagian warga Bali dan terbukti
keampuhannya.
Terdapat sebuah riset yang mengatakan terdapat keanekaragaman jenis
tumbuhan obat tradisional berkasiat untuk pengobatan berbagai macam penyakit
di kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli, Provinsi Bali.1
Cara mengobati infeksi saluran kemih bisa dilakukan secara alami dengan
menggunakan berbagai bahan herbal alami, antara lain :
1) Jahe
Jahe merupakan obat yang efektif untuk infeksi saluran kemih. Jahe
mengandung bahan aktif yang dikenal sebagai gingerol yang merupakan
agen antibakteri yang dapat menghambat penyebaran bakteri dalam ginjal.
Untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih, cukup mengonsumsi
wedang jahe secara teratur.
2) Cuka sari apel

1
Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Berkhasiat Untuk Pengobatan
Penyakit Saluran Kencing Di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali

Page
10
Cukup dengan mencampur madu dan cuka sari apel untuk mengatasi
infeksi saluran kemih. Campur 2 sdm madu dengan 1 sdm cuka sari apel.
Minuman ini harus dikonsumsi oleh orang yang terkena infeksi saluran
kemih ( ISK ) setiap hari.
3) Lidah buaya
Lidah buaya dapat menghilangkan racun keluar dari tubuh melalui
mekanisme pembersihan yang efektif. Mengonsumsi jus lidah buaya dua
kali sehari dapat membantu mengobati infeksi saluran kemih.
4) Kunyit
Kunyit merupakan obat yang ampuh dalam mengatasi infeksi saluran
kemih dan mempercepat proses pemulihan pasien ISK. Kunyit
mengandung bahan aktif yang dikenal sebagai kurkumin yang merupakan
agen anti-bakteri, anti-inflamasi dan anti-jamur yang kuat yang dapat
membantu dalam menghambat pertumbuhan dan penyebaran semua jenis
mikroba.

4. TASIKMALAYA
Tasikmalaya merupakan daerah den gan suku adat Sunda.
Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar Indonesia.
Sekurang-kurangnya 15,2% pemduduk Indonesia merupakan
orang Sunda. Kebudayaan Sunda termasuk salah satu sumber
kekayaan bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu
dilestarikan. Sisitem kepercayaan spiritual tradisional Sunda
adalah Sunda Wiwian yang mengajarkan keselarasan hidup
dengan alam.
Berikut adalah obat-obat tradisional yang biasa digunakan
masyarakat Tasikmalaya, yaitu:
1. Daun betadin
Getah daun ini digunakan untuk mengobati luka lecet. Cara
pengobatannya yaitu ambil satu tangkai daun betadin, jangan daun yang
terlalu muda atau tua. Lalu, getah yang mengalir pada tangkai daun
dioleskan pada luka yang telah dibersihkan. Memang agak perih ketika
bagian yang luka diolesi getah betadin. Namun keadaan itu berlangsung
beberapa menit saja. Setelah itu rasa perih akan hilang dan bagian yang
luka akan sembuh.

Page
11
2. Beras kencur
Kencur sangat banyak sekali manfaatnya, kencur juga bisa dipakai
sebagai obat memar. Caranya yaitu tumbuk beras dan kencur, lalu
tempelkan ke bagian luka memar yang sakit.

3. Sambiloto
Tanaman Sambiloto sangat membantu sebagai obat herbal utama
yang bisa diandalkan untuk membasmi penyakit dalam tubuh kita ,
dengan tanaman herbal ini sangat meminimalkan efek samping yang
terjadi pada tubuh, saat mengkonsumsi dan mengobati, dan bahkan
survey membuktikan tanaman herbal ini dapat dikonsumsi setiap hari ,
karena khasiat dari tanaman herbal ini di percaya bisa membantu dan
membasmi penyakit yang sangat menakutkan di tubuh kita, contoh
penyakit yang selalui menghantui kita adalah Diabetes. Sambiloto dapat
mengobati penyakit diabetes karena tanaman ini mengandung zat
Andrographolide. Andrographolide merupakan zat aktif utama dalam
sambiloto yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam
darah.

5. SOLO

SEJARAH
Kota Surakarta atau yang akrab disebut kota solo atau sala ini
adalah salah satu kota yang terletak diprovinsi jawa tengah. Kota ini
berbatasan langsung dengan kabupaten karanganyar, kabupaten boyolali,
kabupaten sukoharjo. Dan disisi timur kota solo sendiri terdapat sungai
yang namanya terabadikandalam salah satu lagu keroncong “bengawan
solo”.

Page
12
MACAM-MACAM OBAT TRADISIONAL YANG SERING
DIGUNAKAN WARGA SOLO :
1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam
keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli
Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak
tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak
tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa
tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d
2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah
daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh
subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut,
tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun
menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang
berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm
dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah
lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal.
Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah,
mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara
kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak
manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan
“Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.

2. Kunyit
Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat
berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh
daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas
kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl,
ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah
Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai

Page
13
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan
bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu
juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba,
pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan
kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

3. Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal
sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang
membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif
antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi
lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara
tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin
Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan
lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya .
Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit
kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari,
bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren,
minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan
Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan
segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir
Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut,
tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang
terkilir. Lakukan dua kali sehari.

Page
14
4. Cengkeh
Cengkeh adalah kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon
cengkeh, pohon cengkeh banyak tumbuh di daerah tropis, Indonesia
dikenal sebagai salah satu negara penghasil cengkeh. Tanaman banyak
dihasilkan di daerah Maluku. Cengkeh dewasa ini sebagian besar di
manfaatkan untuk penyedap makanan sedangkan pemanfaatan untuk
kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad. Di Cina cengkeh sudah
dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut lebih dari 2000 tahun yang
lalu, pada saat itu Kaisar sampai menyarankan apabila rakyatnya ingin
bertemu beliau harus mengunyah cengkeh terlebih dahulu sehingga pada
saat bicara akan tercium aroma yang harum. Bahkan cengkeh di Cina dan
Persia juga dianggap bisa merangsang pitalitas seksual. Cengkeh
berkhasiat sangat kuat untuk obat karena dapat merangsang. Anti bakteri,
anti virus dan anti septic. Setelah diolah menjadi minyak Cengkeh dapat
dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit untuk penderita sakit gigi
karena kandungan senyawa yang terkandung didalamnya dapat membantu
sirkulasi peredaran darah dan dan merangsang kulit apabila dioleskan
langsung pada kulit.
Bersama ini diinformasikan beberapa manfaat Cengkeh untuk
pengobatan, diantaranya :
 Merangsang aromatik pernapasan : Dimanfaatkan untuk mengatasi
mual, muntah-muntah, perut kembung, lemas dan gangguan
pencernaan. Minyak cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai
pembasmi kuman yang ampuh dan penyembuh luka serta dapat
melegakan tenggorokan. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai
obat secara nyata diantaranya digunakan untuk melindungi dari

Page
15
masuk angin dan perut kembung. Membantu merangsang sirkulasi
darah dan mengatur suhu tubuh.
 Gangguan Pencernaan : Cengkeh dapat merangsang produksi
enzymatic dan meningkatkan berfungsinya percernaan. Cengkeh
digunakan dalam mengatasi permasalahn lambung, sakit perut dan
gangguan pada pencernaan. Adapun cara pembuatanya obat untuk
mengatasi muntah-muntah, sakit perut dan tenggorokan adalah
dengan menghaluskan cengkeh dan dicampur madu kemudian
dimimum.
 Kolera : Cengkeh sangat ampuh untuk mengatasi kolera karena
dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah
jumlah darah putih, adapun caranya dengan mengambil 4 gram
kuntum cengkeh dan 3 gelas air kemudian di rebus sampai menjadi
setengahnya.
 Asma : Untuk pengobatan obat asma caranya dengan mengambil 6
kuntum cengkeh dicampur 30 ml air dan sedikit madu, lakukan hal
tersebut 3 kali sehari.
 Sakit Gigi : Untuk pemanfaatan mengatasi sakit gigi caranya
Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus,
masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas.
Lakukan 2 kali sehari. Cara lain: sumbat gigi yang berlubang
dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.
 Sakit Telinga : Untuk mengatasinya caranya dengan mengoleskan
minyak cengkeh ke telinga yang terasa sakit dengan menggunakan
katembat.
 Sakit Kepala : Untuk mengatasi sakit kepala caranya dengan
mencampurkan cengkeh, garam dan susu, karena sifat garam dapat
menyerap cairan dan menurunkan tekanan darah.
 Sirkulasi Darah : Minyak Cengkeh bermanfaat untuk
meningkatkan metabolisme tubuh Anda, dengan meningkatkan
sirkulasi darah akan menurunkan suhu tubuh

Page
16
MACAM-MACAM MITOS BUDAYA SOLO:

 Aja mangan karo turu, mundhak sirahe dadi gedhe.


[jangan makan sambil tiduran, karena akan membuat kepalanya
membesar]
Kajian: Menurut pakar kesehatan, bahwa sesudah makan dilarang
langsung tidur karena akan memperberat kerja lambung sehingga
menyebabkan lambung mudah terserang penyakit. Perihal jika makan
sambil tiduran dapat menyebabkan kepala menjadi besar hanyalah cara
orangtua menkut-nakuti anaknya agar tidak melanggar pamali tersebut.
 Aja sinambi micara rikala lagi mangan, mundhak disaru
dening wong liya lan nekake kewan galak.
[Jangan berbicara ketika sedang makan, karena berakibat menjadi
bahan gunjingan orang lain atau dapat mendatangkan binatang
buas]
Kajian:Selain karena dianggap tidak sopan, ketika makan sambil
berbicara juga dapat membuat seseorang tersedak yang berakibat fatal
yakni kematian. Menurut pandangan Hiromi Shinya melalui bukunya The
Miracle of Enzyme, makan sambil berbicara yang artinya makan sambil
membuka mulut sangat tidak dianjurkan. Karena selain mengakibatkan
kita dapat tersedak, tapi juga makanan akan masuk ke saluran yang salah
dan juga tertelannya udara bersama makanan. Akibat dari tertelannya
udara bersama makanan maka berakibat pada pencernaan yang menjadi
tidak baik. Berdasarkan uraian diatas maka Pamali ini merupakan
pantangan yang layak untuk diikuti, karena pantangan ini tersimpan hal
yang positif dan masuk akal. Perihal tentang “Binatang Buas”, ini
hanyalah simbol bahaya yang akan dihadapi jika melanggar pamali atau
pantangan tersebut.

Pantangan dalam Kehamilan


Seperti yang kita tahu, bahwa kehamilan merupakan peristiwa
penting bagi seorang wanita. Terlebih jika kehamilan tersebut merupakan
kehamilan yang pertama, tentu akan sangat berhati-hati dalam masa
kehamilannya. Begitupun yang dialami oleh wanita Jawa, mereka
memiliki pantangan-pantangan yang harus ditaati untuk terhindar dari hal-
hal buruk yang akan terjadi pada kehamilannya dan juga bayi yang ada
dalam kandungannya.

Berbagai Pantangan
Menurut data yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber,
bahwa pantangan-pantangan bagi seorang wanita hamil adalah sebagai
berikut:

Page
17
a. Aja mangan utawa adus ing wayah wengi,mundhak anake
gampang kena sawan.
[Jangan makan atau mandi di waktu malam, karena dapat
menyebabkan si anak kelak bakal mudah terkena sawan].
Tidak boleh makan di waktu malam, karena wanita tersebut akan
rentan dengan penyakit pencernaan. Sedangkan jika tidak boleh mandi
malam, karena wanita tersebut akan mudah terkena penyakit rematik.
Perihal ‘anaknya akan mudah terkena sawan’ hanyalah cara agar
pantangan tersebut tidak dilanggar..
b. Aja mangan urang utawa yuyu.
[Jangan makan udang dan kepiting].
Ada benar dan ada salahnya perihal wanita hamil dilarang
mengkonsumsi ikan lele, udang, dan kepiting. Selama mengkonsumsi
makanan seafood tersebut masih dalam batas yang wajar, tidak akan jadi
masalah.
Namun jika terlalu banyak mengkonsumsi ikan lele, udang, dan
kepiting yang merupakan ikan-ikan berkolesterol tinggi, tentu akan
menjadi masalah untuk kehamilan.
c. Aja mangan kweni lan duren, amarga bisa keguguran.
[Jangan makan buah kweni dan durian, karena bisa keguguran].
Tidak boleh makan buah kweni dan durian, karena kedua buah
tersebut bisa menyebabkan bayi mengalami keguguran.

Pantangan Melahirkan
Ketika masih dalam proses kehamilan, wanita hamil sebaiknya
memanfaatkan moment-moment tersebut untuk merasakan perkembangan
bayi dalam kandungannya. Karena tidak semua wanita dapat merasakan
kehamilan dan melahirkan seorang anak di dunia.
Setelah melahirkan, wanita akan memasuki masa nifas yang
berlangsung selama 40 hari. Sehingga wanita Jawa memiliki pantangan-
pantangan yang harus ditaati.
Berikut pantangan-pantangan setelah melahirkan:
 Aja saresmi salawase patang puluh dina.
[Jangan berhubungan badan dengan suami selama empatpuluh hari].
Artinya, seorang wanita dianjurkan agar tidak melakukan hubungan
seks selama 40 hari setelah melahirkan. Karena hal itu akan mengganggu
kesehatannya. Organ vital yang belum sepenuhnya sembuh akan menjadi
lebuh parah lukanya akibat hubungan seks tersebut. Karenanya, suami
hendaklah tidak memaksakan istrinya untuk berhubungan seks. Apabila
pantangan itu dilanggar, maka sang ibu akan berpeluang besar untuk
hamil.
 Aja mangan iwak loh utawa laut, sartane daging pitik.

Page
18
[Jangan makan ikan air tawar atau laut, dan daging ayam].
Sewaktu luka-luka bekas melahirkan belum sembuh di masa nifas,
seorang wanita dilarang menyantap ikan air tawar dan laut, serta daging
ayam. Karena makanan tersebut justru akan memperparah luka.

6. MADURA

Perilaku Kebudayaan Masyarakat Madura yang Mendukung Kesehatan


Karena pentingnya kesehatan bagi seseorang, maka masyarakat tradisional
Madura memiliki mekanisme untuk menjaga kesehatannya. Jauh sebelum
melakukan upaya-upaya yang sifatnya pengobatan, masyarakat telah memiliki
konsepsi pencegahan agar tidak terjadi suatu musibah yang disebut sakit maupun
penyakit. Diantaranya adalah:
1. Tata Letak Bangunan
Konsepsi pencegahan terhadap penyakit ini pertama-tama dimulai dari
lingkungan rumah. Komponen rumah yang perlu mendapatkan perhatian agar
dapat menghindarkan dari berbagai ancaman (termasuk penyakit) adalah
pemilihan tempat dan pengaturan letak bangunan (tata letak) atau yang dikenal
sebagai hong sui dalam kebudayaan China.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Madura mengenal dua hal yang
harus dihindari (menjadi pantangan) dalam memilih tempat untuk perumahan,
yaitu :
1. Tempat (tanah) yang “nombak lorong” : yaitu tempat yang berhadapan lurus
dengan jalan umum, baik jalan besar ataupun kecil. Tempat seperti ini akan
memungkinkan pintu rumah atau pintu pekarangan rumah akan berada lurus
dengan arah jalan. Tempat seperti ini menurut keyakinan orang madura akan
memberikan kegoncangan dalam hidup, termasuk penyakit.
2. Tempat (tanah) yang “nombak tobun”. Tobun adalah sawah atau ladang.
Nombak tobun artinya berhadapan lurus dengan sawah atau ladang. Menurut
kepercayaan, tempat yang demikian akan menyebabkan penghuninya mudah
terserang penyakit.
Masih ada konsep lain yang ditemukan di desa Gadu Barat Ganding Sumenep
yaitu konsep “Nombak Songai” dan “Nombak Soksok”. Nombak Sungai adalah
posisi rumah atau bangunan rumah yang berada di pinggir sungai dan lurus
dengan sungai yang memanjang dari arah manapun, walaupun akhirnya sungai
tersebut berbelok di samping pekarangan rumah. Sedangkan “Nombok Soksok”
adalah selokan panjang dan lurus dengan bangunan rumah.
Sementara itu ada posisi tempat mendirikan rumah yang menjadi idaman orang
madura ialah pancoran emas, yaitu tanah di dataran yang agak miring ke timur
laut. Posisi ini jika didapatkan menyebabkan penghuninya memperoleh kesehatan,
kesejahteraan dan kebahagiaan. Umumnya masyarakat masih mengetahui konsep
Pancaran Emas. Menurut mereka tanah yang masuk kategori pancoran emas

Page
19
adalah tanah yang asli atau secara geografis memang berposisi miring ke timur
laut, bukan rekayasa manusia seperti pancoran (jalan keluar air) di atap Ka’bah.
Masyarakat masih sangat mematuhinya karena apabila seseorang membangun
rumah di tanah pancoran emas semua usaha ekonominya diyakini akan berhasil
dan sukses, hartanya dengan mudah datang tanpa diduga sehingga dengan ia akan
“Tekah Hajet” (mudah naik haji). Semua usahanya barokah (sera’ berkat: Madura)
tidak usah banyak, pasti akan lebih dari kebutuhan sehari-hari, penghuninya bakal
tentram, akur dan sakinah serta terhindar dari segala penyakit yang datang dari
syetan. ( Afendi, 2003)
Dari aspek tata letak bangunan (arsitektur), orang Madura mengenal konsep
taneyan lanjang. Konsep penataan pemukiman secara adat ini menyiratkan
kearifan lingkungan karena tata letak bangunan rumahnya diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik dan menyisakan
halaman yang panjang. Taneyan lanjang ini menyiratkan penataan ruang yang
berwawsan kesehatan lingkungan. Kompleks pemukiman yang masih
mengindahkan warisan leluhur ini mudah kita jumpai di pelosok desa di Sumenep.
Sementara itu di daerah perkotaan atau pinggiran jalan sudah jarang ditemukan. (
Rifai, 1994)
Disamping konsep taneyan lanjang, orang madura juga memiliki konsep lain
yang terkait dengan pengaturan pekarangan dan sumur serta rumah. “Konsep
Pangkalan” dan pengaturan bangunan dalam pekarangan dan sumur. Ada
kepercayaan lain dalam membuat jalan masuk pekarangan rumah dimana setiap
sisi pekarangan harus dibagi 9 dan setiap bagian tersebut memiliki pengaruh atau
khasiat tersendiri bagi penghuninya baik negatif maupun positif, termasuk aspek
kesehatan. ( Afendi, 2003 )
Untuk memperoleh dampak kesehatan bagi penghuninya maka dalam
membangun rumah masyarakat Madura tidak dapat dilepaskan dengan tradisi
upacara selamatan. Upacara selamatan dalam membangun rumah di Madura
banyak macamnya antara desa berbeda-beda.( Afendi, 2003 )
2. Tradisi (Upacara) Selamatan
Konsepsi pencegahan terhadap suatu penyakit yang kedua tampak dari tradisi
upacara ritual yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia madura. Terdapat
upacara adat yang didalamnya dilakukan permohonan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan hidup kepada Tuhan. Upacara tersebut meliputi upacara nandhai
(jika seorang istri ada tanda-tanda hamil), upacara pelot pertama (bila kehamilan
mencapai 3 bulan), upacara pelot betteng atau pelet kandhung (jika kehamilan
mencapai usia 7 bulan), upacara kelahiran (menjelang kelahiran), upacara toron
tanah (jika bayi telah lahir berusia 7 bulan) dan upacara khitan (usia 10 tahun,
bagi anak laki-laki). (Abdurachman, 1999)
Ada satu lagi ritual masyarakat madura berkaitan dengan upaya penolakan
terhadap kemungkinan terjadinya bala’ (musibah, wabah penyakit). Upacara adat
ini disebut Rokat Tolak Balak. Misalnya di suatu tempat terjadi berjangkit wabah

Page
20
penyakit muntah dan berak (muntaber), tentu hal ini sangat merisaukan
masyarakat. Maka kemudian datanglah seorang berilmu (kiyahi) yang
menyarankan perlunya dilakukan upacara rokat dengan bahan upacara yang sudah
ditentukan.
Bahan upacara yang diperlukan terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Bahan dari tumbuhan misalnya bigilan (biji buah nangka = panjilan) yang ditaruh
di leppe’ (piring kecil atau piring untuk cangkir) untuk upacara nandhai. Jumlah
bigilan tergantung umur kehamilan, jika kehamilan usia 1 bulan, maka ditaruh
sebuah bigilan, jika usia kehamilan bertambah 2 bulan, maka ditaruh 2 buah
bigilan, dan seterusnya. Bunga rampai yang terdiri dari kembang babur, dua buah
kelapa gading, jamu tradisional dek ceceng (bahannya : temu, jerango, kunyit,
daun pepaya), jamu bengkes, dan cengkele serta nasi ketan untuk upacara pellet
beteng atau pellet kandhung. Bubur nasi dengan gula merah, bunga telon (kantil,
mawar, kenanga) untuk upacara rokat. Bahan dari hewan terdiri dari ayam, telur
dan ayam polos (putih atau hitam) untuk upacara daur hidup dan upacara rokat
tolak bala’.

3. Tradisi Perawatan Tubuh Dan Kecantikan


Konsepsi pencegahan terhadap suatu penyakit yang ketiga tampak dari
kebiasaan masyarakat untuk selalu merawat kesehatan dengan berbagai ramuan.
Untuk perawatan tubuh (fisik) seseorang terdapat lebih dari 10 macam ramuan.
Perawatan yang dilakukan mulai dari bagian tubuh paling atas (mahkota) yaitu
rambut, bagian muka, mata, telinga dan hidung hingga perawatan tubuh bagian
bawah (kaki). Perawatan muka tidak saja berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga
kesegaran dan kecantikan. Keramas dengan air abu merang, bedak lulur dengan
meniran, gosok gigi, pembersihan lubang hidung dan telinga adalah perawatan
mahkota tubuh. (Handayani, 2003)
Bagian tubuh di bawah mahkota yang mendapat perhatian adalah bagian dada
dan perut. Bagian dada (khususnya wanita) yang memperoleh perhatian cukup
adalah payudara. Perawatan payudara ditujukan agar bagian ini nampak montok.
Perawatan dilakukan dengan pemijatan dan meminum ramuan. Bagi yang sedang
memberikan ASI pada anaknya, perawatan dilakukan deengan meminum ramuan
kejja atau daun katu’ dengan tujuan memperlancar ASI. Sebaliknya, pada bagian
perut perawatan justru ditujukan untuk merampingkan. Ramuan yang digunakan
adalah “galian singset”.
Bagian tubuh lain yang mendapatkan perhatian cukup besar adalah bagian
kemaluan. Terutama bagi wanita, bagian ini merupakan organ yang sangat
dipentingkan dalam perawatan. Ramuan untuk perawatan alat reproduksi wanita
sering disebut “sari rapet”, “rapet wangi” atau “galian rapet”. Ramuan ini sangat
popular dan menempati rangking tertinggi dalam pembuatan maupun penjualan
ramuan di seluruh Madura. Ramuan ini sangat dikenal oleh wanita remaja dan
dewasa. Efek ramuan secara kesehatan akan menghilangkan keputihan, yaitu

Page
21
penyakit yang sangat umum dijumpai pada vagina. Secara kemesraan hubungan
suami istri ramuan ini diakui akan meningkatkan rasa kepuasan hubungan dan
keharmonisan rumah tangga.
Ramuan perawatan muka belum ditemukan ragamnya yang dikenal masyarakat
adalah bedak lulur berbentuk bundar yang dipakai ketika habis mandi atau
sebelum tidur. Bahan yang digunakan adalah beras yang direndam 1 cangkir,
kunyit/temu lawak/temu kuning sebesar telur itik, beng ramuk (Madura)
secukupnya (sepeti pohon sereh, tapi akarnya harum) seluruh bahan dihaluskan
dan dibuat bundaran kecil seperti telur cecak (bedak pelkeran : Madura).
Ramuan Untuk penghilang bau badan dan bau vagina, menggunakan sa’ang 21
biji halus, sirih temu urat 7/21 lembar. Daun delima putih 1 genggam caranya
dimasak dengan 2 gelas menjadi 1 gelas, diminum tiap mau tidur atau agi hari
lakukan tiap 2x seminggu
Ramuan khusus untuk perawatan penis belum ditemukan. Beberapa penjual jamu
memang menyediakan penis oil yang diproduksi dari luar Madura. Minyak ini
konon digunakan untuk memperbesar ukuran penis.
Manusia yang hidup merupakan kesatuan dari jiwa dan raga. Dimensi
kehidupan terdiri dari banyak aspek, mulai dari aspek fisik, aspek psikis, aspek
sosial, aspek ruhani, aspek budaya hingga aspek emosi. Interaksi manusia dengan
lingkungan sosial dan budayanya akan mempengaruhi dimensi kognitif,
mempengaruhi dimensi fisik maupun dimensi kesehatan. Aspek lingkungan lokal
yang memberikan ruang bagi terjadinya interaksi individu, kelompok indiviodu
maupun masyarakat memberikan corak tersendiri terhadap pola pikir dan budaya,
termasuk cara pandang terhadap kesehatan, dan pencegahan penyakit. Dari
perspektif inilah munculnya tradisi masyarakat dalam bidang kesehatan yang
memiliki nilai kebenaran berdasarkan pengalaman spasial. Konsepsi kesehatan
menurut budaya Madura adalah salah satu representasi dari tradisi lokal di bidang
kesehatan yang memiliki keterbatasan dari sisi spasial. (Achmadi, 1998)
Kesehatan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan
yang menunjukkan tidak hanya absennya penyakit saja melainkan juga suatu
kondisi yang baik secara sosial, mental, spiritual dan aspek lainnya. Kesehatan
dapat diperoleh dari berbagai sebab (input). Masyarakat tradisional meyakini
bahwa kecuali penyebab yang bersifat lahiriah (fisikal), kesehatan juga dapat
disebabkan oleh hal-hal yang bersifat non lahiriah dan oleh karenanya tidak
tampak (ghaib). Dalam merespon penyebab terjadinya gangguan kesehatan inilah
setiap masyarakat dapat memiliki variasi dalam hal cara mengatasi, cara
mencegah dan juga upaya promotifnya. Sangat dimaklumi jika secara tradisional,
terdapat budaya masyarakat untuk memperoleh hidup sehat, mencegah terjadinya
gangguan penyakit melalui suatu upaya yang berupa konsep pantangan atau
anjuran dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam pendirian rumah tinggal,
ritual atau seremonial, dan konsep perawatan tubuh.

Page
22
Dalam hal pembangunan rumah, ilmu kesehatan modern hanya berbicara
mengenai struktur bangunannya. Misalnya bangunan rumah hendanya memiliki
ventilasi dan pencahayaan yang baik. Ilmu kesehatan modern tidak berurusan
dengan dimana rumah itu akan dibangun, bagaimana posisinya maupun kapan
saatnya membangun yang sehat. Sementara itu ilmu kesehatan tradisional
menjangkau masalah yang lebih pelik lagi. Tradisi budaya masyarakat
memberikan tuntunan dalam membangun rumah tinggal sampai pada posisi tanah
tempat rumah akan didirikan, arah hadap dari rumah maupun waktu yang baik
untuk memulai pembangunan rumah. Semua pertimbangan tradisional ini adalah
terkait erat dan dalam kerangka kesehatan penghuninya yang dapat
dikelompokkan sebagai upaya pencegahan maupun promosi kesehatan.
Dalam hal upacara selamatan, tentu ilmu kesehatan modern steril dari
masalah ini. Dunia kesehatan modern tidak mengenal sama sekali metode
pencegahan suatu wabah penyakit melalui ritual selamatan. Ritual selamatan
walaupun secara isi memiliki harapan akan kehidupan seseorang atau sekelompok
orang yang sehat tetapi proses pemerolehannya tidak dikenal sebagai cara atau
metode operasional kesehatan modern. Sementara itu ilmu kesehatan tradisional
dengan mudah dapat menjabarkan secara leluasa fungsi dan manfaan ritual
sebagai sarana pencegahan suatu penyakit.
Satu hal yang relevan dan memiliki alasan yang masuk akal menurut
kesehatan modern adalah promosi kesehatan dengan menggunakan perawatan
tubuh dan ramuan tradisional. Pemakaian unsur-unsur alam berupa mineral,
hewan maupun tumbuhan dikenal oleh ilmu kesehatan modern sebagai cara untuk
memperoleh kesehatan. Bahkan ilmu pengobatan modern sampai saat ini banyak
yang mendasarkan pada penggunaan unsur alam sebagai cara memperoleh
kesehatan. Karena unsur alam diketahui mengandung senyawa tertentu yang
berkhasiat untuk penyembuhan atau peningkatan derajat kesehatan..
Sekalipun tidak bergayut langsung dengan ilmu kesehatan modern, tetapi
unsur-unsur budaya masyarakat yang dapat dikelompokkan dalam pencegahan
dan promosi kesehatan dapat diterima secara logika. Dalam aspek tata letak
bangunan, nilai tradisional yang dikenal sebagai taneyan lancang memperhatikan
unsur penataan bangunan yang sehat. Apalagi kesehatan tidak hanya berkaitan
dengan aspek fisik semata, melainkan juga aspek sosial dan ruhani. Pola
hubungan antara manusia dengan lingkungan sosial dapat mencapai taraf
kesehatan sosial dengan dibina oleh pranata sosialnya. Taneyan lancang
merupakan salah satu produk pranata sosial yang memberikan kemungkinan
untuk mencapai kesehatan sosial. Alasan yang sama dapat diberlakukan pada
aspek kesehatan ruhani. Pemahaman masyarakat terhadap alam tidak hanya
terbatas pada alam nyata (dunia) saja, tetapi meliputi dunia ghaib. Dunia ghaib
memiliki kontribusi pada terpeliharanya kesehatan yang manifest pada tubuh
sebagai perwujudan alam nyata. Aspek ritual dan seremonial masyarakat
merupakan pengejawantahan dari interaksi alam nyata dan alam ghaib yang

Page
23
keseimbangnnya berdampak pada terpeliharanya kesehatan dan terhindarnya dari
berbagai gangguan kesehatan.

Kesimpulan perilaku masyarakat madura yang mendukung kesehatan


1. Upaya kesehatan tradisional Madura memiliki dua komponen utama, yaitu
upaya pencegahan (preventive) dan pengobatan (kurativ). Konsepsi pencegahan
tradisional dilakukan jauh hari sebelum terjadinya suatu gangguan terhadap
kesehatan. Upaya pencegahan ini dimulai dengan pemilihan tempat tinggal yang
tidak boleh melanggar ketentuan tradisi, upacara ritual selamatan, dan
pemeliharaan kesehatan dengan selalu meminum ramuan tradisional dan
penjagaan kesehatan lainnya. (Afendi, 2003)
2. Konsepsi pencegahan gangguan kesehatan secara tradisional Madura yang
tertuang dalam konsep mendirikan rumah meliputi larangan “nombak tobun” dan
“nombak lorong” dan anjuran pancoran emas, dan taneyan lanceng. (Afendi,
2003)
3. Konsepsi pencegahan yang tampak dari upacara ritual selamatan meliputi rokat
tolak balak, ritual siklus hidup dan ritual lainnya. (Abdurachman, 1999)
4. Konsepsi promosi kesehatan tampak dari perilaku perawatan tubuh pada bagian
kepala hingga kaki dengan menggunakan cara dan ramuan tertentu sehingga tidak
hanya kesehatan semata yang diperoleh, melainkan juga kebugaran dan atau
kecantikan. (Handayani, 2003)
5. Konsepsi pencegahan dan promosi kesehatan tradisional Madura memiliki
unsur-unsur upaya kesehatan yang sebagian tidak sama dengan konsepsi
pencegahan dan promosi kesehatan menurut ilmu kesehatan masyarakat (modern),
akan tetapi sebagian yang lain memiliki unsur-unsur yang sama. Sekalipun
demikian tidak bertentangan antara kesduanya, bahkan memiliki tujuan yang sama
ialah memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Agoes Azwar,
2000)

Perilaku Kebudayaan Masyarakat Madura yang Menyimpang Kesehatan


- Larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nanas, ketimun dan lain-
lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat
madura. ( Achmadi, 1998 )
- Di daerah madura, kebanyakan ibu hamil masih mempercayai dukun beranak
untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan di rumah. Pemilihan dukun
beranak sebagai penolong persalinan pada dasarnya disebabkan karena beberapa
alasan antara lain dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat
membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta
merawat ibu dan bayi. ( Achmadi, 1998 )
- Faktor nikah pada usia muda yang masih banyak dijumpai di daerah madura.
(Agoes Azwar, 2000)

Page
24
- Penggunaan ramuan-ramuan tradisional, yang belum tentu ramuan tersebut
benar kegunaannya.( Effendy, N., 1995)
1. Pola Makan Masyarakat Madura
Dari pendapat masyarakat Madura didapat penjelasan pola makan masyarakat
Madura, diantaranya:
- Pada ibu hamil banyak mengkonsumsi daun singkong. ( Effendy, N., 1995)
- Pada daerah pesisir sebagian masyarakat mengkonsumsi ikan hasil laut. (
Effendy, N., 1995)
- Sebagian masyarakat mengkonsumsi nasi jagung dan ketela pohon. (Agoes
Azwar, 2000)
- Suka makan – makanan yang asin. ( Effendy, N., 1995)
1. Penyakit yang Sering Terjadi pada Masyarakat Madura
- Penyakit kulit karena sebagian masyarakat madura banyak yang tinggal
didaerah pesisir. (Achmadi, 1998)
- Infeksi karena sebagian masyarakat madura masih menggunakan teknik
tradisional dalam menangani luka. Sehingga kesterilannya kurang. (Achmadi,
1998)
- Pernafasan, karena daerah madura cuacanya panas, sehingga banyak debu yang
berhamburan yang bisa menyebabkan ganggguan pernafasan. (Achmadi, 1998)

7. INDRAMAYU

Kabupaten Indramayu adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat,


Indonesia . ibu kotanya adalah Indramayu yang merupakan pusat pemerintahan,
sedangkan titik keramaian justru berada di kecamatan Jatibarang dan Haurgeulis,
hal ini dikarenakan di Jatibarang terdapat pusat pasar dan memiliki akses yang
mudah seperti jalur pantura dan stasiun kereta api.
Indramayu memiliki pengobatan tradisional yang salah satunya
menggunakan tanaman yang bernama Keladi Tikus. Keladi Tikus mengandung
zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan memproduksi mediator
sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Keladi tikus
dipakai sebagai obat penyembuh penyakit kanker yang penggunaannya disarankan
dilakukan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi atau
radioterapi.
Keladi tikus memiliki banyak manfaat terutama untuk penyembuhan
kanker dan juga berbagai penyakit lainnya. Keladi tikus memiliki banyak zat umbi
dan juga daunnya. Namun untuk penyembuhan kanker, keladi tikus banyak
dimanfaat umbinya dibandingkan dengan daunnya. Rasa daunnya begitu pahit
namun khasiatnya sangat ampuh. Keladi tikus juga termasuk dalam tanaman
beracun diperlukan penanganan khusus sebelum dikonsumsi. Manfaat keladi tikus
untuk kanker adalah sebagai berikut :
a. Keladi tikus menghambat dan menyembuhkan sel kanker

Page
25
Manfaat keladi tikus yang pertama adalah untuk masalah kanker.
Pertumbuhan sel kanker bisa disembuhkan dengan umbi dan daun keladi tikus.
Untuk bisa mengobati dan mencegah penyebaran sel kanker. Keladi tikus akan
mnggunakan zatnya untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Zat yang
terkandung tersebut adalah :
 Ribosome inacting protein atau RIP : mencegah penyebaran sel kanker dan
mengahncurkan sel-sel kanker didalam tubuh tanpa harus merusak sel-sel
normal didalam tubuh
 Antioksidan : menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah
kerusakan gen pada penderita kanker
 Zat kurkumin : mengaktifkan mediator atau perantara.

b. Keladi tikus mengobati kanker payudara


Kanker payudara merupakan kanker ganas yang bisa membunuh siap saja.
Posisinya mendudukin peringkat nomor 2 kanker mematikan di Inonesiasetelah
kanker serviks. Keladi tikus bisa digunakan untuk herbal penyembuhan kanker
payudara. Zat yang dapat mengobati kanker payudara :
 Etanol : mencegah penyebaran sel kanker di payudara.
 Typhonium : detoksifikasi dan mncegah penyebaran sel kanker

8. SUBANG

Kabupaten Subang adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan, provinsi


Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Subang. Kabupaten ini berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, kabupaten Indramayu di timur, kabupaten Sumedang
di tenggara, kabupaten Bandung Barat di selatan, serta kabupaten Purwakarta dan
kabupaten Karawang di barat.
Menurut penelitian yang telah dilakukan di Subangtentang spesies
tumbuhan obat. Sirih merupakan spesies tertinggi sebesar 35,19%. Cara
pengolahan spesies tumbuhan obat oleh masyarakat di kabupaten Subang yaitu
direbus, diseduh, situak, dicampurkan kedalam makana, direndam dalam air dan
lain-lain.
Manfaat daun sirih untuk kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat daun sirih beserta cara membuatnya
1. Mengobati penyakit asma
Caranya yaitu siapkan 4-5 daun sirih, rebus daun tersebut dalam 2 gelas air
sampai tersisa 1 gelas saja. Minum rebusan tersebut dengan rutin
setidaknya 2-3 gelas sehari.
2. Obat luka bakar ringan
Caranya yaitu tumbuk 3-5 lembar daun sirih merah dengan 2 sendok teh
madu. Oleskan pada luka sehari dua kali
3. Mengobati demam berdarah

Page
26
Rebus 5-6 daun sirih dalam 2 gelas air sampai tersisa setengahnya. Minum
air rebusan 2 kali sehari secara rutin
4. Mengatasi masalah keputihan
Caranya yaitu rebus 5-10 daun sirih merah dalam 250ml air kemudian
tiriskan, setelah itu saring airnya, dan gunakan untuk membasuh daerah
kewanitaan.
5. Obat gusi berdarah
Rebus 10 lembar daun sirih merah dengan 4 gelas air sampai mendidih.
Gunakan air rebusan tersebut untuk berkumur setidaknya 3 kali dalam
sehari

Beberapa contoh pengobatan tradisional lainnya yang tidak terlepas dari


tumbuhan dan buah-buahan yang bersifat alami,yaitu :
1. Daun dadap sebagai penurun panas dengan cara ditempelkan di dahi.
2. Temulawak untuk mengobati sakit kuning dengan cara di parut, diperas
dan airnya diminum 2 kali sehari satu sendok makan, dapat ditambah
sedikit gula batu dan dapat juga digunakan sebagai penambah nafsu
makan.
3. Akar ilalang untuk menyembuhkan penyakit hepatitis B.
4. Mahkota dewa untuk menurunkan tekanan darah tinggi, yakni dengan
dikeringkan terlebih dahulu lalu diseduh seperti teh dan diminum
seperlunya.
5. Brotowali sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri, peredam panas,
dan penambah nafsu makan.
6. Jagung muda (yang harus merupakan hasil curian = berhubungan dengan
kepercayaan) berguna untuk menyembuhkan penyakit cacar dengan cara
dioleskan dibagian yang terkena cacar.
7. Daun sirih untuk membersihkan vagina.
8. Lidah buaya untuk kesuburan rambut.
9. Cicak dan tokek untuk menghilangkan gatal– gatal.
10. Mandi air garam untuk menghilangkan sawan.
11. Daun simbung dan daun kaki kuda untuk menyembuhkan influenza.
12. Jahe untuk menurunkan demam / panas , biasanya dengan diseduh lalu
diminum ataupun dengan diparut dan detempelkan di ibu jari kaki.
13. Air kelapa hijau dengan madu lebah untuk menyembuhkan sakit kuning
yaitu dengan cara 1 kelapa cukup untuk satu hari ,daging kelapa muda
dapat dimakan sekaligus.

9. YOGYAKARTA
Daerah istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara
Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa
Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah dan Samudera Hindia . Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini
terdiri atas satu kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78
kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi

Page
27
3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta
memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2[5].

Pengobatan Tradisional Yogykarta


1. Belimbing Wuluh

Manfaatnya :
• Mengatasi sakit gigi
• Membantu menurunkan tekanan darah tinggi ( Hipertensi)

2. Tanaman Alpukat

Manfaatnya :
• Pencegah penyakit Kanker
• Menurunkan kolestrol
• Mengobati sakit maag

3. Cempaka Putih

Manfaatnya :
• Mengobati Vertigo
• Mengatasi Sinusitis
• Mengobati batuk berdahak

Page
28
4. Tanaman Brotowoli

Manfaatnya :
• Mengobati luka seperti memar
• Mengobati kencing manis
• Mengobati diabetes

5. Keji Beling

Manfaatnya :
• Sebagai obat batu ginjal
• Mengobati kencing manis
• Menurunkan kolestrol
6. Temulawak (curcuma manthoriza roxb)

Manfaatnya :
 Mengatasi gangguan ginjal
 Melancarkan pencernaan.

7. Air kelapa hijau dengan madu lebah.

Page
29
Manfaatnya :
 Membantu orang yang terkena tekanan darah rendah dan mengurangi
resiko terkena serangan jantung.
 Untuk melarutkan batu ginjal karena air kelapa mengandung kalium.
 Mencegah kram otot dan menguatkan otot tulang.

10. CILACAP

Kabupaten Cilacap adalah salah satu kebupaten di Provinsi Jawa Tengah.


Ibu kotanya adalah Kota Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten
Brebes dan kabupaten Banyumas di utara, kabupaten Banyumas dan kabupaten
Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta kabupaten Ciamis, kota
Banjar dan kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Kesehatan menurut keluarga Cilacap sejak zaman dahulu, praktik
keperawatan dalam keluarga Cilacap di pengaruhi oleh nilai-nilai pra-islam dan
islam. Dominasi pra-islam sangat sangat berpengaruh terhadap praktik
keperawatan keluarga Cilacap. Praktik menggunakan orang pintar (dukun) masih
mendominasi dalam menolong anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan, terutama dipelosok-pelosok desa. Mereka masih percaya dan yakin
bahwa orang menjadi sakit karen disebabkan gangguan makhluk halus (setan),
untuk mengusir makhluk tersebut dukun menggunakan mantra-mantra dalam
bahasa sanskerta atau bahasa jawa kuno.
Selain itu, juga dukun menggunakan sesaji yang berupa kembang setaman
dan makanan serta membakar dupa (kemenyan). Selain itu, banyak keluarga
Cilacap yang masih mempertahankan cara pengobatan warisan leluhur yang
berupa jamu / ramuan tradisional.

11. BADUY

KEBUDAYAAN BANTEN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN


Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah paling
barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi
Jawa Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan

Page
30
keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya
berada di Kota Serang.

KEBUDAYAAN SUKU BADUY


Suku Baduy secara umum masih terikat oleh aturan-aturan tradisional
(pikukuh). Salah satu pikukuh mengatakan lojor teu meunang dipotong, Pendek
teu meunang disambung, yang berarti "apa yang lama mungkin tidak dipotong,
apa yang pendek mungkin tidak terhubung berarti pikukuh yang terlibat adalah
bahwa yang tidak berubah sesuatu atau apa pun, atau tidak menerima apa yang
tersedia tanpa meningkatkan atau mengurangi apa yang tersedia. Ini juga termasuk
tidak menerima barang yang modern atau barang yang dibuat di pabrik-pabrik.
Perjuangan batin Baduy Luar adalah antara disatu sisi mencoba untuk
melestarikan adat istiadat nenek moyang mereka, tetapi di sisi lain tangan
mencoba untuk mengikuti perkembangan dalam modernitas dan di lingkungan
mereka. Hal ini tercermin dalam isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan. Jika
Baduy jatuh sakit, dilema ini adalah untuk memilih antara pengobatan medis
modern yang semakin mudah diakses dengan konsekuensi melanggar tradisi lokal,
atau menggunakan ramuan tradisional dimana pengetahuan lokal menurun dengan
konsekuensi yang lebih sulit untuk mendapatkan jenis terapi.
PENGOBATAN TRADISIONAL BADUY
Mengenai tanaman berkhasiat obat, sebenarnya sangat banyak jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan. Hanya saja seiring dengan perjalanan
waktu dan dinamika dalam perikehidupan masyarakat, maka banyak jenis
tanaman yang masih dikenal dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Baduy
sebagai obat. Dari bebagai banyak jenis tanaman, tanaman yang paling sering
digunakan sebagai obat adalah:

1. daun aceh (rambutan = Nephelium lappaceum L.)

Manfaat
1. dapat menurunkan kecemasan
2. dapat menghentikan penyebaran penyakit kanker

Page
31
2. cecendet (ciplukan = Physalis peruvianaL.), cangkudu (mengkudu =
Morinda citrifoliaL)

Manfaat
1. mengobati flu
2. mengobati radang tenggorokan

3. cikur (kencur = Kaempferia galanga L.

Manfaat
1. mengobati masuk angin
2. meredakan batuk

4. harendong (senggani = Melastoma malabathicum L.),

Manfaat
1. bersifat analgetik untuk meringankan dan meredakan rasa nyeri/sakit
2. bersifat anti-inflamasi yang berguna untuk mengatasi peradangan

Page
32
5. jahe (jahe= Zingiber officinale Rosc.),

Manfaat
1. Melancarkan peredaran darah
2. Mengobati migrain
3. Menurunkan berat badan

6. jukut eurih (alang-alang = Imperata cylindrica (L.)Beauv.),

Manfaat
1. melancarkan buang airkecil
2. mengatasi hipertensi

7. jukut wisa (jarong = Achyranthes aspera L.)

Page
33
Manfaat
1.mengobati radang tenggorokan
2. mengobati gondongan

8. kadaka (sisik naga =Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.)

Manfaat
1. menyembuhkan radang
2. menghilangkan nyeri saat sakit perut

9. laja goah (lengkuas gajah = Alpiniagalanga (L.) Willd.),lame putih (pulai


= Alstonia scholaris L.),

Manfaat
1. menurunkan demam
2. memberikan kenyamanan diperut
3. mengurangi risiko kanker

10. empuyang emprit (lempuyang pahit = Zingiber amaricans)

Page
34
Manfaat
1. meredakan demam
2. mencegah terjadinya sel kanker

11. panglay (bangle = Zingiber pupureum)

Manfaat
1.mencegah dan mengatasi peradangan
2. meredam rasa nyeri/sakit

12. sirsak (sirsak = Annona muricata L.), dan singugu (senggugu =


Clerodendronserrature).

Page
35
Manfaat
1. meningkatkan daya tahan tubuh
2. mencegah dan mengobati sel kanker

Praktik Budaya Perawatan Kehamilan


Penentuan seorang wanita sedang hamil di suku Baduy Dalam menurut salah
seorang informan sangat subjektif, yaitu selain tidak mendapati dirinya
menstruasi bulanan, seorang isteri sendiri ada “rasa” kalau dirinya hamil.
Fenomena tabir mimpi juga salah satu yang diyakini sebagai pertanda
kehamilan, demikian yang disampaikan oleh suami ASa (14 tahun) seorang ibu
nifas. “…waktu isteri saya hamil, saya mimpi ada orang memberi saya
golok…ujungnya tumpul. wah ini pertanda kalau janin yang dikandung isteri
saya bakalan anak perempuan…” [AS, 20 tahun : Mei 2014]
Wanita hamil di suku Baduy Dalam, ritual yang dijalani yaitu tradisi Kendit,
ritual saat usia kehamilan tujuh bulan dengan cara datang ke Puun (nyareat)
dengan membawa seupaheun (sirih, gambir dan apu) dan kanteh hideung (gelang
kain berwarna hitam). Kanteh Hideung diberi mantra dan dipakai selama 3 hari 3
malam. Makna Kendit ini diharapkan prosesi kelahiran berjalan lancar. Selain
tradisi kendit ada tradisi Ngaragap beuteung (pijit dibagian perut) oleh Paraji
(dukun beranak) sambil diusap menggunakan koneng bau.
Selain dipijit, ibu hamil meminta jampi-jampi bagi keselamatan ibu dan janin
yang dikandung. Jampe-jampe (mantera) dari paraji melalui media panglai ada
yang dimakan, ada yang dibawa-bawa di badan sebagai perlindungan diri
(tumbal). Namun tradisi Ngaragap beuteung tidak wajib tergantung masing-
masing individu termasuk juga untuk waktunya. Ngaragap Beuteung bisa
dilakukan sebulan dua kali atau sebulan sekali bahkan tidak sama sekali.
“…pijit pada bagian perut ibu hamil tidak wajib, itu tergantung masing-masing
individu. Ada yang setiap bulan datang ke saya (paraji), ada yang tidak sama
sekali. Ada yang cumaminta di syareatan (mantera-mantera) saja supaya proses
melahirkan lancar…” [NN, 55 tahun : Mei 2014]
Seperti penuturan salah seorang tokoh pemuda Suku Baduy Dalam, AK
(28 tahun), menjelaskan selain tradisi ada juga beberapa pantangan selama masa
kehamilan baik pantangan perilaku juga makanan. Pantangan tidak hanya
berlaku bagi ibu yang sedang hamil namun juga bagi suaminya. “…waktu isteri
saya hamil, saya tahan-tahan jaga perilaku. Saya kan lama nunggu 4 tahunbaru
dipercaya punya anak, jadi yaa pantanganpantangan dihindari…”
[AK,28tahun:Juni2014]

Pantangan selama ibu hamil


Pantangan selama hamil, isteri harus berjalan didepan suami, tidak boleh
keluar rumah setelah senja hari, cara membawa kayu bakar posisinya congokna

Page
36
kahareup. Pada hari rabu dan sabtu ibu hamil tidak boleh dipijat, dilarang
mengenakan apapun di bagian leher baik itu kalung ataupun syal. Sedangkan
pantangan makanan diantaranya adalah dilarang mengkonsumsi sambal, durian,
petai, nenas bisa mengakibatkan panas pada janin.
Pantangan lainnya, saat kehamilan memasuki bulan tua tidak boleh
mengkonsumsi obatobatan kimia sampai setelah bayi dilahirkan. Alasan tidak
diberikan obat-obatan selama kehamilan ditakutkan berdampak pada janin yang
dikandung, kacang mentah (buat anak cacingan); cai panas (janinnya nanti
kepanasan). Makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh wanita yang sedang
hamil adalah minum air kelapa hijau, sedangkan selama hamil mengusap-usap
pasir ke perut ibu yang diyakini bayi yang akan dilahirkan dalam kondisi bersih.
Akses Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Sistem religi Suku Baduy memiliki keyakinan yang masuk ke dalam kategori
Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan disebut dengan nama Sunda
Wiwitan. Kepercayaan Sunda Wiwitan berorientasi pada bagaimana menjalani
kehidupan yang mengagungkan kesederhanaan (tidak bermewah-mewah),
memproteksi diri dari pengaruh modernisasi seperti tidak mengunakan
listrik,tembok, mobil dan lain-lain.

12. BETAWI

A. Aspek budaya betawi yang berhubungan kesehatan


Ada beberapa aspek budaya di kalangan masyarakat terhadap kesehatan
masyarakat Betawi. Contohnya:
1. Masyarakat Betawi melarang perempuan Betawi yang sedang mengandung
pantang makan yang amis-amis seperti ikan karena khawatir bila nanti
melahirkan air ketubannya amis. Sedangkan Ibu hamil memerlukan protein
tinggi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nanas,
ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa
kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan. (Wibowo,1993).
2. Di masyarakat Betawi juga berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang
dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Dan memang, selain
ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal
ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi.
3. Kaum pria Betawi dewasa umumnya merokok walaupun yang bersangkutan
menderita penyakit paru kronik seperti tb paru atau asma.

B. Nilai-nilai yang dianut keluarga Betawi


Keluarga Betawi memiliki pandangan ‘banyak anak banyak rejeki’,
pendidikan agama harus nomor satu, menjadi kebanggaan bagi kaum laki-laki
jika memiliki istri lebih dari satu, dan anak laki-laki harus lebih pandai dari anak
perempuan. Keluarga Betawi umumnya memiliki anak lebih dari tiga.

Page
37
C. Fungsi Keperawatan Keluarga
Dari tinjauan sejarah sampai saat ini, praktik keperawatan keluarga
dipengaruhi oleh nilai-nilai ajaran pra-Islam, budaya Jawa, budaya Sunda,
budaya Cina, Nasrani dan Islam. Praktik menggunakan orang pintar masih
mendominasidalam menolong anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan. Bila beberapa kali dibawa ke dukun tidak sembuh, biasanya baru
dibawa ke petugas kesehatan. Sela ke dukun mereka juga pergi ke sinse atau
kyai yang dianggap mampu mengobati gangguan kesehatan.
Dukun beranak adalah sebutan untuk dukun yang diangga ahli dalam
menolong persalinan. Dukun anak adalah sebutanuntuk dukun yang ahli
mengurut anak. Keterampilan para dukun diturunkan kepada anak cucunya,
namun ada yang berguru atau mendapat ilham dalam mimpi yang disebut dukun
tiban.
Intervensi keperawatan keluarga melalui pendekatan keperawatan
transkultural dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. Mempertahankan budaya Betawi yang mendukung kesehatan setiap anggota
keluarga, misalnya praktik tujuh bulan dapat mengingatkan ibu yang sedang
mengandung bahwa persalinannya sudah dekat serta meningkatkan gizi ibu dan
anggota keluarga lain termasuk tetangga.
2. Melakukan negosiasi untuk memilih budaya Betawi yang lebih menguntungkan
kondisi kesehatannya saat ini, misalnya perempuan Betawi yang sedang
mengandung pantang makan yang amis-amis seperti ikan karena khawatir bila
nanti melahirkan air ketubannya amis. Ibu hamil memerlukan protein tinggi,
maka sumber protein yang amis tersebut dapat diganti dengan sumber protein
yang tidak amis, misalnya ayam, tahu, tempe atau daging sapi.
3. Melakukan restrukturisasi budaya Betawi yang tidak merugikan kesehatannya.
Misalnya kaum pria Betawi dewasa umumnya merokok walaupun yang
bersangkutan menderita penyakit paru kronik seperti tb paru atau asma. Perawat
menganjurkan untuk berhenti merokok dan memantaunya secara periodic,
sehingga suatu saat klien memiliki budaya baru yaitu tidak merokok.
D. Implikasi keperawatan keluarga pada etnik Betawi
Asuhan keperawatan keluarga dalam etnik Betawi sebaiknya dilakukan
dengan pendekatan budaya. Pendekatan budaya dilakukan karena dipandang
lebihsensitive.Pendekatan budaya bermakna bahwa asuhan keperawata keluarga
dimulai dengan keinginan keluarga, sesuai dengan kebiasaan keluarga, sesuai
dengan sumber daya keluarga, sesuai dengan kemampuan keluarga, dan sesuai
dengan struktur serta nlai-nilai yang dianut keluarga. Asuhan keperawatan
keluarga sebaiknya mengimplikasikan hal-hal berikut:

1.Menghargai struktur dan system nilai keluarga Betawi


2.Mengevaluasi pemahaman tentang batasan sehat-sakit keluarga dan melibatkan
jaringan keluarga besar

Page
38
3. Aktualisasi praktik kesehatan dalam keluarga Betawi
4. Meningkatkan keterbatasan regimen terapeutik dalam keluarga

Page
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini bisa kita simpulkan bahwa di pulau Jawa terdapat banyak
sekali mitos-mitos dan kepercayaan akan kesehatan terhadap tanama-tanaman dan
hewan yang mereka yakini bisa menyembuhkan suatu penyakit. Dan tugas kita
sebagai perawat berusaha sebaik mungkin untuk memberikan penjelasan yang
mendetail dan membantu untuk mengubah kebiasaan itu jika memang tidak
sesuai.

B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar memahami sebaik mungkin apa yang
telah disampaikan dan dijelaskan di dalam makalah ini.

Page
40
DAFTAR PUSTAKA
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1995. Aneka Ragam
Khasanah Budaya Nusantara VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
http://ilmukesehatan17.blogspot.co.id/2016/04/kebersihan-lingkungan.html?m=1
Diakses pada tanggal 7 Desember 2016
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Serang Diakses pada tanggal 7 Desember
2016
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bali Diakses pada tanggal 7 Desember 2016
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya Diakses pada tanggal 7 Desember
2016
http://manfaat.co.id/manfaat-daun-dewa Diakses pada tanggal 7 Desember 2016
https://abdurrohmanalmartin.blogspot.co.id/2013/10/keladi-tikus-manfaat-
serta.html?m=1 Diakses pada tanggal 8 Desember 2016
http://manfaatsehat.id/manfaat-dau-sirih/ Diakses pada tanggal 8 Desember 2016
http://zohrahs.blogspot.co.id/2012/08/pengaruh-ragam-budaya-
indonesia.html?m=1 Diakses pada tanggal 8 Desember 2016
http://caratanam.com/tanaman-obat/ Diakses pada tanggal 16 Desember 2016

Page
41

Anda mungkin juga menyukai